Lapkas Proptosis Oculi Dextra Et Cause Pseudotumor
Lapkas Proptosis Oculi Dextra Et Cause Pseudotumor
Oleh:
Riyan Wirawan I IIII2052
Okuli Okuli
Dekstra Sinistra
6/7.5 Visus 6/6
- Koreksi dan -
Addisi
- Pinhole -
- Persepsi Baik
cahaya
- Persepsi Baik
warna
KEDUDUKAN BOLA MATA
Hiperemis (-), Folikel (- Konjungtiva Tarsal Hiperemis (-), Folikel (-), Papil
), Papil (-), Sikatriks (-), (-), Sikatriks (-), Anemis (-),
Anemis (-), Kemosis (-) Kemosis (-)
INSPEKSI (2)
Sekret (-), injeksi Konjungtiva Bulbi Sekret (-), injeksi
konjungtiva (-), injeksi konjungtiva (-), injeksi siliar
siliar (-), penebalan epitel (-), penebalan epitel
konjungtiva (-), nodul (-), konjungtiva (-), nodul (-),
perdarahan perdarahan subkonjungtiva
subkonjungtiva (-) (-)
Sklera inferior agak Sklera Warna putih,
hiperemis, Ikterik (-), nyeri tekan (-)
Ikterik (-), nyeri tekan (-)
Permukaan keruh dan Kornea Permukaan jernih dan
licin, sensibilitas baik, licin,Edema (-), infiltrat (-), ulkus
edema (+), infiltrat (-), (-), perforasi (-), sikatriks (-),
ulkus (-), perforasi (-), arkus senilis (-)
sikatriks (-), arkus senilis
(-)
INSPEKSI (3)
Dangkal, Hipopion (-), Bilik Mata Depan Dalam, Hipopion (-
hifema (-) ),hifema (-)
Iris : berwarna coklat, Iris dan Pupil Iris : berwarna coklat, pupil :
pupil : bulat, diameter bulat, diameter ±3 mm,
±3 mm, isokor, reflek isokor, reflek cahaya (+),
cahaya (+), shadow shadow test (-)
test (-)
Slit lamp
Tonometri
Didapatkan tekanan intraokular (TIO)
yang cukup tinggi di mata kanan dan kiri
pasien OD 23 mmHg, OS 24 mmHG
CT Scan dengan kontras IV
HASIL CT SCAN
INTERPRETASI HASIL CT-SCAN
Kesan:
Penebalan dari m.superior, inferior, medial
dan lateral rectus dextra hingga ke tendon
mengarah gambaran orbital pseudotumor
dextra
Tidak tampak kelainnan intracerebri
maupun intracerebelli yang tervisualisasi
RESUME
Okuli Okuli
Dekstra Sinistra
Ad Vitam Dubia ad Dubia ad
Bonam Bonam
Ad Dubia ad Dubia ad
Sanationam Bonam Bonam
Ad Dubia ad Dubia ad
Functionam Bonam Bonam
Pembahasan
Pasien laki-laki berusia 30 tahun datang
ke poli mata Rumah Sakit Univeritas
Tanjungpura dengan keluhan terjadinya
pembengkakakan di mata sebelah kanan
yang dirasakan semakin membesar.
Keluhan sudah dirasakan sejak 4 bulan
yang lalu, selama sakit pasien terkadang
merasakan ada keluhan nyeri pada mata,
keluhan penglihatan kabur, demam, sakit
kepala disangkal.
Riwayat hipertensi, trauma, DM, demam
dan alergi disangkal. Pasien selama sakit tidak
pernah melakukan pengobatan, karena akses
pengobatan yang sulit dan tidak ada keluhan
penyerta lain yang memebuat pasien merasa
harus berobat ke faskes terdekat, hanya saja
semenjak mata pasien terasa semakin
membesar secara kosemtik pasien merasa
terganggu, sehingga memutuskan untuk
melakukan pengobatan. Riwayat merokok
dan konsumsi alkohol (+).
pada pemeriksaan fisik ditemukan visus
mata kanan 6/75 dan visus mata kiri 6/6,
keduanya tidak dikoreksi. Pada inspeksi
mata kanan ditemukan sklera inferior agak
hiperemis. Pada pemeriksaan tonometri
didapatkan TIO yang tinggi di kedua bola
mata yaitu OD 23 mmHg dan OS 24
mmHg.
Gejala-gejala yang muncul pada pasien seperti
proptosis di mata unilateral, adanya hiperemis di
sklera, visus tidak mengalami penurunan, TIO yang
abnormal dan mata yang kadang terasa agak nyeri,
tanpa adanya riwayat penyakit lain seperti yang
biasanya mucul pada sindroma graves
(hipertiroidisme, mata kering, mata merah, double
vision) mengarahkan ke kecurigaan bahwa pasien
mengalami pseudotumor orbita atau munculnya
massa tumor dimata sehingga disarankan pasien
melakukan pemeriksaan CT Scan untuk
menyingkirkan diagnosis banding lainnya.
Hasil CT Scan menunjukan terjadi penebalan
dari m.superior, inferior, medial dan lateral
rectus dextra hingga ke tendon mengarah
gambaran orbital pseudotumor dextra dan
tidak tampak kelainan intracerebri maupun
intracerebelli yang tervisualisasi sehingga
kecurigaan pasien mengalami trauma juga
bisa disingkirkan. Berdasarkan hal tersebut
dapat ditegakan diagnosis bahwa pasien
mengalami proptosis diakibatkan
pseudotumor orbita.
Penatalaksaan pasien diilakukan pemberian obat tetes mata
timolol maleate 0,5 % untuk yang efektif untuk menurunkan
TIO. 2 kali sehari ODS jika nanti dievaluasi TIO turun
pemberian dilanjutkan 1 kali sehari.