Lokasi pengamatan
PT Martina Berto Plant I, Jalan Pulokambing II
no.1, kawasan Industri Pulogadung.
Profil Perusahaan
• PT. Martina Berto Tbk merupakan perusahaan
yang didirikan pada tahun 1977 oleh Dr HC.
Martha Tilaar, (alm) Pranata Bernard, dan
Theresa Bu Harsini Setiady.
• Lokasi : Jalan Pulokambing II no.1, kawasan
Industri Pulogadung
Visi
Untuk menjadi salah satu perusahaan terkemuka
dunia dalam perawatan kecantikan dan industri spa
dengan nuansa alam dan nilai timur, melalui
teknologi modern, penelitian dan pengembangan
untuk mengoptimalkan nilai tambah kepada
konsumen dan stakeholder lainnya.
Misi
• Untuk mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk-
produk perawatan kecantikan dan spa dengan nuansa alam & timur
dan standar kualitas internasional untuk memenuhi kebutuhan
konsumen di berbagai segmen pasar dengan portofolio yang sehat
mampu mencapai peringkat tiga besar di setiap segmen di
Indonesia.
• Untuk menyediakan layanan pelanggan yang sangat baik untuk
semua pelanggan dalam proporsi seimbang, termasuk pelanggan
konsumen dan perdagangan;
• Untuk menjaga kondisi keuangan yang sehat dan pertumbuhan
yang berkelanjutan;
Misi
• Untuk merekrut, melatih, dan mempertahankan tenaga kerja yang
kompeten dan produktif sebagai bagian dari aktiva Perusahaan;
• Untuk mempertahankan metode yang efisien dan efektif operasi,
sistem, dan teknologi di seluruh organisasi dan unit bisnis;
• Untuk menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten
untuk kepentingan semua stakeholder;
• Untuk memberikan return atas investasi yang adil untuk dia
pemegang saham;
• Untuk memperluas pasar internasional pada kosmetik dan produk
herbal dengan fokus jangka menengah pada kawasan Asia Pasifik
dan fokus jangka panjang di pasar global dengan produk yang dipilih
dan merek.
Kelembagaan P2K3
• Implementasi P2K3:
– No accidents/ tidak ada kecelakaan
– No harm to people/ tidak ada yang
membahayakan orang
– No damage to the environment/ tidak ada
kerusakan lingkungan
• Total personnel P2K3 ialah sebanyak 56 orang.
Total petugas K3 ialah sebanyak 20 orang.
• Struktur Organisasi
Alur Produksi
PEMECAHAN MASALAH
Mesin, Pesawat, dan Alat Kerja yang Digunakan
Mesin mesin : Conveyor, videojet, Driling,
Kontruksi : Bangunan sesuai kontruksi Factory
Perseonnel : K 3 Kontruksi
Maintenance : Sesuai prosedur pemeliharaan dan Perwatan
Pesawat Angkat Jenis Traksi
Data Pesawat Angkut / Lift Barang
/ Lift Barang
Jenis pesawat Angkat dan Lift barang / traksi Chain Hoist
Transport
Ijin/pengesahan pemakaian SI.362/W.26-06/II/K/M/1995 SI.418/W.26-
06/VIII/K/M/1994
Jenis pemeriksaan Berkala / Ulang Berkala / Ulang
Pelaksanaan pemeriksaan dan Setiap 3 bulan sekali Setiap 3 bulan sekali
pengujian
Data Teknis
Merk/buatan Bonfiglioli / Elektris – Italy PT.Karya Meta Taruna
No.Serir ASP.8003962 233673007 – 2 FH
Kapasitas angkut 2.000 kg 1.000 kg
Tahun pembuatan 1993 1993
Kecepatan angkat 11m/dtk 4m/dtk
Tiggi angkat - 6m
Tanggal Pemeriksaan 5 September 2016 5 September 2016
Mesin, Pesawat, dan Alat Kerja yang Digunakan
Pesawat Angkat Jenis Traksi
Data Pesawat Angkut / Lift Barang
/ Lift Barang
Jenis pesawat Angkat dan Lift barang / traksi Lift barang / traksi
Transport
Ijin/pengesahan pemakaian SI.361/W.26- SI.421/W.26-
06/VIII/K/M/1996 06/VIII/K/M/1994
Jenis pemeriksaan Berkala / Ulang Berkala / Ulang
Pelaksaan pemeriksaan dan Setiap 3 bulan sekali Setiap 3 bulan sekali
pengujian
Data Teknis
Merk/buatan Bonfiglioli / Elektris – Italy PT.Karya Meta Taruna
No.Seri ASP.8003961 C.123 No.512374
Kapasitas angkut 2.000 kg 1.000 kg
Tahun pembuatan 1993 1999
Kecepatan angkat 11m/dtk 12m/dtk
Tiggi angkat - -
Tanggal Pemeriksaan 5 September 2016 5 September 2016
Mesin, Pesawat, dan Alat Kerja yang Digunakan
Pesawat Angkat Jenis Chain
Data Pesawat Angkut Jenis Forklift
Hoist
Jenis pesawat Angkat dan Chain Hoist Forklift
Transport
Ijin/pengesahan pemakaian SI.260/W.26- SI.03/DTKT/II/K/PL/2002
06/VIII/K/M/1994
Jenis pemeriksaan Berkala / Ulang Berkala / Ulang
Pelaksaan pemeriksaan dan Setiap 3 bulan sekali Setiap 3 bulan sekali
pengujian
Data teknis
Merk/buatan Hitachi, Jepang TCM Jepang
No.Serir A.233673007 N-27 F6 2986
Kapasitas angkut 2.000 kg 2.500 kg
Tahun pembuatan 1999 1996
Kecepatan angkat 4m/dtk -
Tiggi angkat 6m -
Tanggal Pemeriksaan 5 September 2016 5 September 2016
Bahan dan Proses Kerja Terkait K3
Produk Bahan Baku Hasil Pengamatan dan Wawancara
BIOKOS Age Renew Toner Water, Alcohol, Sorbitol, Propanediol, Pada ketiga produk kita temukan ada
Chamomilla Recutita flower, Undaria berbagai bahan kimia, ekstrak
Pinnatifida extract, Tetrasodium EDTA, tanaman / herbal, dan zat lainnya.
Sodium Hydroxide, Sodium Chloride, Jika kita ambil contoh zat propylene
Phenoxyethanol, Bisabolol, etc. carbonate pada produk lip cream
sebenarnya bersifat iritatif pada mata,
PAC Make Up Remover Water, Glycerin, Cyclopentaxyloxane, maupun kulit. Sodium benzoate pada
Dimethicone, Isopropyl Myristate, PAC Make Up remover sebenarnya
Sodium Benzoate, Sodium merupakan pengawet yang juga dapat
Metabisaulfite, Simmondsia Chinensis menimbulkan efek samping
Seed Oil, Tocopheryl Acetate, etc. karsinogenik.
Lip Cream Matte Expert Propylene Carbonate, Caprylic Produk-produk dikatakan telah
Triglyceride, Dimethicone, diproses dengan standar K3 dan SOP
Crosspolymer, Silica, Phenoxyethanol, perusahaan (data ini tidak
Decylene Glycol, Colophenium, Flavor, didapatkan).
etc. Sehingga pada penggunaan produk ini
tidak menimbulkan efek samping
tersebut.
Landasan dan SOP Kerja
Komitmen Perusahaan Komitmen Pusat K3
Simpulan:
• Tidak terdapat permasalahan mengenai instalasi listrik,
instalasi penyalur petir, dan prasarana lift barang pada
perusahaan tersebut.
Konstruksi Tempat Kerja
HASIL PENGAMATAN SIMPULAN
Akses keluar Terdapat satu lobi utama dan satu pintu Aman
masuk keluar.
