Anda di halaman 1dari 40

KUNJUNGAN PERUSAHAAN

PT. MARTINA BERTO TBK


Keselamatan Kerja
KELOMPOK 3
1. dr. Nina Rahmawati 14. dr. Faradhia Zauhara
2. dr. Sharron Issabel 15. dr. Muhammad Philotra Ramadhian
3. dr. Indri Pratiwi Tobing 16. dr. Djati Herlambang
4. dr. Arya Pradipa Adrianto Putra 17. dr. Meilia Zainudin
5. dr. Ayudia Mahendra Dewi 18. dr. Mery Silvia Harahap
6. dr. Agi Hidjri Tarigan 19. dr. Muhammad Afif
7. dr. Purry Ayu Ovillia 20. dr. Aviriga Septa
8. dr. Umraini 21. dr. Viny Rahmapratiwi
9. dr. Vicky Dhara Wahyuni
22. dr. Sonia Ayu Islami
10. dr. Thesa Christi Foreverin
23. dr. Shadrina Fitri Ghazani
11. dr. Maria Theodora De Rosari Kess
24. dr. Mutia Nur Maulida
12. dr. Frans Herrin
25 dr. Roy Tanda Anugrah Sitohang
13. dr. Abdul Gapur
26. dr. Marihot Sanggam artua
PELAKSANAAN
Tanggal dan waktu
Kunjungan perusahaan ke PT Martina Berto Tbk
ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 28
November 2018 pukul 13.30-16.30 WIB.

Lokasi pengamatan
PT Martina Berto Plant I, Jalan Pulokambing II
no.1, kawasan Industri Pulogadung.
Profil Perusahaan
• PT. Martina Berto Tbk merupakan perusahaan
yang didirikan pada tahun 1977 oleh Dr HC.
Martha Tilaar, (alm) Pranata Bernard, dan
Theresa Bu Harsini Setiady.
• Lokasi : Jalan Pulokambing II no.1, kawasan
Industri Pulogadung
Visi
Untuk menjadi salah satu perusahaan terkemuka
dunia dalam perawatan kecantikan dan industri spa
dengan nuansa alam dan nilai timur, melalui
teknologi modern, penelitian dan pengembangan
untuk mengoptimalkan nilai tambah kepada
konsumen dan stakeholder lainnya.
Misi
• Untuk mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk-
produk perawatan kecantikan dan spa dengan nuansa alam & timur
dan standar kualitas internasional untuk memenuhi kebutuhan
konsumen di berbagai segmen pasar dengan portofolio yang sehat
mampu mencapai peringkat tiga besar di setiap segmen di
Indonesia.
• Untuk menyediakan layanan pelanggan yang sangat baik untuk
semua pelanggan dalam proporsi seimbang, termasuk pelanggan
konsumen dan perdagangan;
• Untuk menjaga kondisi keuangan yang sehat dan pertumbuhan
yang berkelanjutan;
Misi
• Untuk merekrut, melatih, dan mempertahankan tenaga kerja yang
kompeten dan produktif sebagai bagian dari aktiva Perusahaan;
• Untuk mempertahankan metode yang efisien dan efektif operasi,
sistem, dan teknologi di seluruh organisasi dan unit bisnis;
• Untuk menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten
untuk kepentingan semua stakeholder;
• Untuk memberikan return atas investasi yang adil untuk dia
pemegang saham;
• Untuk memperluas pasar internasional pada kosmetik dan produk
herbal dengan fokus jangka menengah pada kawasan Asia Pasifik
dan fokus jangka panjang di pasar global dengan produk yang dipilih
dan merek.
Kelembagaan P2K3
• Implementasi P2K3:
– No accidents/ tidak ada kecelakaan
– No harm to people/ tidak ada yang
membahayakan orang
– No damage to the environment/ tidak ada
kerusakan lingkungan
• Total personnel P2K3 ialah sebanyak 56 orang.
Total petugas K3 ialah sebanyak 20 orang.
• Struktur Organisasi
Alur Produksi
PEMECAHAN MASALAH
Mesin, Pesawat, dan Alat Kerja yang Digunakan
Mesin mesin : Conveyor, videojet, Driling,
Kontruksi : Bangunan sesuai kontruksi Factory
Perseonnel : K 3 Kontruksi
Maintenance : Sesuai prosedur pemeliharaan dan Perwatan
Pesawat Angkat Jenis Traksi
Data Pesawat Angkut / Lift Barang
/ Lift Barang
Jenis pesawat Angkat dan Lift barang / traksi Chain Hoist
Transport
Ijin/pengesahan pemakaian SI.362/W.26-06/II/K/M/1995 SI.418/W.26-
06/VIII/K/M/1994
Jenis pemeriksaan Berkala / Ulang Berkala / Ulang
Pelaksanaan pemeriksaan dan Setiap 3 bulan sekali Setiap 3 bulan sekali
pengujian
Data Teknis
Merk/buatan Bonfiglioli / Elektris – Italy PT.Karya Meta Taruna
No.Serir ASP.8003962 233673007 – 2 FH
Kapasitas angkut 2.000 kg 1.000 kg
Tahun pembuatan 1993 1993
Kecepatan angkat 11m/dtk 4m/dtk
Tiggi angkat - 6m
Tanggal Pemeriksaan 5 September 2016 5 September 2016
Mesin, Pesawat, dan Alat Kerja yang Digunakan
Pesawat Angkat Jenis Traksi
Data Pesawat Angkut / Lift Barang
/ Lift Barang
Jenis pesawat Angkat dan Lift barang / traksi Lift barang / traksi
Transport
Ijin/pengesahan pemakaian SI.361/W.26- SI.421/W.26-
06/VIII/K/M/1996 06/VIII/K/M/1994
Jenis pemeriksaan Berkala / Ulang Berkala / Ulang
Pelaksaan pemeriksaan dan Setiap 3 bulan sekali Setiap 3 bulan sekali
pengujian
Data Teknis
Merk/buatan Bonfiglioli / Elektris – Italy PT.Karya Meta Taruna
No.Seri ASP.8003961 C.123 No.512374
Kapasitas angkut 2.000 kg 1.000 kg
Tahun pembuatan 1993 1999
Kecepatan angkat 11m/dtk 12m/dtk
Tiggi angkat - -
Tanggal Pemeriksaan 5 September 2016 5 September 2016
Mesin, Pesawat, dan Alat Kerja yang Digunakan
Pesawat Angkat Jenis Chain
Data Pesawat Angkut Jenis Forklift
Hoist
Jenis pesawat Angkat dan Chain Hoist Forklift
Transport
Ijin/pengesahan pemakaian SI.260/W.26- SI.03/DTKT/II/K/PL/2002
06/VIII/K/M/1994
Jenis pemeriksaan Berkala / Ulang Berkala / Ulang
Pelaksaan pemeriksaan dan Setiap 3 bulan sekali Setiap 3 bulan sekali
pengujian
Data teknis
Merk/buatan Hitachi, Jepang TCM Jepang
No.Serir A.233673007 N-27 F6 2986
Kapasitas angkut 2.000 kg 2.500 kg
Tahun pembuatan 1999 1996
Kecepatan angkat 4m/dtk -
Tiggi angkat 6m -
Tanggal Pemeriksaan 5 September 2016 5 September 2016
Bahan dan Proses Kerja Terkait K3
Produk Bahan Baku Hasil Pengamatan dan Wawancara

BIOKOS Age Renew Toner Water, Alcohol, Sorbitol, Propanediol, Pada ketiga produk kita temukan ada
Chamomilla Recutita flower, Undaria berbagai bahan kimia, ekstrak
Pinnatifida extract, Tetrasodium EDTA, tanaman / herbal, dan zat lainnya.
Sodium Hydroxide, Sodium Chloride, Jika kita ambil contoh zat propylene
Phenoxyethanol, Bisabolol, etc. carbonate pada produk lip cream
sebenarnya bersifat iritatif pada mata,
PAC Make Up Remover Water, Glycerin, Cyclopentaxyloxane, maupun kulit. Sodium benzoate pada
Dimethicone, Isopropyl Myristate, PAC Make Up remover sebenarnya
Sodium Benzoate, Sodium merupakan pengawet yang juga dapat
Metabisaulfite, Simmondsia Chinensis menimbulkan efek samping
Seed Oil, Tocopheryl Acetate, etc. karsinogenik.
Lip Cream Matte Expert Propylene Carbonate, Caprylic Produk-produk dikatakan telah
Triglyceride, Dimethicone, diproses dengan standar K3 dan SOP
Crosspolymer, Silica, Phenoxyethanol, perusahaan (data ini tidak
Decylene Glycol, Colophenium, Flavor, didapatkan).
etc. Sehingga pada penggunaan produk ini
tidak menimbulkan efek samping
tersebut.
Landasan dan SOP Kerja
Komitmen Perusahaan Komitmen Pusat K3

Menjamin keselamatan dan Kesehatan Menyusun dan memelihara Sistem


Kerja (K3) seluruh karyawan termasuk Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
orang lain (Kontraktor,Supplier, Kerja (SMK3) berkelanjutan.
Pengunjung dan Tamu) di tempat kerja.
Membentuk Organisasi / Unit K3 dalam
Menjamin pengendalian dampak lingkungan Manajemen Perusahaan.
lingkungan operasional.
Mengidentifikasi dan mengendalikan semua
Memenuhi semua perundangan dan sumber bahaya dan aspek lingkungan operasi
peraturan yang berlaku yang berkaitan Perusahaan.
dengan K3.
Memberikan pelatihan-pelatihan K3 bagi
Melakukan perbaikan berkelanjutan guna karyawan untuk meningkatkan Budaya K3
meningkatkan K3 Perusahaan. Perusahaan.
Mengajak seluruh Karyawan untuk berperan
serta meningkatkan K3 Perusahaan.

Kebijakan K3 ini akan ditinjau ulang minimal


1 tahun sekali mengikuti tinjauan SMK3.
Instalasi Listrik
Hasil pengamatan:
• Semua mesin menyala dan memiliki penerangan yang baik.
• Terdapat Generator Set (Genset) yang berkapasitas 5000
kva yang digunakan jika terjadi pemadaman listrik.
• Prasarana lift pengangkut barang berjumlah 8 buah, tidak
ada masalah dan dirawat secara berkala.
• Terdapat instalasi penyalur petir, namun tidak diketahui
secara detail.

Simpulan:
• Tidak terdapat permasalahan mengenai instalasi listrik,
instalasi penyalur petir, dan prasarana lift barang pada
perusahaan tersebut.
Konstruksi Tempat Kerja
HASIL PENGAMATAN SIMPULAN
Akses keluar Terdapat satu lobi utama dan satu pintu Aman
masuk keluar.
Sangat bersih dan rapi pada lantai 2, Tidak berantakan dan
Kebersihan dan namun pada lantai 1 terdapat banyak merintangi akses jalan
kerapian tata jeriken yang berisi bahan kosmetik jadi
ruang yang diletakkan sehingga menghalangi
jalan.
Jaminan Tidak ada informasi. Terdapat jaminan
keselamatan keselamatan peralatan,
peralatan, bahan bahan, dan benda- benda
dan benda – dalam ruangan
benda di dalam
ruangan
Terdapat tanda-tanda peringatan pada Sudah sesuai, hanya perlu
tempat-tempat dengan resiko tinggi. ditambahkan tanda jalur
Namun pada ballroom tidak terdapat evakuasi di dalam ruang
Tanda peringatan
tanda peringatan dan jalur evakuasi. balroom agar semua orang
tau kemana jalur titik
evakuasi.
Konstruksi Tempat Kerja
HASIL PENGAMATAN SIMPULAN
Ruangan dan penerangan cukup. Pada Sudah sesuai, hanya perlu
bagian tengah pabrik terbuat dari atap ditambah penerangan pada
Penerangan pada transparan sehingga pada siang hari laboratorium agar tidak
tempat kerja penerangan langsung dari sinar matahari. terjadi masalah kecelakaan
Pada ruang laboratorium kurang kerja.
penerangan.
Tempat kerja tidak memiliki akses ke Melakukan evaluasi pengujian
ruang terbuka, namun tempat kerja telah kadar debu dalam ruangan.
dilegkapi dengan exhaust internal Apabila hasil sudah baik
sehingga dapat mengurangi bahaya debu, penggunaan exhaust dapat
uap dan bahaya lainnya. Filter berfungsi dilanjutkan, namun apabila
Ventilasi menyaring debu yang mengganggu. hasil masih terdapat NAB
perlu pembuatan ventilasi.
Perhatikan berat jenis debu
yang ada sesuaikan dengan
ventilasi.
Sarana Penanggulangan Kebakaran
HASIL PENGAMATAN SIMPULAN
Pekerja hampir seluruhnya telah mengetahui letak alat Memiliki tim penanggulangan kebakaran yang
pemadam api ringan (APAR) dan hydrant karena terlatih
diletakkan pada posisi yang mudah dilihat dan dicapai.
APAR telah ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat Memiliki sistem proteksi kebakaran. Dan
dan dijangkau, menggantung pada tembok dan di atas terdapat APAR yang pemasanganya sesuai
lantai, serta hampir terdapat pada seluruh koridor. dengan permenakertrans no. Per-
Tabung APAR berwarna merah dan kuning, tidak 04/MEN/1980
berlubang ataupun cacat. Namun tidak ada lemari atau
peti untuk penyimpanan APAR tersebut.
Pemeriksaan berkala pada APAR dilakukan dalam jangka Telah sesuai dengan peraturan.
waktu 6 dan 12 bulan.
Hydrant termasuk hydrant gedung dan berdasarkan Pekerja hampir seluruhnya telah mengetahui
ukuran pipa termasuk Hydrant kelas II dengan diameter letak dari alat pemadam api ringan (APAR) dan
selang 1,5 inch. Hydrant diletakkan setiap 1000 m2 Hydrant oleh karena telah diletakkan pada
berjumlah 1 buah, sumber persedian air berasal dari posisi yang mudah dilihat dan dicapai juga
PDAM, sumber tenaga listrik untuk pompa berasal dari berwarna merah.
PLN.

Selain APAR dan hydrant, terdapat alat detektor asap


dan alarm di setiap ruangannya. Alat tersebut berfungsi
memberikan peringatan dini dan melindungi para
pekerja dari bahaya kebakaran.
Alat Pelindung Diri
APD HASIL PENGAMATAN SIMPULAN
Topi/ Penutup Berbahan kain. Semua tenaga kerja Semua pekerja
Kepala Berfungsi sebagai menggunakan penutup mengunakan tutup kepala
pengaman rambut dan kepala
(di
penutup kepala dari
Laboratorium,
bahaya panas, api dan
Quality Control,
mesin juga bahan kimia
ruang produksi)
agar tidak terjadi
kontaminasi
Helm Berwarna kuning Pekerja yang di tempat Pekerja yang di tempat
berbahan keras. penyimpanan bahan kimia penyimpanan bahan kimia
(di tempat
Berfungsi sebagai menggunakan helm menggunakan helm
penyimpanan
pelindung kepala dari
bahan kimia
benturan, terantuk, atau
yang sudah jadi)
kejatuhan benda.
Jas Berwarna putih, Pekerja sebagian besar Pekerja seharusnya
Laboratorium berbahan kain, terdapat menggunakan Jas Lab, menggunakan jas Lab dan
kancing di bagian depan. namun ada beberapa yang mengancingkan jas nya,
(Quality Control,
tidak menggunakan jas, dan agar seluruh badannya
Prosessing Area) Untuk melindungi tubuh
banyak yang tidak di tertutup jas dan
dari bahaya panas,
kancing. meminimalisir terjeratnya
percikan bahan kimia,
jas ke mesin.
dan cairan.
APD HASIL PENGAMATAN SIMPULAN
Masker Berwarna putih, berbahan Pekerja menggunakan Pekerja seharusnya
kain, dengan tali sebagai masker, namun belum semua menggunakan masker
(Quality Control,
pengait. Berfungsi untuk menggunakan dengan benar. dengan benar, yaitu
laboratorium,
menyaring cemaran menutupi mulut dan hidung.
Prosessing Area)
bahan kimia dan
mencegah terhirupnya
partikel-partikel kecil.
Sarung Tangan Berbahan kain, karet, Pekerja sebagian besar Seharusnya pekerja yang
sebatas pergelangan menggunakan sarung tangan memiliki kontak dengan
(Quality Control,
tangan. Berfungsi untuk yang dapat melindungi dari bahan kimia, ataupun panas
laboratorium,
melindungi tangan dari pajanan api, namun sebagian ataupun mesin harus
Prosessing Area)
pajanan api, percikan besar menggunakan sarung menggunakan sarung tangan
bahan kimia, benturan, tangan karet biasa, sarung sesuai standar, termasuk jika
dan luka. tangan juga hanya sebatas ada pekerjaan yang
pergelangan tangan, padahal membutuhkan sarung
ada proses yang memasukan tangan panjang.
bahan lebih dari sebatas
pergelangan tangan.
Sepatu Sepatu yang digunakan Semua pekerja sudah Semua pekerja sudah
berwarna merah, menggunakan sepatunya. menggunakan sepatunya.
(Quality Control,
berbahan kanvas dengan
laboratorium,
alas karet. Berfungsi
Prosessing Area)
untuk melindungi kaki
dari bahan kimia, bahaya
panas, dan benturan serta
luka.
Tanggap Darurat dan Evakuasi
Sistem di semua ruangan : Fire Alarm, emergency lamp
Jalur evakuasi : di setiap ruangan sudah dibuat
• Roadmap evakuasi
• Petunjuk evakuasi
• Tempat berkumpul
• Petugasnya 20 orang dan 31 petugas security
• Sesuai program tanggap darurat
Kejadian darurat : sesuai prosedur tanggap darurat
• Tidak semua ruangan terdapat jalur evakuasi. Namun, ada beberapa jalur evakuasi yang
terdiri dari tangga darurat dan tangga umum. Untuk tangga darurat, terdapat pintu jalur
evakuasi yang dilengkapi dengan rambu yang cukup jelas. Pintu jalur evakuasi terdapat di
bagian yang mudah terlihat dan sebagian ada yang ditemui dalam keadaan terkunci.
• Rambu untuk mengarahkan menuju lokasi jalur evakuasi cukup jelas, berwarna hijau, disertai
dengan penerangan. Namun ukuran dari rambu ini kurang besar dan letaknya terlalu tinggi,
sehingga apabila terjadi kebakaran tanda tersebut dapat tertutupi dengan asap.
• Tulisan yang terdapat pada rambu ditulis dalam Bahasa inggris dan Bahasa Indonesia dengan
ukuran yang kecil.
• Jalur evakuasi terawat dengan baik, terbuka, tidak terdapat benda yang membahayakan dan
menghalangi disekitar area evakuasi, ukutan jalur evakuasi cukup lebar, dan jalur evakuasi
disertai dengan garis kuning sebagai penanda.
• Setiap divisi memiliki tim yang bertanggung jawab dalam keadaan darurat. Tim ini
dilengkapi dengan HT, peralatan P3K, dan absensi pekerja. Tim ini bertugas untuk
menyisir divisi masing-masing untuk keluar dari gedung, mengevakuasi dokumen-
dokumen penting saat terjadi keadaan darurat, dan memastikan tidak ada pekerja yang
tertinggal. Tim ini juga yang bertugas untuk segera mengabsensi pegawai di titik area
evakuasi yang terdapat di luar gedung. Seluruh tim tanggap darurat rutin diberi
pelatihan K3 dan pelatihan keadaan darurat sekali dalam setahun, sedangkan pekerja
lainnya dilakukan pelatihan keadaan darurat secara bergiliran setiap tahunnya. Selain
itu tim tanggap darurat juga dilengkapi dengan telepon interna dan adapula tim yang
bertugas untuk melakukan survey ketahanan bangunan pasca terjadi suatu bencana
• Dari sarana dan prasarana untuk sistem kebakaran dan emergency response plan yang
sudah sesuai dengan ketentuan K3. Selain dari sarana dan prasarana, pegawai sudah
melakukan pelatihan mengenai pengetahuan mengenai cara-cara pemadaman
kebakaran.
Sarana dan Prasarana yang tersedia

APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Hydrant

Alarm Kebakaran

Detektor Asap
Angka Kejadian Kecelakaan Kerja
“2018 = Zero Accident”
• Berdasarkan data yang kami peroleh dari sumber tulisan laporan
kunjungan sebelumnya, pada tahun 2015 terdapat 9 kasus
kecelakaan kerja, berupa tangan pekerja terkena cutter, dan
kecelakaan yang terjadi saat pekerja dalam perjalanan pulang
kerumah. Jenis kecelakaan kerja lainnya terjadi, pada tahun 2005,
yaitu tumpahnya Alkohol dibagian produksi yang menyebabkan luka
bakar, tapi tidak menyebabkan kematian.
• Sebagai upaya pencegahan yang dilakukan untuk mengantisipasi
kejadian serupa agar tidak terjadi lagi, gudang alkohol dipisahkan
dari raw material lain dan dibuat lebih terbuka agar jika terjadi
kebocoran tidak langsung membahayakan pekerja.
Potensi Kejadian Kecelakaan Kerja
Bagian Potensi Kecelakan Upaya Pencegahan
Produksi
Mixing - Tangan terjepit mesin - Pemakaian sarung tangan
- Pengoperasian boiler - SOP pengunaan APD
- Kelelahan (terutama pekerja yang berdiri) - Bantalan pijakan kaki yang lunak untuk pekerja
- Terjadi heat stress karena hawa panas yang yang berdiri dalam jangka waktu lama saat
keluar dari mesin menjalankan mesin
- Terkena benda tajam - Setiap ruangan dilengkapi AC dan ventilasi yang
baik
- Penggunaan Sarung tangan yang tebal yang tidak
mudah terpotong oleh benda tajam
Manufacturing - Korsleting listrik - Pelatihan berkala oleh tim P2K3
QC - Tangan terjepit mesin - Mesin dijalankan perlahan
- Terhirup bahan kimia yang berasal dari bedak - Ventilasi tempat bekerja yang terbuka luas

Packaging - Tangan terjepit mesin Penggunaan Sarung tangan yang tebal yang tidak
mudah terpotong oleh benda tajam
- Terkena benda tajam
- Terkena api
Upaya Mengatasi Potensi Kejadian
Kecelakaan Kerja
• Secara umum, sebelum penggunaan APD, segala bentuk potensi
kecelakaan kerja dapat diusahakan untuk diatasi melalui eliminasi,
substitusi, rekayasa teknik, dan pengendalian administratif.
• Berikut merupakan gambaran umum mengenai pengendalian
administratif yang sudah dilakukan perusahaan:

Pemeriksaan
Bagian SOP APD
kesehatan

Mixing √ √ √

Manufakturing √ √ √

QC √ √ √

Packaging √ √ √
Personil Keselamatan Kerja
FAKTOR/UNIT
PENGAMATAN DASAR HUKUM PEMECAHAN MASALAH
KERJA

Personil 1. Team K3, terdiri dari 3 orang dokter, 2 orang 1. UU RI No. 13 Tahun 1. Penyediaan
Keselamatan perawat dan 1 orang bidan 2003 tentang Ambulance Transpor
Kerja 2. Team tanggap darurat : Ketenagakerjaan Pasien
-Team Komunikasi 2. UU No. 1 tahun 1970
-Team Evakuasi
-Team P3K
-Team Transportasi
-Team Keamanan
-Team Pemadam Kebakaran
3. Dokter Standby pada jam kerja
4. Karyawan bersertifikat Ahli K3 Umum (53 orang)
5. Tidak memiliki Ambulance Transport Pasien
PEMECAHAN MASALAH
1. Konstruksi Tempat Bekerja
Permasalahan Dasar hukum Saran
Dari segi keselamatan Undang-undang dasar no Ditambahkan adanya
konstruksi semuanya sudah 1 tahun 1970, informasi keselamatan
baik, namun masih belum peralatan, bahan, dan benda-
terdapat adanya informasi Undang-undang no 18 benda dalama ruangan.
mengenai keselamatan tahun 1999 tentang jasa
peralatan, bahan, dan benda- konstruksi.
benda dalam ruangan.
2. Sarana Penanggulangan Kebakaran
Permasalahan Dasar hukum Saran
Tidak semua pekerja dari PT. Permenakertrans No Dilakukannya sosialisasi dari
Martina Berto tbk. tersebut 4/MEN/tahun 1980 perusahaan terhadap para
mengetahui cara penggunaan perkerja tentang
alat-alat penanggulangan penaggulangan kebakaran
kebakaran, serta pengecekan dan cara penggunaan alat
APAR yang tidak dilakukan pemadam api ringan (APAR)
secara rutin. dan Hydrant.
Dilakukan pengecekan APAR
secara rutin setiap 6 bulan
sekali.
3. Bahan dan Proses Kerja terkait K3
Permasalahan Dasar hukum Saran
Pada kemasan produk sudah OSHA (Occupational Safty and Menurut OSHA (Occupational
tercantum zat-zat kimia yang Health Administration). Safety and Health Administration),
digunakan baik sintetis maupun Section 8. setiap bahan kimia diwajibkan
natural. memiliki SDS (Safety Data Sheet)
untuk mengetahui kadar toksisitas
Efek samping yang mungkin terjadi bahan-bahan kimia yang dipakai.
juga telah dicantumkan pada Pada regulasi OSHA juga
kemasan produk-produk tersebut. dicantumkan bahwa harus
tercatat konsentrasi dalam persen
bahan-bahan yang dipakai. Hal itu
yang belum kita temukan pada
kemasan produk-produk tersebut
4. Alat Pelindung Diri (APD)
Permasalahan Dasar hukum Saran
Dari perusahaan tersebut belum Peraturan menteri tenaga Perusahaan bersedia
ditemukan dokumen tertulis kerja dan transmigrasi RI menyediakan APD yang sesuai
(tertulis dalam SOP) standar nomor dengan standard dan hazard
APD yang digunakan untuk PER.08/MEN/VII/2010 yang ada di lingkungan tempat
masing-masing pekerjaan., tentang iAlat Pelindung Dir kerja.
belum ada penjelasan (briefing) Selain itu lebih baik lagi apabila
mengenai APD sebelum memulai pekerjaan
diberikan suatu briefing
singkat mengenai pentingnya
APD dan cara penggunaan APD
yang baik dan benar.
5. Tanggap Darurat dan Jalur Evakuasi
Permasalahan Dasar hukum Saran
Secara umum untuk jalur dan Undang-undang no 18 Posisi rambu-rambu diletakan
rambu evakuasi di PT. Martina tahun 1999 tentang jasa secara teratur agar tetap
berto sudah cukup baik. Hanya konstruksi terlihat pada saat terjadi
saja, akan lebih baik jika rambu kebakaran.
yang tersedia tidak hanya Undang-undang dasar no 1 Selain itu lebih baik
diletakkan diatas pintu atau tahun 1970 menggunakan kata-kata
tempat yang tinggi karena “KELUAR” daripada “EXIT”.
kemungkinan akan tertutup Undang-undang No 28 Tempat berkumpul
asap jika terjadi kebakaran. tahun 2002 tentang dikosongkan agar bisa
Pada tempat berkumpul masih bangunan gedung. digunakan saat terjadi keadaan
terdapat kendaraan. darurat.
6. Personil Keselamatan Kerja
Permasalahan Dasar hukum Saran
Personil Keselamatan kerja pada Peraturan perundangan UU Bagian personil diharapkan lebih
persuhaan ini sudah tergolong No. 1 tahun 1970 (Pasal 10 sering mengadakan evaluasi
baik, namun belum ada data ayat 1, 2) yang mewajibkan (sidang-sidang) yang terkait
mengenai latihan yang diadakan perusahaan untuk dengan masalah keselamatan
oleh personil keselamatan kerja. membentuk P2K kerja atau program keselamatan
kerja dan juga lebih
meningkatkan upaya-upaya
promosi tentang keselamatan
kerja pada tenaga-tenaga kerja
di perusahaan tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Secara umum penatalaksanaan sistem K3 di PT. Martina Berto Tbk dari
penilaian keselamatan kerja sudah berjalan cukup baik, namun masih
ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki lagi. Antara lain:

• Belum tersedia SOP yang memadai untuk mencegah kecelakaan


kerja dari masing-masing kegiatan kerja.
• Tidak dilakukan briefing rutin sebelum melakukan kerja yang
mengingatkan tentang pentingnya perhatian dan kehati-hatian
setiap pekerja agar terhindar dari kecelakaan kerja (safety
induction).
• Dari segi keselamatan konstruksi semuanya sudah cukup baik,
namun akan lebih baiknya apabila ditambahkan adanya informasi
keselamatan peralatan, bahan, dan benda-benda dalama ruangan.
• Tidak semua pekerja dari PT. Martina Berto tbk. tersebut
mengetahui cara penggunaan alat-alat penanggulangan kebakaran.
SARAN
Adapun hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
dan keselamatan kerja perusahaan tersebut adalah:

• Menyediakan SOP yang memadai untuk mencegah kecelakaan kerja


dari masing-masing kegiatan kerja.
• Melakukan briefing rutin sebelum melakukan kerja yang
mengingatkan tentang pentingnya perhatian dan kehati-hatian
setiap pekerja agar terhindar dari kecelakaan kerja (safety
induction).
• Ditambahkan adanya informasi keselamatan peralatan, bahan, dan
benda-benda dalam ruangan.
• Jadwal rutin pelatihan penggunaan APAR, pengecekan APAR, dan
evakuasi.
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai