antagonis yang bekerja secara kompetitif terhadap reseptor muskarinik. • 2 senyawa alamnya adalah : Atropin dan skopolamin. Atropin berasal dari tanaman Atropa belladona, skopolamin berasal dari Datura stramonium. Keduanya merupakan senyawa amonium tertier yang larut dalam lemak dan diabsorbsi cepat dari traktus gastrointestinal + saccus conyungtiva dan dpt menembus SSP. • Senyawa amonium tertier lain adalah : dicyclomin & hyoscyamine. • Merupakan antagonis muskarinik yg nonspesifik terdiri dari : - amin tertier {Dicyclomine (Bentyl) & hyoscyamine (Levsin)} - Ammonium kuarterner : { glycopyrolate (Robnul) & methscopolamin (Pamin)} Preparat ini pada umumnya digunakan untuk pengobatan IBS. Dosis : Dycyclomin 20 mg oral tiap 6 jam bisa dinaikan 40 mg tiap 6 jam. Hyoscyamin : 0,125 – 0,23 tiap 4 jam atau 0,25 – 9,375 / 12 jam. (tdk boleh > 1,5 mg dalam waktu 24 jam) • Derivat atropin kuarterner : atropin methonitrat mempunyai efek perifer mirip atropin krn tidak dapat menembus SSP maka tidak mempunyai efek sentral & efek samping nyeri kepala, mengantuk , nervous. Termsk ini cimetropium & otilonium. • Amonium kuarterner lain adalah : Ipratropium digunakan sebagai bronkodilator. • Cyclopentolat & tropicamide: prep opthalmik • Pirenzepin : relatif merup M1-reseptor antagonis menghambat sekresi gastrik. • Oxybutynin, tolterodine & darifenacin { M3 selektif} merupakan obat baru berefek pd vesika urinaria → pengobatan inkontinensia urin. Propiverine merupakan obat baru untuk tujuan yg sama. • Efek samping : mulut kering, konstipasi, gangguan penglihatan yang tidak seberat obat – obat lama. • Efek pada kelenjar salivari, lakrimal, bronkial dan keringat : atropin dosis kecil {0,25mg} menghambat sekresi → mulut kering, kulit kering. • Efek pada saluran gastrointestinal : menghambat peristaltik usus & sekresi kelenjar lambung {membutuhkan dosis > besar lagi} • Efek pada otot polos bronkus, kandung empedu dan traktus urinarius → relaksasi. • Efek lain terhadap : hambatan N. vagus terhadap jantung; mata (dilatasi pupil,akomodasi ) { terjadi pada dosis 0,5-1mg}. • Pd SSP : merangsang pd dosis kecil & menndepresi dosis toksik. • Banyak sekali anti muskarinik disintesa dg maksud mendapatkan efek selektif thd gangguan tertentu dg efek samping yg > sedikit. • Penggunaan klinik : • Darfenacin : selektif M3 reseptor untuk pengobatan inkontinensia urin. • Pada traktus gastrointestinalis : relaksasi otot polos gastrointestinalis sbg persiapan endoskopi dan radiologi : scopolamine • Pd IBS : sbg antispsmodik / peny. divertikulitis kolon : dicycloverine • Untuk pengobatan ulkus peptikum : dengan menekan sekresi asam lambung: pirenzepine. • Obat anti muskarinik lain : Cimetropium efektif untuk pengobatan IBS dan Otilonium bromide merupakan garam amonium kuarterner yg mempunyai efek anti muskarinik dan tampaknya juga menghambat calsium channel & mebeverine hydrochloride { suatu derivat hydroxy benzamide} yg mempunyai efek langsung pd otot polos menghambat kalium, natrium & calsium chanel, ke-2 obat ini digunakan diluar US untuk pengobatan IBS. • Otot polos lain : pd dosis 1 mg → dilatasi kaliks, pelvis ,ureter & kandung kemih → retensi urin ( harus mengejan waktu miksi). • Mekanisme kerja : antimuskarinik bekerja di alat yg dipersarafi serabut pascaganglion kolinergik. Pd otot rangka & ganglion otonom dimana asetilkolin juga bekerja, penghambatan oleh atropin hanya pd dosis besar. Klmpk obat ini kerjanya hampir sama,affinitas berbeda pada berbagai alat. • Efek samping : • Pd orang muda → mulut kering, gangguan miksi, meteorisme sering terjadi { tidak membahayakan} • Pada orang tua efek sentral → sindrom dementia. Es memburuknya retensi urin pd penderita hipertrofi prostat dan ggn penglihatan pd pendrt glaukoma→ obat ini tdk bisa diterima. • Es sentral < kuat pd anti muskarinik amonium kurterner. • Muka merah o.k. vasodilatasi pemblh darah di wajah. Saat ini terdapat anti muskarinik yang digunakan untuk : 1. Mendapatkan efek perifer tanpa efek sentral ( anti spsmodik) 2. Penggunaan lokal pada mata sebagai medriatikum 3. Memperoleh efek sentral mis pd pengobatan penyakit parkinson. 4. Efek bronkodilatasi 5. Memperoleh efek hambatan pada sekresi lambung & gerakan saluran cerna. Kontraindikasi : pd anak < 4 tahun.