0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
85 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pioderma, yaitu infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus dan Streptococcus. Terdapat beberapa jenis pioderma seperti impetigo, furunkel, selulitis. Gejala klinisnya berupa benjolan merah yang membesar dan bernanah beserta nyeri. Penatalaksanaannya meliputi pengobatan sistemik dengan antibiotik serta meningkatkan hygiene. Komplikasinya dapat berupa sepsis at
Dokumen tersebut membahas tentang pioderma, yaitu infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus dan Streptococcus. Terdapat beberapa jenis pioderma seperti impetigo, furunkel, selulitis. Gejala klinisnya berupa benjolan merah yang membesar dan bernanah beserta nyeri. Penatalaksanaannya meliputi pengobatan sistemik dengan antibiotik serta meningkatkan hygiene. Komplikasinya dapat berupa sepsis at
Dokumen tersebut membahas tentang pioderma, yaitu infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus dan Streptococcus. Terdapat beberapa jenis pioderma seperti impetigo, furunkel, selulitis. Gejala klinisnya berupa benjolan merah yang membesar dan bernanah beserta nyeri. Penatalaksanaannya meliputi pengobatan sistemik dengan antibiotik serta meningkatkan hygiene. Komplikasinya dapat berupa sepsis at
Uma Nurrozikhin (1711024) Novi Ardianti (1712056) Yolanda Shela W (1711018) Pioderma Pioderma berasal dari kata pio dan derma. Pio berarti nanah, dan derma berarti kulit, dengan kata lain artinya kulit bernanah. Dalam definisi di literatur pioderma adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh staphylococcus aureus atau streptococcus beta hemoliticus. Katergori Pioderma Pioderma primer adalah infeksi pada kulit normal yang disebabkan oleh satu jenis mikroorganisme.
Pioderma sekunder adalah infeksi pada
kulit yang sebelumnya sudah ada infeksi lain. Bentuk Pioderma Impetigo Folikulitis Furunkel/Karbunkel Ektima Pionika Erisipelas Selulitis Flegmon Ulkus Piogenik Etiologi Bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus B hemolitikus Faktor Predisposisi Higiene yang kurang. Menurunnya daya tahan tubuh. Misalnya: kekurangan gizi, anemia, penyakit kronik, neoplasma ganas, Diabetes Mellitus. Telah ada penyakit lain di kulit. Karena terjadi kerusakan di epidermis, maka fungsi kulit sebagai pelindung akan terganggu sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Patofisiologi Manifestasi Klinis Benjolan merah di kulit yang membesar dan menjadi bernanah setelah beberapa hari, dan akan pecah dengan sendirinya Nyeri, berdenyut-denyut Demam / Panas Adanya Nodul Mual, Muntah Krusta Gatal-gatal Radang Papul dan Prustul Pemeriksaan Penunjang Darah lengkap Kultur Tes resistensi Penatalaksanaan Pada pengobatan umum kasus pioderma , factor hygiene perorangan dan lingkungan harus diperhatikan Pengobatan Sistemik : ○ Penisilin G prokain dan semisintetiknya Penisilin G prokain Ampisilin Amoksisilin Golongan obat penisilin resisten-penisilinase Contohnya: oksasilin, dikloksasilin, flukloksasilin. Linkomisin dan Klindamisin Eritromisin Sefalosporin Obat Antibiotika Topikal yang sering digunakan pada Pioderma, antara lain: ○ Basitrasin. ○ Neomisin dan mupirosin. Komplikasi Bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain. Septikemia (bakteri dalam peredaran darah). Erisipelas Selulitis Kasus Semu Ny.S, 54 tahun datang dengan keluhan nyeri ditungkai kanan, bengkak dan memerah, sudah 4 hari susah untuk jalan perut terasa penuh, sebah, mbesesek, sesak nafas (-). Pasien datang di ke RS pada tgl 3 Juni 2013 pukul 15.38 WIB Di IGD pasien mendapat terapi infus RL 20 tpm, injeksi cefotaxim 2x1 gr, injeksi ranitidine 2x50 ml, injeksi ketorolax 3x30 mg, mestus cr tube, hutriltam 3x1, lalu dibawa ke bangsal mawar.