Argumen kausalitas tidak ada sesuatu yang mempunyai penyebab pada dirinya sendiri
sebab itu harus diluar dirinya sendiri. Penyebab pertama adalah Tuhan yang tidak
memerlukan penyebab lain.
Argumen kemungkinan adanya alam ini bersifat mungkin ada dan mungkin tidak ada.
Alam ini dimulai tidak ada, lalu muncul atau ada kemudian berkembang
Argumen tingkatan isi alam ini ternyata bertingkat-tingkat ada yang dihormati, lebih
dihormati, terhormat.
Argumen teologis ini adalah argumen tujuan, dimana alam ini bergerak menuju
sesuatu padahal mereka tidak tahu tujuan itu. Ada sesuatu yang mengatur alam menuju
tujuan alam. Itulah Tuhan
PEMBAHASAN TENTANG TEORI
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan dan menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menetukan hubungan antar variabel, untuk menjelaskan fenomena alamiah.
Sedangkan secara lebih spesifik, di dalam ilmu sosial terdapat pula teori sosial. Teori
sosial adalah sebuah sistem dari keterkaitan abstraksi atau ide-ide yang meringkas dan
mengorganisasikan pengetahuan tentang dunia sosial.
Dalam ilmu pengetahuan, teori ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran
yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Sebuah teori
membentuk generalisasi atas banyak observasi dan terdiri atas kumpulan ide yang
koheren dan saling berkaitan. Istilah teoritis dapat digunakan untuk menjelaskan
sesuatu yang diramalkan oleh suatu teori, namun belum pernah terobservasi.
Oleh karena itu, didalam sebuah teori terdapat beberapa elemen yang mengikutinya.
Elemen tersebut berfungsi untuk mempersatukan variabel-variabel yang terdapat di
dalam teori tersebut.
Konsep adalah sebuah ide yang di ekspresikan dengan symbol atau
kata. Konsep dibagi dua yaitu simbol dan definisi. Dalam ilmu alam,
Konsep konsep dapat diekspresikan dengan simbol-simbol. Akan tetapi,
kebanyakan di dalam ilmu sosial konsep ini lebih di ekspresikan
dengan kata-kata tidak melalui simbol-simbol
Konsep ini ada yang bersifat atau ada dalam scope abstrak dan ada
juga yang bersifat kongkret. Teori dengan konsep yang abstrak dapat
Scope diaplikasikan terhadap fenomena sosial yang lebih luas dibanding
dengan teori yang memiliki konsep yang kongkret.