Anda di halaman 1dari 18

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI

BERBASIS PROBLEM SOLVING


PADA MATERI EKOSISTEM DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
UNTUK SMA KELAS X SEMESTER 2

Kriseli Nopitri Hargaini


16177052

Dosen Pembimbing:
Dr. Violita, S.Si, M.Si
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan
Wawancara dengan
Guru Biologi Biologi

Ditemukan Kurikulum
permasalahan
Modul sudah dikembangkan tetapi
pemanfatan sama seperti buku
paket. Modul berbasis
problem solving
Peserta didik kurang aktif dalam
pembelajaran. Solusi
1. Disekolah pendidik sudah mengembangkan bahan ajar
B. Identifikasi berupa modul tetapi modul yang dikembangkan pendidik
hanya berisi penjabaran materi dan paket soal evaluasi
Masalah sehingga pemanfaatannya sama seperti buku teks.
2. Partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran masih
rendah karena peserta didik belum dilibatkan secara aktif
dalam proses pembelajaran.
3. Lembar kegiatan peserta didik yang digunakan guru belum
dikembangkan sesuai dengan model pembelajaran yang
disarankan dalam kurikulum 2013.

Berdasarkan identifikasi masalah yang


dikemukakan, maka pembatasan masalah
C. Batasan pada penelitian ini adalah belum
Masalah dikembangkan modul pembelajaran biologi
berbasis problem solving pada materi
ekosistem dan pencemaran lingkungan untuk
SMA kelas X semester 2.
D. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah validitas modul berbasis problem


solving pada materi ekosistem dan pencemaran
lingkungan yang dikembangkan?

2. Bagaimanakah praktikalitas modul berbasis


problem solving pada materi ekosistem dan
pencemaran lingkungan yang dikembangkan?

3. Bagaimanakah efektifitas modul berbasis


problem solving pada materi ekosistem dan
pencemaran lingkungan yang
dikembangkan?
E. Tujuan Pengembangan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk


menghasilkan modul pembelajaran
biologi berbasis problem solving pada
materi ekosistem dan pencemaran
lingkungan yang valid, praktis dan
efektif.
2. Bagi peserta
didik

1. Bagi
Pendidik F. Manfaat Pengembangan 3. Bagi
Peneliti

4. Bagi Peneliti
Lain
G. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
4
Aspek Teknis
3
Aspek Bahasa
2
Aspek Kelayakan Isi
1
Aspek
Konstruk
H. Pentingnya Pengembangan
Produk

Dengan adanya Modul berbasis problem solving perlu


dikembangkan karena dapat meningkatkan kemampuan berfikir
kritis peserta didik serta mampu memecahkan suatu
permasalahan dengan mencari solusinya serta peserta didik aktif
dalam proses pembelajaran.
I. Asumsi dan Keterbatasan
Pengembangan

Pada pengembangan modul ini Keterbatasan dari pengembangan


diasumsikan melalui modul ini adalah pengembangan modul
berbasis problem solving yang terbatas pada materi ekosistem
valid, praktis dan efektif dapat dan pencemaran lingkungan.
mengembangkan dan Sedangkan untuk uji efektivitas
meningkatkan kemampuan modul yang berbasis problem
pemecahan masalah peserta solving ini diuji cobakan pada
didik peningkatan kompetensi peserta didik kelas X SMA Negeri
pengetahuan, sikap dan 1 2X11 Kayutanam.
keterampilan.
Validitas

Modul Berbasis J. Definisi


Problem Solving Praktikalitas
Istilah

Efektifitas
A. Landasan Teori

1. Belajar dan Pembelajaran

2. Modul Pembelajaran

3. Problem Solving

BAB II 4. Kualitas Produk yang Dihasilkan


KAJIAN
PUSTAKA
B. Penelitian Relevan

C. Kerangka Berpikir
BAB III METODE
PENGEMBANGAN
A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and


development) yang bertujuan untuk mengembangkan dan
menghasilkan suatu produk. Adapun produk yang akan dikembangkan
berupa modul pembelajaran biologi berbasis problem solving.

Model pengembangan yang digunakan pada penelitian


ini adalah model plomp (2013). Model pengembangan
ini terdiri dari tiga tahapan yaitu, fase investigasi awal
B. Model (prelimenary research phase), fase pengembangan atau
pembuatan prototipe (development or prototyping
Pengembangan phase), dan fase penilaian (assesment phase).
Gambar: Lapisan Evaluasi Formatif
1. Tahap Investigasi Awal

a. Analisis Masalah dan Kebutuhan


b. Analisis Peserta Didik
c. Analisis Kurikulum

C. Prosedur 2. Tahap Pembuatan Prototipe


Pengembangan
1. Pengembangan prototipe I
2. Pengembangan Prototipe II
3. Pengembangan Prototipe III
4.Pengembangan Prototipe IV

3. Tahap Penilaian
Uji coba yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu
D. Uji Coba tahap evaluasi satu-satu, tahap evaluasi kelompok
Produk kecil dan tahap uji coba kelompok kecil.

E. Subjek Uji
Peserta didik kelas X SMAN 1 2 X 11 Kayutanam.
Coba

Jenis data yang diambil pada penelitian ini adalah


data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh
secara langsung diambil oleh peneliti melalui
pemberian angket uji validitas, angket uji
F. Jenis Data
praktikalitas dan angket uji efektivitas pada subjek
penelitian.
1. Pedoman Wawancara

2. Instrumen Evaluasi Sendirii (Self Evaluation)

3. Instrumen Validasi Modul

G. Instrumen
4. Instrumen Praktikalitas Modul
Pengumpul
Data
5. Instrumen Efektivitas Modul

1). Instrumen Penilaian untuk Kompetensi Kognitif

2). Instrumen Penilaian untuk Kompetensi Afektif

3). Instrumen Penilaian untuk Kompetensi


Psikomotor
H. Teknik Analisis Data

Analisis data validitas

Analisis data
Praktikalitas

Analisis data
Efektifitas

Anda mungkin juga menyukai