Anda di halaman 1dari 26

KELUARGA PASANGAN BARU

Pasangan baru adalah keluarga baru dimulai pada saat


masing-masing individu laki-laki dan perempuan
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing
a. Identitas Kepala b. Komposisi Keluarga:
Keluarga:
Nama : Tn. D Pendidikan : DIII Teknik
Sipil
Umur : 27 tahun Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam Alamat : Rogoitan
Suku : Jawa Nomor Telpon : 081 226 820
010
L/ Hub. Pekerjaa
No Nama Umur Pendidikan
P Klg n
27 DIII
c. Genogram
d. Type Keluarga: g. Status Sosial Ekonomi
Keluarga:
Jenis type keluarga: Extended
family  Anggota keluarga yang
mencari nafkah: Suami
Masalah yang terjadi dg type
tersebut: terdapat anggota  Penghasilan: +/- 5 juta
keluarga yang masih anak-anak  Upaya lain: -
sehingga isi rumah berantakan  Harta benda yang dimiliki
e. Suku Bangsa: (perabot, transportasi, dll):
Asal suku bangsa: Suku Motor
Jawa/Indonesia  Kebutuhan yang
Budaya yang berhubungan dg dikeluarkan tiap bulan: +/-
kesehatan: Jika parotitis diberi 2 juta
kalung pace h. Aktivitas Rekreasi Keluarga:
f. Agama dan kepercayaan yang Rekreasi disekitar wilayah
RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini: Bergainning (pasangan baru)
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalnya: -
c. Riwayat kesehatan keluarga inti:
 Riwayat kesehatan keluarga saat ini: Tidak ada keluarga yang sakit
 Riwayat penyakit keturunan: Asma dan hipertensi
 Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Imunisasi Masalah Tindakan
Keadaan
No Nama Umur BB (BCG/Polio/ DPT/HB/ kesehata Yang telah
Kesehatan
Campak) n dilakukan
1. Tn. D 27 65 Baik, tidak ada Ya
2. Ny. N 27 51 keluahan Ya Sumber: dokter praktik
Baik, tidak ada
d. Riwayat kesehatan
keluhan keluarga sebelumnya: Klien dan keluarga
sempat menderita penyakit flu dan batuk
PENGKAJIAN
LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
 Luas rumah : 140 m2
 Type rumah : permanen
 Kepemilikan :orangtua
 Jumlah dan ratio kamar/ruangan: 7 ruangan
 Ventilasi/jendela : Ada, cahaya dapat masuk
 Pemanfaatan ruangan : ruangan dimanfaatkan dengan baik sesuai fungsinya
 Septic tank : Ada, terletak dibelakang
 Sumber air minum : Sumur
 Kamar mandi/WC : Terdapat 2 kamar mandi
 Sampah dan limbah RT : Sampah anorganik dan organik dicampur, dan dibakar.
Sampah terlihat menumpuk di depan rumah.
 Kebersihan lingkungan : karena kesibukannya, klien jarang membersihkan rumah, hanya
seminggu sekali. Halaman terlihat kotor, ruangan tidak tertata dengan rapi, meja dan kursi
berdebu.
Lanjutan…

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


 Kebiasaan: arisan RT, dasawisma, tadarus
 Aturan/kesepakatan: melapor pada ketua RT setiap tamu yang menginap
 Budaya: Tahlilan
c. Mobilitas Geografis Keluarga:
wilayah tempat tinggal klien dapat diakses dengan mudah
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat:
Klien dan keluarga rutin melakukan perkumpulan setiap 1 bulan sekali dengan keluarga
besar. Saat ini klien belum mengikuti berbagai acara dimasyarakat, sehingga klien jarang
bertegur sapa dengan masyarakat sekitar. Suami klien jarang berinteraksi dengan
dimasyarakat karena bekerja diluar Jawa. Suami klien tidak mengikuti pengajian di rumah
tetangga.
e. Sistem Pendudukung Keluarga:
Klien mengatakan setiap ada masalah keluarga selalu memberikan motivasi dan nasihat
STRUKTUR KELUARGA

a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: klien berkomunikasi langsung dengan keluarga,


sedangkan dengan keluarga yang jauh klien berkomunikasi melalui sosial media
b. Struktur Kekuatan Keluarga: suami bertindak sebagai pemimpin keluarga
c. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga): Klien dan keluarga
mampu berperan sesuai perannya masing-masing.
d. Nilai dan Norma Keluarga: Sholat 5 waktu dan sopan santun dalam berperilaku
FUNGSI KELUARGA

Fungsi afektif
• Klien mampu menjelskan perasaan yang dialaminya dengan baik
Fungsi sosialisasi
• Kerukunan hidup dalam keluarga:
tidak ada pertengkaran dalam keluarga
• Interaksi dan hubungan dalam keluarga:
selalu berkomunikasi meskipun tidak dalam satu wilayah, klien mengatakan
sering merasa kurang diperhatikan suami bila suami sedang bekerja dan
berkomunikasi dengan suami melalui sosial media setiap selesai kerjaAnggota
keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: pegambilan
keputusan dilakukan secara musyawarah
• Kegiatan keluarga waktu senggang:
berbincang-bincang, jalan-jalan
• Partisipasi dalam kegiatan social: -
Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan keluarganya: klien
merupakan lulusan dari sekolah kesehatan sehingga persepi keluarga mengenai penyakit
adalah segala bentuk penyakit dapat disembuhkan dengan berdoa dan berusaha berobat
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat: pengambilan
keputusan dilakukan dengan musyawarah
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit: klien mengatakan keluarga
yang sakit akan segera dibawa kerumah sakit
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat: mampu, tetapi sampah
daun dan sampah rumah tangga dibakar sehingga mencemari udara sekitar
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat: klien dan keluarga
belum mampu menggunakan faskes dengan baik, karena setiap keluarga yang sakit dibawa
ke dokter praktik
Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: klien dan suami berencana memiliki 3 anak
b)Akseptor: tidak
c) Akseptor: Belum, karena baru menikah
d)Keterangan lain:-

Fungsi ekonomi
a. Upaya pemenuhan sandang pangan: suami klien yang merupakan kepala keluarga bekerja untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangganya, tetapi kebutuhan makan masih bergantung dengan orang
tua.
b. Pemanfaatan sumber di msyarakat: -
STRES DAN KOPING KELUARGA

STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek: Klien mengatakan lebih sulit meredakan emosi dan
mencari pemecahan masalah yang muncul bila suami kerja jauh, klien
mengatakan jarang bertemu suami karena suami bekerja diluar Jawa
b. Stressor jangka panjang: -
c. Respon keluarga terhada stressor: klien merasa kesepian ketika suami sedang
bekerja di luar kota
d. Strategi koping: komunikasi dan mendiskusikan masalah dengan baik
e. Strategi adaptasi disfungsional: -
KEADAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan gizi: tercukupi, karena dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi klien bergantung
dengan orang tuanya
Upaya lain: -
PEMERIKSAAN FISIK
Identitas: Nama : Tn.D/ Ny.N Pendidikan : D3 Teknik Sipil/D3
Umur : 27tahun/ 27tahun Kebidanan
L/P :L/P Pekerjaan : Swasta/IRT
Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini
Klien dan keluarga mengatakan tidak ada keluhan dan tidak sedang menderita penyakit tertentu
Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien dan keluarga mengatakan sebelumnya menderita batuk dan flu
• Tanda-tanda vital:
Suami: TD : 130/80 mmHg Istri: TD : 110/80 mmHg
Nadi : 78 Nadi : 80
BB : 70 BB : 50 kg
TB : 172 cm TB : 159 cm
• Sistem Cardio Vascular: Klien dan keluarga mengatakan tidak ada keluhan pada jantungnya
• Sistem Respirasi: Klien dan keluarga mengatakan tidak ada keluhan pada sistem
pernafasannya
• Sistem Gastrointestinal (GI Tract): Klien dan keluarga mengatakan tidak ada keluhan pada
perutnya
• Sistem Persyarafan: Klien dan keluarga mengatakan tidak ada keluhan pada persyarafan
• Sistem Muskuloskeletal: Klien dan keluarga mengatakan tidak ada keluhan pada tulang,
sendi, dan otot
• Sistem Genitalia: Klien dan keluarga mengatakan tidak ada keluhan pada alat kelaminnya
HARAPAN KELUARGA

a. Terhadap masalah kesehatannya: Klien mengatakan berharap sehat selalu, serta sehat
lahir dan batin
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada: tenanga kesehatan diharapkan bisa lebih
professional dalam menangani pasien, tidak membeda-bedakan setiap pasien. Selain itu,
tenaga kesehatan diharapkan dapat selalu melayani pasien dengan ramah
Analisis Data
DATA MASALAH PENYEBAB
DO: Hambatan Ketidakmampuan
a. Halaman rumah terlihat kotor pemeliharaan keluarga melakukan
b. Ruangan tampak tidak rapi rumah perawaatan rumah yang
c. Meja dan kursi tampak berdebu sehat
d. Sampah terlihat menumpuk didepan rumah
DS:
a. Klien mengatakan sampah daun dan rumah tangga dibakar
karena lebih efisien
b. Klien mengatakan membersihkan rumah seminggu sekali
karena tidak ada waktu
DATA MASALAH PENYEBAB
DO: Gangguan Proses Ketidakmampuan
a. Suami klien tidak mengikuti pengajian di rumah tetangga keluarga keluarga mengenal
b. Klien dan suami baru berkeluarga selama 3 bulan masalah tahapan
DS : perkembangan keluarga
a. Klien mengatakan belum mengikuti kegiatan di masyarakat
b. Klien mengatakan jarang bertegur sapa dengan tetangga
c. Klien mengatakan suaminya bekerja diluar Jawa sehingga
jarang berinteraksi dengan masyarakat sekitar
DATA MASALAH PENYEBAB
DO: Risiko Ketidakmampuan
- ketidakefektifan keluarga mengenal
DS: hubungan masalah komunikasi
a. Klien mengatakan lebih sulit meredakan emosi dan mencari pada keluarga baru
DATA MASALAH PENYEBAB
pemecahan masalah yang muncul bila suami kerja jauh nikah.
b. Klien mengatakan jarang bertemu suami karena suami
bekerja diluar Jawa
c. Klien mengatakan suami pulang setiap 2 bulan sekali
d. Klien mengatakan sering merasa kesepian ketika suami
sedang bekerja
e. Klien mengatakan sering merasa kurang diperhatikan suami
bila suami sedang bekerja
f. Klien mengatakan berkomunikasi dengan suami melalui sosial
media setiap selesai kerja
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga melakukan perawaatan rumah yang sehat ditandai dengan
halaman rumah terlihat kotor, ruangan tampak tidak rapi, meja dan kursi
tampak berdebu, sampah terlihat menumpuk didepan rumah, klien
mengatakan sampah daun dan rumah tangga dibakar karena lebih efisien
dan klien mengatakan membersihkan rumah seminggu sekali karena tidak ada
waktu (NANDA 00098)
2. Kesiapan meningkatkan proses keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tahapan perkembangan
keluarga ditandai dengan suami klien tidak mengikuti pengajian di rumah
tetangga, klien dan suami baru berkeluarga selama 3 bulan, klien mengatakan
belum mengikuti kegiatan di masyarakat, klien mengatakan jarang bertegur
sapa dengan tetangga, klien mengatakan suaminya bekerja diluar Jawa
sehingga jarang berinteraksi dengan masyarakat sekitar, klien mengatakan
jarang bertemu suami karena suami bekerja diluar Jawa, klien mengatakan
suami pulang setiap 2 bulan sekali, klien mengatakan sering merasa kesepian
ketika suami sedang bekerja (NANDA 00159)
SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH
1. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan
perawaatan rumah yang sehat

Kriteria Skala Bobot Scoring Pembenaran


a. Sifat masalah : tidak/ kurang sehat 3 1 3/3x1 halaman atau rumah kotor merupakan kondisi tidak sehat.
=1

b. Kemungkinan masalah dapat 2 2 2/2x2 Terdapat sumber daya dan sumber dana, keluarga mau
diubah : mudah =2 membersihkan lingkungan.
c. Potensial masalah untuk dicegah : 3 1 3/3x1 Dengan dilakukan penataan ruang atau menggunakan jasa
tinggi =1 asisten rumah tangga dapat memelihara lingkungan rumah.

d. Menonjolnya masalah : ada 1 1 1/2x1 Keluarga menyampaikan belum ada waktu


masalah, tetapi tidak perlu segera = 0,5
ditangani
Total 4.5
2. Kesiapan meningkatkan proses keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah tahapan perkembangan keluarga

Kriteria Skala Bobot Scoring Pembenaran


a. Sifat masalah : 3 1 3/3x1 Pasangan baru merupakan kondisi krisis, sehingga perlu adanya
tidak/ kurang sehat =1 dukungan.
a. Kemungkinan 1 2 1/2x2 Suami istri masih berkomunikasi
masalah dapat diubah =1
: sebagian
a. Potensial 1 1 1/3x1 Dengan penyuluhan yang tepat dan memberikan motivasi maka
masalah untuk = 0.3 keluarga akan sadar perubahan peran yang terjadi dan
dicegah : rendah gangguan proses keluarga dapat teratasi
a. Menonjolnya masalah 2 1 2/2x1 Keluarga klien jarang berinteraksi dengan masyarakat sekitar,
: masalah berat harus =1 klien mengatakan belum mengikuti kegiatan di masyarakat, klien
segera ditangani mengatakan jarang bertegur sapa dengan tetangga
Total 3.3
PENETAPAN PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Prioritas Diagnosa keperawatan Skore

1 Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan 4.5


ketidakmampuan keluarga melakukan perawaatan rumah
yang sehat

2 Kesiapan meningkatkan proses keluarga berhubungan dengan 3.3


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tahapan
perkembangan keluarga
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan
perawaatan rumah yang sehat
Tujuan Intervensi Rasional
Tujuan Jangka Panjang: • Diskusikan dengan • Membantu klien melakukan
Setelah dilakukan tindakan keluarga untuk manajemen waktu
keperawatan diharapkan pada akhir menentukan skala
pertemuan tidak ada hambatan dalam prioritas kegiatan
pemeliharaan rumah • Motivasi keluarga untuk • Mencegah pertambahan
Tujuan jangka pendek : membersihkan lingkungan debu dan meningkat sirkulasi
Setelah dilakukan tindakan 2 kali seminggu dan udara
keperawatan selama 2x pertemuan membuka jendela setiap
diharapkan keluarga kelurga mampu pagi
melakukan perawatan rumah mampu • Edukasi keluarga • Pembakaran sampah dapat
memelihara lingkungan yang sehat mengenai pengolahan menyebabkan polusi udara
dengan kriteria hasil: sampah yang tepat dan dan tanah
Keluarga mampu memelihara dampak pembakaran
lingkungan agar tetap bersih dan sehat sampah
Lingkungan tidak lembab dan tidak • Observasi keadaan • Membantu menentukan
berdebu lingkungan keluarga tindakan selanjutnya
Keluarga tidak membakar sampah lagi setelah dilakukan
pembinaan
2. Gangguan Proses keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tahapan
perkembangan keluarga

Tujuan Intervensi Rasional


Tujuan jangka panjang : • Memberikan pemahaman • Keluarga merupakan
Setelah dilakukan tindakan kepada pasien tentang artinya bagian terpenting
keperawatan diharapkan pada akhir keluarga
pertemuan gangguan proses • Motivasi keluarga untuk • Manusia merupakan
keluarga teratasi berinteraksi dengan makhluk sosial yang
Tujuan jangka pendek : masyarakat sekitar tidak bisa hidup tanpa
Setelah dilakukan tindakan bantuan orang lain
keperawatan selama 2 kali • Diskusikan dengan keluarga • Mempermudah
pertemuan diharapkan keluarga faktor penghambat sosialisasi mencari solusi yang
mampu mengenal masalah tahapan dengan masyarakat tepat untuk mengatasi
perkembangan keluarga dengan faktor penghambat
kriteria hasil: • Edukasi keluarga tentang • Membantu
keluarga dapat memahami manfaat bersosialisasi dengan meningkatkan motivasi
pentingnya arti keluarga dan mampu lingkungan keluarga untuk
bersosialisasi dengan lingkungan bersosialisasi
keluarga mengikuti kegiatan positif di •
masyarakat
keluarga dapat beradaptasi dengan
perubahan peran yang terjadi
TERIMAKASIH
KAWAN

Anda mungkin juga menyukai