Anda di halaman 1dari 39

REFERAT

TUMOR
MEDIASTINUM

Disusun Oleh :
Azka Auliarahman, S. Ked J510170088
Nurtika, S.Ked J510170032

PEMBIMBING :
dr. Hardiyanto Sp.Rad
BAB I

Pendahuluan
Mediastinum adalah suatu bagian penting dari thorax. Sebab
posisi mediastinum terletak di antara kavita pleuralis dan
mengandung banyak organ penting dan struktur vital.

Mediastinum memiliki banyak macam kelainan kongenital dan


pembengkakan. Pertumbuhan tumor mediastinum biasanya lambat
sehingga memberikan keluhan mekanik yang lambat. Munculnya
keluhan menimbulkan kecurigaan akan malignancy. (Rasyad, 2009)

Sebagian besar tumor mediastinum yang bersifat asimptomatik adalah


benigna
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
Mediastinum dibagi 4 bagian.
• Mediastinum superior
• Mediastinum inferior
 Mediastinum anterior
 Mediastinum media
 Mediastinum posterior

Mediastinum superior dan inferior


dipisahkan oleh bidang yang
terbentang melalui angulus sterni
ke ruang intervertrebalis keempat.

Kavitas perikardialis membagi lebih


lanjut mediastinum inferior menjadi
mediastinum anterior, media dan
posterior.
2. Definisi
Tumor mediastinum adalah

tumor yang terdapat di dalam
rongga mediastinum.

Mediastinum berisi :
• Jantung
• Pembuluh darah arteri dan vena
• Trakea
• Kelenjar timus
• Nervous
• Kelenjar getah bening
Karena rongga mediastinum tidak dapat membesar, maka
pembesaran tumor dapat menekan organ penting di
sekitarnya dan dapat mengancam jiwa. Tumor
mediastinum dibagi atas tumor jinak dan tumor ganas.
3. ETIOLOGI
 Faktor nutrisi
Aflaktosin yang dihasilkan oleh jamur pada kacang
dan padi-padian sebagai pencetus timbulnya
tumor.
 Faktor genetik (biomolekuler)
Perubahan genetik termasuk perubahan atau
mutasi dalam gen normal dan pengaruh protein
bisa menekan atau meningkatkan perkembangan
tumor
 Faktor hormon
Pengaruh hormon dianggap cukup besar, namun
mekanisme dan kepastian peranannya belum
jelas.
4. PATOFISIOLOGI

Penyebab dari
timbulnya tumor pada
jaringan mediastinum
belum diketahui secara
pasti; namun diduga
berbagai faktor
predisposisi yang
kompleks berperan
dalam menimbulkan
manifestasi tumbuhnya
jaringan/sel-sel kanker
pada jaringan
mediastinum.
Adanya pertumbuhan sel-
sel progresif pada
mediastinum secara
mekanik menyebabkan
penekanan (direct
pressure / indirect pressure)
serta dapat menimbulkan
destruksi jaringan sekitar;
yang menimbulkan
manifestasi seperti
penyakit infeksi pernafasan
lain seperti sesak nafas,
nyeri inspirasi, peningkatan
produksi sputum, bahkan
batuk darah atau lendir
berwarna merah
(hemaptoe)
5. MANIFESTASI KLINIS

Batuk atau stridor karena


tekanan pada trachea atau Gangguan menelan karena
bronchi utama. kompresi esophagus.
.

Serangan batuk dan


spasme bronchus
karena tekanan
pada nervus vagus

Vena leher yang


Suara serak karena tekanan
mengembang pada sindroma
pada nerves laryngeus inferior.
vena cava superior.
6. DIAGNOSIS

 Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik


- Anamnesis pasien dan evaluasi cermat gejala
yang diderita pasien sering akan membantu
dalam melokalisasi tumor dan bisa
menggambarkan kemungkinan diagnosis
histology.
- Pemeriksaan fisik pada pasien dengan tumor
dan kista mediastinum sering menunjukkan
gambaran positif. Tetapi jarang didapatkan
diagnosis tepat dari informasi anamnesis atau
pemeriksaan fisik saja.
 Rontgenografi
Pemeriksaan rontgenografi merupakan evaluasi
diagnostik. Foto thorax lateral dan PA standar
bermanfaat dalam melokalisir massa di dalam
mediastinum. Neoplasma mediastinum dapat
timbul pada bagian tertentu mediastinum. Foto
polos bisa mengenal densitas relative massa ini,
apakah padat atau kistik, dan ada atau tidaknya
kalsifikasi.
 Ultrasonografi
Ultrasonografi bermanfaat dalam
menggambarkan struktur kista dan lokasinya di
dalam mediastinum.

 Fluoroskopi dan barium enema


Membantu lebih lanjut dalam menggambarkan
bentuk massa dan hubungannya dengan struktur
mediastinum lain, terutama esophagus dan
pembuluh darah besar.
Tumor mediastinum yang sering dijumpai yaitu:
 Mediastinum Superior : Struma, Adenoma
paratidoid dan limfoma
 Mediastinum Anterior : Struma,Timoma,
Teratoma, Adenma
Paratiroid, Limfoma,
Fibroma, Limfangioma
hemangioma, dan hernia
morgagni.
 Mediastinum Medius : Kista bronkogenik,
limfoma, kista pericardium,
aneurisma, dan
hernia.
 Mediastinum Posterior : tumor neurogenik,
fibrosarkoma, limfoma
aneurisma, kondroma,
hernia bochdalek
Thymoma
 Tymoma adalah tumor yang berasal dari
epitel thymus. Ini adalah tumor yang
banyak terdapat dalam mediastinum
bagian depan atas.
 Thymus terdiri atas lobus kanan dan lobus
kiri dan terletak di bagian depan
mediastinum atas.
Limfoma
 Secara keseluruhan, limfoma merupakan
keganasan yang paling sering pada
mediastinum. Limfoma adalah tipe kanker
yang terjadi pada limfosit (tipe sel darah putih
pada sistem kekebalan tubuh vertebrata).
Terdapat banyak tipe limfoma. Limfoma
adalah bagian dari grup penyakit yang
disebut kanker Hematological. Limfoma
dikategorikan sebagai limfoma Hodgkin dan
limfoma non-Hodgkin.
Teratoma
Teratoma merupakan neoplasma yang terdiri
dari beberapa unsur jaringan yang asing pada
daerah dimana tumor tersebut muncul.
Teratoma paling sering ditemukan pada
mediatinum anterior. Teratoma yang histologik
benigna mengandung terutama derivate
ectoderm (kulit) dan entoderm (usus).
Tumor Neurogen
Tumor Neurogen merupakan tumor mediastinal
yang banyak ditemukan, manifestasinya hampir
selalu sebagai tumor bulat atau oval, berbatas
licin, terletak jauh di mediastinum belakang.
Tumor ini dapat berasal dari saraf intercostals,
ganglia simpatis, dan dari sel-sel yang
mempunyai cirri kemoreseptor.

Tumor Neurogen dibagi :


 Neurilemoma dan Neurofibroma
 Mediastinal Neurofibroma
 Gamglioma Mediastinum
Neurilemoma dan Neurofibroma
Mediastinal Neurofibroma
Kista Perikardial
Kista perikardial memiliki
dinding yang tipis, terisi
cairan jernih yang selalu
dapat menempel pada
perikard dan kadang-
kadang berada dalam
hubungan terbuka dengan
perikardium.
Kista perikardial banyak
terdapat di ventral, di sudut
diafragma jantung. Kista ini
juga dikenal sebagai kista
coelom.
7. PENGOBATAN
Secara umum, tumor ganas mediastinum seperti
limfoma, tumor germ sel, atau timoma berespon
baik terhadap terapi yang dilakukan secara
agresif yang mencakup perawatan, radiasi dan
kemoterapi. Tumor jinak terkadang lebih mudah
diatur penanganannya jika pasien asimptomatik.
Pasien dengan massa di mediastinum beresiko
untuk terjadinya kolaps / obstruksi saluran napas
atau gangguan hemodinamik jika menjalani
anestesi umum. (Aru W. Sudoyo, 2006)
8. KOMPLIKASI
Invasi
vascular

Obstruksi
trachea

Sindrom Vena Rupture


Cava Superior esofagus
BAB III

KESIMPULAN
 Mediastinum adalah suatu bagian penting dari
thorax.
 Mediastinum terletak di antara kavita pleuralis dan
mengandung banyak organ penting dan struktur
vital.
 Banyak jenis jaringan dan susunan organ yang ada
di dalam mediastinum menimbulkan sejumlah
neoplasma yang berbeda secara histology.
 Dasar dari evaluasi diagnostic adalah pemeriksaan
rontgenografi. Foto thorax lateral dan
posteroanterior standar bermanfaat dalam
melokalisir massa di dalam mediastinum.
 Neoplasma mediastinum dapat diramalkan timbul
pada bagian tertentu mediastinum. Foto polos bisa
mengenal densitas relative massa ini, apakah
padat atau kistik, dan ada atau tidaknya kalsifikasi.
 CT Scan dapat memberikan gambaran anatomi
potongan melintang yang informatif pada
mediastinum CT mampu memisahkan massa
mediastinum dari struktur mediastinum lainnya.
Terutama dengan penggunaan materi kontras
intravena untuk membantu menggambarkan struktur
vascular, sidik CT mampu membedakan lesi asal
vascular dari neoplasma mediastinum.
ALHAMDULILLAH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai