Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MIND

MAPPING TERHADAP
MINAT BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS
KELAS X

PROPOSAL
OLEH
NURUL HAFIDAH
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting karena pendidikan
mempunyai tugas untuk menyiapkan SDM bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan perubahan dan pertumbuhan kearah yang
lebih kompleks.
Untuk meningkatkan kualitas SDM suatu bangsa tentunya dibutuhkan pendidikan berkualita
pula. Meningkatkan kualita pendidikan ini dapat dilakukan dengan pemerbaikan sistem
pembelajaran yang diterapkan. Sebagian sekolah yang ada di indosenia masih menggunakan sitem
pembelajaran taecher centered learning atau pembelajaran berpusat pada guru. Pada sistem
pembelajaran ini rata-rata guru menggunakan metode pembelajaran cerama yang membuat siswa
menjadi bosan dan jenuh. Kejenuhan pada siswa ini menyebabkan rendahnya motivasi dan
keaktifan siswa dalam kelas. Rendahnya motivasi siswa ini bisa menyebabkan siswa menjadi tidak
senang dalam kelas sehingga mempengaruhi konsentrasi siswa pada proses pembelajaran.
Inovasi metode pembelejaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan melibatkan
siswa secara aktif dan langsung (student centered lerning) dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar, pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan serta meningkatkan hasil belajar
siswa. Salah satu metode yang dapat digunakan guna mempermudah siswa dalam memahami
konsep materi yang dipelajari adalah metode mind mapping. Metode mind mapping merupakan
metode meringkas materi yang dipelajarri atau menuangkannya ke dalam bentuk peta sesuai
dengan pola yang ada didalam pikiran agar mempermudah memahami (Jones, et al, 2012).
B. Batasan Masalah
Penelitian ini berfokus pada pengaruh metode Mind Mapping
terhadap minat belajar siswa pada materi virus.
C. Rumusan Masalah
Apakah pengaruh metode Mind Mapping terhadap minat belajar
siswa pada materi virus.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh metode Mind Mapping
terhadap minat belajar siswa pada materi virus.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Putaka
1. Materi Virus
Materi yang akan dikembangkan dalam perangkat pembelajaran ini adalah
virus yang diajarkan pada kelas X semester gasal. Materi virus ini termasuk
dalam Kompetensi Dasar (KD) 3. 3 yaitu menerapkan pemahaman tentang
virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan
masyarakat dan KD 4. 3 yaitu menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan
peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta. Materi virus
meliputi ciri-ciri, struktur, replikasi virus secara litik dan lisogenik, peran virus
dalam kehidupan baik peran positif maupun peran negatif, dan jenis-jenis
partisipasi remaja dalam menanggulangi persebaran infeksi suatu virus.
2. Mind Mapiing
a. Pengertian Mind Mapping
Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah
akan memetakan pikiran-pikiran kita (Buzan, 2008). Menurut Windura (2013)
Mind mapping adalah sistem belajar dan berpikir yang menggunakan kedua
belah otak sesuai dengan cara kerja alaminya. Dari beberapa pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa mind mapping adalah cara mencatat
kreatif dengan menangkap berbagai pikiran yang dilakukan sesuai dengan
cara kerja alami otak.
b. Langkah – Langkah Membuat Mind Mapping
Buzan (2013) menyatakan bahwa membuat mind mapping
membutuhkan alat dan bahan serta teknik untuk membuatnya. Alat
dan bahan yang digunakan untuk membuat mind map diantaranya
adalah kertas putih polos, bolpen/pensil/ spidol warna-warni, otak dan
imajinasi. Menurut Buzan (2013) langkah untuk membuat mind map
yaitu:
1) Menentukan topik utama yang akan dibuat
2) Membuat Basic Ordering Ideas- BOIs untuk topik utama
3) Melengkapi setiap BOIs dengan cabang-cabang yang berisi data-
data pendukung yang terkait
4) Melengkapi setiap cabang dengan gambar, symbol, kode, daftar,
grafik atau garis penghubung bila ada BOIs yang saling berkaitan.
c. Tujuan dan Manfaat Mind Mapping
Menurut Michalko (dalam Buzan, 2008) mind mapping dapat membantu
dalam beberapa hal, yaitu :
1) Mengaktifkan seluruh otak,
2) Membereskan akal dari kekusutan mental.
3) Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan.
4) Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi
yang saling terpisah.
5) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian.
6) Memungkinkan kita mengelompokkan konsep dan membantu
membandingkannya.
Adapun kekurangan dari penerapan media mind mapping adalah :
1) Hanya siswa aktif yang terlibat.
2) Tidak sepenuhnya murid belajar.
3. Minat Belajar
Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan
mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang
berminat terhadap suatu kegiatan belajar akan berusaha lebih keras
dibandingkan siswa yang kurang berminat. Minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin besar minatnya (Slameto, 2003).
Agar peserta didik memiliki minat untuk belajar, guru harus berusaha
membangkitkan minat peserta didik agar proses belajar mengajar yang
efektif tercipta di dalam kelas dan siswa mencapai suatu tujuan sebagai hasil
dari belajarnya. Proses belajar mengajar dan hasil belajar peserta didik
sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang
kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif
dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar peserta
didik berada pada tingkat optimal.
4. Hasil Penelitian Yang Relevan
Menurut Suardiantini (2014), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajarn Mind Mapping berpengaruh sangat ngaya
terhadap minat belajar biologi siswa SMA. Menurut Andarti (2015), dalam
dalam penelitiannya menunjukkan bahwa model pembelajaran Mind
Mapping menjadikan siswa lebih terarah dalam kegiatan pembelajaran
sehingga membantu siswa memperoleh pengetahuan secara utuh.
B. Kerangka Pikir

Pebelajaran
Biologi

Metode
Pebelajaran
Guru
Konvensional
(Cerama)

Minat Belajar
Siswa Kurang

Penerapan
Metode Mind
Mapping

Minat Belajar
Siswa
Meningkat
C. Hipotesis
• Ho = Penggunaan metode mind mapping tidak efektif untuk meningkatkan
minat belajar siswa kelas x pada mata pelajaran Biologi materi virus.
• Ha = Penggunaan metode mind mapping efektif untuk meningkatkan minat
belajar siswa kelas x pada mata pelajaran Biologi materi virus.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh
penggunaan metode mind mapping terhadap peningkatan minat belajar
siswa kelas X SMA Negeri 2 Pangkajene pada mata pelajaran Biologi
khususnya pada materi Virus.
B. Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini mengambil lokasi di SMA Negeri 2 Pangkajene
Kelurahan Tumammpua Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep
Tahun Ajaran 2018/2019. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 08 sampai
dengan 30 April 2019.
C. Variabel Penelitian
Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran mind
mapping. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat
belajar dan pemahaman konsep pembelajaran biologi.
D. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X A SMA Negeri 2
Pangkajene.
b. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X A
E. Instrument Penelitian
1. Tes Hasil Belajara
2. Lembar Observasi
F. Prosedur Penelitian
Proses pelaksanaan penelitian ini ada beberapa tahap pelaksanaan yang akan
dilakukan yaitu:
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan yang dilakukan sebagai berikut:
1. Melakukan studi di kelas XI SMA negeri 11 Bulukumba untuk mengidentifikasi
masalah yang dialami oleh para guru dan siswa dalam proses pembelajaran
khususnya mata pelajaran biologi.
2. Merumuskan masalah berdasarkan hasil studi awal yang telah dilakukan.
3. Menentukan kelompok eksperimen.
4. Melakukan penentuan pokok bahasan yang akan diajarkan.
5. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
6. Membuat pretest dan posttes (Pilihan Ganda) untuk mengevaluasi hasil belajar.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan yang dilakukan pada kedua kelompok tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Guru melakukan perkenalan sekaligus mengabsen siswa.
2. Guru memberikan tes awal (pretest).
3. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang materi yang akan
dipelajari.
4. Guru menjelakan tentang mind mapping kepada siswa.
5. Guru memperlihatkan contoh mind mapping dan video pembuatan
mind mapping.
6. Guru memberikan siswa waktu untuk mempelajari terlebih dahulu
materi yang akan dibuat mind mapping.
7. Guru meminta siswa untuk membuat mind mapping sesuai kreativitas
mereka.
8. Guru memberikan tes akhir (posttes).
G. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis
menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Tes
Tes merupakan sejumlah soal yang diberikan kepada siswa yang terpilih
sebagai sampel. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Tes awal (pretest) yaitu test yang digunakan kepada siswa sebelum
dimulai kegiatan belajar mengajar . Tes awal ini bertujuan untuk
mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa.
b. Tes akhir (posttes) yaitu tes yang diberikan siswa setelah
berlangsungnya proses pembelajaran. Tes akhir ini bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan
model Mind Mapping dan keterampilan proses.
2. Lebar Observasi (angket)
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat bahwa data yang diperoleh merupakan
sebaran secara normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data digunakan uji chi kuadrat (
Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut:
a. Mentabulasi Data ke dalam Daftar Distribusi Untuk menghitung tabel distribusi frekuensi
dengan panjang kelas yang sama menurut Sudjana terlebih dahulu ditentukan:
• Rentang (R) adalah data terbesar-data terkecil
• Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
Rentang
• Panjang kelas interval (P) =
Banyak Kelas
• Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil sama dengan data terkecil
atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi selisihnya harus kurang dari panjang
kelas yang telah ditentukan. Selanjutnya daftar diselesaikan dengan menggunakan harga-
harga yang telah dihitung.
b. Menghitung rata-rata skor tes awal dan tes akhir masing-masing kelompok rumus :

∑𝑓𝑖 𝑥𝑖
𝑥ҧ =
∑𝑓𝑖
c. Menghitung sipampangan baku masing-masing kelompok dengan
rumus:
𝑛 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖2 (∑𝑓𝑖 𝑥𝑖 )2
𝑠= . 28
𝑛(𝑛 − 1)
d. Menghitung chi-kuadrat (𝑥 2 ) :
(0𝑖 − 𝐸𝑖 )2
𝑥 = ∑𝑘𝑖=1
𝐸𝑖
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians bertujuan untuk mengetahui apakah sampel dari penelitian
ini mempunyai varians yang sama, sehingga generalisasi dari hasil penelitian akan
berlaku pula untuk populasi yang berasal dari populasi yang sama atau berbeda.
Untuk menguji homogenitas digunakan statistik berikut:
varian terbesar
𝐹= . 30
varian terkecil

Hipotesis yang akan diuji adalah :


Ho = Penggunaan metode mind mapping tidak efektif untuk meningkatkan
minat belajar siswa kelas x pada mata pelajaran Biologi materi virus.
Ha = Penggunaan metode mind mapping efektif untuk meningkatkan minat
belajar siswa kelas x pada mata pelajaran Biologi materi virus.
Kriteria pengujian adalah tolak Ho hanya jika F ≥ F 𝐹1𝛼 (𝑣 , dalam hal lainnya Ho
2 1 .𝑣2 )
diterima.

Anda mungkin juga menyukai