Anda di halaman 1dari 7

Sejarah Melayu Islam Era

Kolonial di Riau
A. Kesultanan Indragiri
Kerajaan Indragiri terletak di Kabupaten Indragiri
Hilir, dan Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.
Kerajaan Indragiri berdiri sejak tahun 1298, kerajaan
ini didirikan oleh Raja Kecik Mambang atau Raja
Merlang. Kerajaan ini tumbuh menjadi kerajaan
bercorak Islam pada abad ke-15. Menurut Berita
Tome Pires, Kerajaan Siak menghasilkan padi, madu,
timah dan emas. Pada awalnya, Kerajaan Siak
merupakan kerajaan bawahan Kerajaan Malaka
pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah.
B. Kerajaan Kampar
Kesultanan Pelalawan atau Kerajaan Pelalawan yang
sekarang terletak di Kabupaten Kelalawan, Riau.
Periode pemerintahan di Pelalawan dibagi menjadi
2 periode yaitu periode pra Islam dan periode pasca
Islam. Pada era pra islam, kerajaan ini masih
bernama Pekan Tua. Sementara pada masa Islam
terjadi 3 kali pergantian nama, dari Pekan Tua
Kampar, kemudian Tanjung Negeri, dan terakhir
Pelalawan. Kerajaan ini eksis dari tahun 1380 hingga
tahun 1946.
Kerajaan Malaka pada masa pemerintahan Sultan
Masyur Syah menyerang kerajaan Pekantua, dan
Kerajaan Pekantua dapat dikalahkan. Kemudian
Sultan mengangkat Munawar Syah sebagai Raja
Pekantua.

Ketika Kerajaan Johor dipimpin oleh Sultan Abdul


Jalil Syah, Tun Megat di Kerajaan Pekantua Kampar
meminta salah seorang keturunan Sultan Allaudin
Riayat Syah II kembali ke Pekantua Kampar untuk
menjadi seorang raja. Sekitar tahun 1590 M, Raja
Abdurrahman dinobatkan menjadi Raja Pekantua
Kampar dengan gelar “ Maharaja Dinda”.
• Setelah mangkat, Maharaja Dinda digantikan oleh
putranya Maharaja Lela I, yang bergelar Maharaja
Lela Utama. Tak lama kemudian beliau pun
mangkat, dan digantikan oleh Maharaja Lela Utama.
Pada masa Maharaja Lela Utama, ibu kota kerajaan
dipindahkan ke Sungai Nilo. Kerajaan ini dinamakan
Kerajaan Tanjung Negeri. Setelah beliau mangkat
digantikan Maharaja Wangsa Jaya.
• Ketika Maharaja Wangsa Jaya mangkat digantikan
oleh putranya Maharaja Muda Lela, yang kemudian
digantikan Maharaja Dinda II. Pada masa kerajaan
ini sekitar tahun 1725 M terjadi pemindahan pusat
kerajaan tua Kampar ke Sungai Rasau, salah satu
anak sungai Kampar, dan nama kerajaan “Pekan Tua
Kampar” diganti menjadi kerajaan “Pelalawan”
setelah beliau mangkat, digantikan puteranya Maha
Raja Lela Bungsu, yang berhasil membuat hubungan
dagang dengan daerah sekitarnya.
• Kemudian kerajaan tersebut tunduk kepada
Kerajaan Siak, dan pada 4 Februari 1879 dengan
terjadinya perjanjian pengakuan Kampar berada di
bawah pemerintahan Hindia Belanda. Kerajaan
Indragiri sebelum 1641 yang berada dibawah
Kemaharajaan Melayu berhubungan erat dengan
Portugis, tetapi setelah Malaka diduduki VOC,
mulailah berhubungan dengan VOC yang
mendirikan kantor dagangnya di Indragiri
berdasarkan perjanjian 28 Oktober 1664.

Anda mungkin juga menyukai