Anda di halaman 1dari 37

APENDISITIS AKUT

Roshynta Linggar Andatu


20174011156
IDENTITAS PASIEN
 Nama : A NA C
 Umur : 8 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Berat Badan : 22 kg
 Alamat : Jlumbang RT. 06 Giripurwo Purwosari
Gunung Kidul
 Masuk IGD : 19 September 2017
 Diagnosa Masuk : Apendisitis Akut, ISK
ANAMNESA
Keluhan Utama
Nyeri perut kanan bawah 3HSMRS

 Riwayat Penyakit Sekarang


Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun datang dengan nyeri terus
menerus di perut kanan bawah menjalar ke boyok kanan seperti
ditusuk-tusuk sejak 3HSMRS, nyeri menetap. Muntah (+) 1HSMRS
sebanyak setengah gelas berupa makanan dan air, tidak disertai
darah. Penurunan nafsu makan (+), batuk pilek (-), BAB tidak ada
lendir dan darah, BAK jernih tidak keruh dan tidak kesakitan.
ANAMNESA
 Riwayat Penyakit Dahulu
- Asma (+)
- Maag (+) sejak usia 5 tahun, terakhir kambuh 2 bulan yang lalu
(rawat inap)
- Alergi obat, makanan (-)

 Riwayat Penyakit Keluarga


- Maag (+)

 Riwayat Sosial
- Sulit makan
- Suka jajan di sekolah
PEMERIKSAAN FISIK
 Inspeksi Abdomen Tidak terlihat peristaltik usus
Tidak ditemukan jejas, striae, Pulsasi aorta tidak terlihat
massa
Tidak ditemukan radang pada  Auskultasi Abdomen
umbilicus Peristaltik (+) normal
Bentuk permukaan abdomen
datar, simetris  Perkusi Abdomen
Tidak ditemukan pembesaran Timpani (+)
organ
Tidak ditemukan abdominal
swelling (distensi perut)
PEMERIKSAAN FISIK
 Palpasi
Tidak teraba benjolan atau massa
Nyeri tekan (+) pada titik Mc Burney
Nyeri tekan (+) pada lumbal kanan dan hipokondriaka kanan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hemoglobin 12.8 10.0-15.5 g/dl Control PPT 13.7 11.0-16.0 detik
Lekosit 20,86 4.00-11.00 10^3/ uL Control APTT 28.6 28.0-36.5 detik
Eritrosit 4.88 4.50-5.50 10^6/Ul
Trombosit 342 150-450 10^3/Ul Albumin 4.20 3.50-5.50 g/dl
Hematokrit 37.7 42.0-52.0 vol%
Ureum 24 17-43 mg/dl
Eosinofil 0 2-4 % Creatinin 0.55 0.90-1.30 mg/dl
Basofil 0 0-1 %
Batang 16 2-5 % GDS 91 80-200 mg/dl
Segmen 78 40-60 %
Limfosit 4 45-65 % Natrium 133.1 137.0-145.0 mmol/l
Monosit 2 2-8 % Kalium 4.05 3.50-5.10 mmol/l
Klorida 100.5 98.0-107.0 mmol/l
Golongandarah B
HBsAg - Negatip
PPT 13.7 12.0-16.0 detik
APTT 27.8 28.0-38.0 detik USG Appendisitis Akut
PENATALAKSANAAN
 Cito Appendiktomi tanggal 20 Desember 2017
 Cefotaxime 500mg/12 jam
 Metronidazole 250mg/ 8 jam
 Ranitidine ½ A/ 12jam
 PCT 300mg/ 8 jam
PENDAHULUAN
 Definisi
Appendicitis adalah
peradangan yang terjadi
pada Appendix
vermicularis, dan
merupakan penyebab
abdomen akut yang
paling sering pada anak-
anak maupun dewasa.
INSIDENSI
 WHO (World Health Organization) , insidensi
apendisitis di Asia, tahun 2004 4,8% dari total populasi.
 Departemen Kesehatan RI di Indonesia tahun 2006,
apendisitis menduduki urutan keempat penyakit
terbanyak setelah dispepsia, gastritis, dan duodenitis
dengan jumlah pasien rawat inap sebanyak 28.040.
 Tahun 2008, insidensi apendisitis di Indonesia
menempati urutan tertinggi di antar kasus kegawatan
abdomen lainnya.
ANATOMI APENDIKS
ANATOMI APENDIKS
VARIASI POSISI APENDIKS
ETIOLOGI

 Fecalith
 Infeksi bakteri, parasit, virus
 Benda asing
 Trauma
 Stres psikologis
 Herediter
KLASIFIKASI
APENDISITIS AKUT
App akut sederhana
App akut purulenta
App akut gangrenosa
App infiltrat
App abses
App perforasi

 APENDISITIS KRONIS
PATOFISIOLOGI
PENEGAKAN DIAGNOSIS
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan Lab
- Pemeriksaan Radiologi
- Histopatologi App Akut
- Skor Alvarado
ANAMNESIS
 95% : Anorexia  Abdominal Pain  Vomiting/ muntah

 Nyeri samar (tumpul) di daerah epigastrium, di sekitar


umbilikus dan periumbilikus  beralih ke kuadran kanan
bawah (titik Mc Burney) nyeri tajam dan jelas letaknya (100%)
 Nafsu makan menurun/ anorexia (100%)
 Mual (90%)
 Muntah (75%)
 Nyeri berpindah (50%)
 Demam ringan (37,5-38,5)  tanpa komplikasi
 Demam >38,6  perforasi
ANAMNESIS
 Anak-anak
Gejala awal menangis, tidak mau makan, tidak bisa menjelaskan rasa nyeri,
muntah, lemah, dan letargik.

 Orang tua berusia lanjut


Gejala sering samar-samar dan tidak khas

 Wanita
Wanita hamil usia kehamilan trimester awal gejala appendicitis berupa nyeri
perut, mual, dan muntah, dikacaukan dengan gejala serupa yang biasa timbul
pada kehamilan usia ini. Kehamilan lanjut, sekum dan appendix terdorong
ke kraniolateral  keluhan tidak dirasakan di perut kanan bawah tetapi ke
regio lumbal kanan.
ANAMNESIS
Tergantung dari letak apendiks :
 Retrocaecal-retroperitoneal/ retrokolik : nyeri saat
berjalan, napas dalam, batuk, mengedan. Nyeri timbul
karena kontraksi m. Psoas mayor yang menegang dari
dorsal

 Rongga pelvis
- Di dekat/ menempel pada rektum : peristaltik meningkat,
diare
- Di dekat/ menempel pada VU : frekuensi miksi meningkat
ANAMNESIS

Pada apendisitis yang telah mengalami komplikasi :


 Perforasi
 Peritonitis
 Abses/ infiltrat
PEMERIKSAAN FISIK

 Inspeksi
 Auskultasi
 Perkusi
 Palpasi
 Pemeriksaan colok dubur (Rectal Touche)
INSPEKSI

 KEADAAN UMUM?
 POSISI SAAT BERJALAN?
 INSPEKSI ABDOMEN?
AUSKULTASI

PERISTALTIK?
PERKUSI

Timpani? Hipertimpani?
PALPASI

 MC BURNEY SIGN
 DEFANS MUSKULAR
 DUNPHY SIGN
 KOCHER/KOSHER’S SIGN
MANUVER DIAGNOSTIK
MANUVER DIAGNOSTIK

Obturator Sign Blumberg Sign


COLOK DUBUR/ RECTAL TOUCHE

 Menentukan letak apendiks, apabila letaknya sulit


diketahui.
 RT  nyeri  apendisitis didaerah pelvis.
 Pemeriksaan ini merupakan kunci diagnosis pada
appendicitis pelvika.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah Lengkap  leukositosis (>11.000, netrofilia
>75%)
CRP  meningkat
Urin Lengkap  eritrosit, leukosit, bakteri, u/ menyingkirkan
DD : ISK, Batu Ginjal

Radiologi
Abdominal x ray, USG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Histopatologi app akut  gold standar
a) Sel granulosit pada mukosa dengan ulserasi fokal atau
difus di lapisan epitel.
b) Abses pada kripte dengan sel granulosit dilapisan epitel.
c) Sel granulosit dalam lumen apendiks dengan infiltrasi ke
dalam lapisan epitel.
d) Sel granulosit diatas lapisan serosa apendiks dengan
abses apendikuler, dengan atau tanpa terlibatnya lapisan
mukusa.
e) Sel granulosit pada lapisan serosa atau muskuler tanpa
abses mukosa dan keterlibatan lapisan mukosa, bukan
apendisitis akut tetapi periapendisitis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 SKOR ALVARADO
Keterangan :
Manifestasi Skor 0-4 bukan apendisitis
Gejala Adanya migrasi nyeri 1 5-6 kemungkinan kecil
7-8 kemungkinan besar
Anoreksia 1
apendisitis
1 9-10 hampir pasti apendisitis
Mual/muntah

Tanda Nyeri RLQ 2 Penanganan berdasarkan skor


Alvarado :
Nyeri lepas 1
1-4 observasi
Febris 1 5-6 antibiotik/ diobservasi di
RS
Laboratorium Leukositosis 2
7-10 operasi
Shift to the left 1
Total poin 10
PENATALAKSANAAN
Apendisitis tanpa operasi, apendisitis kronik
Antibiotik, antiemetik, analgesik

 Apendisitis dengan operasi, apendisitis akut


Pre operasi : antibiotik iv untuk menurunkan terjadinya
infeksi post operasi, digunakan antibiotik kombinasi, seperti
Cefotaxime dan Clindamycin, atau Cefepime dan
Metronidazole. Kombinasi ini dipilih karena frekuensi
bakteri yang terlibat, termasuk Escherichia coli,
Pseudomonas aeruginosa, Enterococcus, Streptococcus
viridans, Klebsiella, dan Bacteroides.
PENATALAKSANAAN
 Teknik operasi Appendectomy

A. Open Appendectomy
1. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik.
2. Dibuat sayatan kulit: Horizontal Oblique
3. Dibuat sayatan otot :
a. Pararectal/ Paramedian
b. Mc Burney/ Wechselschnitt/ muscle splitting

B. Laparoscopic
KOMPLIKASI
 Appendicular infiltrat

 Appendicular abscess

 Perforasi

 Peritonitis

 Syok septik

 Mesenterial pyemia dengan Abscess Hepar

 Gangguan peristaltik

 Ileus

Anda mungkin juga menyukai