Septic Shock!!!fix!!!
Septic Shock!!!fix!!!
TRIVENA P. PUTRI
1710211031
D3 - HIS
DEFINISI
• Infeksi kepala dan leher – sakit kepala berat, kekakuan pada leher,
gangguan mental, sakit telinga, sakit tenggorokan, sinus pain,
limfadenopati cervical/submandibular.
• Infeksi dada dan paru-paru – batuk, dyspnea, bunyi napas bronkial
• Infeksi jantung – murmur, terutama pada pasien dengan riwayat
penggunaan obat injeksi dan intravena
• Infeksi perut dan gastrointestinal – diare, nyeri perut, distensi abdomen,
nyeri tekan rektal dan bengkak
• Infeksi pelvis dan genitourinaria – nyeri panggul, dysuria
• Infeksi tulang dan jaringan lunak – nyeri local anggota tubuh, eritema,
edema, pembengkakan sendi, krepitasi pada infeksi nekrosis, efusi sendi
• Infeksi kulit – ptekie, purpura, eritema, ulserasi, bula
DIAGNOSIS
• Temukan mikroorganisme penyebab sepsis
• CBC, PT APTT, Kadar fibrinogen dan D-dimer, analisis gas darah,
profil ginjal dan hati, kalsium ion.
• Hasil Laboratorium
• Asidosis metabolic
• Trombositopenia
• Pemanjangan waktu prothrombin dan tromboplastin parsial
• Penurunan kadar fibrinogen serum dan peningkatan produk fibrin split
• Anemia
• Perubahan morfologi dan jumlah neutrophil
PATHOPHYSIOLOGY
Bakteri
Makrofag
Kemotaksis Aktivasi Kerusakan jaringan
leukosit ke komplemen
jaringan jalur klasik
TNF-α, IL-1 Met AA↑↑
Degranulasi
↑↑ adhesi Leukosit LT PG
sel mast
↑ leukosit di PD
Histamin Hipotalamus
Release lytic Neutrofil (set point
enzymes & ROS berubah)
Vasodilatasi PD
NO
demam
Penghancuran Merusak PD Permeabilitas TD↓↓
patogen vascular ↑↑ Memudahkan
leukosit bergerak
Aktivasi Fx XII Merusak PD Kompensasi Hipotensi menuju jaringan
(Hageman) di paru-paru ↑↑ denyut jantung yg rusak
Tachycardi
koagulasi Merusak PD di Cairan keluar
paru-paru ke jaringan
Hipoksia
Organ
Acute kekurangan O2
Darah keluar Respiratory
ke jaringan Distress anaerob
Syndrome
(ARDS) Organ
dysfunction LDH
Jalur ekstrinsik
teraktivasi
Fatigue
DIC
DEATH
TATA LAKSANA
EARLY GOAL DIRECTED TREATMENT – Inti dari tatalaksana ini bahwa terapi
mencakup penyesuaian beban jantung preload, afterload dan kontraktilitas dengan
oxygen delivery dan demand. Protocol tersebut mencakup pemberian cairan
kristaloid dan koloid lobus 500 ml tiap 30 menit untuk mencapai tekanan vena
central (CVP) 8-12 mmHg. Bila tekanan arteri rata-rata (MAP) kurang dari 65 mmHg,
diberikan vasopressor hingga >65 mmHg dan bila MAP >90 mmHg diberikan
vasodilator. Dilakukan evaluasi saturasi oksigen vena sentral (ScvO2). Bila ScvO2
<70% dilakukan koreksi hematocrit hingga diatas 30%. Setelah CVP, MAP dan
hematocrit optimal namun ScvO2 <70%, dimulai pemberian inotropic. Inotropic
diturunkan bila MAP <65 mmHg atau frekuensi jantung >120 kali/menit.
• Oksigenasi
• Terapi cairan – kristaloid (NaCl 0,9% atau ringer laktat)
• Vasopressor dan Inotropik
• Nutrisi