Anda di halaman 1dari 11

Dasar-Dasar Toleransi

Beragama
Dasar Kemanusian (Filosofis)
Kerukunan dan toleransi antar umat beragama merupakan konsekwensi serta
kebutuhan hakiki dari kemanusiaan yang universal, yang tidak dapat ditolak dan wajib
diusahakan oleh setiap insan beragama karena manusia pada hakekatnya adalah makhluk hidup
yang :

 individual dan serentak komunal yang hidup bersama, mengelompokkan diri atas dasar
tertentu, saling membutuhkan, saling berelasi, saling mempengaruhi
 yang memiliki kesamaan martabat, nilai-nilai kemanusiaan, dan hak asasi, eksistensi atau
keberadaan, permasalahan dan kebutuhan, ideologi dan cita-cita
 dan serentak memiliki kekhasan yang membedakan individu yang satu dengan yang lain
maupun kelompok yang satu dengan kelompok yang lain;
 yang memiliki kebebasan batiniah (kehendak) dan lahiriah (tindakan), namun
serentak dapat pula mempengaruhi dan dipengaruhi;
 yang memiliki kecenderungan “egositis” maupun “altroistis”, baik secara individual
maupun komunal;
 yang mempunyai akal budi, hati nurani dan keutamaan untuk memikirkan dan
mengetahui, menilai dan memutuskan, serta bertindak atau berbuat;
Dasar Kebudayaan (Sosio-kultural)
Masyarakat Indonesia, baik secara lokal maupun nasional
memiliki nilai-nilai dan norma-norma budaya yang pada
dasarnya sangat mengutamakan, menjamin serta
mencirikhaskan kerukunan dan toleransi, perdamaian dan
persatuan, persaudaraan dan kekeluargaan, solidaritas dan
kerjasama, bukan hanya antar umat beragama tetapi antar
setiap individu dan kelompok dari latarbelakang manapun.

Kerukunan dan toleransi merupakan ciri budaya kita,


baik secara lokal maupun nasional. Maka menolak atau
merusakkan kerukunan dan toleransi dalam aspek manapun
dengan alasan apapun tidak dapat diterima secara kultural
karena sama dengan menolak atau merusakkan budaya lokal
maupun nasional kita.
Dasar Kemasyarakatan dan Kenegaraan
(Sosial dan Konstitusional)
Kemajemukan, termasuk dalam bidang keagamaan, merupakan ciri
khas masyarakat kita. Maka konsekuensi dari kemajemukan adalah
kebutuhan dan kewajiban untuk menerima dan mengusahakan kerukunan
dan toleransi. Misalnya antar umat beragama.. Menolak atau merusakkan
kemajemukan dalam suatu masyarakat yang majemuk adalah sama dengan
menolak atau merusakkan eksistensi masyarakat tersebut.

Untuk mencegah perselisihan dan perpecahan serta memelihara


kerukunan dan toleransi serta persatuan, disusunlah falsafah bangsa dan
dasar negara sebagaimana tertuang dalam Pancasila dan UUD 45. Jadi dasar
kenegaraan atau konstitusional dari kerukunan dan toleransi antar umat
beragama adalah Pancasila dan UUD 45 (khusunya pasal 29). Selain itu, juga
undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan/keputusan presiden,
peraturan/keputusan menteri, yang lebih bersifat operasional dan
merupakan penjabaran dari Pancasila dan UUD 45.
Kerukunan dan toleransi antar umat beragama amat dibutuhkan dan
menentukan kedamaian, persatuan dan keutuhan dari bangsa kita yang
majemuk. Karena itu komitmen, undang-undang dan peraturan untuk
mewujudkan dan memelihara kerukunan dan toleransi antar umat
beragama dibuat dan perlu dipatuhi oleh segenap warga negara. Maka
menolak atau merusakkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama
sama dengan menolak atau merusakkan Pancasila dan UUD 45, serentak
menolak atau merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dasar Menurut Islam
Dalam bahasa Arab, toleransi biasa disebut “ikhtimal,
tasamuh” yang artinya sikap membiarkan, lapang dada
(samuha-yasmuhu-samhan, wasimaahan, wasamaahatan)
artinya: murah hati, suka berderma (kamus Al Muna-wir
hal.702). Jadi, toleransi (tasamuh) beragama adalah
menghargai dengan sabar, menghormati keyakinan atau
kepercayaan seseorang atau kelompok lain.

Mengarah kepada sikap terbuka dan mau mengakui


adanya berbagai macam perbedaan, baik dari sisi suku
bangsa, warna kulit, bahasa, adat-istiadat, budaya, bahasa,
serta agama. Ini semua merupakan fitrah dan sunnatullah
yang sudah menjadi ketetapan Tuhan.
Landasan dasar pemikiran ini adalah firman Allah dalam QS. Al-Hujurat ayat
13:

ُ ‫اس ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َوأ ُ ْنثَى َو َجعَ ْلنَا ُك ْم‬


‫شعُوبًا َوقَبَائِ َل‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
ُ َ‫َّللا أ َتْق‬
‫اُ ْم‬ ِ َّ ‫ارفُوا ِإ َّن أ َ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد‬
َ َ‫ِلتَع‬

Artinya :“ wahai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari laki-
laki dan perempuan serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kalian adalah orang yang paling bertakwa di sisi Allah” (QS Al-Hujurat [49]:13).
Dasar Menurut Islam (cont.)
Seluruh manusia tidak akan bisa menolak sunnatullah ini.
Dengan demikian, bagi manusia, sudah selayaknya untuk mengikuti
petunjuk Tuhan dalam menghadapi perbedaan-perbedaan itu.
Toleransi antar umat beragama yang berbeda termasuk ke dalam
salah satu risalah penting yang ada dalam system teologi Islam.
Karena Tuhan senantiasa mengingatkan kita akan keragaman
manusia, baik dilihat dari sisi agama, suku, warna kulit, adapt-istiadat,
dsb.

Islam melarang penganutnya mencela tuhan-tuhan dalam


agama manapun. Kata tasamuh atau toleransi dalam Islam bukanlah
“barang baru”, tetapi sudah diaplikasikan dalam kehidupan sejak
agama Islam itu lahir. Karena itu, agama Islam menurut hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah saw. pernah ditanya tentang
agama yang paling dicintai oleh Allah, maka beliau menjawab: al-
Hanafiyyah as-Samhah (agama yang lurus yang penuh toleransi),
itulah agama Islam.
Dasar-dasar toleransi yang mengatur hubungan seorang Muslim
kepada umat beragama lain sangatlah banyak. Di dalamnya dijelaskan
bahwa Islam adalah agama yang mencintai kedamaian. Maka dari itu,
toleransi menjadi modal utama dalam penjagaan perdamaian tersebut.
Salah satu dasarnya ialah QS Al Maidah:105

‫ض َّل ِإذَا‬
َ ‫ن‬ ‫م‬
َّ ‫م‬‫ك‬ُ ‫ر‬ ُّ ‫ض‬
ُ َ ‫ي‬ ‫َل‬َ ۖ ‫م‬ ُ
‫ك‬
ْ َ ‫س‬ ُ ‫ف‬‫ن‬َ ‫أ‬ ‫م‬‫ك‬ُ
ْ َ ‫ي‬
ْ َ ‫ل‬‫ع‬ ۟
‫وا‬ ُ ‫ن‬‫م‬ ‫ا‬
َ َ‫ء‬ ‫ين‬
َ ‫ذ‬ِ َّ ‫ٱل‬ ‫ا‬ ‫ه‬َ ُّ ‫ي‬َ ‫أ‬َ َٰٓ
‫ي‬
َ ُ‫ٱَّلل َم ْر ِجعُ ُك ْم َج ِمي ًۭعًا فَيُن َِبئ ُ ُكم ِب َما ُكنت ُ ْم ت َ ْع َمل‬
‫ون‬ ِ َّ ‫ٱ ْهت َ َد ْيت ُ ْم ۚ ِإلَى‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; Tiadalah orang yang sesat
itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk.
hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, Maka Dia akan menerangkan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. ” (QS al-Hujurat [5]:105).
Ayat diatas juga menjelaskan bahwa bergaul atau menjalin silaturrahmi
dengan umat beragama lain bukanlah suatu ancaman bagi seorang yang
memegang teguh prinsip agama Islam. Jadi, kita tidak perlu khawatir akan
terpengaruh oleh agama lain ketika kita bergaul dengan mereka. Agama itu
berbeda-beda dari segi aturan hidupnya (syariat) dan pandangan hidup (akidah).
Oleh karena itu, pluralism sama sekali tidak berarti. Perbedaan adalah sebuah
kenyataan. Jadi, janganlah ragu bila kita berhubungan dengan manusia yang
beragama lain.

Kita termasuk beruntung karena sebagai umat Muslim kita telah memiliki
sebuah panutan. Sejak dulu, Allah Swt. Telah memberikan kita satu agama yang
tidak diragukan kebenarannya, yaitu agama Islam sebagaimana juga yang elah
disebutkan dalam QS.Al Baqarah: 131-132 .
131 . َ‫ب ْالعَالَ ِمين‬ُ‫ِإ ْذ قَا َل لَهُ َربُّهُ أَ ْس ِل ْم قَا َل أَ ْسلَ ْمت‬
ِ ‫ِل َر‬
132 . ‫ن‬ َ ‫ص‬
َّ ُ ‫طفَى لَ ُك ُم ال ِدينَ فَالَ تَ ُموت‬ َ ‫ي ِإ َّن‬
ْ ‫َّللا ا‬ ُ ُ‫صى ِب َها ِإب َْرا ِهي ُم بَ ِني ِه َويَ ْعق‬
َّ ‫وب يَا بَ ِن‬ َّ ‫َو َو‬
َّ‫إََل‬
َ‫َوأَنتُم ُّم ْس ِل ُمون‬

Artinya : “Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku
tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam . Dan Ibrahim telah Mewasiatkan Ucapan itu
kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku!
Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam
memeluk agama Islam". ” (QS al-Baqarah [2]:131-132)

Yang jelas, semua agama itu nantinya akan kembali kepada Allah Swt. Tugas
dan wewenang Allah untuk menyelesaikan perbedaan diantara berbagai agama
sehingga kita hanya bias menghargai perbedaan dan menjaga kedamaian yang
tercipta diantara berbagai perbedaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai