Child Abuse Oleh Lili
Child Abuse Oleh Lili
Oleh :
Lili Nur Indah Sari (1606926170)
Pembimbing
Dr. Eva Fauziah, drg, SpKGA (K)
WHO mendefinisikan kekerasan terhadap anak Child abuse
sebagai suatu tindakan penganiayaan atau
perlakuan yang salah pada anak dalam bentuk
menyakiti fisik, emosional, seksual, melalaikan
pengasuhan dan eksploitasi untuk kepentingan
komersial yang secara nyata maupun tidak,
dapat membahayakan kesehatan,
kelangsungan hidup, martabat atau
perkembangannya
1.657 980
Tahun 2012, Anak yang menjadi korban
INDONESIA kekerasan yaitu sebanyak 2.637 anak
dll
Kekerasan Fisik/ physical abuse
Di Inggris, 1 dari 1000 anak dibawah 4 tahun mengalami kekerasan fisik parah
seperti fraktur, pendarahan otak, injuri internal parah bahkan mutilasi
Di USA, 95% kasus injuri intracranial yang serius pada tahun pertama kehidupan
merupakan hasil dari physical abuse
Faktor
lingkungan
social/komunitas
Etiologi
kekerasan
fisik
Kekerasan Fisik/ physical abuse
diagnosis
Hal dibawah ini merupakan indikator untuk menegakkan diagnosis.
1. Keterlambatan dalam mencari pertolongan medis (atau tidak adanya pertolongan medis)
2. Alasan mengenai kecelakan yang terjadi samar, kurang detail dan tiap orang memiliki
versi cerita yang berbeda
3. Laporan mengenai kecelakaan tersebut tidak sesuai dengan injuri yang diperlihatkan
4. Orang tua memiliki mood yang abnormal, biasanya orang tua yang memiliki anak yang
mengalami injuri akan cemas, namun bila orang tua tersebut yang melakukan
penganiayaan, maka orang tua tersebut lebih mengutamakan kepentingannya seperti
bagaimana cara agar anak dan orang tua dapat pulang kerumah secepatnya
5. Perilaku orang tua menimbulkan kekhawatiran, orang tua mungkin memperlihatkan
sikap permusuhan, dan membantah tunduhan yang sebenarnya belum dilakukan
6. Penampilan anak dan interaksi dengan orang tuanya tidak normal. Anak mungkin terlihat
sedih, murung atau ketakutan
7. Anak mungkin mengatakan hal mengenai injurinya namun berbeda dengan apa yang
dikatakan orang tua.
Tipe Injuri orofasial pada kasus
kekerasan anak
• lebih dari 50% kasus kekerasan anak
terjadi pada regio kraniofasial, kepala,
wajah dan leher
• Becker melaporkan bahwa
- 49% pasien di RS mengalami trauma 24%
neglect
fasial dengan atau tanpa keterlibatan
intraoral, 13%
- 16% mengalami injuri kepala seperti sexual
abuse
fraktur tengkorak, hematoma subdural, 78% physical
kontusi dan laserasi kulit kepala. abuse
Durasi bite mark bergantung Jarak normal antara kaninus atas dewasa adalah 2.5
dari tekanan yang diberikan sampai 4.0 cm, dan canine marks pada gigitan adalah
dan luas kerusakan kulit yang memiliki kedalaman paling prominen
Mempengaruhi
perilaku dan tumbuh Rantai abuse yang Menumpulkan hati
kembang anak terus berulang nurani
dikemudian hari
Menimbulkan Mengganggu
kelainan perilaku pertumbuhan otak
seksual anak
Kekerasan Seksual/ Sexual abuse
Adalah yaitu keterlibatan anak dalam kegiatan
seksual yang tidak dipahami anak, kekerasan
seksual dapat berupa perlakukan tidak
senonoh atau kegiatan yang menjurus kepada
pornografi maupun melibatkan anak dalam
bisnis prostitusi.
Memeriksa regio kepala dan leher,melihat adanya asimetri, pembengkakan dan memar;
memeriksa kulit kepada untuk melihat adanya tanda-tanda penarikan rambt, cek kuping
apakah ada luka, air mata dan abnormalititas yang ada
Periksa 1/3 muka bawah wajah untuk melihat bilateral memar sekitar mata (small red atau
purple spot yang berisi darah) pada sclera mata, patology dropped eyelid (ptosis), atau
tatapan yang menyimpang, hidung memar, deviasi septum, bekuan darah di hidung.
Periksa apakah ada bite marks yang mungkin sebagai akibat kemarahan tak terkendali dari
orang dewasa ataupun anak lain,di daerah yang tidak memungkinkan dilakukan oleh diri
sendiri
Peran Dokter Gigi dalam Manajemen Child Abuse
Pemeriksaan intraoral