Pemeriksaan Laboratorium
SKRINING Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah meliputi kadar haemoglobin (Hb), hematokrit, sel darah putih
(leukosit), dan trombosit.
Pemeriksaan kadar gula darah dan kadar kolesterol.
Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui apakah calon ibu
mengalami anemia (kekurangan zat besi), adanya gangguan pembekuan darah, kencing
manis (diabetes mellitus), dan risiko ke arah penyakit jantung.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan golongan darah dan Rhesus (terutama jika calon ibu
adalah ras Kaukasia karena hasil Rhesus dominan negatif).
Skrining thalassemia, hemofilia, dan sickle cell disease (penyakit sel
sabit).
LANGKAH Ketiga penyakit tersebut merupakan penyakit herediter (diturunkan
secara genetik) yang sebaiknya telah diketahui kemungkinan terjadinya
SKRINING pada calon anak sejak dini. Transfusi darah seumur hidup merupakan salah
satu dari berbagai risiko yang dapat timbul pada anak dengan penyakit
thalassemia
Skrining penyakit menular seksual dan HIV
Pemeriksaan Urin melihat kondisi ginjal & risiko infeksi saluran kemih
Skrining TB (tuberkulosis)
Perlu dilakukan imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit
infeksi pada calon ibu dan calon anak.
Imunisasi yang dianjurkan pada saat skrining pra nikah adalah
tetanus, MMR (measles, mumps, rubella), varicella (cacar air),
dan pada kelompok berisiko dianjurkan imunisasi hepatitis B.
IMUNISASI Imunisasi tetanus sangat penting diberikan untuk mencegah
komplikasi tetanus neonatorum yang dapat berakibat fatal pada
bayi baru lahir.
Imunisasi tetanus menjadi salah satu persyaratan sebelum menikah
yang ditentukan oleh Kantor Urusan Agama (KUA), dimana calon
ibu wajib telah diimunisasi tetanus minimal 2 kali dari total 5 kali
pemberian
WAKTU PEMBERIAN IMUNISASI
Imunisasi MMR dan varicella diberikan sebelum merencanakan
kehamilan.
IMUNISASI MMR diberikan minimal tiga bulan sebelum mulai hamil, sedangkan
varicella diberikan minimal satu bulan sebelum mulai hamil.
TETANUS TOKSOID
WAKTU PEMBERIAN IMUNISASI
IMUNISASI
Pemberian asam folat juga dilakukan sebelum kehamilan dimulai
SUPLEMENTASI dan dilanjutkan hingga 6-12 minggu pasca pembuahan untuk
FOLAT mengurangi risiko kelainan bawaan berupa neural tube defect.
Dosis yang dikonsumsi adalah 400 mikrogram sehari.
KIE kepada
PASANGAN