Anda di halaman 1dari 30

ACUTE

APPENDICITIS
Nabila Arfimita
2019-060-10047
DEFINISI
■ Inflamasi akut yang terjadi pada apendiks verfimormis
■ Insidensi sebesar 8,6% pada laki-laki dan 6,7% pada
perempuan
■ Penyebab terseringnya adalah obstruksi pada lumen
apendiks
– Anak-anak  hyperplasia kelenjar limfoid di sekitar apendiks
– Dewasa dan orangtua  fekalit, fibrosis, benda asing
(makanan, parasite, kalkulus), neoplasia
SEJARAH
Apendektomi pertama kali
dilakukan pada tahun 1735
oleh Claudius Amyand
SEJARAH
Deskripsi formal terkait proses
terjadinya penyakit, gambaran
klinis umum, dan rekomendasi
dilakukannya apendektomi
segera baru diakui pada tahun
1886 oleh Reginald Heber
Fitz
SEJARAH
■ Kemajuan teknik pembedahan :
– Teknik insisi McBurney tahun
1894
– Apendektomi laparoskopik
dilakukan pertama kali oleh
Kurt Semm tahun 1982
■ Terbentuk antibiotik spektrum
luas
■ Teknik intervensi radiologi
PATOFISIOLOGI
Sekresi mukus
Obstruksi pada Peningkatan
kontinus dan
bagian tekanan pada
produksi gas
proksimal bagian distal
oleh bakteri di
lumen apendiks lumen apendiks
dalam lumen

Tekanan
Bakteri Peningkatan
intraluminal
berkembang leukosit dan
apendiks
biak berlebihan produksi pus
semakin tinggi
PATOFISIOLOGI
Obstruksi
apendiks
menetap & Distensi progresif Drainase vena
tekanan apendiks terhambat
intraluminal
makin meningkat

Invasi dan Mudah terjadi


Iskemi mukosa perkembangan perforasi dan
apendiks bakteri yang gangren pada
lebih banyak lagi apendiks
PATOFISIOLO
GI
Bakteri yang
berkembang
biasanya lebih
dari 1 jenis
bakteri
KLASIFIKASI
TERAPI
■ Analgesik
■ Antiemetik
■ Resusitasi cairan intravena
■ Antibiotik spektrum luas
■ Terapi utama : apendektomi
– Diberikan antibiotik spektrum luas 30 – 60 menit
sebelum operasi  cefoxitin,
ampicillin/sulbactam, cefazolin plus
metronidazole
– Open appendectomy
– Appendectomy laparoscopic
OPEN
APPENDECTOMY
■ Anastesi umum
■ Posisi pasien supine
■ Posisi tempat tidur operasi
Trendelenburg dengan
sedikit miring ke kiri
■ Macam-macam insisi
– McArthur-McBurney
– Rockey-Davis
– Insisi konservatif pada
midline
OPEN APPENDECTOMY
1. Insisi mulai dari kulit hingga ke peritoneum
2. Menggenggam caecum bagian taenia, ditarik ke lokasi insisi yang telah
terbuka & mencari apendiks hingga tervisualisasi dengan jelas
3. Membelah mesoapendiks & ligasi pembuluh darah
4. Apendiks yang telah terpisah dari mesoapendiks dipegang
menggunakan klip 1 cm di atas dasar apendiks
5. Mengikat & menjahit bagian dasar apendiks
6. Insisi tepat di atas dasar apendiks yang telah dijahit
7. Kauter bagian dasar apendiks yang masih tersisa atau dimasukkan ke
dalam caecum dengan teknik purse-string/ Z-suture
8. Irigasi rongga abdomen
9. Tutup luka
LAPAROSCOPIC
APPENDECTOMY
■ Posisi pasien supine dengan tangan kiri
diselipkan di balik tubuh pasien
■ Posisi tempat tidur operasi Trendelenburg
dengan sedikit miring ke kiri
■ Mengosongkan vesika urinaria dengan
kateter atau memerintahkan pasien BAK
sesaat sebelum prosedur dimulai
■ Lokasi port (teknik Hassan) :
– Laparoskop (port berukuran 10 mm) pada
umbilikus
– 1 port tambahan (berukuran 5 mm) pada
kuadran kiri bawah
– 1 port tambahan (berukuran 5 mm) pada
suprapublik atau garis tengah supraumbilikalis
LAPAROSCOPIC APPENDECTOMY
1. Insisi dari kulit hingga peritoneum untuk pemasangan port
2. Memasukkan ketiga port ke dalam rongga abdomen
3. Membuat rongga abdomen menjadi pneumoperitoneum dengan tekanan
12 mmHg
4. Identifikasi apendiks dan lokasi antara mesoapendiks dengan caecum
5. Membelah mesoapendiks
6. Dasar apendiks yang telah terbelah dari mesoapendiks diikat
menggunakan endoloops atau endoscopic stapler
7. Apendiks dimasukkan ke dalam kantong spesimen & dikeluarkan melalui
port 10 mm
8. Rongga abdomen dan pelvis diirigasi
9. Tutup luka
PROGNOSIS
■ Prognosis baik dan risiko kematian sangat rendah
jika pasien dirawat dengan tepat waktu
■ Angka mortalitas > 50% jika tidak dilakukan operasi
maupun diberikan terapi antibiotik
KOMPLIKASI
■Perforasi 16 – 40%  abses intraabdomen 3% (peritonitis purulen)
– Demam tinggi
– Nyeri yang semakin hebat, meliputi seluruh abdomen
– Abdomen tegang dan kembung
– Nyeri tekan dan defans muskular di seluruh abdomen
– Peristaltik usus berkurang atau menghilang karena adanya ileus paralitik
■Komplikasi sebesar 4 – 15% kasus paska apendektomi
– Infeksi pada luka bekas operasi 3,5%
– Komplikasi lain : perdarahan, ileus, cedera usus dan/atau vesika urinaria
iatrogenic, hernia insisional/ lokasi port, adhesi (menyebabkan obstruksi
pada usus kecil)
■ Schwartz, Seymour I.,Brunicardi, F. Charles., eds. Schwartz's Principles Of Surgery:
ABSITE And Board Review. New York : McGraw-Hill Medical, 2011.
■ 2018. Acute Appendicitis. [ebook] New Jersey: BMJ Publishing Group. Available at:
<https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/290/pdf/290/Acute%20appendicitis.pdf>
[Accessed 23 March 2020].
■ Sabiston, David C, and Courtney M. Townsend. Sabiston Textbook of Surgery: The
Biological Basis of Modern Surgical Practice. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders, 2017.
■ Zinner M, Ashley S, Hines O, Maingot R. Maingot's Abdominal Operations. 13th ed. New
York : McGraw-Hill Medical; 2018.
■ Kasper DL, Fauci AS, Hauser S, et al, editors. Harrison's principles of internal
medicine, 19th ed. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.; 2015
■ Sellars, H., & Boorman, P. (2017). Acute appendicitis. Surgery (Oxford), 35(8), 432–
438. doi:10.1016/j.mpsur.2017.06.002 

DAFTAR PUSTAKA
■ 2018. Acute Appendicitis. [ebook] New Jersey: BMJ
Publishing Group. Available at:
<https://bestpractice.bmj.com/topics/en-
us/290/pdf/290/Acute%20appendicitis.pdf> [Accessed
23 March 2020]. DAFTAR
■ Mazuski, J. E., Tessier, J. M., May, A. K., Sawyer, R. G.,
Nadler, E. P., Rosengart, M. R., Prince, J. M. (2017). The
Surgical Infection Society Revised Guidelines on the
PUSTAKA
Management of Intra-Abdominal Infection. Surgical
Infections, 18(1), 1–76. doi:10.1089/sur.2016.261 
■ Acute Appendicitis: Efficient Diagnosis and
Management. American Family Physician [Internet].
2018 [cited 23 March 2020];. Available from:
https://www.aafp.org/afp/2018/0701/p25.html
■ AbC. Bradley A. Acute Appendicitis in Adults [Internet].
Uspharmacist.com. 2019 [cited 23 March 2020].
Available from:
https://www.uspharmacist.com/article/acute-appendicit
is-in-adults
■ Ansari, Parswa. Appendicitis - Digestive Disorders
[Internet]. MSD Manual Consumer Version. 2018 [cited
23 March 2020]. Available from:
https://www.msdmanuals.com/home/digestive-
disorders/gastrointestinal-emergencies/appendicitis
TERIMAKASI
H
DIAGNOSIS
KLINIS
ANAMNESIS
■ Gejala utama : nyeri abdomen yang menjalar dalam
waktu 12 – 24 jam  dimulai dari periumbilikalis,
menjalar ke fossa iliaka dekstra
■ Gejala lain : anoreksia, mual, muntah, demam
■ Gejala yang kadang muncul : ileus, diare, konstipasi,
obstruksi usus, hematuria
PEMERIKSAAN FISIK
■ Keadaan umum : tampak sakit sedang hingga berat 
sangat nyeri ketika bergerak
■ Demam subfebril
■ Abdomen menegang ketika dipalpasi ringan (terutama
pada fossa iliaka dekstra
■ Nyeri ketika dilakukan pemeriksaan fisik rektum atau
serviks
■ Dunphy’s sign : nyeri yang meningkat pada fossa iliaka
dekstra ketika batuk
Rovsing’s sign
McBurney’s sign Nyeri pada fossa iliaka dekstra
saat dipalpasi atau perkusi
Nyeri tekan pada titik McBurney secara perlahan pada fossa
iliaka sinistra
Obturator sign Psoas sign
Nyeri ketika dilakukan rotasi Nyeri ketika dilakukan ekstensi
internal pada sendi panggul maksimal pada sendi panggul
dekstra dekstra
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(Laboratorium)
■ Pemeriksaan darah
– Leukositosis
– WBC count shift to the left  predominantly neutrophil
– Peningkatan C-reactive protein, bilirubin, IL-6,
prokalsitonin
■ Tes kehamilan  usia subur
■ Urinalisis  menyingkirkan diagnosis nefrolitiasis atau
pyelonefritis
PEMERIKSAAN PENUNJANG (CT SCAN)
■ Menggunakan CT scan dengan kontras
■ Lumen apendiks membesar
■ Gambaran double wall thickness (diameter luar apendiks
> 6 mm)
■ Penebalan dinding apendiks > 2 mm
■ Penumpukan jaringan lemak di sekitar apendiks
■ Ditemukan apendikolit
PEMERIKSAAN PENUNJANG (USG)
■ Diameter luar apendiks > 6 mm
■ Nyeri ketika dilakukan penekanan ringan menggunakan
probe
■ Penebalan dinding apendiks > 2 mm
■ Ditemukan apendikolit dengan posterior acoustic
shadow
■ Peningkatan ekogenisitas karena penumpukan lemak
■ Penumpukan cairan di sekitar apendiks
PEMERIKSAAN PENUNJANG (MRI)
■ Hanya untuk ibu hamil, anak-anak, dan pasien yang
memiliki kontraindikasi terhadap CT scan dengan
kontras

Anda mungkin juga menyukai