Anda di halaman 1dari 16

PJT

• Pertumbuhan janin terhambat (PJT) adalah suatu keadaan


yang dialami oleh janin yang mempunyai berat badan di
bawah batasan tertentu dari umur kehamilannya. Secara
definisi, PJT adalah janin yang berat badannya sama atau
kurang dari 10 persentil yang tidak dapat mencapai
pertumbuhan yang optimal karena terhambat oleh faktor
maternal, fetal atau plasenta
KLASIFIKASI
• a. Pertumbuhan janin terhambat simetris: Jika
ukuran badan janin secara proporsional kecil,
gangguan pertumbuhan janin terjadi sebelum
umur kehamilan 20 minggu, sering disebabkan
oleh kelainan khromosom atau infeksi.
• b. Pertumbuhan janin terhambat asimetris: Jika
ukuran badan janin tidak proporsional, gangguan
pertumbuhan janin terjadi pada kehamilan
trimester III. Keadaan ini sering disebabkan oleh
isufisiensi plasenta
Faktor Risiko
• a. Lingkungan sosio-ekonomi rendah
• b. Riwayat PJT dalam keluarga
• c. Riwayat obstetri yang buruk
• d. Berat badan sebelum hamil dan selama
kehamilan yang rendah
• e. Komplikasi obstetri dalam kehamilan
• f. Komplikasi medik dalam kehamilan
ETIOLOGI
• a. Faktor maternal
1) Riwayat berat badan lahir rendah atau PJT pada persalinana
sebelumnya
2) Ibu yang kecil atau berat badan ibu yang rendah sebelum
hamil
3) Gizi maternal buruk (< 1500 kalori / hari) 9 4) Status
sosioekonomi jelek
5) Merokok, alkohol dan narkoba
6) Usia maternal ekstrim, < 16 tahun atau > 35 tahun
• b. Faktor fetus
1) Infeksi kongenital: CMV, sifilis, rubela,
varisela, toksoplasma, tuberkulosis.
2) Aneuploidi: trisomi 13, 18, 21, triploidi
3) Sindrom genetik atau kelainan fetal
• c. Faktor plasenta
1) Insufisiensi vaskuler plasenta
2) Separasi korionik (abrupsio, hematoma)
3) Infark villi
4) Regresi korion
5) Malformasi uterus mayor
6) Placental mosaicism
DIAGNOSIS
• Tinggi fundus uteri (TFU) lebih dari atau sama dengan 3 cm
lebih dibawah normal
• AFI kurang dari atau sama dengan 5 cm (oligohidramnion)
• ultrasonografi (USG) didapatkan taksiran berat sama atau
kurang dari 10 persentil (Ada yang menggunakan titik potong
5 persentil, ada pula yang menggunakan 2 SD /kira-kira 3
persentil ) dan lingkar perut (AC) yang sama atau kurang dari 5
persentil
penatalaksanaan
Penatalaksanaan Bila janin sudah didiagnosis
mengalami PJT, maka harus disiapkan
pengawasan perinatal janin dan waktu terminasi
yang optimal
• Pada kasus PJT berat harus segera dilakukan
terminasi kehamilan bila ditemukan :
a. Rasio FL/AC biometri ≥ 26, janin termasuk PJT
berat.
b. . Doppler velocimetri arteri atau vena
umbilikalis (PI ≥ 1,8) yang disertai AEDF/REDF
c. . AFI ≤ 4
d. KTG : deselerasi lambat
prognosis
• Tipe 1(tipe simetris):buruk
• Tipe 2(tipe asimetris): baik
anemia
• Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin lebih
rendah dari batas normal untuk kelompok orang yang
bersangkutan. Penyebab anemia bisa karena kurangnya zat
gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat,
dan vitamin B12. Tetapi sering terjadi adalah anemia karena
kekurangan zat besi.
klasifikasi
• a. Anemia Defesiensi Besi: Anemia defesiensi besi
merupakan jenis anemia terbanyak didunia, yang
disebabkan oleh suplai zat besi kurang dalam tubuh.
• b. Anemia Megaloblastik: Anemia yang disebabkan
karena defesiensi vitamin B12 dan asam folat.
• c. Anemia Aplastik: Terjadi akibat ketidaksanggupan
sumsum tulang membentuk sel-sel darah. Kegagalan
tersebut disebabkan kerusakan primer sistem sel yang
mengakibatkan anemia.
• d. Anemia Hemolitik: Anemia Hemolitik
disebabkan karena terjadi peningkatan
hemolisis dari eritrosit, sehingga usianya lebih
pendek.
• e.Anemia Sel Sabit: Anemia sel sabit adalah
anemia hemolitika berat dan pembesaran
limpa akibat molekul Hb.
etiologi
• Umur Ibu
• Kurang Energi Kronis (KEK)
• Infeksi dan Penyakit : Zat besi merupakan
unsur penting dalam mempertahankan daya
tahan tubuh agar tidak mudah terserang
penyakit. Menurut penelitian, orang dengan
kadar Hb
Akibat yang akan terjadi pada anemia kehamilan
adalah :
• kehamilan trimester pertama: abortus, missed
abortion dan kelainan congenital, kehamilan
• trisemester kedua: persalinan premature,
gangguan pertumbuhan janin dalam rahim,
BBLR, infeksi dan kematian buat janin dan ibu
penatalaksanaan
• 1. Meningkatkan konsumsi zat besi dan sumber alami,
terutama makanan sumber hewani ( hem iron ) yang mudah
diserap seperti hati, daging, ikan. Selain itu perlu ditingkatkan
juga, makanan yang banyak mengandung Vitamin C dan
Vitamin A ( buah – buahan dan sayuran ) untuk membantu
penyerapan zat besi dan membantu proses pembentukan Hb
• Memberikan sulfat ferosa 200 mg 2-3 kali sehari. Sulfat ferosa
diberikan 1 tablet pada hari pertama kemudian dievaluasi
apakah ada keluhan (misalnya mual, muntah, feses berwarna
hitam), apabila tidak ada keluhan maka pemberian sulfat
ferosa dapat dilanjutkan hingga anemia terkoreksi

Anda mungkin juga menyukai