Sangat bersih dan rapi pada lantai 2, Tidak berantakan dan
Kebersihan dan namun pada lantai 1 terdapat banyak merintangi akses jalan
kerapian tata jeriken yang berisi bahan kosmetik jadi
ruang yang diletakkan sehingga menghalangi
jalan.
Jaminan Tidak ada informasi. Terdapat jaminan
keselamatan keselamatan peralatan,
peralatan, bahan bahan, dan benda- benda
dan benda – dalam ruangan
benda di dalam
ruangan
Terdapat tanda-tanda peringatan pada Sudah sesuai, hanya perlu
tempat-tempat dengan resiko tinggi. ditambahkan tanda jalur
Namun pada ballroom tidak terdapat evakuasi di dalam ruang
Tanda peringatan
tanda peringatan dan jalur evakuasi. balroom agar semua orang
tau kemana jalur titik
evakuasi.
Konstruksi Tempat Kerja
HASIL PENGAMATAN SIMPULAN
Ruangan dan penerangan cukup. Pada Sudah sesuai, hanya perlu
bagian tengah pabrik terbuat dari atap ditambah penerangan pada
Penerangan pada transparan sehingga pada siang hari laboratorium agar tidak
tempat kerja penerangan langsung dari sinar matahari. terjadi masalah kecelakaan
Pada ruang laboratorium kurang kerja.
penerangan.
Tempat kerja tidak memiliki akses ke Melakukan evaluasi pengujian
ruang terbuka, namun tempat kerja telah kadar debu dalam ruangan.
dilegkapi dengan exhaust internal Apabila hasil sudah baik
sehingga dapat mengurangi bahaya debu, penggunaan exhaust dapat
uap dan bahaya lainnya. Filter berfungsi dilanjutkan, namun apabila
Ventilasi menyaring debu yang mengganggu. hasil masih terdapat NAB
perlu pembuatan ventilasi.
Perhatikan berat jenis debu
yang ada sesuaikan dengan
ventilasi.
Sarana Penanggulangan Kebakaran
HASIL PENGAMATAN SIMPULAN
Pekerja hampir seluruhnya telah mengetahui letak alat Memiliki tim penanggulangan kebakaran yang
pemadam api ringan (APAR) dan hydrant karena terlatih
diletakkan pada posisi yang mudah dilihat dan dicapai.
APAR telah ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat Memiliki sistem proteksi kebakaran. Dan
dan dijangkau, menggantung pada tembok dan di atas terdapat APAR yang pemasanganya sesuai
lantai, serta hampir terdapat pada seluruh koridor. dengan permenakertrans no. Per-
Tabung APAR berwarna merah dan kuning, tidak 04/MEN/1980
berlubang ataupun cacat. Namun tidak ada lemari atau
peti untuk penyimpanan APAR tersebut.
Pemeriksaan berkala pada APAR dilakukan dalam jangka Telah sesuai dengan peraturan.
waktu 6 dan 12 bulan.
Hydrant termasuk hydrant gedung dan berdasarkan Pekerja hampir seluruhnya telah mengetahui
ukuran pipa termasuk Hydrant kelas II dengan diameter letak dari alat pemadam api ringan (APAR) dan
selang 1,5 inch. Hydrant diletakkan setiap 1000 m2 Hydrant oleh karena telah diletakkan pada
berjumlah 1 buah, sumber persedian air berasal dari posisi yang mudah dilihat dan dicapai juga
PDAM, sumber tenaga listrik untuk pompa berasal dari berwarna merah.
PLN.
Hydrant
Alarm Kebakaran
Detektor Asap
Angka Kejadian Kecelakaan Kerja
“2018 = Zero Accident”
• Berdasarkan data yang kami peroleh dari sumber tulisan laporan
kunjungan sebelumnya, pada tahun 2015 terdapat 9 kasus
kecelakaan kerja, berupa tangan pekerja terkena cutter, dan
kecelakaan yang terjadi saat pekerja dalam perjalanan pulang
kerumah. Jenis kecelakaan kerja lainnya terjadi, pada tahun 2005,
yaitu tumpahnya Alkohol dibagian produksi yang menyebabkan luka
bakar, tapi tidak menyebabkan kematian.
• Sebagai upaya pencegahan yang dilakukan untuk mengantisipasi
kejadian serupa agar tidak terjadi lagi, gudang alkohol dipisahkan
dari raw material lain dan dibuat lebih terbuka agar jika terjadi
kebocoran tidak langsung membahayakan pekerja.
Potensi Kejadian Kecelakaan Kerja
Bagian Potensi Kecelakan Upaya Pencegahan
Produksi
Mixing - Tangan terjepit mesin - Pemakaian sarung tangan
- Pengoperasian boiler - SOP pengunaan APD
- Kelelahan (terutama pekerja yang berdiri) - Bantalan pijakan kaki yang lunak untuk pekerja
- Terjadi heat stress karena hawa panas yang yang berdiri dalam jangka waktu lama saat
keluar dari mesin menjalankan mesin
- Terkena benda tajam - Setiap ruangan dilengkapi AC dan ventilasi yang
baik
- Penggunaan Sarung tangan yang tebal yang tidak
mudah terpotong oleh benda tajam
Manufacturing - Korsleting listrik - Pelatihan berkala oleh tim P2K3
QC - Tangan terjepit mesin - Mesin dijalankan perlahan
- Terhirup bahan kimia yang berasal dari bedak - Ventilasi tempat bekerja yang terbuka luas
Packaging - Tangan terjepit mesin Penggunaan Sarung tangan yang tebal yang tidak
mudah terpotong oleh benda tajam
- Terkena benda tajam
- Terkena api
Upaya Mengatasi Potensi Kejadian
Kecelakaan Kerja
• Secara umum, sebelum penggunaan APD, segala bentuk potensi
kecelakaan kerja dapat diusahakan untuk diatasi melalui eliminasi,
substitusi, rekayasa teknik, dan pengendalian administratif.
• Berikut merupakan gambaran umum mengenai pengendalian
administratif yang sudah dilakukan perusahaan:
Pemeriksaan
Bagian SOP APD
kesehatan
Mixing √ √ √
Manufakturing √ √ √
QC √ √ √
Packaging √ √ √
Personil Keselamatan Kerja
FAKTOR/UNIT
PENGAMATAN DASAR HUKUM PEMECAHAN MASALAH
KERJA
Personil 1. Team K3, terdiri dari 3 orang dokter, 2 orang 1. UU RI No. 13 Tahun 1. Penyediaan
Keselamatan perawat dan 1 orang bidan 2003 tentang Ambulance Transpor
Kerja 2. Team tanggap darurat : Ketenagakerjaan Pasien
-Team Komunikasi 2. UU No. 1 tahun 1970
-Team Evakuasi
-Team P3K
-Team Transportasi
-Team Keamanan
-Team Pemadam Kebakaran
3. Dokter Standby pada jam kerja
4. Karyawan bersertifikat Ahli K3 Umum (53 orang)
5. Tidak memiliki Ambulance Transport Pasien
PEMECAHAN MASALAH
1. Konstruksi Tempat Bekerja
Permasalahan Dasar hukum Saran
Dari segi keselamatan Undang-undang dasar no Ditambahkan adanya
konstruksi semuanya sudah 1 tahun 1970, informasi keselamatan
baik, namun masih belum peralatan, bahan, dan benda-
terdapat adanya informasi Undang-undang no 18 benda dalama ruangan.
mengenai keselamatan tahun 1999 tentang jasa
peralatan, bahan, dan benda- konstruksi.
benda dalam ruangan.
2. Sarana Penanggulangan Kebakaran
Permasalahan Dasar hukum Saran
Tidak semua pekerja dari PT. Permenakertrans No Dilakukannya sosialisasi dari
Martina Berto tbk. tersebut 4/MEN/tahun 1980 perusahaan terhadap para
mengetahui cara penggunaan perkerja tentang
alat-alat penanggulangan penaggulangan kebakaran
kebakaran, serta pengecekan dan cara penggunaan alat
APAR yang tidak dilakukan pemadam api ringan (APAR)
secara rutin. dan Hydrant.
Dilakukan pengecekan APAR
secara rutin setiap 6 bulan
sekali.
3. Bahan dan Proses Kerja terkait K3
Permasalahan Dasar hukum Saran
Pada kemasan produk sudah OSHA (Occupational Safty and Menurut OSHA (Occupational
tercantum zat-zat kimia yang Health Administration). Safety and Health Administration),
digunakan baik sintetis maupun Section 8. setiap bahan kimia diwajibkan
natural. memiliki SDS (Safety Data Sheet)
untuk mengetahui kadar toksisitas
Efek samping yang mungkin terjadi bahan-bahan kimia yang dipakai.
juga telah dicantumkan pada Pada regulasi OSHA juga
kemasan produk-produk tersebut. dicantumkan bahwa harus
tercatat konsentrasi dalam persen
bahan-bahan yang dipakai. Hal itu
yang belum kita temukan pada
kemasan produk-produk tersebut
4. Alat Pelindung Diri (APD)
Permasalahan Dasar hukum Saran
Dari perusahaan tersebut belum Peraturan menteri tenaga Perusahaan bersedia
ditemukan dokumen tertulis kerja dan transmigrasi RI menyediakan APD yang sesuai
(tertulis dalam SOP) standar nomor dengan standard dan hazard
APD yang digunakan untuk PER.08/MEN/VII/2010 yang ada di lingkungan tempat
masing-masing pekerjaan., tentang iAlat Pelindung Dir kerja.
belum ada penjelasan (briefing) Selain itu lebih baik lagi apabila
mengenai APD sebelum memulai pekerjaan
diberikan suatu briefing
singkat mengenai pentingnya
APD dan cara penggunaan APD
yang baik dan benar.
5. Tanggap Darurat dan Jalur Evakuasi
Permasalahan Dasar hukum Saran
Secara umum untuk jalur dan Undang-undang no 18 Posisi rambu-rambu diletakan
rambu evakuasi di PT. Martina tahun 1999 tentang jasa secara teratur agar tetap
berto sudah cukup baik. Hanya konstruksi terlihat pada saat terjadi
saja, akan lebih baik jika rambu kebakaran.
yang tersedia tidak hanya Undang-undang dasar no 1 Selain itu lebih baik
diletakkan diatas pintu atau tahun 1970 menggunakan kata-kata
tempat yang tinggi karena “KELUAR” daripada “EXIT”.
kemungkinan akan tertutup Undang-undang No 28 Tempat berkumpul
asap jika terjadi kebakaran. tahun 2002 tentang dikosongkan agar bisa
Pada tempat berkumpul masih bangunan gedung. digunakan saat terjadi keadaan
terdapat kendaraan. darurat.
6. Personil Keselamatan Kerja
Permasalahan Dasar hukum Saran
Personil Keselamatan kerja pada Peraturan perundangan UU Bagian personil diharapkan lebih
persuhaan ini sudah tergolong No. 1 tahun 1970 (Pasal 10 sering mengadakan evaluasi
baik, namun belum ada data ayat 1, 2) yang mewajibkan (sidang-sidang) yang terkait
mengenai latihan yang diadakan perusahaan untuk dengan masalah keselamatan
oleh personil keselamatan kerja. membentuk P2K kerja atau program keselamatan
kerja dan juga lebih
meningkatkan upaya-upaya
promosi tentang keselamatan
kerja pada tenaga-tenaga kerja
di perusahaan tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Secara umum penatalaksanaan sistem K3 di PT. Martina Berto Tbk dari
penilaian keselamatan kerja sudah berjalan cukup baik, namun masih
ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki lagi. Antara lain: