yang dihasilkan dengan efektif jika suatu zat ditempatkan dalam larutan berair. • Faktor disosiasi dilambangkan dengan huruf i • Pembahasan : Nonelektrolit dan zat-zat yang hanya sedikit terdisosiasi memiliki faktor i 1,0. NaCl dalam larutan lemah terdisosiasi 80%, sehingga setiap 100 molekul menghasilkan 180 partikel atau sebanyak 1,8 kali yang dihasilkan oleh 100 molekul suatu non elektrolit • Nonnelektrolit dan zat yang sedikit terdisosiasi: i = 1,0 • Zat yang terdisosiasi menjadi 2 ion: i = 1,8 • Zat yang terdisosiasi menjadi 3 ion: i = 2,6 • Zat yang terdisosiasi menjadi 4 ion: i = 3,4 • Zat yang terdisosiasi menjadi 5 ion: i = 4,2 • Contoh soal :
1. Seng sulfat adalah suatu elektrolit 2 ion yang
berdisosiasi 40% dalam larutan lemah. Hitung faktor disosiasinya. Pada basis disosiasi 40%, 100 partikel seng sulfat (ZnSO4) menghasilkan : 2. Seng klorida (ZnCl2) adalah suatu elektrolit 3 ion yang berdisosiasi 80% dalam larutan lemah. Hitung faktor disosiasinya. Pada basis disosiasi 80%, 100 partikel seng klorida (ZnCl2) menghasilkan : Kesetaraan Natrium Klorida • Kuantitas relatif suatu zat yang memiliki efek tonik yang setara dengan natrium klorida disebut kesetaraan natrium klorida tersebut. • Pernyataan : kesetaraan natrium klorida (nilai E) dinyatakan dalam pecahan desimal • Kesetaraan natrium klorida untuk sejumlah zat dapat ditentukan secara eksperimen, atau dihitung dengan rumus berikut ini :
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑛𝑎𝑡𝑟𝑖𝑢𝑚 𝑘𝑙𝑜𝑟𝑖𝑑𝑎 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑖 𝑧𝑎𝑡
• X 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑖 𝑛𝑎𝑡𝑟𝑖𝑢𝑚 𝑘𝑙𝑜𝑟𝑖𝑑𝑎 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑧𝑎𝑡 • Contoh : Kesetaraan natrium klorida untuk seng klorida . Natrium klorida Bobot molekul = 58,5 Faktor i = 2,6 (NaCl, 2 ion) Seng klorida Bobot molekul = 136 Faktor i = 2,6 (ZnCl2, 3 ion) 58,5 2,6 x = 0,62 1,8 136 1. Hitung kesetaraan natrium klorida untuk gliserin, suatu nonelektrolit dengan bobot molekul 92.
2. Hitung kesetaraan natrium klorida untuk timolol
maleat yang berdisosiasi menjadi 2 ion dan memiliki bobot molekul 432.
1. Hitung kesetaraan natrium klorida untuk
natrium fluorescein yang terdisosiasi menjadi 3 ion dan memiliki bobot molekul 376. Sediaan Larutan Isotonik • Suatu larutan isotonik adalah larutan yang memiliki tonisitas yang sama dengan cairan biologis yang dimaksudkan untuk bercampur dengan larutan tersebut, dan umumnya dianggap setara dengan natrium klorida 0,9% • Prosedur umum untuk menghitung larutan isotonik menggunakan kesetaraan natrium klorida sebagai berikut : Langkah 1 : hitung jml natrium klorida tersendiri, dalam gram, yang akan diperlukan untuk membuat suatu larutan isotonik (0,9% b/v) yang volumenya telah ditentukan dalam resep atau formula. • Langkah 2 : hitung efek tonik yang ditunjukkan oleh masing-masing bahan dalam resep atau formula dengan mengalikan masing-masing jumlah, dalam gram, dengan kesetaraan natrium kloridanya • Langkah 3 : kurangkan jumlah natirum klorida yang diwakili oleh bahan-bahan tersebut dari jumlah natrium klorida tersendiri yang akan diperlukan. Jawaban tersebut merupakan jumlah natrium klorida yang akan ditambahkan untuk menghasilkan lar. isotonik • Langkah 4 : jika suatu zat selain natrium klorida (misalnya asam borak, dekstrosa, dan lain-lain) akan digunakan untuk membuat larutan isotonik, maka jumlah natirum klorida yang diperlukan pada langkah 3 dibagi dengan natrium klorida yang setara dengan zat yang akan digunakan. 1. Berapa gram natrium klorida yang harus digunakan dalam peracikan resep berikut ini ? (nilai E = 0,23) R/ pilokarpin nitrat 0,3g natrium klorida q.s. S.W. ad 30 ml Buat isoton. sol. Sig. Untuk mata 2. Berapa gram asam borat harus digunakan dalam peracikan resep berikut ini ? (nilai E klorobutanol= 0,24, nilai E fenakain= 0,20) R/ Fenakin hidroklorida 1% klorobutanol 0,5% asam borat q.s. S.W. ad 60 ml Buat isoton. Sol. Sig. Satu tetes pada masing-masing mata. 3. Berapa gram natrium klorida yang harus digunakan dalam peracikan resep berikut ini ? (BM = 295, faktor i = 2,4) R/ bahan x 0,5 natrium klorida q.s. S. W. Ad 50 ml Buat isoton. Sol. Sig. Tetes mata