Anda di halaman 1dari 27

JOURNAL READING

RISK FACTORS AND CAUSATIVE


ORGANISMS IN MICROBIAL
KERATITIS IN DAILY DISPOSIBLE
CONTACT LENS WEAR

Oleh:
Azillatin Ruhul Ma’ani
H1A014007

Pembimbing:
dr. Siti Farida Sp.M (K)
Identitas Jurnal
■ Nama Penulis : Stapleton Fiona, Naduvilath Thomas,
Keay Lisa, Radford Cherry, Dart John, Edwards Katie,
Carnt Nicole, Minassian Darwin, Holden Brien
■ Judul Tulisan : Risk factors and causative organisms
in microbial keratitis in daily disposible contact lens wear

■ Tahun Penerbitan : 2017


■ Jurnal Asal : PLOS ONE
■ Jenis Artikel : Research Article
Abstrak

Tujuan penelitian Metode


■ Mengidentifikasi faktor risiko ■ Prospektif multisite case control.
independen dan organisme ■ Faktor risiko independen diuji
penyebab keratitis mikroba menggunakan multiple regresi
pada penggunaan kontak logistik
lensa sekali pakai ■ Organisme penyebab keratitis
mikrobial dalam penggunaan
kontak lensa sekali pakai diuji
menggunakan uji Chi Square
Hasil

■ Dari 963 yang diidentifikasi menggunakan kontak lensa sekali pakai, ditemukan
67 kasus dan 374 menjadi sampel terkontrol.
Faktor risiko yang dianggap signifikan mempengaruhi kejadian keratitis mikroba
pada penggunaan kontak lensa sekali pakai :
■ Penggunaan kontak lensa harian yang jarang digunakan
■ Penggunaan kontak lensa saat tidur
■ Penggunaan kontak lensa yang tidak didahului dengan mencuci tangan
■ Merokok
Penggunaan kontak lensa yang disposible jarang ditemukan organisme penyebab
keratitis mikrobial dibandingkan penggunaan kontak lensa yang tidak disposible.
Kesimpulan

■ Penggunaan pada saat malam hari, paparan pada lingkungan yang


lebih sering, merokok dan kebersihan tangan yang buruk merupakan
faktor risiko yang dianggap signifikan terhadap penyakit keratitis
mikroba dengan penggunaan kontak lensa sekali pakai. Profil dari
organisme penyebab keratitis mikroba disesuaikan dengan tingkat
keparahannya.
Pendahuluan
■ Kontak lensa harian yang bersifat disposible diperkenalkan pada
pertengahan tahun 1990 dan antara tahun 2007-2011 terdiri dari
24 % jumlah total penggunaan lensa kontak secara Internasional
■ Insiden keparahan penyakit dan penyakit yang menyebabkan
kehilangan penglihatan berkurang dengan penggunaan kontak
lensa sekali pakai.
■ Menetapkan faktor risiko untuk keratitis mikroba pada semua
penggunaan lensa baik pada saat tidur dan peningkatan
pemakaian, tangan yang kotor, lensa dan tempat penyimpanan
lensa yang bersih, usia muda, laki-laki, merokok dan pembelian
secara online.
■ Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan faktor risiko independen
dan sedang beratnya keratitis mikroba pada penggunaan lensa kontak
sekali pakai pada penelitian yang besar dan multisenter
Metode penelitian
Pemilihan kasus dan kontrol

Definisi dan derajat keparahan penyakit

Faktor risiko yang mungkin

Sampel dan metode statistik

Kerokan Kornea
Pemilihan kasus dan kontrol

■ Kasus berasal dari studi case control selama dua tahun di Rumah
Sakit Mata Moorfields, London, Inggris yang dimulai pada bulan
Desember 2003, dan satu tahun penelitian pengawasan nasional di
Australia dan Selandia Baru yang dimulai pada Oktober 2003.
■ Kedua studi mengidentifikasi kasus baru dari keratitis mikroba yang
berhubungan dengan penggunaan lensa kontak pada pemakai lensa
kontak jenis disposable / sekali pakai maupun lensa lunak lainnya
untuk koreksi kelainan refraksi
■ Subjek kontrol penelitian yang menggunakan lensa kontak
diidentifikasi melalui survei populasi menggunakan telepon di ketiga
negara selama periode penelitian
Definisi dan derajat
keparahan penyakit
■ Keratitis mikroba didefinisikan sebagai kultur kornea positif atau
infiltrasi kornea disertai defek epitel di atasnya dengan satu atau lebih
dari kriteria berikut ini
■ setiap bagian lesi berada dalam jarak 4 mm dari pusat kornea,
■ uveitis, atau
■ rasa sakit seperti yang dilaporkan oleh pemakai atau praktisi

■ Derajat keparahan dibagi menjadi derajat berat, sedang dan ringan.


Faktor Risiko yang Mungkin

■ Faktor demografi
Kelompok usia ( 25 tahun, 26-50 tahun atau lebih dari 51 tahun), jenis kelamin dan
kelas sosial ekonomi.
■ Faktor riwayat penggunaan lensa
Indikasi untuk pemakaian lensa (miopia, astigmatisma, hipermetropia atau presbiopia);
durasi pemakaian lensa saat ini (≤6 bulan atau lebih dari 6 bulan),
modalitas penggunaan lensa (penggunaan setiap hari, occasional overnight wear yaitu
pemakaian kurang dari satu malam per minggu dan extended wear yaitu pemakaian
satu malam atau lebih per minggu);
frekuensi pemakaian lensa (kadang-kadang didefinisikan kurang dari 1 hari / minggu,
paruh waktu selama 1–5 hari per minggu dan penuh waktu 6–7 hari per minggu
■ bahan lensa (Etafilcon A, Nelfilcon A, Hilafilcon B atau lainnya);
■ penggunaan kembali lensa disposable (ya atau tidak), usia lensa,
periode sejak perawatan terakhir (dalam 12 bulan terakhir atau lebih
dari 12 bulan), pembelian melalui internet (selalu / kadang-kadang
atau tidak pernah).
Perilaku lain
■ Mencuci tangan sebelum memegang lensa (Ya atau tidak / tidak
selalu); merokok; berenang (tidak, dengan lensa atau tanpa lensa);
mandi sambil memakai lensa.
Sampel dan metode statistik

