Pembimbing:
dr. Bambang Suprayogi, Sp THT-KL
1
Laporan Kasus
2
Anamnesis
Identitas pasien :
Nama : Nn. M
Umur : 32 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Dosen
Pendidikan : S1
Alamat : Cipinang Raya
Suku : Jawa
Kebangsaan : Indonesia
3
Keluhan Utama
Nyeri pada telinga kanan
Keluhan tambahan
Pendengaran berkurang
4
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien perempuan datang ke Poli THT RSU UKI dengan keluhan nyeri
pada telinga kanan sejak 3 hari yang lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul.
Nyeri bertambah berat saat telinga dipegang, saat mengunyah atau
membuka mulut. Sebelum sakit, pasien mengaku berenang dan
mengorek telinga dengan cotton bud. Keluar cairan/darah dari telinga
disangkal, batuk disangkal, pilek disangkal, demam disangkal, alergi
disangkal.
5
• Pasien belum pernah mengalami
Riwayat Penyakit keluhan yang sama sebelumnya.
Dahulu Riwayat diabetes melitus, hipertensi
dan alergi disangkal.
Riwayat • Berenang
• Pasien memiliki kebiasaan mengorek
Kebiasaan Pribadi telinga dengan cotton bud.
6
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 37,1oC
Pernapasan : 17 x/menit
7
Pemeriksaan Telinga
Pemeriksaan Kelainan Sinistra Dekstra
Bentuk Normotia Normotia
Daun telinga Trauma Tidak ada Tidak ada
(auricula) Infeksi Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan tragus Tidak ada Terdapat nyeri
Tumor Tidak ada Tidak ada
8
Pemeriksaan Telinga
Pemeriksaan Kelainan Sinistra Dekstra
9
Pemeriksaan Telinga
Pemeriksaan Kelainan Sinistra Dekstra
Liang telinga Lapang Sempit
Epidermis Merah muda Hiperemis
Sekret Tidak ada Tidak ada
Liang telinga
Serumen Tidak ada Ada
Kelainan lain Tidak ada Edema (+) 2/3
telinga dalam
Intak Intak Intak
Warna Putih mutiara Putih mutiara
Membran timpani Refleks cahaya (+) (+)
Posisi Tidak ada retraksi Tidak ada retraksi
Kelainan lain Tidak ada Tidak ada
10
Tes Pendengaran
Sinistra Dextra
Rhinne + -
11
Pemeriksaan Hidung
Dextra Sinistra
Bentuk Simetris
12
Pemeriksaan Hidung
Rhinoskopi anterior Dextra Sinistra
Vestibulum nasi Furunkel (-) Furunkel (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Cavum nasi Lapang Lapang
Mukosa merah muda Mukosa merah muda
Konka inferior Eutrofi Eutrofi
Merah muda Merah muda
Permukaan licin Permukaan licin
Konka media Eutrofi Eutrofi
Merah muda Merah muda
Permukaan licin Permukaan licin
Meatus media & inferior Sekret (-) Sekret (-)
Deviasi septum Tidak ada Tidak ada
13
Dextra Sinistra
Nyeri
14
Pemeriksaan Tenggorokan
Pemeriksaan Hasil
Ukuran T1-T1
Kripta Tidak melebar
Tonsil
Detritus Tidak ada
Perlekatan Tidak ada
Permukaan Licin
Massa Tidak ada
15
Pemeriksaan Mulut
Gigi Dalam batas normal
16
Resume
Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke Poli THT RSU UKI
dengan keluhan nyeri pada telinga kiri sejak 3 hari yang lalu. Telinga
semakin bertambah nyeri bila di pegang, mengunyah dan membuka
mulut. Pada hasil pemeriksaan fisik ditemukan liang telinga AD sempit,
hiperemis, terdapat serumen yang banyak menutupi liang telinga, dan
edema pada 2/3 telinga dalam. Untuk pemeriksaan hidung, tenggorok,
dan leher dalam batas normal.
17
Diagnosis
Otitis eksterna difus auricula dextra
18
Diagnosis Banding
Otitis eksterna sirkumskripta
Otomikosis
19
Rencana Penatalaksanaan
Medikamentosa Non-medikamentosa
20
Prognosis
ad vitam : Ad bonam
ad functionam : Ad bonam
ad sanationam : Ad bonam
21
TINJAUAN
PUSTAKA
22
Anatomi
Telinga dibagi atas telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran
timpani; telinga tengah terdiri dari membrane timpani, tulang-tulang
pendengaran (maleus, inkus, dan stapes), dan tuba eustachius;
sedangkan telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) dan kanalis
semisirkularis.
23
Anatomi
24
Definisi
Otitis eksterna difusa adalah infeksi bakteri pada liang telinga yang
disebabkan oleh rusaknya kulit pada liang telinga/berkurangnya
produksi serumen sebagai pelindung liang telinga dari kelembaban dan
temperatur yang tinggi, biasanya dikenal sebagai “Swimmer’s ear”.
25
Etiologi
Faktor Predisposisi:
• Riwayat paparan terhadap
air
• Riwayat trauma mekanik di
liang telinga
• Iritasi
• Alergi
Etiologi: • Suasana panas dan lembab Faktor Protektif
• Bakteri: Pseudomonas, • Serumen
Streptokokus, • Epitel liang telinga
Staphylococcus
• Jamur: Candida,
Aspergilus.
Canalis
Auditorius
Externus
Patofisiologi
Timbunan air yang masuk ke
Mekanisme pertahanan Debris menumpuk di sekitar
dalam liang telinga ketika
telinga terganggu gendang telinga
mandi atau berenang
27
Anamnesa
Dari anamnesa dapat ditanyakan gejala dan tanda yang dirasakan
penderita seperti nyeri, terasa penuh, pendengaran berkurang, dan
gatal.
28
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan liang telinga, pada inspeksi
tampak liang telinga kemerahan, edema.
Rasa nyeri juga dijumpai terutama saat
menggerakkan rahang (mengunyah),
menekan tragus dan menggerakkan
daun telinga.
Adanya inflamasi, hiperemis, edema
yang terlihat pada liang telinga luar dan
jaringan lunak periaurikuler.
Nyeri yang hebat, yang ditandai adanya
kekakuan pada jaringan lunak pada
ramus mandibula dan mastoid.
Membran timpani biasanya intak.
Demam tidak umum terjadi.
29
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dapat berupa biakan dan analisa sekret. Selain
itu tidak ada pemeriksaan penunjang yang berarti.
30
Diagnosis Banding
Otitis Eksterna Sirkumskripta
Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi bermula dari folikel rambut
diliang telinga yang disebabkan oleh bakteri stafilokokus dan
menimbulkan furunkel di liang telinga di 1/3 luar. Sering timbul pada
seseorang yang menderita diabetes. Gejala klinis otitis eksterna
sirkumskripta berupa rasa sakit (biasanya dari ringan sampai berat,
dapat sangat mengganggu, rasa nyeri makin hebat bila mengunyah
makanan). Keluhan kurang pendengaran, bila furunkel menutup
liangtelinga. Rasa sakit bila daun telinga ketarik atau ditekan. Terdapat
tanda infiltrate atau abses pada 1/3 luar liang telinga.
31
Diagnosis Banding
Otomikosis
Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembaban yang tinggi
di daerah tersebut. Yang tersering ialah pityrosporum, Aspergilus.
Kadang-kadang ditemukan juga kandida albikans atau jamur lain.
Pityrosporum menyebabkan terbentuka sisik yang menyerupai ketombe
dan merupakan predipossisi otitis eksterna bakterialis. Gejala biasanya
berupa rasa gatal, nyeri dan rasa penuh ditelinga. Bila infeksi meluas
sampai ke gendang telinga maka akan dapat mengeluarkan cairan. Pada
pemeriksaan telinga akan ditemukan kemerahan pada liang telinga dan
pembengkakan liang telinga.
32
Penatalaksanaan
Otitis eksterna difus dilakukan:
1. Pembersihan telinga dengan kapas kering, penyedot atau irigasi
liang telinga dengan normal saline steril hangat.
2. Tampon telinga. Setelah telinga dibersihkan, diberikan tampon kasa
yang dibasahi dengan preparat steroid-antibiotik yang dimasukkan
ke liang telinga dan menjaga kelembaban 2-3 kali sehari.
33
Penatalaksanaan
Pemberian antibiotik yang mengandung neomisin bersama polimiksin B
sulfat (cortisporin) atau kolistin (colymiysin) akan efektif untuk sekitar
99 % pasien.
Bila infeksi disebabkan oleh jamur, salep Nystatin (mycostatin) dapat
dioleskan semuanya ke kulit liang telinga dan dapat digunakan tetesan
m-kresil asetat (creysylate) atau mertiolat dalam air (1:1000).
Harus dihindarkan masuknya air selama 2 minggu setelah infeksi
teratasi untuk mencegah rekurensi.
Untuk nyeri hebat yang biasanya menyertai otitis ekterna difusa dapat
diberikan kodein atau aspirin.
34
Pencegahan
Edukasi juga penting dalam mencegah otitis eksterna difus di masa
depan. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan trauma kanal telinga dan
menghindari paparan air. Hindari membersihkan liang telinga terlalu
sering maupun menggunakan alat pembersih yang tidak sesuai karena
dapat menyebabkan trauma.
35
Prognosis
Otitis eksterna difusa adalah suatu kondisi yang dapat diobati biasanya
sembuh dengan cepat dengan pengobatan yang tepat. Otitis eksterna
kronis yang mungkin memerlukan perawatan lebih intensif. Otitis
eksterna biasanya tidak memiliki komplikasi jangka panjang atau serius.
36
TERIMA KASIH
37