Anda di halaman 1dari 8

TENTANG KEBENARAN

Hermawati N. Arum (12030118410006)


SIFAT KEBENARAN

Menurut Abbas Hamami Mintaredja, kebenaran dapat digunakan sebagai


suatu benda yang kongkret maupun abstrak. Subjek menyatakan kebenaran
proposisi yang diuji itu memiliki kualitas, sifat atau karakteristik hubungan
dengan nilai. Karena kebenaran tidak begitu saja terlepas dari kualitas, sifat,
hubungan, dan nilai itu sendiri. Kebenaran dalam filsafat ilme dibedakan
menjadi tiga hal.

- Kebenaran yang berkaitan dengan kualitas pengetahuan


- Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik
- Kebenaran yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya
pengetahuan
PENDEKATAN MENCARI KEBENARAN
merupakan serangkaian
Akal sederhana dan konsep atau bagan konseptual
Pendekatan Non Ilmiah yang memuaskan digunakan
prasangka
secara praktis

Disamping penemuan secara


Penemuan kebetulan dan kebetulan bekerja dengan
cara trial and error yang
coba-coba
dilakukan secara aktif dengan
mengulang-ulang pekerjaan
tersebut berkali-kali serta
menemukan cara dan materi
yang sering dilakukan

Otoritas ilmiah biasanya


dimiliki oleh orang-orang
Otoritas dan kekuasaan yang telah menempuh
pendidikan formal tertinggi,
atau mempunyai pengalaman
kerja ilmiah dalam bidang
tertentu
Lanjutan...
Pendekatan Ilmiah

Pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah pada umumnya melalui


suatu penelitian yang berdasar pada suatu teori tertentu. Teori itu berkembang
melalui penelitian yang ilmiah, yaitu penelitian yang sistematis dan terkontrol
berdasarkan data empiris. Jika penelitian itu diulangi oleh orang lain menurut
langkah-langkah yang serupa pada kondisi yang sama, akan memperoleh hasil
yang sama atau hampir sama dengan hasil sebelumnya. Dengan pendekatan
ilmiah, orang berupaya untuk memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan
benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang menghendaki
untuk mengujinya.
HAKIKAT FAKTA DAN KEBENARAN
Hakikat ialah realitas, artinya kenyataan yang sebenarnya. Jadi
hakikat adalah kenyataan yang sebenarnya sesuatu, bukan
keadaan sementara atau keadaan yang menipu dan bukan
keadaan yang berubah.
Misalnya, kepercayaan seorang muslim pada al-quran dalam
menjawab masalah-masalah asasi tentang hakikat Tuhan, hakikat
alam semesta, dan hakikat manusia. Kepercayaan tersebut
didasarkan pada keyakinan bahwa al-Quran adalah sumber
kebenaran. Keterangan bahwa al-Quran sebagai sumber
kebenaran dijelaskan sendiri dalam beberapa ayatnya, antara
lain seperti di dalam QS an-Nisa (4):105
Thomas Aquinas berusaha menyusun argumen logis untuk
membuktikan adanya Tuhan. Ia berhasil menyusun 5 argumen
tentang adanya Tuhan:
Argumen gerak alam ini selalu bergerak  gerak itu tidak mungkin berasal dari alam itu
sendiri. Gerak itu menunjukkan adanya penggerak. Tuhan adalah penggerak pertama

Argumen kausalitas  tidak ada sesuatu yang mempunyai penyebab pada dirinya sendiri
sebab itu harus diluar dirinya sendiri. Penyebab pertama adalah Tuhan yang tidak
memerlukan penyebab lain.

Argumen kemungkinan  adanya alam ini bersifat mungkin ada dan mungkin tidak ada.
Alam ini dimulai tidak ada, lalu muncul atau ada kemudian berkembang

Argumen tingkatan  isi alam ini ternyata bertingkat-tingkat ada yang dihormati, lebih
dihormati, terhormat.

Argumen teologis  ini adalah argumen tujuan, dimana alam ini bergerak menuju
sesuatu padahal mereka tidak tahu tujuan itu. Ada sesuatu yang mengatur alam menuju
tujuan alam. Itulah Tuhan
PEMBAHASAN TENTANG TEORI
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan dan menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menetukan hubungan antar variabel, untuk menjelaskan fenomena alamiah.
Sedangkan secara lebih spesifik, di dalam ilmu sosial terdapat pula teori sosial. Teori
sosial adalah sebuah sistem dari keterkaitan abstraksi atau ide-ide yang meringkas dan
mengorganisasikan pengetahuan tentang dunia sosial.
Dalam ilmu pengetahuan, teori ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran
yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Sebuah teori
membentuk generalisasi atas banyak observasi dan terdiri atas kumpulan ide yang
koheren dan saling berkaitan. Istilah teoritis dapat digunakan untuk menjelaskan
sesuatu yang diramalkan oleh suatu teori, namun belum pernah terobservasi.
Oleh karena itu, didalam sebuah teori terdapat beberapa elemen yang mengikutinya.
Elemen tersebut berfungsi untuk mempersatukan variabel-variabel yang terdapat di
dalam teori tersebut.
Konsep adalah sebuah ide yang di ekspresikan dengan symbol atau
kata. Konsep dibagi dua yaitu simbol dan definisi. Dalam ilmu alam,
Konsep konsep dapat diekspresikan dengan simbol-simbol. Akan tetapi,
kebanyakan di dalam ilmu sosial konsep ini lebih di ekspresikan
dengan kata-kata tidak melalui simbol-simbol

Konsep ini ada yang bersifat atau ada dalam scope abstrak dan ada
juga yang bersifat kongkret. Teori dengan konsep yang abstrak dapat
Scope diaplikasikan terhadap fenomena sosial yang lebih luas dibanding
dengan teori yang memiliki konsep yang kongkret.

Teori merupakan sebuah relasi dari konsep-konsep atau secara lebih


Relationship jelasnya teori merupakan bagaimana konsep-konsep berhubungan.
Hubungan ini seperti pernyataan sebab akibat atau proposisi

Anda mungkin juga menyukai