■ Sejumlah 963 pengguna lensa disposable (sekali pakai) harian


diidentifikasi dalam dua studi. Demografi semua pengguna lensa
disposable harian (n = 963) dibandingkan dengan pengguna
modalitas lensa lainnya (n = 3078) menggunakan analisis chi-kuadrat
■ Analisis univariat dari faktor risiko potensial untuk semua derajat
keparahan keratitis dan untuk keratitis mikroba derajat sedang / berat
pada penggunaan lensa kontak disposable sehari-hari dilakukan
awalnya menggunakan analisis chi-squared
■ Pada setiap faktor yang signifikan dengan p <0,2, dilakukan analisis
multivariat menggunakan regresi logistik stepwise (backward
elimination diikuti dengan forward entry)
■ Model terakhir yang dimasukkan hanya yang memiliki faktor
signifikan p <0,05. Odds ratio dan interval kepercayaan 95%
digunakan untuk meringkas temuan yang signifikan
■ Analisis statistik dilakukan menggunakan SPSS versi 18.0
Kerokan Kornea

■ Dilakukan untuk mengidentifikasi mikrobial pada kornea yang


memakai disposible lensa kontak dengan yang memakai soft lens
yang tidak bersifat disposible
■ Diuji menggunakan uji chi square
Hasil
Diskusi

■ Faktor risiko independen untuk semua terduga keratitis mikroba pada


pengguna lensa disposable harian yaitu peningkatan paparan
terhadap pemakaian lensa, baik dalam hal lebih banyak hari per
minggu pemakaian lensa dan pemakaian lensa dalam semalam.
Penggunaan lensa yang lebih sering dikaitkan dengan populasi
terbesar yang menyumbang risiko, yaitu sebanyak 93% untuk semua
kasus yang diduga dan 72% untuk kasus yang lebih parah.
■ Penelitian ini menegaskan bahwa mencuci tangan tetap merupakan
langkah kebersihan yang penting bahkan dengan pembuangan lensa
harian
■ Untuk modalitas lensa lainnya, jenis kelamin pria dan usia yang lebih
muda adalah faktor risiko independen untuk keratitis mikroba
■ merokok merupakan faktor risiko yang signifikan untuk infeksi apa pun
■ Pengamatan ini konsisten dengan temuan bahwa penyakit yang lebih berat
dikaitkan dengan patogen lingkungan dan keparahan penyakit berkurang
pada pemakai disposable sehari-hari dibandingkan dengan modalitas lainnya
■ Dalam analisis ini, Pseudomonas spp adalah spesies tunggal paling umum
yang ditemukan dalam analisis kerokan kornea, yang sesuai dengan
penelitian sebelumnya
■ Kasus penyimpanan lensa kontak yang buruk, praktek kebersihan, khususnya
kegagalan untuk membersihkan dan mengeringkan, telah ditetapkan dengan
baik sebagai faktor risiko independen untuk keratitis mikroba terkait lensa
kontak, dan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit 4 kali lipat
Kesimpulan

Penggunaan kontak lensa sekali pakai mempengaruhi rendahnya


kejadian keratitis mikroba dengan angka kejadian 1-2 per 10.000 tiap
tahunnya. Penggunaan yang terlalu sering, merokok, dan tangan yang
kotor saat memegang kontak lensa merupakan faktor risiko independen
yang signifikan.
ANALISIS JURNAL
Kelebihan Jurnal
■ Judul dan abstrak memberikan ringkasan yang informatif dan seimbang
atas apa yang dilakukan dan apa yang ditemukan pada penelitian.
■ Latar belakang dan tujuan penelitian dijabarkan secara jelas serta
penelitian ini menjelaskan desain dan waktu penelitian
■ Data dalam penelitian ini merupakan data primer sehingga hasil
penelitian yang didapatkan lebih akurat.
■ Penelitian ini memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai hasil
yang didapatkan.
■ Penelitian ini mungkin dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan
sebagai penambah wawasan bagi masyarakat umum dan tenaga
kesehatan sebagai bahan edukasi pada pasien yang menggunakan
kontak lensa sekali pakai untuk mencegah terjadinya keratitis mikroba.
Kekurangan Jurnal
■ Penelitian ini tidak membahas kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
secara jelas.
■ Pada penelitian ini penjelasan dan pembahasan mengenai faktor
risiko sampai menyebabkan keratitis mikroba masih kurang,
sehingga diharapkan suatu penjabaran yang lebih rinci mengenai
hal tersebut dapat ditambahkan agar lebih memudahkan pembaca
untuk mengerti.
■ Penulis tidak mencantumkan beberapa faktor yang mempengaruhi
hasil tersebut dan beberapa saran perbaikan untuk penelitian
selanjutnya.
Kesimpulan

Jurnal ini baik untuk dijadikan sebuah referensi, karena


penelitian dalam jurnal dapat menjadi sebuah panduan
untuk penelitian selanjutnya.
Daftar Pustaka
Stapleton F, et al. 2017. Risk Factors and causative organisms in
microbial keratitis in daily disposible contact lens wear. The PLOSE ONE.
Vol. 377(7): [online]. Available from:. https://doi.org/
10.1371/journal.pone.0181343 [Accessed on: 15Juni 2018]
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai