Anda di halaman 1dari 28

IMUNISASI

Galih Bayu Prakoso


Kelompok E-28
201710401011074

SMF ANAK RSUD JOMBANG


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
Pengertian
Imunisasi
Adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan.
Vaksin
 Adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah
mati, hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau
bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid,
protein rekombinan yang apabila diberikan kepada
seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik
secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.
Jenis Imunisasi
Imunisasi Pasif
 Homologous pooled human antibody (Immunoglobulin)
◦ Contoh: post-exposure Hepatitis A, measles
 Homologous human hyperimmue globuline
◦ Contoh: post exposure penyakit hepatitis B, rabies, tetanus, dan varicella
 Heterologous hyperimmune serum (antitoksin)
◦ Contoh: botulism dan difteri.

Imunisasi Aktif
 Vaksin Hidup
◦ Bakteri: BCG
◦ Virus: measles, mumps, rubella, varicella, rotavirus, dan oral polio
 Vaksin Inaktif
◦ Bakteri: pertusis, kolera, tifoid
◦ Virus: polio, hepatitis A, rabies, dan influenza
Sasaran
Imunisasi
DepKes
Jadwal Imunisasi Anak Usia 0 – 18 Tahun
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun
2017
Hepatitis B
BCG
Polio
DPT
Campak/MR/MMR
Tatacara Pemberian Imunisasi
1. Benar Anak
nama lengkap, tanggal lahir, dan nomor rekam medis.
Selain itu perlu dipastikan anak dalam keadaan sehat
serta tidak ada indikasi kontra yang akan diberikan saat
ini.
2. Benar jadwal
umur anak, riwayat imunisasi, serta interval imunisasi
sebelumnya
3. Benar vaksin
botol mengalami kerusakan atau retao, tanggal
kadalwarsa, dan vaksin dalam keadaan baik.
Vaccine Vial Monitor: VVM untuk menilai apakah vaksin
sudah pernah terpapar suhu diatas 8 C dalam waktu lama
atau belum.
VVM dicek dengan membandingkan warna kotak segi
empat dengan warna lingkaran disekitarnya.
Uji kocok
dilakukan apabila vaksin dicurigai pernah membeku. Vaksin
dikocok kemudian diamati mulai 15 hingga 60 menit bila
masih terdapat endapan atau gumpalan berarti vaksin
pernh membeku dan vaksin tersebut tidak boleh
digunakan.
4. Benar dosis
◦ Dosis vaksin untuk anak umumnya adalah 0,5 mL
untuk vaksin DTP-HB-Hib, DT, Td, campak, dan
Hepatitis B.
◦ Dosis vaksin OPV adalah 2 tetes.
◦ Dosis vaksin BCG anak < 1th adalah 0,05 mL
sedangkan untuk anak lebih dari 1 tahun adalah 0,1
mL.
◦ Dosis vaksin influenza untuk anak 6 bulan sampai
kurang dari 3 tahun adalah 0,25 mL sedangkan anak
lebih dari 3 th adalah 0,5 mL
5. Benar rute, panjang jarum, dan teknik
penyuntikan
 Rute
◦ Vaksin DTP, Hepatitis B, disuntikkan secara
intramuskuler (IM).
◦ Vaksin campak secara subkutan (SK).
◦ Vaksin BCG disuntikkan secara intrakutan (IK).
 Panjang jarum
◦ Untuk penyuntikan intramuskuler jarum yang
digunakan ukuran 22-25 G.
Untuk penyuntikan subkutan digunakan 23-25 G
 Teknik
 Teknik
6. Benar lokasi
Penyuntikan intramuskuler dilakukan di otot paha
anterolateral yaitu vastus lateralis quadriceps femoris untuk
bayi sampai anak berumur 2 tahun. Untuk anak umur 3
tahun ke atas penyuntukan dapat dilakukan pada otot deltoid.
Penyuntikan subkutan dapat dilakukan diotot paha
anterolateral untuk bayi berusia kurang dari 12 bulan dan
pada otot tricep bagian atas dan luar untuk anak berusia
diatas 12 bulan.
Vaksin BCG dilakukan secara intradermal dengan
cara meletakkan jarum hampir sejajar lengan kanan
anak dengan lubang jarum menghadap ke atas.
7. Benar dokumentasi
◦ pencatatan yang meliputi
 tanggal imunisasi
 nama vaksin
 produsen vaksin
 nomor lot atau batch vaksin
 tanggal kadalwarsa
 lokasi penyuntikan
 nama dan tandatangan atau paraf penyuntik.
◦ Orang tua perlu mendapat penjelasan tentang
manfaat, kejadian ikutan pasca imunisasi yang
mungkin terjadi dan penangananya. Selanjutnya
anak perlu diobservasi terjadi reaksi anafilaksis.
. Benar perlakuan sisa vaksin dan limbah
8
◦ Sisa vaksin bila disimpan dalam suhu 2-8 C dan
tidak terkena sinar matahari, dapat digunakan
dalam jangka waktu tertentu.
◦ Sisa vaksin BCG dapat digunakan dalam 3 jam
setelah dilarutkan
◦ Vaksin campak 6 jam setelah dilarutkan.
◦ Untuk pelayanan imunisasi dalam gedung
vaksin DTP, DTP-HB-Hib, Td, TT dapat
disimpan sampai 4 minggu; vaksin polio oral
sampai 2 minggu.
◦ Untuk dapat dipakai lagi vaksin belum
kadalwarsa harus disimpan di suhu 2-8 C, VVM
baik, tidak pernah teredam air, dan sterilitias
terjaga.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai