Anda di halaman 1dari 24

TONSILITIS

DAN SINUSITIS
sinusitis
Definisi Sinusitis
sinusitis merupakan suatu proses peradangan pada mukosa
atau selaput lendir paranasal. Akibat peradangan ini dapat
menyebabkan pembentukan cairan atau kerusakan tulang di bawahnya.
Sinus paranasal adalah rongga-rongga yang terdapat pada tulang-tulang
diwajah. Terdiri dari sinus frontal(di dahi), sinus etmoid (pangkal
hidung), sinus maksila (pipi kanan dan kiri), sinus sfenoid( di belakang
sinus etmoid). (Efiaty,2007)
Anatomi fisiologi
Sinus paranasal merupakan salah salah satu organ tubuh manusia yang
sulit dideskripsikan karena bentuknya sangat bervariasi pada tiap
individu. Sinus paranasal merupakan hasil pneumatisasi tulang-tulang
kepala, sehingga terbentuk rongga di dalam tulang. Ada empat pasang
(delapan) sinus paranasal, empat buah pada masing-masing sisi hidung
; sinus frontalis kanan dan kiri, sinus etmoid kanan dan kiri (anterior
dan posterior), sinus maksila, yang terbesar, kanan dan kiri disebut
Antrum Highmore dan sinus sfenoidalis kanan dan kiri. Semua rongga
sinus ini dilapisi oleh mukosa yang merupakan lanjutan mukosa
hidung, berisi udara dan semua bermuara di rongga hidung melalui
ostium masing-masing.
etiologi
sinus paranasal salah satu fungsi nya adalah menghasilkan lendir
yang dialirkan ke dalam hidung, untuk selanjutnya di alirkan ke
belakang, kearah tenggorokan untuk ditelan kesaluran pencernaan.
Semua keadaan yang mengakibtkan tersumbatnya aliran lendir dari
sinus kerongga hidung akan menyebabkan terjadinya sinusitis. Secara
garis besar penyebab sinusitis ada 2 macam, yaitu:
1. Faktor lokal
2. Faktor siskemik
Tanda dan gejala
Secara umum, (Amin dan Hardhi,2015)
1. Hidung tersumbat
2. Nyeri didaerah sinus
3. Hiposmia/anosmia
4. Sakit kepala
5. Halitosis
6. Post nasal drip yang menyebabkan batuk dan sesak pada anak

Manifestasi klinis
Secara umum tanda dan gejala sinusitis, (Amin dan Hardhi,2015)
1. Hidung tersumbat
2. Nyeri didaerah sinus
3. Hiposmia/anosmia
4. Sakit kepala
5. Halitosis
6. Post nasal drip yang menyebabkan batuk dan sesak pada anak
klasifikasi
Sinusitis Klasifikasi sinusitis berdasarkan
patologi berguna dalam penatalksanaan pasien.

a. Akut

b. Sinusitis sub akut

c. Sinusitis kronik
patofisiologi
kesehatan sinus dpengaruhi oleh patensi ostium-ostium
sinus dan lancarnya klirens mukosiliar (mucociliary clearence)
di dalam KOM. Mukus juga mengandung substansi
antimicrobial dan zat-zat yang berfungsi sebagai mekanisme
pertahanan tubuh terhadap kuman yang masuk bersama udara
pernafasan. Organ-organ yang membentuk KOM letaknya
berdekatan dan bila terjadi edema, mukosa yang berhadapan
akan saling bertemu sehingga silia tidak dapat bergerak dan
ostium tersumbat. Akibatnya terjadi tekanan negative di dalam
rongga sinus yang menyebabkan terjadinya transudasi, mula-
mula serous. Kondisi ini biaa dianggap sebagai rinosinusitis
non-bacterial dan biasanya sembuh dalam beberapa hari tanpa
pengobatan.
woc
Membran mukosa
Infeksi oleh virus/bakteri inflamasi
sinusitis

Peningkatan sekresi Hilangnya fungsi sila Edema,kemer


mukus normal ahan,demam,
nyeri kepala
Pengeluaran sekresi Bakteri dapat masuk
mukus dan berkembang
hipertermi

Bakteri dapat tumbuh Obstruksi sinus pada


dg baik nasal nyeri
Tonsilitis
Definisi

Tonsillitis merupakan inflamasi atau pembengkakan akut pada tonsil


atauamandel (Reeves, 2001).

Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil yang terjadi karena virus, bakteri,
ataujamur (Black, 2006).

Tonsilitis adalah terdapatnya peradangan umum dan pembengkakan dari


jaringan tonsil dengan pengumpulan leukosit, sel-sel epitel mati dan
bakteri patogen dalam kripta (Derricson, 2009).
etiologi
 Penyebab utama tonsilitis adalah kuman golongan
streptokokus (streptokus αstreptokokus ß hemolycitus, viridians
dan pyogeneses), penyebab yang lain yaitu infeksi virus influenza,
serta herpes (Nanda, 2008). Infeksi ini terjadi pada hidung / faring
menyebar melalui sistem limpa ke tonsil hiperthropi yang
disebabkan oleh infeksi bisa menyebabkan tonsil membengkak
sehingga bisa menghambat keluar masuk udara. 50% bakteri
merupakan penyebabnya. Tonsil bisa dikalahkan oleh bakteri
maupun virus, sehingga membengkak dan meradang, dan juga
menyebabkan tonsilitis (Reeves, 2001).
Manifestasi Klinik
1. Gejala tonsilitis antara lain : sakit tenggorokan, demam, dan kesulitan dalam
menelan.
2. Gejala tonsilitis akut : gejala tonsilitis akut biasanya disertai rasa gatal /
kering ditenggorokan, lesu, nyeri sendi, anoreksia, suara serak, tonsil
membangkak.
3. Di mulai dengan sakit tenggorokan yang ringan hingga parah, sakit
menekan terkadang muntah. Pada tonsilitis dapat mengakibatkan
kekambuhan sakit tenggorokan dan keluar nanah pada lekukan tonsil.
4. Gambaran tonsilitis kronis : nyeri telan, bahkan dapat menginfeksi telinga
bagian tengah, misal proses berjalannya kronis, tingkat rendahnya yang
pada akhirnya menyebabkan ketulian permanen (Baughman, 2002).
klasifikasi
1. Tonsillitis akut, dibagi menjadi 2, yaitu :
 Tonsilitis viral
 Tonsilitis bakterial

2. Tonsilitis membranosa
 Tonsilitis defteri
 Tonsilitis septik
 Tonsilitis plout Vincent
patofisiologi
Bakteri atau virus menginfeksi pada lapisan epitel. Bila epitel terkikis, makajaringan
limpofid superficial menandakan reaksi, terdapat pembendungan radangdengan
infiltrasi leukosit polimorfonukuler. Proses ini secara klinis tampak padakriptus tonsil
yang berisi bercak kuning disebut detritus. Detritus merupakankumpulan leukosit,
bakteri dan epitel yang terlepas. Akibat dari proses ini akanterjadi pembengkakan
atau pembesaran tonsil ini, nyeri menelan, disfalgia. Kadangapabila terjadi
pembesaran melebihi uvula dapat menyebabkan kesulitan bernafas.Apabila kedua
tonsil bertamu pada garis tengah yang disebut kidding tonsildapat terjadi
penyumbatan pengaliran udara dan makana. Komplikasi yang seringterjadi akibat
disflagia dan nyeri saat menelan, klien akan mengalami malnutrisi yangditandai
dengan gangguan tumbuh kembang, malaise, mudah mengantuk.Pembesaran adenoid
mungkin dapat menghambat ruang samping belakang hidungyang membuat
kerusakan lewat udara dari hidung ke tenggorokan, sehingga akanbernafas melalui
mulut. Bila bernafas terus lewat mulut maka mukosa membarne dariorofaring
menjadi kering dan teriritasi, adenoid yang mendekati tuba eustachus
dapatmenyumbat saluran mengakibatkan berkembangnya otitis media (Nanda, 2008
).
woc
Konsep dasar asuhan
keperawatan sinusitis
A. Pengkajian
1. Identitas: kaji nama, umur, jenis kelamin, alamat,dll
2. Riwayat kesehatan
 Keluhan utama: biasanya penderita mengeluh nyeri kepala sinus,
tenggorokan
 Riwayat kesehatan dahulu
- pasien pernah menderita penyakit akut dan perdarahan hidung atau trauma
- pernah memiliki riwayat penyakit THT
- pernah menderita sakit gigi geraham
 Riwayat kesehatan keluarga: adakah penyakit yang diderita oleh anggota
keluarga yang mungkin ada hubungan nya dengan penyakit pasien sekarang
3. Riwayat psikososial
 Intrapersonal: perasaan yang dirasakan klien (cemas/sedih)
 Interpersonal: hubungan dengan orang lain
4. Pola fungsi kesehatan:
- pola persepsi dan tata laksana hidup sehat untuk mengurangi flu biasanya pasien
mengkonsumsi obat tanpa memperhatikan efek samping
- pola nutrisi dan metabolisme biasanya nafsu makan klien berkurang karena terjadi
ganguan pada hidung
- pola istirahat dan tidur selama intidasi klien merasa tidak dapat istirahat karena klien
pilek
- pola presepsi dan konsep diri klien sering pilek trus menerus dan berbau menyebabkan
konsep diri menurun
 pola sensorik daya penciuman klien terganggu karena hidung tersumbat akibat pilek
terus menerus (baik purulen, serous, mukopurulen)
6. Pemeriksaan Fisik
 Status kesehatan umum: keadaan umum,
tanda vital, kesadaran
 Pemerikasaan fisik data fokus hidung: nyeri
tekan pada sinus, rinuskopi( mukosa merah
dan bengkak)
diagnosa
1. Nyeri: kepala, tenggorokan berhubungan dengan
peradangan pada hidung.
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif behubungan dengan
adanya secret yang mengental.
3. Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi,
pemajanan kuman.
4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan.
INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri: kepala, tenggorokan berhubungan dengan NOC : NIC :
peradangan pada hidung  Pain Level,  Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
 pain control, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
DS:  comfort level kualitas dan faktor presipitasi
- Laporan secara verbal Setelah dilakukan tinfakan keperawatan  Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
DO: selama …. Pasien tidak mengalami  Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
- Posisi untuk menahan nyeri nyeri, dengan kriteria hasil: menemukan dukungan
- Tingkah laku berhati-hati  Mampu mengontrol nyeri (tahu  Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau penyebab nyeri, mampu seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
gerakan kacau, menyeringai) menggunakan tehnik  Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Terfokus pada diri sendiri nonfarmakologi untuk  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
- Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, mengurangi nyeri, mencari intervensi
kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan bantuan)  Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala,
orang dan lingkungan)  Melaporkan bahwa nyeri relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui berkurang dengan menggunakan  Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……...
orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang) manajemen nyeri  Tingkatkan istirahat
- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan  Mampu mengenali nyeri (skala,  Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab
tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil) intensitas, frekuensi dan tanda nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan
- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin nyeri) antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
dalam rentang dari lemah ke kaku)  Menyatakan rasa nyaman setelah  Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, nyeri berkurang analgesik pertama kali
menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh  Tanda vital dalam rentang normal
kesah)  Tidak mengalami gangguan tidur
- Perubahan dalam nafsu makan dan minum
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Bersihan Jalan Nafas tidak efektif NOC:
berhubungan dengan adanya secret yang  Respiratory status : Ventilation  Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning.
mengental.  Respiratory status : Airway patency  Berikan O2 ……l/mnt, metode………
 Aspiration Control  Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
DS: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama  Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Dispneu …………..pasien menunjukkan keefektifan jalan  Lakukan fisioterapi dada jika perlu
DO: nafas dibuktikan dengan kriteria hasil :  Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
- Penurunan suara nafas  Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara  Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
- Orthopneu nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan  Berikan bronkodilator :
- Cyanosis dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, - ………………………
- Kelainan suara nafas (rales, wheezing) bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips) - ……………………….
- Kesulitan berbicara  Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien - ………………………
- Batuk, tidak efekotif atau tidak ada tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi  Monitor status hemodinamik
- Produksi sputum pernafasan dalam rentang normal, tidak ada  Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
- Gelisah suara nafas abnormal)  Berikan antibiotik :
- Perubahan frekuensi dan irama nafas  Mampu mengidentifikasikan dan mencegah …………………….
faktor yang penyebab. …………………….
 Saturasi O2 dalam batas normal  Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
 Foto thorak dalam batas normal  Monitor respirasi dan status O2
 Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan
sekret
 Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan
peralatan : O2, Suction, Inhalasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai