Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Direktorat Gizi Masyarakat
2016
GAMBARAN MASALAH GIZI
Kurang Energi Kronik, Anemia pada ibu hamil, Masalah gizi pada Balita
(stunting, wasting, underweight dan obesitas), Masalah gizi anak usia
sekolah (pendek, kurus, gemuk, tidak sarapan), Tingkat konsumsi energi ,
protein, dan mikronutrien yang rendah
ANEMIA PADA IBU HAMIL
Anemia merupakan masalah “sedang”kesehatan
masyarakat (Riskesdas, 2013)
Riskesdas 2013
Prev. Risiko
Kurang Energi
Kronis/KEK*)
pada
Ibu hamil
&
tidak hamil
(2013)
Zinc 0
6-12 13-15 16-18 6-12 13-15 16-18
Laki-laki Perempuan
30 % (16,9 – 59 %) anak sekolah
tidak sarapan
23,7 % anak hanya sarapan dengan
karbohidrat dan minum
• Pertumbuhan
Hampir separuh anak (44,6 %)
• Konsentrasi
sarapan berkualitas rendah • Prestasi belajar
(Naskah Akademik Pekan Sarapan Nasional, 2013)
KONSUMSI ZAT GIZI MIKRO
TERUTAMA VITAMIN A, ZAT BESI
DAN ZINC < 40% AKG
Latar Belakang
• Status gizi yang baik merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan pembangunan kesehatan yang pada dasarnya
adalah bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan
nasional secara keseluruhan.
• bayi, balita, anak usia sekolah, wanita usia subur, ibu
hamil, dan ibu nifas merupakan kelompok sasaran yang
sangat perlu mendapat perhatian khusus karena dampak
negatif yang ditimbulkan apabila menderita kekurangan
gizi.
• Pemberian makanan tambahan dan zat gizi mikro
khususnya bagi kelompok rawan merupakan strategi
suplementasi dalam mengatasi masalah gizi.
Apa saja yang termasuk suplementasi gizi ?
(pasal 1 ayat 2 dan 3)
Makanan
Tambahan dan • Mengacu pada Lampiran I dan II Permenkes 51/2016
Taburia
• Mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 88 Tahun 2014 tentang Standar
TTD dan Kapsul Tablet Tambah Darah bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil
Vitamin A • Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2015 tentang Standar
Kapsul Vitamin A Bagi Bayi, Anak Balita, dan Ibu Nifas
Kegunaan Standar
(Pasal 3)
• Setiap produsen dalam memproduksi produk
suplementasi gizi harus memenuhi standar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
a) Peruntukan produk: “makanan tambahan untuk balita 6-59 bulan dengan kategori kurus”
b) Petunjuk penyajian bagi bayi usia 6-11 bulan dan anak balita usia 12-59 bulan.
c) Takaran saji dan anjuran konsumsi sehari, sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh
Menteri.
Standar Makanan Tambahan Untuk Anak Usia
Sekolah Dasar dengan Kategori Kurus
A. Kandungan
1. Komposisi : Produk berbentuk biskuit yang
terbuat dari terigu, lemak nabati tanpa
hidrogenasi, sukrosa, susu, dan diperkaya dengan
vitamin dan mineral, dengan atau tanpa
penambahan Bahan Tambahan Pangan (BTP)
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semua
bahan yang digunakan harus bermutu, bersih,
aman, dan sesuai untuk dikonsumsi anak usia
sekolah dasar.
Standar Makanan Tambahan Untuk Anak Usia
Sekolah Dasar dengan Kategori Kurus
A. Kandungan
2. Syarat Mutu : Zat gizi
yang terkandung dalam
100 gram produk harus
memenuhi persyaratan
mutu sebagai berikut:
Standar Makanan Tambahan Untuk Anak Usia
Sekolah Dasar dengan Kategori Kurus
Standar Makanan Tambahan Untuk Anak Usia
Sekolah Dasar dengan Kategori Kurus
Standar Makanan Tambahan Untuk Anak Usia
Sekolah Dasar dengan Kategori Kurus
B.Bahan Tambahan Pangan
1. Penggunaan BTP harus sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. BTP pewarna sintetik, pengawet dan pemanis
buatan tidak boleh dipergunakan
C. Cemaran
Memenuhi batas cemaran mikroba, logam berat,
dan cemaran lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Standar Makanan Tambahan Untuk Anak Usia
Sekolah Dasar dengan Kategori Kurus
D. Pengolahan
• Pengolahan produk dilakukan dengan menerapkan cara produksi pangan
olahan yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Proses pengolahan menggunakan teknologi industri guna memperoleh
produk berkualitas.
