Anda di halaman 1dari 24

TRAUMA JANTUNG DAN

PEMBULUH DARAH BESAR

Dr Sahal Fatah
PENDAHULUAN Trauma Jantung & Pembuluh darah

Perlukaan jantung : kondisi sangat kritis.


Perdarahan, syok berat, tamponade jantung
“Batas keselamatan sangat sempit.”

Tindakan segera, cepat dan tepat tanpa ragu-ragu


1. Tindakan di tempat : P3K
2. Transportasi ke R.S yang ada dokter Sp. Bedah
3. Tindakan live saving: * Perikardiosintesis;
* Pipa intrathoraks; * Kontrol perdarahan;
* Ventilasi (O2)
4. Tindakan definitif * Kardiorapi
* Rekonstruksi AV/Amputasi
Wilson,et al, 1975 : - Luka tusuk 50%, Luka tembak 10 - 15% hidup
Bodai, 1983 : Angka kematian pra R.S : 38-83%
Trauma Jantung & Pembuluh darah

A. TRAUMA JANTUNG

* I. Trauma tajam * II. Trauma tumpul

I. Trauma Tajam : - 1970-an tindakan konservatif: * drainase thoraks


* perikardiosentesis

berubah
tunggu ?
tindakan agresif :
* Thoracotomi akut
- Tindakan “Live saving” (perikardiosentesis) penting sebelum
thoracotomi akut karena batas keselamatan hidup kecil
Trauma Jantung & Pembuluh darah

KESALAHAN UMUM SEORANG DOKTER


1. Diagnosis belum ditegakkan secara tuntas !

2. Tidak menduga luka tajam tembus toraks jantung

3. Tidak lakukan resusitasi yang cukup

4. Tidak lakukan perikardiosentesis pada hemodinamik buruk


5. Kelambatan Torakotomi pada keadaan cardiac arrest
6. Kelambatan transportasi penderita ke kamar operasi
7. Tidak menghentikan X-foto toraks pada keadaan hipo-
tensi atau tidak stabil
Pitfall 1 : Keterlambatan penanganan luka tembus
jantung akibatnya fatal
Dugaan adanya perlukaan Trauma Jantung & Pembuluh darah

jantung akibat trauma tajam pada


dinding toraks:
1. Adanya jejas luka tembus
pada daerah antara l. mid-
clavicularis dextra dan l.
axilaris anterior sinistra
2. Adanya gejala perdarahan
Gambar 1. Daerah penetrasi luka
hebat/syok hemoragik berat tusuk tembus dinding toraks yang
sering menyebabkan perlukaan
3. Atau adanya tamponade jantung.

Jangan mencabut benda yang tertancap


di tubuh penderita
Trauma Jantung & Pembuluh darah
BATASAN
Tamponade jantung adalah suatu keadaan klinis
dimana terjadi kompresi pada jantung akibat
cairan efusi ke dalam perikard atau akibat
pengumpulan darah di dalam perikard ( Wilson, et al., 1975;
Puruhito, 1983; Shoemaker, 1984; Burkitt, 1990; Gardjito, 1996 )

PITFALL2 : Menunggu sampai Trias Beck lengkap,


sebelum diagnosis ditegakkan akan menunda
perikardiosentesis dan kardiorapi adalah sangat
berbahaya dan dapat berakibat fatal
Tidak semua luka tusuk jantung menunjukkan tanda tamponade ( Trias Beck ). Dari 200
kasus : - 63 kasus (31,5%) tamponade + 26 kasus (13%) Trias Beck lengkap - 3 kasus
(1,5%) tamponade ( Wilson, et al., 1975 )
DIAGNOSIS TAMPONADE JANTUNG

AX : riwayat trauma / penyakit lain


PX : - Trias Beck : hipotensi, vena
leher >>> dan suara jantung <
- PR , RR , BP , CVP
Pemeriksaan tambahan :
- CXR : bayangan med melebar
- Ekokardiogram : cairan darah (+)
- perikardiosentesis : darah (+)
4 Cara Pendekatan Perikardiosentesis
Cara pendekatan
dengan (1) tehnik
punksi prekordial

( gambar a ),
(2) punksi
paraxiphoid

(gambar b),
(3) Subxiphoid,
(4) intra-abdominal
• Perikardiostomi
(window), melalui
dua cara:

Subxiphoid
Pericardial – Subxiphoid
window
Pericardial Window

Pericardiocentesis
– Transdiaphragmatic
pericardial window
Transdiaphragmatic
Pericardial
window

(c)
Trauma Jantung & Pembuluh darah

Catatan penting dalam menilai perikardiosentesis :


1. Bila keadaan penderita memburuk, segera perikardio-
sentesis
2. Aspirasi 5 sampai 20 cc darah, merupakan diagnostik
dan menaikkan stroke volume, meskipun sedikit
3. Apabila pada tap hasilnya negatif, tidak menyingkirkan
adanya hemoperikard
Axioma1 : “ Seorang dokter yang siap dan mampu
melakukan perikardiosentesis harus selalu
menyertai penderita sampai kelainan diperbaiki. “
Dokter harus menyertai penderita masuk ke kamar
operasi atau pembuatan x-foto toraks. Tetapi ini
tidak mengganti tindakan operasi
Trauma Jantung & Pembuluh darah

Pemeriksaan tambahan :
X-foto thoraks dan ekokardiografi (?)
Pembuatan X-foto Thoraks
* dilakukan dalam perjalanan ke kamar operasi
* apabila keadaan hemodinamik tidak stabil
tidak perlu dibuat
PITFALL3 : Jika x-foto thoraks dilakukan pada
penderita yang hipotensi atau hemodinamik tidak
stabil, akan terjadi penundaan operasi dan ini akan
berakibat fatal
Trauma Jantung & Pembuluh darah

MANAJEMEN INISIAL Penderita Luka Tusuk Jantung

1. Harus agresif, cepat dan tepat sesuai protokol


2. Tindakan utama A (airway), B (breathing) dan C (circulation)
3. Pasang endotracheal tube atau resusitasi dengan pertolongan
ambu bag dan bersihkan rongga mulut (A)
4. Pasang infus 2 atau 3 tempat dengan jarum abocath
besar (no.14 atau 16) dan kalau perlu pasang CVP. (C)
5. Ambil contoh darah dan sediakan darah, paling sedikit 5
unit
6. Infus RL 2 sampai 3 liter dengan cepat atau darah. (C)
7. Pasang pipa lambung & kateter
8. Segera perikardiosentesis bila keadaan memburuk
9. Segera ke kamar operasi dengan atau tanpa X-foto
Thoraks
Trauma Jantung & Pembuluh darah

OPEN CARDIAC MASSAGE

1. Segera dilakukan begitu ada cardiac arrest


* Closed cardiac massage memberikan hasil
jelek, menambah berat tamponade
2. Paling baik open cardiac massage, sekali-
gus tindakan definitif kardiorapi
PITFALL5 : Closed cardiac massage tidak
berguna & seringkali memperlambat tindakan
bedah
TERAPI DEFINITIF
Trauma Jantung & Pembuluh darah

* Sampai – 1897 hanya perikardiosentesis


(Robert, Wiliams, Rehn berhasil menjahit jantung yang luka)

* 30 - 40 tahun kemudian kardiorapi banyak dianut.


1930 Blalock & Ravitch melaporkan keberhasilan perikardiosentesis.

Sejak itu terapi jadi kontroversial


(Wilson, et al, 1975 dengan kardiorapi selama 20 tahun, survival rate 83%
dari 173 penderita luka tusuk dan 74% dari 27 penderita luka tembak)

tindakan torakotomi akut dan kardiorapi

PITFALL6 : persiapan anesthesi pada penderita dengan


tamponade berat akan menunda operasi yang sangat
diperlukan
Macam - macam insisi
pada dinding toraks
untuk mengeksplorasi
perlukaan jantung
(insisi klasik : antrolateral
ICS V kiri)

Arah panah:
luka pada ICS IV
linea mid-
clavicularis sinistra
Trauma Jantung & Pembuluh darah

Teknik Operasi
Torakotomi Akut :
* Posisi telentang, sedikit
miring kiri
* Insisi anterolateral kiri ICS IV-V
(dapat diperlebar ke kanan)
* A. mammaria interna dicari &
ligasi
* Kontrol perdarahan
* Jait ventrikel atau atrium atau
aorta.
Kontrol Perdarahan:
Cara Finger Pressure
c

Tehnik mengontrol Tehnik mengontrol


perdarahan dengan perdarahan dengan
balloon kateter Foley finger pressure (c)
a b

Tehnik menjahit ventrikel Tehnik mengontrol dan


yang luka dengan jahitan menjahit atrium yang luka (b)
Bantalan (a)
Trauma Jantung & Pembuluh darah

KOMPLIKASI
• Laserasi arteria coronaria
• Defek septum atrium
• Kerusakan sistim konduksi

PITFALL8 : Jika lacerasi pada arteria


coronaria besar, tidak direvaskularisasi maka
akan timbul aritmia atau kegagalan pompa
jantung karena infark miokard
Trauma Jantung & Pembuluh darah

II. TRAUMA TUMPUL JANTUNG


1. Ruptura otot jantung;
2. Kontusi atau memar otot jantung
3. Efusi perikardial atau perdarahan
4. Kerusakan septum atau katup jantung

Modus of injury menurut Parmley & Mattingly


1. Kekuatan searah atau satu arah ke dada
2. Kekuatan 2 arah atau kompresi ke arah dada
3. Kenaikan tekanan intravaskular krn kompresi
4. Kekuatan deselerasi (pengurangan kecepatan)
5. Kekuatan blast ( ledakan )
6. Concussive forces atau kekuatan pantulan
( Wilson, et al., 1975 )
Trauma Jantung & Pembuluh darah

DIAGNOSIS Trauma Tumpul Jantung


Selalu pikirkan kontusi miokard pada trauma tumpul
dada depan, terutama trauma roda kemudi pada
kecelakaan lalu lintas. Hati-hati dengan trauma di
organ yang lain.
Kesalahan yang sering dibuat :
1. Tidak menduga adanya trauma tumpul jantung
2. Tidak merawat penderita di RS, walaupun EKG normal
3. Tidak melakukan observasi tanda vital & irama jantung
4. Tidak melakukan pemeriksaan EKG serial dan enzi-
matik CPK & SGOT

PITFALL9 : Jika kontusi miokard tidak dipikirkan,


biasanya diagnosisnya terlewatkan
Trauma Jantung & Pembuluh darah

TERAPI Trauma Tumpul Jantung


* Dirawat seperti penderita infark miokard akut
* Monitoring timbulnya aritmia, 24 - 48 jam pertama
* Jika perubahan EKG ringan, mobilisasi segera
* Jika timbul efusi perikardial dilakukan perikardio-
sentesis
* Katup mitral sering rusak, perlu evaluasi ekhokar-
diografi

PITFALL10 : Jika tidak dilakukan EKG serial (EKHO ?)


pada penderita trauma tumpul jantung, besarnya
kerusakan tidak dapat diperkirakan CT-scan?
Trauma Jantung & Pembuluh darah

Penutup dan Rekomendasi


* Batas keselamatan sangat sempit, keputusan tepat & cepat
* Kelambatan pengobatan luka tembus jantung: fatal
* Keberhasilan penanganan trauma jantung &
pembuluh darah ditentukan oleh: 1. Resusitasi
dini (ABC); 2. Transportasi adekuat (kontrol
perdarahan); 3. Diagnosis cepat & tepat;
4. Pemeriksaan tambahan; 5. Atasi tamponade;
6. Torakotomi akut; 7. Kontrol perdarahan;
8. Kardiorapi atau rekonstruksi P D; 9. Transfusi
* Tindakan periokardiosetesis sebagai life saving.
* Tindakan amputasi extrimitas atau organ: penyelamatan jiwa

Anda mungkin juga menyukai