Anda di halaman 1dari 10

AKTIVITAS PENAMBANGAN DAN

PENGOLAHAN BIJIH TIMAH PADA


KAPAL ISAP PRODUKSI
AKTIVITAS TIMAH 17 DAN
PENGOLAHAN
Oleh:
BIJIHKAPAL KERUK
TIMAH 11 KARIMATA
PADA KAPAL ISAP Abyzhar Alpasyah (03021181621017)
UNIT LAUT TIMAH
PRODUKSI BANGKA12 Edo Rendika (03021181621111)
Rejeki Pita Sari (03021181621027)
PT. TIMAH (PERSERO), TBK
PROVINSI BANGKA BELITUNG
Dosen Pengampuh Mata Kuliah:
Ir. A. Taufik Arief, M.S.
TAHAPAN PENGOLAHAN BIJIH TIMAH
DI KAPAL ISAP PRODUKSI TIMAH 12

1. Feed hasil galian yang berada pada pipa tekan 4. Pada Jig primer, mineral dengan berat jenis

mengalir menuju saring putar. Pada saring putar, feed ringan ikut mengalir bersama air sebagai overflow dan
dibuang menuju Bandar buang. Sedangkan mineral
kemudian disaring sesuai dengan ukurannya. Material yang
dengan berat jenis besar akan terhisap ke dalam jig akibat
berukuran besar (oversize) yang tidak lolos di saringan akan
gaya suction dan pultion dari jig dan mengalir sebagai
keluar sebagai tailing dan material berukuran kecil (undersize)
underflow menuju jig sekunder.
yang lolos dari saringan akan dialirkan menuju bandar bagi. 5. Pada jig clean up, mineral ringan mengalir
2. Pada bandar bagi, feed didistribusikan menjadi dua sebagai oversize lalu dibuang sebagai tailing. Sedangkan
aliran menuju ke build box yang berfungsi menahan aliran mineral berat akan masuk ke dalam jig clean uap sebagi

feed sebelum menuju ke bandar lounder. underflow yang kemudian dialirkan menuju bak
konsentrat.
3. Pada bandar lounder, aliran feed menabrak kuku
6. Mineral dari bak konsentrat kemudian
macan yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan aliran
dipindahkan menuju sakan untuk kemudian diolah
sehingga saat feed masuk ke jig primer tidak terjadi overblast.
kembali. Konsentrat bijih timah dari sakan akan disimpan
Bandar lounder akan membagi aliran feed menjadi empat
dalam karung atau kampil sedangkan tailing dari sakan
bagian saat menuju ke jig primer. akan dialirkan langsung ke saluran pembuangan.
Bagan Alir Pencucian Timah di Kapal Isap Produksi Timah 12

Material Hasil JIG PRIMER


Penggalian (Feed) Undersize

SARING PUTAR

Overflow Underflow
Oversize

Overflow JIG CLEAN UP

Konsentrat
70-75% Underflow

SAKAN/SLUICE BOX
PERALATAN PENGOLAHAN BIJIH TIMAH DI
KAPAL ISAP PRODUKSI TIMAH 12
Saring Putar (Revolving Screen) Jig Primer

Jig Clean Up Sakan (Sluice Box)


SARING PUTAR
Saring putar digunakan sebagai alat sizing, yaitu alat yang berfungsi untuk memisahkan
feed hasil penggalian berdasarkan ukuran butirnya.

Saring putar di atas menggunakan system grizzly screen Material yang memiliki ukuran lebih besar dari pada spasi pada
dengan kecepatan putaran rata-rata 10,5 rpm. Saring putar yang grizzly (tidak lolos saringan) akan keluar sebagai oversize dan langsung
digunakan berbentuk tabung dengan diameter pada bagian masuk ke dalam Bandar buang. Pada pengolahan bijih timah kali ini,
mulutnya lebih besar daripada bagian ujungnya. Diameter pada terdapat 1 set Bandar buang (tailing chute) dengan lebar 850 mm dan
bagian mulutnya adalah 2 meter sedangkan diameter pada bagian berhubungan langsung dengan laut lepas untuk membuang tailing.
ujungnya adalah 1,6 meter dan panjang 4,6 meter. Untuk material yang memiliki ukuran lebih kecil dari pada spasi
Untuk menyaring feed, saring putar dilengkapi dengan pada grizzly (lolos saringan) akan keluar sebagai undersize dan masuk
grizzly yang berdiameter 0,5 inch dan memiliki spasi antara 2-4 ke dalam bak saring putar yang berada di bawah saring putar dan
mm. Grizzly berfungsi sebagai alat penyaring antara material kemudian didistribusikan ke jig primer melalui lounder. Lounder pada
oversize dan undersize. KIP Timah 12 terdapat 2 buah dimana masing-masing dari lounder ini
mengalirkan feed dari bak saring putar menuju ke empat buah unit jig.
JIG PRIMER
Jig merupakan salah satu alat konsentrasi yang digunakan dalam instalasi pencucian pada KIP yang
bertujuan untuk memisahkan mineral utama berharga dari mineral pengotornya (gangue mineral)
berdasarkan perbedaan berat jenis mineral tersebut dengan menggunakan air sebagai medianya.

Pada Kapal Isap terdapat 4 unit jig primer dengan tipe Pan Kuku macan terbuat dari besi karena harus menahan aliran air yang
America Jig (PA) dan dalam satu unit jig terdiri dari 2x3 cell dengan deras dari lounder. Sedangkan riffle terbuat dari kayu karen aliran air yang
ukuran tiap cellnya 1500 x 1500 mm sehingga total cell keseluruhan ditahannya sudah tidak terlalu deras karena sudah ditahan sebelumnya oleh
sebanyak 24 buah. Cell berfungsi sebagai penempatan komponen kuku macan.
bagian atas jig seperti rooster, bed, dan rubber. Kecepatan aliran air Jig primer terdiri dari tiga kompartemen yaitu A, B , dan C. Tiap
pada jig primer berkisar antara 0,8 – 1,0 m/detik. Sumber penggerak jig kompartemen memiliki panjang pukulan dan jumlah pukulan yang berbeda –
primer berasal dari mesin hidrolik kanan kapal. beda seperti yang ditunjukan pada Tabel di bawah ini.
Pada mulut masuk jig terdapat sebuah besi penahan yang disebut
dengan kuku macan. Pada ujung jig primer terdapat sebuah kayu Kompartemen Panjang Pukulan (mm) Jumlah Pukulan per menit
penahan yang disebut dengan riffle, fungsi dari kuku macan dan riffle
A 30 90-100
adalah untuk menahan laju aliran material dari lounder agar laju
alirannya tidak terlalu deras, apabila laju alirannya terlalu deras maka B 25 100-130
dapat mengakibatkan bijih timah dan mineral lainnya yang berharga
hanyut terbawa arus overflow menuju ke Bandar buang. C 20 100-130
JIG CLEAN UP
Pada Kapal Isap, jig sekunder yang digunakan adalah tipe Pan American Jigs yang terdiri dari 8sel/unit
dengan ukuran 750 x 750 mm dan berjumlah 2 unit yang terletak di sisi kanan dan kiri kapal. Setiap unit
terdiri dari 4 kompartemen yaitu kompartemen A, B, C, dan D.

Jig sekunder memiliki fungsi untuk meningkatakan kadar bijih Adapun panjang pukulan dan jumlah pukulan dapat dilihat pada Tabel di bawah
timah yang dihasilkan dari olahan jig primer. Konsentrat yang telah ini.
melewati tahap pencucian pada jig primer kompartemen A, B, dan C Panjang Jumlah
dialirkan menuju jig sekunder untuk dilakukan proses pencucian hingga Kompartemen
Pukulan (Mm) Pukulan / Menit
kadar bijih timah jadi meningkat dengan metode gravity concentration
A 12 120-140
dan prinsip – prinsip kerja jig sekunder sama dengan jig primer yang
berbeda hanya panjang pukulan dan jumlah pukulannya saja. B 10 120-140
Pada Jig sekunder panjang pukulan dibuat lebih kecil daripada C 8 160-180
panjang pukulan jig primer, namun jumlah pukulannya dibuat lebih
D 6 160-180
banyak daripada jumlah pukulan jig primer. Hal ini bertujuan untuk
memaksimalkan perolehan bijih timah serta bertujuan untuk Adapun alat yang terdapat pada jig primer dan sekunder yaitu:
meningkatkan kadar dari bijih timah yang diperoleh. Konsentrat dari jig
a. Rooster f. Stang Balance
sekunder kompartemen A, B, C, dan D kemudian dialirkan dan
b. Bed g. Eksentrik
ditampung di bak konsentrat sebelum dipindahkan secara manual
c. Rubber Screen h. Afsluiter Underwater
menuju sakan untuk dinaikkan kembali kadarnya. Sedangkan tailing dari
d. Membran i. Spigot
jig sekunder dialirkan ke laut lepas melalui pipa samping. Kadar
e. Diafragma
konsentrat bijih timah hasil dari jig di KIP Timah 12 antara 30 – 40%.
CARA KERJA JIG PRIMER DAN JIG
CLEAN UP
Jig merupakan salah satu alat konsentrasi yang digunakan dalam instalasi pencucian pada KIP yang
bertujuan untuk memisahkan mineral utama berharga dari mineral pengotornya (gangue mineral)
berdasarkan perbedaan berat jenis mineral tersebut dengan menggunakan air sebagai medianya.

1. Air underwater yang berasal dari pompa underwater 6. Pada saat terjadi gaya pulsion, bed jig menjadi longgar. Keadaan ini
dimasukkan ke dalam jig dengan mengatur afsluiter jig hingga memberi kesempatan bagi mineral berat untuk menerobos celah pada
air mengalir di atas permukaan bed. bed ke dalam tangka jig, sedangkan mineral ringan akan terangkat ke
2. Motor hidrolik dihidupkan sehingga menggerakkan eksentrik. atas dan terbawa oleh aliran permukaan menuju Bandar buang.
3. Eksentrik menggerakkan stang balance hingga membran ikut 7. Pada saat terjadi gaya suction, bed pada jig menjadi kompak. Keadaan
bergerak sehingga terjadi tekanan (pulsion) dan hisapan ini memberi kesempatan bagi mineral berat yang telah berada pada
(suction). tangka jig untuk keluar memalui spigot sebagai konsentrat. Sedangkan
4. Feed dari Lounder dialirkan ke permukaan jig bagian atas. mineral ringan pada permukaan bed jig dengan mudah terbawa oleh
5. Pada saat penggerak jig bergerak ke atas, pada kompartemen A aliran menuju Bandar buang.
terjadi gaya isapan ke bawah (suction) sedangkan pada 8. Keberhasilan dari proses pemisahan pada jig dipengaruhi oleh jumlah
kompartemen B terjadi gaya tekan ke atas (pulsion). dari mineral pengotor, kebersihan rubber pada jig, bed jig tidak mampat,
serta persediaan underwater pada jig.
SAKAN (SLUICE BOX)
Tahapan terakhir dari proses pencucian bijih timah pada KIP Timah 12 adalah melalui alat yang disebut sakan.
Sakan (sluice box) merupakan alat untuk meningkatkan kadar bijih timah dengan cara pemisahan mineral
berdasarkan berat jenis melalui suatu aliran air yang tipis diatas sebuah permukaan papan yang sedikit miring

Selanjutnya jika butiran-butiran mineral dimasukkan kedalam aliran air tersebut,


maka butiran-butiran mineral yang berat jenisnya lebih besar bergerak lebih
Pemisahan ini terjadi karena ada gaya-gaya yang bekerja terhadap
lambat dari butiran mineral dengan berat jeis yang lebih rendah. Mineral ringan
butiran-butiran mineral diatas permukaan papan tersebut, antara lain
tersebut lalu ikut mengalir bersama air menuju ujung dari papan dan keluar
gaya gravitasi, gaya dorong air, dan gaya gesekan antara butiran dengan
sebagai tailing. Mineral berat yang masih berada diatas papan merupakan
permukaan papan. Apabila lapisan mengalir diatas permukaan papan,
konsentratnya. Sakan yang digunakan pada KIP Timah 12 memiliki panjang 3,65
maka bagian alir yang paling dekat dengan permukaan papan akan
meter dan lebar 0,68 meter dengan sudut kemiringan ±1o.
mengalami hambatan karena ada gesekan antara air dan permukaan
Hasil konsentrat dari sakan kemudian dimasukkan dimasukkan kedalam karung
papan, sehingga kecepatan air sebelah bawah yang paling kecil
atau kampil, dimana satu kampil memiliki bobot ± 55 kg sedangkan untuk satu
sedangkan aliran yang di permukaan yang lebih besar karena tidak ada
kampil sisa hasil produksi memiliki bobot ± 35 kg. Kampil ini lalu disimpan
hambatan.
kedalam kerangkeng timah sebelumnya akhirnya dikirim ke Pusat Pengolahan
Bijih Timah (PPBT) melalui kapal tongkang .

Anda mungkin juga menyukai