0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan10 halaman
Tantangan keperawatan di era disruptif pelayanan kesehatan meliputi peran perawat sebagai penyedia layanan berkualitas, advokat pasien, educator, coordinator, kolaborator, konsultan, dan pembaharu. Disruptif digital mempengaruhi sistem kesehatan, pasien, dan pegawai rumah sakit sehingga pemimpin perlu melakukan transformasi budaya untuk menghadapi perubahan.
Tantangan keperawatan di era disruptif pelayanan kesehatan meliputi peran perawat sebagai penyedia layanan berkualitas, advokat pasien, educator, coordinator, kolaborator, konsultan, dan pembaharu. Disruptif digital mempengaruhi sistem kesehatan, pasien, dan pegawai rumah sakit sehingga pemimpin perlu melakukan transformasi budaya untuk menghadapi perubahan.
Tantangan keperawatan di era disruptif pelayanan kesehatan meliputi peran perawat sebagai penyedia layanan berkualitas, advokat pasien, educator, coordinator, kolaborator, konsultan, dan pembaharu. Disruptif digital mempengaruhi sistem kesehatan, pasien, dan pegawai rumah sakit sehingga pemimpin perlu melakukan transformasi budaya untuk menghadapi perubahan.
Pelayanan Kesehatan. Terkait Pencanangan Making Indonesia 4.0 Oleh Presiden RI Ayu Olyvia Farazilla Afiyah Lailatus Soleha Chelfin Ainun Nafis Atik Nur Suci Kartika Putri Amin Basir Imam Efendi Afin Ayu Artati Alfin Zakaria
PROGRAM STUDY DIII KEPERAWATAN
L/O/G/O UNIVERSITAS BONDOWOSO 2019 Pengertian disruptive
Disruptive innovation (disruption)
merupakan fenomena pergeseran era analog ke era digital. Di mana inovasi- inovasi digital diciptakan untuk mempermudah manusia memenuhi kebutuhannya. Pencanangan making indonesia 4.0 Pencanangan Making Indonesia 4.0 oleh Presiden Joko Widodo adalah tanggapan pemerintah Indonesia terhadap disruption dalam dunia industri global yang sudah memasuki industry 4.0. Industry 4.0 memiliki karakteristik cyber physical systems, internet of things, cloud computing and cognitive computing atau artificial intelligence. Walau kesehatan tidak masuk dalam fokus Making Indonesia 4.0, kelima sektor manufaktur yang menjadi fokus utama yaitu food and beverage, textile and apparel, automotive, electronics and chemical semuanya akan berpengaruh langsung terhadap fasilitas kesehatan. Disisi lain, disruption in healthcare Indonesia juga terjadi dari semua sektor. Direktur Utama PT Rumah Sakit Pelni, Fathema Djan Rachmat mengatakan rumah sakit harus mampu bertransformasi dalam era digital. “Dari sisi pembiayaan, kita sudah mendirupsi sistem pembiayaan kita dengan bundling payment INACBG. Dari sisi penjamin, BPJS Kesehatan telah mendisrupsi kita semua dengan Vedika dan Eclaim," kata dia. Dari sisi pasien, yang saat ini sebagian besar adalah generasi X dan Millenial yang sangat erat kesehariannya dengan penggunaan teknologi informasi dan digitalisasi. Dari sisi pegawai, fasilitas kesehatan saat ini didominasi oleh generasi X, Milenial dan sebentar lagi generasi Z yang dari lahir sudah hidup dalam era internet dan teknologi Informasi. "Bagaimana rumah sakit sebagai incumbent menghadapi ini semua ? Kita harus membangun rumah sakit sebagai organisasi yang agile atau tangkas terhadap perubahan tersebut," kata dia. Peran pemimpin rumah sakit
para pemimpin rumah sakit perlu betul-betul
menyadari bahwa masa depan itu sudah sampai , the future is now. Penggunaan artificial intelligent sudah banyak menggantikan peran fasilitas kesehatan bahkan dokter. para pemimpin rumah sakit perlu melakukan transformasi budaya organisasi yang memiliki sifat terbuka pada perubahan dan mendukung tumbuhnya perbaikan berkelanjutan dengan digital mindset. para pemimpin rumah sakit perlu mempelajari betul tentang digital disruption in healthcare ini dan membuat peta jalan untuk organisasinya menghadapi. Dampak Positif bagi Perawat
Sistem pelayanan kesehatan yang
lebih baik. Sumber informasi kesehatan yang lebih lengkap dan mudah. Pengawasan gaya hidup sehat dalam genggaman Perkembangan keilmuan/riset Penurunan biaya/efisiensi Dampak negatif
Resiko terjadinya penyakit baru.
Pemberitaan yang kurang tepat Kesalahan persepsi Biaya mahal Peran perawat terkait dengan perkembangan teknologi di bidang kesehatan Care giver Konselor Kolaborator Tantangan keperawatan Perawat saat ini tidak hanya dituntut bisa menjadi penyedia layanan keperawatan yang berkualitas semata. Bahkan, ia merasa perawat diharapkan pula mampu menjadi advokat bagi para pasien. Peran sebagai advokat untuk membantu pasien dan keluarga dalam memberikan informasi dari pemberi pelayanan, atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Selain itu, ia berperan menjadi mediator dan melindungi hak-hak pasien atas pelayanan yang baik. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan Peran sebagai advokat pasien Peran educator Peran coordinator Peran kolaborator Peran konsultan Peran pembaharu TERIMAKASIH