Anda di halaman 1dari 10

ERGA OMNES

FINDY PRATAMA ASFARA


176010102111009
Pengertian Erga Omnes
• Erga Omnes berasal dari bahasa latin yaitu Erga yang berarti bagi dan Omnes
yang artinya semua. Sehingga Erga Omnes berarti “berlaku bagi semua atau
terhadap semuanya”

• Dalam hukum, hak atau kewajiban erga omnes merupakan hak atau kewajiban
“terhadap semua”

• Dalam konsep hukum internasional, erga omnes mengacu kepada kewajiban


negara terhadap komunitas internasional secara keseluruhan. Dimana setiap
negara dapat mengambil langkah hukum apabila kewajiban erga omnes telah
dilanggar.
• Asas putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan mengikat (erga

omnes) (Pasal 115 UU PTUN). Sengketa TUN termasuk dalam sengketa

diranah hukum publik, sehingga akibat hukum yang timbul dari putusan

pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, akan

mengikat tidak hanya para pihak yang bersengketa namun berdasarkan

asas putusan tersebut akan mengikat siapa saja


Asas Erga Omnes Dalam Putusan Pengadilan
• Dalam putusan pengadilan, asas putusan pengadilan mempunyai kekuatan
mengikat yang disebut Erga Omnes. Dimana bagi sengketa Tata Usaha
Negara adalah sengketa hukum publik.

• Demikian pula putusan pengadilan yang berlaku tidak hanya kepada para
pihak yang bersengketa saja, tetapi berlaku bagi siapa saja.
• Putusan “Erga Omnes” adalah putusan yang akibat-akibatnva berlaku bagi
semua perkara yang mengandung persamaan yang mungkin terjadi di masa
yang akan datang. Jadi, sekali peraturan perundang-undangan dinyatakan
tidak sah karena bertentangan dengan UUD atau peraturan perundang-
undangan lain yang lebih tinggi, maka menjadi batal dan tidak sah untuk
setiap orang. Sistem ini dipergunakan antara lain oleh Austria, Italia, dan
Jerman.
• Asas Erga Omnes dalam putusan Pengadilan Tata Usaha Negara adalah
berlaku untuk umum. Karena sengketa administrasi merupakan sengketa
dalam lapangan hukum publik, maka putusan hakim peradilan administrasi
akan menimbulkan konsekuensi mengikat umum dan mengikat terhadap
sengketa yang mengandung persamaan yang mungkin timbul pada masa
sekarang dan yang akan datang. Sehingga putusan Pengadilan Tata Usaha
Negara tidak hanya mengikat kedua belah pihak tetapi juga pihak lain di
luar yang tidak terlibat sengketa tersebut tetapi memiliki sifat yang sama.
Sebagai Akibat Hukum Asas Erga Omnes
dalam Putusan Tata Usaha Negara :

• Intervensi tidak mutlak terjadi, karena putusan hakim di


lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara yang incracht van
gewijsde berlaku bagi semua orang.
• Tidak perlu adanya diktum putusan Hakim yang menyatakan
“agar pihak-pihak tertentu, baik yang diikutsertakan pada
salah satu pihak maupun yang tidak mentaati putusan
pengadilan yang bersangkutan”.
• KELEBIHAN ERGA OMNES MENURUT Prof.
BAGIR MANAN
• Sistem putusan “Erga Omnes” memberikan kepastian hukum mengenai
kedudukan peraturan perundang-undangan atau perbuatan administrasi
negara yang dinyatakan tidak sah. Di pihak lain, putusan “erga omnes”
dapat dianggap memasuki fungsi perundang-undangan (legislative
function). Dengan putusan “erga omnes”, hakim tidak lagi semata-mata
menetapkan hukum untuk suatu peristiwa konkret tetapi hukum bagi
peristiwa yang akan datang (abstrak). Dan ini mengandung unsur
pembentukan hukum. Pembentukan hukum untuk peristiwa yang bersifat
abstrak adalah fungsi perundangundangan bukan fungsi peradilan.
• Dengan kata lain bahwa Putusan hakim TUN yang bersifat erga omnes,
adalah putusan tersebut tidak hanya berlaku bagi para pihak yang
bersengketa, akan tetapi berlaku juga bagi pihak-pihak lainnya yang terkait.

“Makna selengkapnya dari asas Erga Omnes adalah suatu kekuatan hukum dari
putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang bersifat mengikat bagi siapapun,
baik terhadap pihak yang bersengketa maupun bagi pihak ketiga”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai