Anda di halaman 1dari 39

EFUSI

PLEURA
Oleh : dr. Azzara Dwi Putri
Konsulen : dr. Roslaini, Sp.PD
RIWAYAT MEDIS

Perempuan 17 tahun masuk RS Arosuka pada tanggal 13 Agustus


2018.

KELUHAN UTAMA

Sesak Nafas sejak 1 minggu yang lalu


Perjalanan Penyakit

OS
Sesakmengeluhkan Mualterus
nafas bersifat (+), muntah (-) semakin
menerus, sehinggahari
nafsu makan
makin memberat. di
belakangan ini kurang,pasien
rasakan sepanjang hari, baikmengeluh badan terasa
saat beraktivitas lemassaat
ataupun dan lemah.
penurunan BB dalam
istirahat. Sesak kurung apabila
meningkat waktu terakhir (+).
tidur telentang dan miring ke kiri.
Demam (+) dirasakan
Sesak nafas 2 harisesak
tidak menciut, yang tidak
lalu. keringat malamoleh
di pengaruhi di sangkal
cuaca. oleh
pasien. naik turun, Menggigil (-)
BAB
Batuk(+)(+)Normal
berdahak sejak 1 bulan, dahak warna putih tanpa disertai
BAK (+) Normal
bercak darah dan dahak sulit untuk di keluarkan. Dan nyeri pada
dada saat batuk. Nyeri dada menjalar tidak ada, Os mengaku
belum pernah berobat tetapi hanya minum obat batuk sirup yang di
beli di apotik tapi batuk tidak sembuh-sembuh.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita
Pasien tidak memiliki riwayat diabetes
keluhan yang sama Tidak ada anggota
melitus, penyakit jantung, stroke,
keluarga yang menderita hipertensi,
trauma kepala sebelumnya dan
diabetes, stroke, keganasan dan penyakit
Hipertensi jantung.

Riwayat Mengkonsumsi Obat TB tidak ada


Riwayat Merokok dan Alkohol disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Sakit Sedang

Kesadaran Compos Mentis Koorporative

TD 110/80 mmHg

Nadi 104 x/i

Nafas 23x/i

Suhu 37,5 ‘C
Mata Konjungtiva Anemis -/- Sklera Ikterik -/-
Jantung Irama Reguler. Murmur (-)
Paru Paru Saat tarik nafas paru kanan tertinggal.
Fremitus kanan Melemah dari pada kiri
Paru kanan perkusi redup
Vesikuler Kanan <<. Wheezing (-) Rhonki (-)
Abdomen Soepel, Nyeri Tekan (-), Bu (+) Normal
Extremities Akral Hangat, CRT 2s
Hasil Laboratorium Tgl tgl 13 Agustus 2018

Darah Rutin
Hemoglobin (g/dl) 11,8
Leukosit (/mm) 5.600
Thrombosit (/mm) 349.000
Hematokrit (%) 34.8%
LED 44
GDR (mg/dl) 79
CT 5’
BT 3’
Hasil Ro Thoraks

Kesan :
Bayangan opak relatif tegas di lapang tengah
kanan - sugestif suatu massa mediastinum dd/ TB
Paru
Efusi Pleura Kanan
DIAGNOSA
Efusi Pleura Dextra ec dd/ TB Paru dd/ Massa Paru
PENATALAKSANAAN
• Informed consent untuk dirawat
• Diet TKTP
• IVFD Nacl 0,9 % 5 ggt/i
• Vectryn sirup 3x cth I
• Paracetamol 3x 500mg
Rencana Besok Tapping Pleura
Follow Up
Tgl. 14 Agustus 2018
• Sesak Nafas (+) Mata : Normal  Diet TKTP
• Batuk (+)  IVFD Nacl 0,9 % 5 ggt/i
• Demam (-) Paru : Fremitus kanan  Vectryn sirup 3x cth I
• Nyeri Dada (-) Melemah dari pada kiri  Pungsi Pleura di ruangan OK
Paru kanan perkusi redup Keluar cairan eksudat ± 1000
Ku : Sedang Vesikuler Kanan <<. cc
Kes : CMC Wheezing (-) Rhonki (-)  Cairan Di PA
TD : 110/60  Cairan di PK
HR : 100 Jantung : Normal
RR : 22 Abdomen : Normal
T : 36,7oC Extremitas : Normal
Efusi Pleura Dextra ec dd/TB Paru dd/Massa Paru
Follow Up
Tgl. 15 Agustus 2018
• Sesak Nafas (+) << Mata : Normal  Diet TKTP
• Batuk (+) Berkurang Paru : simetris lapang paru  IVFD Nacl 0,9 % 5
• Demam (-) ggt/i
kanan dan kiri, fremitus kanan
• Nyeri dada (-)  Vectryn sirup 3x cth I
sedikit melemah dari pada kiri,  Paracetamol 3x 500
lapang paru kanan dan kiri mg
Ku : Sedang sonor, Vesikuler, Rh (-/-) Wh (-/-)
Kes : CMC Jantung : Normal
TD : 100/70 Abdomen : Normal
HR : 82 Extremitas : Normal
RR : 20
T : 36,5oC
Efusi Pleura Dextra ec TB Paru
Hasil Patologi Anatomi Hasil Patologi Klinik
2 Sample Cairan Pleura Dalam Spuit
Cairan Plura :
Spuit I Warna : Kuning Pekat
Cairan kuning Pekat 7cc tanpa fiksasi adaRivalta
Endapan :+
LDH
Hasil : Cairan Pleura warna kuning Pekat volume 7cc tanpa: fiksasi
734 mikros
tanpak sebaran dan kelompok sel padat,Protein : 3.42 ringan
mesothel, dan sebaran
Glukosa : 85
sedang sel dan limfosit
Jumlah Sel : 400
Spuit II Ph :7
Cairan kuning Pekat 8cc fiksasi alkohol ada Endapan
Berat Jenis :1.015
Hasil : Cairan pleura warna kuning pekat, PMN
volumeSel 8cc : 10 %
Tampak sebaran dan kelompok sedang MN padatsel-sel
Sel mesothel
: 90% dan
sebaran ingan sedangsel-sel limfosit BTA langsung : Tidak ditemukan
Kesimpulan : Mesothel Reactive
Pasien Boleh Pulang

Obat Pulang
• N asetil sistein 3 x 200mg
• Curcuma 3 x 20 mg
• Oat  ke Puskesmas

Kontrol ke poli Penyakit Dalam RSUD Arosuka tanggal 30


Agustus 2018
DEFINISI
Efusi Pleura
Efusi pleura adalah penimbunan cairan pada rongga pleura atau suatu
keadaan terdapatnya cairan pleura dalam jumlah yang berlebihan di
dalam rongga pleura, yang disebabkan oleh ketidak seimbangan antara
pembentukan dan pengeluaran cairan pleura.

Dalam keadaan normal cairan pleura terdapat 10-20 cc


Cairan Yang terdapat di Pleura

Hidrotoraks Pada keadaan hipoalbuminemia berat, kegagalan jantung


kanan, sirosis hati dengan asites

Hemotoraks Adanya darah di dalam rongga pleura. (Sering Karna Trauma)


Pecahnya sebuah pembuluh darah  Masuk rongga pleura.
Kebocoran aneurisma aorta  Masuk Ronga Pleura
Gangguan pembekuan darah
Empiema Merupakan Komplikasi dari : Penumonia, Infeksi pada cedera
dada, Pembedahan dada.

Chylotoraks penumpukan kil/getah bening pada rongga pleura. Bisa


karena Kongenital, Trauma, Obstruksi
ANATOMI DAN FISIOLOGI

a. Jaringan lebih tebal


b. Mengandung kapiler dari a.
Lapisan ini banyak
Intercostalis dan a. Mamaria
mengandung Pembuluh
interna, pembuluh limfe,darah
dan
Kapiler
banyak dari A. Pulmonalis
reseptor dan
saraf sensoris
c. a. Brakhialis berasal
Keseluruhan serta Pembuluh
n.
limfe yang menempel
Intercostalis kuatdan
dinding dada
pada jaringan
alirannya sesuaiparu
dengan
dermatom dada

Fungsi Memproduksi cairan


Untuk mengabsorbsi cairan pleura
pleura.
EPIDEMIOLOGI

Estimasi prevalensi efusi pleura adalah 320 kasus per


100.000 orang di negara-negara industri, dengan
distribusi etiologi terkait dengan prevalensi penyakit
yang mendasarinya.
Namun, Sekitar dua pertiga dari efusi pleura ganas
terjadi pada wanita. Secara signifikan berhubungan
dengan keganasan payudara dan ginekologi.
ETIOLOGI
 Gagal jantung Ketidakseimbangan tekanan hidrostatik
kongestif & Tekanan onkotik (Transudat)
 Pneumonia
 Keganasan peradangan pleura atau drainase
 Emboli paru limfatik yang menurun (Eksudat)
KLASIFIKASI berasarkan mekanisme pembentukan cairan
Transudat Terjadi Karena
• Meningkatnya tekanan kapiler sistemik
• Meningkatnya tekanan kapiler pulmoner
• Menurunnya tekanan koloid osmotic dalam pleura
• Menurunnya tekanan intra pleura

Penyakit-penyakit yang menyertai


• Gagal jantung kiri (terbanyak)
• Sindrom nefrotik
• Obstruksi vena cava superior
KLASIFIKASI berasarkan mekanisme pembentukan cairan
Eksudat Terjadi Karena
• Cairan  Membrane kapiler yang permeabelnya abnormal
dan berisi protein berkonsentrasi tinggi dibandingkan protein
transudat
• Proses peradangan karena mikobakterium tuberkulosis
(sering)  Cairan ke dalam rongga pleura
Penyakit-penyakit yang menyertai • Karsinoma bronkogenik
• Infeksi (tuberkulosis, pneumonia) • Radiasi,
• Tumor pada pleura • Penyakit dan jaringan ikat/ kolagen/
• infark paru, SLE (Sistemic Lupus Eritematosis).
PATOFISIOLOGI
INFEKSI Penghambat Drainase Limfatik Tekanan Osmotik Koloid Plasma

Peradangan permukaan pleura Tekanan kapiler paru meningkat Transudasi Cairan Intravaskuler

Permeabilitas Vaskuler Tekanan hidrostatik edema

Transudasi Cavum pleura

EFUSI PLEURA

Penumpukan cairan pada rongga pleura

Nyeri dada Gangguan pola tidur


Sesak nafas
Expansi paru
menurun Nafsu makan menurun Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi
Pola nafas tidak efektif
DIAGNOSA
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
• Nyeri dada sehingga penderita • Dada yang terkena terlihat
membatasi pergerakan rongga cembung dan melebar
dada dengan bernapas pendek • Kurang bergerak pada pernapasan
atau tidur miring ke sisi yang • Fremitus vokal melemah
sakit. • Redup sampai pekak pada perkusi
• Sesak napas terutama bila • Suara napas lemah atau menghilang
berbaring ke sisi yang sehat • Jantung dan mediastinum terdorong
• Batuk-batuk dengan atau tanpa ke sisi yang sehat
dahak.
• Keluhan yang lain sesuai dengan
penyakit yang mendasarinya
DIAGNOSA
MANIFESTASI KLINIS
Disebabkan penyakit yang
mendasarinya.

Pneumonia
• Demam
• Menggigil
• Nyeri dada pleuritis

Efusi malignan
• Dispnea
• Batuk
Pemeriksaan Penunjang Radiologi
• Ro Thoraks
Pemeriksaan Penunjang Radiologi
• Pemeriksaan CT Scan
Pemeriksaan Penunjang Radiologi
• USG

Penampilan khas dari efusi pleura merupakan lapisan


anechoic antara pleura visceral dan pleura parietal

• (MRI)

Mengevaluasi etiologi efusi pleura


Pemeriksaan Penunjang To r a k o s e n t e s i s

• Aspirasi cairan pleura  diagnostik /


terapeutik
• Dilakukan pada bagian bawah paru sela iga
garis aksilaris posterior
• Dengan abbocath nomor 14 atau 16
• Tidak melebihi 1000-1500 cc
ANALISA CAIRAN PLEURA
Warna Cairan • Kekuning-kuningan (normal)
• Kemerah-merahan  pada trauma, infark paru,
keganasan, kebocoran aneurisma aorta
• Kuning kehijauan dan agak purulen  empiema
Biokimia

Kadar ph dan glukosa


Kadar amilase
Juga diperiksa
ANALISA CAIRAN PLEURA
Sitologi Sel neutrofil, Sel limfosit, Sel mesotel, Sel mesotel maligna, Sel-
sel besar dengan banyak inti, Sel L.E, Sel Maligna
Bakteriologi • Pneumokok, E. coli, Kleibsiella, Pseudomonas, Entero bacter
Bronkoskopi • Menemukan sumber cairan yang terkumpul.
• Pada neoplasma, korpus alineum dalam paru, abses paru
dan lain-lain
Torakoskopi • Pada Neoplasma
• Tuberculosis pleura
PENATALAKSANAAN
Tatalaksana Segera untuk mengatasi keluhan dan meningkatkan kulitas hidup
Pemasangan water sealed drainage (WSD)
Indikasi untuk melakukan torasentesis adalah
• Menghilangkan sesak napas yang ditimbulkan oleh akumulasi cairan
rongga pleura.
• Bila terapi spesifik pada penyakit primer tidak efektif atau gagal.
• Bila terjadi reakumulasi cairan.
Pengambilan pertama cairan pleura jangan lebih dari 1000 cc
Kerugian  Tindakan torasentesis menyebabkan kehilangan protein
yang berada di dalam cairan pleura.
 Dapat menimbulkan infeksi di rongga pleura (empiema)
 Dapat terjadi pneumotoraks
Efusi Pleura Transudat Terapinya :
Bila disebabkan oleh
 Tekanan hidrostatis >>  diuretik
 Tekanan koloid osmotik <<  protein.
Efusi Pleura Eksudat  Pemberian terapi yang adekuat untuk penyakit dasarnya.
(Efusi parapneumonik)  Bila terjadi empiema, pasangWSD
 Bila terjadi fibrosis  dekortikasi
Efusi Pleura Maligna  Pengobatan pada penyakit primer  radiasi atau
kemoterapi.
 Bila efusi terus berulang  Pasang WSD
Pleurodesis  Tetrasiklin hcl (derivat-derivatnya yang bereaksi
dengan asam  Teramisin hcl / doksisiklin hcl
 Larutan glukosa 40%
Kilotoraks  Torasintesis 2-3x. Bila tidak berhasil  WSD
(kilus terjadi
karena kebocoran akibat
penyumbatan saluran
limfe duktus torasikus di
rongga dada)
Komplikasi Efusi Pleura

Fibrosis Infeksi

Emboli
Pengobatan Efusi dengan TB Paru
Pengobatan.
Pada dasarnya pengobatan efusi pleura tuberkulosis sama dengan
Penderita TB paru lainnya. Dapat diterapi dengan OAT
Dosis obat tuberkulosis kombinasi
Dosis tetap berdasarkan WHO seperti terlihat pada tabel 3.
Penentuan dosis terapi kombinasi tetap 4 obat, berdasarkan rentang
dosis yang telah ditentukan oleh WHO. dosis yang efektif atau masih
termasuk dalam batas dosis terapi dan non toksik.
Keuntungan kombinasi dosis tetap antara lain:
1. Penatalaksanaan sederhana dengan kesalahan pembuatan resep
minimal
2. Peningkatan kepatuhan dan penerimaan pasien dengan
penurunan kesalahan pengobatan yang tidak disengaja
3. Peningkatan kepatuhan tenaga kesehatan terhadap
penatalaksanaan yang benar dan standar
4. Perbaikan manajemen obat karena jenis obat lebih sedikit
5. Menurunkan risiko penyalahgunaan obat tunggal dan MDR akibat
penurunan penggunaan monoterapi
PROGNOSIS Pasien yang memperoleh diagnosis dan pengobantan lebih

dini akan lebih jauh terhindar dari komplikasi.


Efusi ganas memiliki prognosis yang sangat buruk, dengan
kelangsungan hidup rata-rata 4 bulan.
Efusi dari kanker yang lebih responsif terhadap kemoterapi.
Efusi parapneumonic, ketika didiagnosa dan diobati segera,
biasanya dapat di sembuhkan tanpa gejala sisa yang
signifikan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai