1.3 PPT Penerapan Literasi Dalam Pembelajaran Edisi Revisi
1.3 PPT Penerapan Literasi Dalam Pembelajaran Edisi Revisi
Jenjang SD
Melek
Keber-aksaraan
(keterpahaman)
Apa itu Jenis Teks Multimoda?
Seseorang yang ahli mengolah garis dan warna mampu
membungkus nilai-nilai dengan dongeng, gambar, dan
lukisan. Raden Saleh,Affandi, Basuki Abdullah, Joko Pekik
Seorang yang ahli mengolah unsur dan komposisi bunyi,
gesture, ekspresi, intonasi, ia mendongeng, bercerita,
melahirkan musik. Begitu pun koreografer tari, melahirkan
gerakan yang menakjubkan.
Seorang yang ahli mengolah kosakata menjadi kalimat
bermakna, ia menulis, melahirkan berbagai gagasan yang
menginspirasi
Hingga akhirnya…..
Jenis TEKS Multimoda
Digital
Cetak/tul
Audiovisual
is
Audio
Visual Kinestetik
Logical -
Mathema
tical
Naturalis Linguistik
tik
Bodily- Visual-
kinesthetic Spatial
Multi-
Inteligensi
Musical Spiritual
Inter- Intra-
personal persona
VAK Printed
Visuals
Events of
Visual Instruc-
words
tion
Auditori
Kinestetika Catego-
ries of
Sound Learning
Outcome
Perfor-
Motion Gaya Belajar mance
Reading
Color ability
Learner
Real Characte-
Instruc- ristics
tional
Setting
Guru Mempersiapkan
Bahan-bahan dan referensi
Kompetensi Abad ke-21 Literasi
dasar
Literasi Literasi
budaya Kesehatan
Literasi Literasi
keselamata verbal/num
n jalan raya erik
Multiliterasi
Literasi Literasi
Sains Informasi
Literasi Literasi
Visual media
Strategi Membangun
Budaya Literasi di Sekolah
70 68.05
60
51.33
50
40
29.65
30
22.25
20
10
0
C1 C2 C3 C4
Series1
[2016R04_12]
Apa yang akan kamu lakukan jika kamu
menjadi teman Santi?
Siswa memperoleh skor rendah pada domain kognitif C3 (menginterpretasi dan mengintegrasikan ide dan
informasi), yaitu 29.65, dan C4 (mengevaluasi konten, bahasa, dan elemen-elemen teks), yaitu 22.25.
Siswa tampak kurang terpajan dengan teks sastra yang dibuktikan dengan rendahnya skor membaca teks
ini (27.65) dibandingkan dengan teks nonsastra (43.34).
Siswa kesulitan membaca teks panjang yang biasanya diberikan pada topik bacaan sastra dan teks terkait
ranah C3 dan C4.
Siswa kesulitan menjawab pertanyaan yang menuntut penafsiran, kemampuan memparafrase teks bacaan, dan
imajinasi (misalnya pertanyaan terkait perasaan tokoh cerita). Selain itu, pertanyaan mengandung istilah teknis
juga sulit dipahami.
KERANGKA INAP MATEMATIKA KELAS IV
5.33%
20%
Bilangan
Knowing
40% 54.67% Geometri dan 50% Applying
Pengukuran Reasoning
30%
Data dan Statistika
Hasil Analisis Literasi Matematika INAP
Kemampuan penalaran matematika siswa rendah,
terutama pada pemahaman konsep matematika,
penerapan, dan penalaran value matematika. Hal ini
membuktikan bahwa pengajaran matematika masih
belum bermakna dan kurang terkait dengan kehidupan
sehari-hari siswa.
Knowing 36%
42%
Applying 53%
Reasoning
39%
11%
Hasil Analisis Literasi Sains INAP
Siswa kesulitan memahami dan menginterpretasi
gambar terkait konsepsi saintifik fisika dan ilmu hayat.
Peserta didik
Peserta didik mampu
Literasi
menguasai
menceritakan
pengetahuan huruf
pemahaman dan
untuk dapat mengeja
tanggapannya
bacaan dengan
terhadap isi bacaan.
memahami maknanya.
Dasar
Peserta didik mampu
membaca nyaring teks
Peserta didik mampu bacaan dengan
menerapkan strategi ketepatan irama,
memahami kosakata intonasi, dan pelafalan
baru. bunyi yang tepat.
Peserta didik mampu
memahami bahwa bacaan adalah
buah karya/buah pikir yang
perlu dihargai.
Peserta didik mampu
memahami isi bacaan
Peserta didik mampu secara efektif dengan
mengevaluasi dan Literasi mengenali struktur teks
menilai akurasi bacaan, fitur yang terdapat
konten bacaan. Informasi pada bacaan, memilah
informasi dan
mengkategorikan konten
bacaan
Peserta didik mampu
menganalisis konten bacaan
sesuai tema pembelajaran
dengan menggunakan
pengalaman, pengetahuan latar
mereka, serta informasi dari
bacaan lain yang relevan.
Peserta didik mampu
memahami teks
visual/gambar sebagai
simbol yang memiliki
makna tertentu.
Memahami persoalan
sains dan mampu Memahami persoalan
berpikir dengan matematika dalam
kerangka sistematika kerangka teoretis
ilmiah dalam yang relevan.
memecahkannya.
Mengaplikasikan
Mengaplikasikan
secara konkrit cara
formula matematis
berpikir saintifik dan
untuk memecahkan
logika matematik
problem yang
dalam kehidupan
relevan.
sehari-hari.
STRATEGI LITERASI DI SD
Kompetensi Literasi
‘Passion’
Hasrat/Kasmaran
membaca
Guru membacakan buku dengan nyaring Guru membacakan buku dengan nyaring
Guru dan siswa membaca bersama Guru memandu siswa untuk membaca
Kutipan 1:
Kutipan 2:
KEGIATAN INTI:
1. Guru membacakan buku dan mengajak siswa mendiskusikan kata-kata sulit.
2. Siswa menebak arti kata-kata sulit dan menempelkannya pada kamus dinding.
3. Dalam kelompok, siswa memasangkan kartu gambar alat kebersihan dan kata-
kata tentang alat kebersihan.
4. Siswa melafalkan kata-kata tentang alat-alat kebersihan dengan pelafalan yang
benar.
5. Dalam kelompok, siswa menyusun kata-kata untuk membentuk kalimat ajakan.
6. Siswa melafalkan kalimat ajakan dengan intonasi dan irama yang benar.
KEGIATAN PENUTUP:
1. Siswa menceritakan kesimpulannya tentang kebersihan di sekitar rumah dan
bagaimana menyampaikan ajakan dengan benar.
2. Guru mengajak siswa melakukan refleksi pembelajaran: materi mana yang dirasa
sulit, dan bagaimana melakukannya dengan lebih baik, sikap-sikap baik yang perlu
dikembangkan dalam kelompok, dll.
SD Kelas 4
Tema: Daerah Tempat Tinggalku
Kompetensi Dasar IPA:
3.4 Menghubungkan gaya dengan gerak pada peristiwa di lingkungan sekitar
4.4 Menyajikan hasil percobaan antara hubungan dengan gaya dan gerak
Sumber Pembelajaran:
Buku Siswa Kelas 4
Salah satu cerita rakyat yang berasal dari daerah tempat tinggal
siswa
Sintak Pembelajaran:
PENDAHULUAN:
1. Guru menjelaskan cerita rakyat dan membimbing peserta didik melakukan curah gagasan
tentang cerita rakyat yang berasal dari daerah mereka.
2. Guru membimbing peserta didik melakukan curah gagasan tentang karakteristik
masyarakat dan daerah tempat tinggal mereka (dibuat dalam tabel di papan tulis).
KEGIATAN INTI:
1. Siswa membaca cerita rakyat dan membuat mind map alur dan karakteristik tokoh-tokoh
cerita selama mereka membaca.
2. Siswa mencatat kata-kata sulit dan menebak maknanya.
3. Siswa membandingkan mind map dengan teman dan mendiskusikannya.
4. Siswa mendiskusikan ciri-ciri cerita rakyat dan perbedaannya dengan jenis cerita yang lain.
Siswa menyimpulkan tentang ciri-ciri cerita fiksi.
5. Siswa mempraktikkan percobaan mendorong dan menarik meja yang tertulis pada buku
siswa.
6. Siswa mencatat hasil pengamatannya dan membuat tabel perbandingan antara gaya tarik
dan gaya dorong.
KEGIATAN PENUTUP:
1. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran:
• Mengapa kita memerlukan cerita (fiksi/rakyat)? Apa manfaatnya?
• Pekerjaan apa dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan gerak menarik dan
mendorong?
2. Guru mendiskusikan sikap-sikap baik yang pelru dikembangkan siswa dalam kerja
kelompok.
Indikator Keberhasilan
GERAKAN LITERASI SEKOLAH
INDIKATOR PENCAPAIAN kegiatan GLS dalam ketiga tahap berbeda di masing-masing tingkat
pendidikan, dalam slide ini dijelaskan Indikator Pencapaian GLS di tingkat Sekolah Dasar.
TAHAP PEMBIASAAN TAHAP PENGEMBANGAN TAHAP PEMBELAJARAN
• Ada kegiatan membaca 15 menit sebelum jam • Ada kegiatan membaca 15 menit sebelum • Ada buku pengayaan yang digunakan dalam
pelajaran dengan teknik membaca : membacakan pelajaran. pembelajaran semua mata pelajaran
nyaring, membaca dalam hati • Ada kegiatan menanggapi buku pengayaan pada • Ada strategi membaca yang digunakan untuk
• Kegiatan membaca 15 menit dilakukan setiap hari jam pelajaran atau jam kunjungan perpustakaan meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap
(di awal, tengah, atau menjelang akhir pelajaran). sekolah/sudut baca kelas/jam pelajaran yang bacaan di semua mata pelajaran.
• Buku yang dibacakan kepada atau dibaca oleh relevan. • Ada kegiatan menanggapi bacaan dalam bentuk
peserta didik dicatat judul dan nama pengarangnya • Ada koleksi buku-buku pengayaan yang aktivitas lisan, tertulis, seni, kriya, dll, sesuai
dalam catatan harian. bervariasi. dengan kecakapan literasi peserta didik.
• Guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan lain • Ada kegiatan menanggapi bacaan melalui kegiatan • Ada kegiatan pembelajaran yang berlangsung di
terlibat dalam kegiatan 15 menit dengan membacakan nyaring interaktif, membaca perpustakaan sekolah, sudut baca kel;as, area baca
membacakan buku atau ikut membaca dalam hati. terpandu, membaca bersama dan membaca sekolah, dll.
• Ada perpustakaan sekolah atau ruangan khusus mandiri. • Ada penghargaan akademik yang
untuk menyimpan buku non-pelajaran. • Ada kegiatan mengapresiasi capaian literasi mempertimbangkan kecakapan literasi peserta
• Ada sudut baca kelas di tiap kelas dengan koleksi peserta didik. didik.
buku non-pelajaran. • Ada Tim Literasi Sekolah • Ada Tim Literasi Sekolah bekerjasama dengan
• Ada poster-poster kampanye membaca di elemen publik yang menyelenggarakan kegiatan
kelas,koridor, dan area lain di sekolah. literasi di sekolah secara berkala dan rutin.
• Kebun sekolah, kantin, dan UKS menjadi
lingkungan yang kaya literasi. Terdapat poster-
poster tentang pembiasaan hidup sehat,
kebersihan, dan keindahan di kebun sekolah,
kantin dan UKS. Makanan di kantin sekolah diolah
dnegan bersih dan sehat.
• Sekolah berupaya untuk melibatkan publik
(orangtua, alumni dan elemen masyarakat lain)
untuk mengembangkan kegiatan literasi sekolah.
Terima Kasih
“The more that you read, the more things you will know. The more you learn,
the more places you’ll go.”— Dr. Seuss, “I Can Read With My Eyes Shut!”