E. Pengemasan dan Pelabelan
1. Produk dikemas sedemikian rupa untuk mempertahankan kualitas,
keamanan, dan kemanfaatan produk.
2. Pelabelan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Ketentuan lain yang harus dicantumkan pada label sebagai berikut:
a) Peruntukan produk: “makanan tambahan untuk anak usia sekolah dasar
dengan kategori kurus”
b) Takaran saji dan anjuran konsumsi sehari, sesuai dengan pedoman yang
ditetapkan oleh Menteri.
Standar Makanan Tambahan Untuk Ibu Hamil
Kurang Energi Kronis
A. Kandungan
1. Komposisi : Produk berbentuk biskuit yang terbuat
dari terigu, lemak nabati tanpa hidrogenasi, gula,
susu, telur, kacang-kacangan, buah kering, diperkaya
dengan 11 vitamin dan 7 mineral, dengan atau tanpa
penambahan Bahan Tambahan Pangan (BTP) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Bahan pewarna
sintetik, pengawet dan pemanis buatan tidak boleh
dipergunakan. Semua bahan yang digunakan harus
bermutu, bersih, aman, dan sesuai untuk dikonsumsi
ibu hamil.
Standar Makanan Tambahan Untuk Ibu Hamil
Kurang Energi Kronis
A. Kandungan
2. Syarat Mutu : Zat gizi yang
terkandung dalam 100
gram produk harus
memenuhi persyaratan
mutu sebagai berikut:
Standar Makanan Tambahan Untuk Ibu Hamil
Kurang Energi Kronis
Standar Makanan Tambahan Untuk Ibu Hamil
Kurang Energi Kronis
Standar Makanan Tambahan Untuk Ibu Hamil
Kurang Energi Kronis
B.Bahan Tambahan Pangan
1. Penggunaan BTP harus sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. BTP pewarna sintetik, pengawet dan pemanis
buatan tidak boleh dipergunakan
C. Cemaran
Memenuhi batas cemaran mikroba, logam berat,
dan cemaran lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Standar Makanan Tambahan Untuk Ibu Hamil
Kurang Energi Kronis
D. Pengolahan
• Pengolahan produk dilakukan dengan menerapkan cara produksi pangan
olahan yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
• Proses pengolahan menggunakan teknologi industri guna memperoleh
produk berkualitas.
E. Pengemasan dan Pelabelan
1. Produk dikemas sedemikian rupa untuk mempertahankan kualitas,
keamanan, dan kemanfaatan produk.
2. Pelabelan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Ketentuan lain yang harus dicantumkan pada label sebagai berikut:
a) Peruntukan produk: “makanan tambahan untuk ibu hamil
kurang energi kronik”
b) Takaran saji dan anjuran konsumsi sehari, sesuai dengan
pedoman yang ditetapkan oleh Menteri.
Standar Bubuk Tabur Gizi
A. Kandungan per Gram Bubuk Tabur Gizi
Standar Bubuk Tabur Gizi
A. Kandungan per Gram Bubuk Tabur Gizi
Standar
Bubuk Tabur
Gizi
A. Kandungan
per Gram
Bubuk Tabur
Gizi
Standar Bubuk Tabur Gizi
B. Cemaran
1. Cemaran Mikroba
Standar Bubuk Tabur Gizi
B. Cemaran
2. Cemaran Logam Berat
C. Pengolahan
Harus sesuai dengan Cara Produksi Yang Baik
(Good Manufacturing Practises)
Standar Bubuk Tabur Gizi
D. Pengemasan dan Pelabelan
1. Bubuk tabur gizi dikemas sedemikian rupa untuk
mempertahankan kualitas, keamanan, dan kemanfaatan
produk.
2. Pelabelan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3. Ketentuan lain yang harus dicantumkan pada label sebagai
berikut:
a) Peruntukan produk: “bubuk tabur gizi untuk balita 6-24 bulan”
b) Cara penggunaan dan anjuran konsumsi, sesuai dengan
pedoman yang ditetapkan oleh Menteri.
Kemasan Bubuk Tabur Gizi
PERBEDAAN STANDAR DAN
SPESIFIKASI
• Permenkes Standar Produk Suplementasi tidak
mengunci pada bentuk/desain pengemasan dan
pelabelan sehingga permenkes tidak perlu sering
diubah jika ada perubahan dalam desain produk
• Spesifikasi khusus terkait bentuk/desain pengemasan
dan pelabelan mengacu pada spesifikasi sebagai
bagian dari dokumen pengadaan/lelang
• Standar berlaku umum termasuk untuk komersial,
tidak khusus terkait pengadaan pemerintah
Suplement
asi Gizi Remaja Putri
untuk Wanita Usia Subur
mendukun Ibu Hamil
g Ibu Nipas
perbaikan Ibu Menyusui
gizi pada Bayi
Anak Balita
kelompok
Anak Usia Sekolah
rentan
Terima Kasih
MCAI
• Bubuk tabur gizi harus mempunyai kadaluarsa
24 bulan, dengan adanya perubahan
komposisi apakah masih tetap sama?
• Persyaratan registrasi diperlukan data untuk
uji stabilitas min 6 bulan sebanyak 6 batch,
dll..dr BPOM 6 bulan, dari Kemenkes 2 tahun?
Bu Ira (APPNIA)
• Nama PMKstandar produk suplementasi gizi, di
BPOM disebut suplemen, baiknya penamaan
disamakanperlu ada standardisasi istilah
penamaan
• Perlu dibedakan mana yang disebut makanan dan
suplemen, perlu kesepakatan nasional penamaan
agar tidak mislead
• PMT untuk masalah gizi (kurus, KEK) tergolong
FSMP?
• Perlu ada standar untuk PMT Penyuluhan
• Informasi yang harus ada dalam kemasan terutama
untuk produk khusus
MCAI
• Apakah akan ada terusan Permenkes ini
terutama terkait spek?
• Perlu kejelasan logo halal oleh BPOM,
sertifikat halal dr LPPOM MUI biasanya untuk
produknya bukan bahan bakunya.
Pak Marudut
• Masa kadaluarsa 2 th kaitannya dengan masa
penggunaan dan memperhitungkan distribusi
nasional
• Masa kadaluarsa tidak menjadi patokan masa
penggunaan, sebelum distribusi ke masyarakat
perlu diperhatikan juga kondisi produk
misalnya penggumpalan, dll
• Ketika MUI memberikan logo halal, harusnya
sudah di cek dari bahan bakunya juga
• Syarat pengelolaan dan pergudangan sangat
penting untuk menjaga kualitas produk
Bu Wiwin (BPOM)
• Uji stabilitas persyaratan min 6 bulan untuk
mencantumkan klaim, kadaluarsa berdasarkan real
time 2 tahun, tetap harus submit uji stabilitas sampai
masa kadaluarsa 2 th
• Istilah suplemen makanan sedang direvisi untuk
berubah menjadi suplemen kesehatan
• Masuk ke BPOM dalam bentuk sampel, tidak terlalu
mengatur sampai ukuran font dll pada label
• Pencantuman label halal produk jadi dari MUI,
permintaan halal dari bahan baku akan mengikuti
dari PMK 51
Indofood
• premix vit oleh supplier hanya digaransi 6 bl
dengan kemasan dan kondisi penyimpanan
yang baik, jika pergudangan tidak bisa dijamin
kondisinya maka masa kadaluarsa sebaiknya
dirange antara 1-2 th
Pak Mursalim
• Pengalaman pengadaan yg pernah dilakukan
oleh Kemenkes masa kadaluarsanya 1 th,
• 2 th masa kadaluarsa utk mengakomodasi
masa pengadaan dan distribusi yang lama
sejak diproduksi, produk akan tetap baik
asalkan pengelolaan dan pergudangan
dilakukan dengan baik
• Sebaiknya MCAI menyusun buku pedoman
penyimpanan yang baik dan benar
Dit. SPP BPOM
• Ruang lingkup perlu disebutkan dalam
PMTapakah utk produk komersial atau
pengadaan?
• FSMP perlu dicantumkan dalam
pengedarannya
• Bagaimana jika dikonsumsi oleh balita/AUS yg
tidak kurus?
• Pelabelanperlu supervisi nakes yang bisa
menetapkan kondisi status gizi sehingga
diperlukan PMT
Pak Marudut
• Untuk premix vit yang 6 bl, sebaiknya dicari
produsen premix vit yang bisa memberikan
masa kadaluarsa 6bl lebih, pengalaman riset
sebelumnya ada yg bisa 1 th
• Kadar air yang sudah ditetapkan seharusnya
bisa menjaga kondisi produknya
Pak Doddy
• Permenkes tidak mengikat tender pengadaan,
• Produk suplementasi gizi bisa diadakan oleh
industri secara mandiri
• Setelah permenkes ditetapkan, monev akan
diperkuat
• Pemberian yang tepat dan konseling sangat
menentukan keberhasilan program pemberian
Taburia
• Harapannya pengadaan Taburia oleh MCAI
juga disertai dengan desain penyimpanan