Anda di halaman 1dari 21

EPIDEMIOLOGI HIV-

AIDS DI DUNIA,
INDONESIA DAN JAWA
TENGAH
Dan tatalaksana ODHA
Epidemiologi HIV-AIDS di dunia
Epidemiologi di Indonesia
HIV di Jawa Tengah
Penegakan Diagnosis

■ Gunakan tes cepat HIV (rapid test) sebagai sarana


penegakan diagnosis
■ Pemeriksaan dilakukan secara serial dengan
menggunakan 3 jenis reagen yang berbeda sesuai
dengan pedoman nasional
■ Penyimpanan reagen HIV dilakukan sesuai dengan
instruksi yang tertera dilembar informasi dan
digunakan sebelum tanggal kedaluwarsa
Panduan Pelaksanaan
■ Pengobatan Pencegahan Kotrimoksasol (PPK) merupakan
bagian penting dari rencana pengobatan bagi ODHA
■ PPK diberikan pada ODHA dengan stadium klinis 2, 3,
dan 4 pada CD4<200 sel/mm3 atau stadium klinis 3 dan
4 bila tidak tersedia pemeriksaan CD4.
■ Dosis PPK untuk orang dewasa 1x960 mg (dua tablet
atau satu tablet forte)
■ Efek samping yang mungkin timbul antara lain ruam kulit
(alergi) dari tingkat ringan sampai berat. Bila timbul
ruam kulit yang luas atau basah disertai gejala sistemik
seperti deman, secepatnya mencari pertolongan.
Penanganan Ko-infeksi TB-HIV dan
Pengobatan Pencegahan dengan Isoniazid
(Insoniazid Profilaksis Treatment/IPT)
■ Melaksanakan kolaborasi program HIV dan TB dalam
satu atap, dengan melakukan kerjasama antara tim HIV,
tim DOTS dan manajemen layanan
■ Pengobatan TB sesuai dengan pedoman nasional
pengendalian TB
■ Pemberian anjuran tes dan konseling HIV kepada semua
terduga dan pasien TB di layanan
■ Menjamin akses perawatan, dukungan, dan pengobatan
bagi pasien koinfeksi TBHIV
Lanjutan…

■ Memberikan pengobatan pencegahan


kotrimoksasol untuk mengurangi kesakitan dan
kematian ODHA dengan atau tanpa TB
■ Terapi ARV diberikan pada semua pasien koinfeksi
TB-HIV berapapun jumlah CD4.
■ Pengobatan ARV dapat dimulai setelah OAT dapat
ditoleransi, biasanya setelah 2 - 8 minggu
Pemberian ARV
■ Pasien dengan IO berat yang tidak dapat
ditangani di FKTP dirujuk ke FKRTL/RS agar
penyulit ditangani dan ARV diberikan di FKRTL/RS
pada saat penanganan
■ Pasien perlu diberikan informasi tentang cara
minum obat
■ Petugas mendukung pasien untuk minum obat
secara patuh dan teratur
■ Pemberian informasi efek samping obat diberikan
tanpa membuat pasien takut minum obat.
■ Obat ARV diminum seumur hidup
Indikasi untuk memulai terapi ARV
■ Semua pasien dengan stadium 3 dan 4, berapapun
jumlah CD4 atau
■ Semua pasien dengan CD4 < 350 sel/ml, apapun stadium
klinisnya
■ Semua pasien dibawah ini apapun stadium klinisnya dan
berapapun jumlah CD4 o Semua pasien ko-infeksi TB o
Semua pasien ko-infeksi HBV
– Semua ibu hamil
– ODHA yang memiliki pasangan dengan status HIV
negatif (sero discordant) o Populasi kunci (penasun,
waria, LSL,WPS)
– Pasien HIV (+) yang tinggal pada daerah epidemi
meluas seperti Papua dan Papua Barat

Anda mungkin juga menyukai