Anda di halaman 1dari 66

FARMAKOGNOSI

OLEH:
MHD. ARSYAD ELIQAH RAMBE,
S.Farm., Apt., MKM
PERKEMBANGAN FARMAKOGNOSI
• MELUASNYA PENGETAHUAN TTG • MOLEKUL SPESIFIK DAPAT
OBAT DARI TUMBUHAN DIISOLASI DAN DIKARAKTERISASI
• USAHA-USAHA DESTILASI SUDAH • BERKEMBANGNYA ILMU
DILAKUKAN TETAPI BELUM FITOKIMIA
BERHASIL • SENYAWA KIMIA MURNI DIISOLASI
• OBSERVASI DETAIL MENGENAI DAN STRUKTURNYA DIELUDASI
MANFAAT KLINIS PRODUK- • SENYAWA KIMIA TERSEBUT
PRODUK MEDIS DARI ABAD DIOLAH MENJADI OBAT
SEBELUMNYA

ABAD 17 -
ABAD 19
18
BEBERAPA CONTOH OBAT HERBAL
YANG DIGUNAKAN:
1. Herba St John’s wort (Hypericum perforatum) digunakan dalam pegobatan depresi
ringan sampai sedang
2. Daun Gingko Biloba igunakan untuk defisiensi kognitif (pada lansia),
termasuk gangguan ingatan dan gejala-gejala afektif, seperti ancietas
3. Kepala bunga karmomil (Chamomilia recutita) digunakan untuk keluhan GI
ringan dan sebagai seyawa antiradang
4. Daun dan biji senna (Casia spp.), digunakan untuk konstipasi
5. Morfin, dari poppy opium digunakan sebagai anlgesik
6. Digoksin dan glikosida digitalis (Digitalis spp.) digunakan untuk mengobati gagal
jantung
7. Taksol, dari pohon cemara Pasifik (Taxus brevifolia), digunakan sebagai
pengobatan antikanker
8. Kafein dari semak kopi (Coffea arabica), digunakan sebagai stimulan
SUMBER BAHAN BAKU OBAT (ALAM)

• SENYAWA ORGANIK DENGAN


SIMPLISIA • PRIMER: KARBOHIDRAT, PEPTID,
BOBOT MOLEKUL 100 -2000 LIPID, PROTEIN
• BAHAN TANAMAN MENTAH/BAHAN • SEKUNDER: ALKALOID, TANIN,
MAKANAN/RESIN DAN EKSUDAT • ASAL KATA: SIMPLE GLIKOSIDA, MINYAK ATSIRI,
TANAMAN ATAU EKSTRAK • BAHAN OBAT ALAM YANG MASIH VITAMIN, HORMON DAN STEROID
TANAMAN BERADA DALAM WUJUD ASLINYA
• DEPKES RI: BAHAN ALAMI YANG
DIGUNAKAN UNTUK OBAT DAN
BELUM MENGALAMI PERUBAHAN
PROSES APAPUN, BIASANYA YANG
TELAH DIKERINGKAN

BAHAN ALAM METABOLIT


PENGGOLONGAN SIMPLISIA
• TANAMAN UTUH
• BAGIAN TANAMAN
• EKSUDAT TANAMAN
NABATI • GABUNGAN

• HEWAN UTUH
• ZAT ZAT
HEWANI

• BAHAN PELIKAN (MINERAL) YG BELUM DIOLAH DENGAN CARA SEDERHANA


PELIKAN DAN BELUM BERUPA BAHAN KIMIA MURNI
(MINERAL)
PROSES PEMBUATAN SIMPLISIA
SORTASI BASAH

PENCUCIAN

PENGUBAHAN
BENTUK

SIMPLISIA
PENGERINGAN

SORTASI
KERING

PENGEPAKAN
DAN
PENYIMPANAN
PEMERIKSAAN
MUTU
SIMPLISIA
PROSES PEMBUATAN SIMPLISIA
• PEMILAHAN HASIL PANEN KETIKA MASIH SEGAR
• TANAMAN LAIN
SORTASI BASAH • BENDA ASING
• BAGIAN TANAMAN YANG RUSAK/TIDAK DIGUNAKAN)

• UNTUK MEMBERSIHKAN KOTORAN YANG MELEKAT


• SUMBER MATA AIR, PAM, SUMUR
PENCUCIAN • MENGURANGI JUMLAH MIKROBA (Pseudomonas,
Proteus,Micrococcus, Streptococcus, Bacillus, Enterobacter, Escheria)

• UNTUK MEMPERLUAS PERMUKAAN BAHAN BAKU


PENGUBAHAN SEHINGGA MEMPERCEPAT PENGERINGAN
BENTUK • PERAJANGAN, PENGUPASAN, PEMIPRILAN,
PEMOTONGAN, PENYERUTAN
PROSES PEMBUATAN SIMPLISIA

PENGERINGAN BERTUJUAN:
MENURUNKAN KADAR AIR

MENGHILANGKAN AKTIVITAS ENZIM


YANG DAPAT MENGURAIKAN ZAT AKTIF
MEMUDAHKAN PROSES PENGOLAHAN
SELANJUTNYA
PENGERINGAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI:

• WAKTU
• SUHU
• KELEMBAPAN UDARA
• KETEBALAN BAHAN
• SIRKULASI UDARA
• LUAS PERMUKAAN BAHAN
METODE PENGERINGAN

Bahan berupa Bahan berupa Bahan berupa


Tanaman rendah
akar buah bunga
• Lumut, jamur, • Dirajang atau • Dibelah • Diangin-
thallus, agar- dipotong- • Dijemur anginkan di
agar, rumput potong pendek tempat yg
laut • Dijemur di teduh
• Sinar matahari bawah sinar • Oven suhu
kemudian matahari tanpa diatur rendah
disimpan dlm pelindung 25-35 C
kantung kedap
udara
PROSES PEMBUATAN SIMPLISIA

• pemilihan bahan setelah mengalami proses pengeringan


SORTASI
KERING

• Cahaya, Oksigen/sirkulasi uadara, Reaksi kimia antara bahan dan wadah,


Penyerapan air, Kemungkinan terjadinya dehidrasi, Pengotoran dan atau
pencemaran
• Syarat wadah: inert, tidak beracun, mampu melindungi dari: cemaran
Pengepakan dan mikroba, serangga, kotoran, penguapan bahan aktif, cahaya, oksigen dan
penyimpanan air
Penyimpanan
Suhu Penyimpanan
• R. Kamar (15 -30C)
• Sejuk (5 – 15 C) Kelembapan Penyimpanan Terpisah
• Dingin (0 C)

Sirkulasi udara, cahaya


Bersih didalam dan diluar
matahari, serangga atau Sistem FIFO
R. Penyimpanan
hewan harus diperhatikan

Simplisia rusak/tercemar
Pelabelan (Nama
dipisahkan dan simplisia
simplisia, asal bahan, tgl. Waktu penyimpanan tidak
beracun harus disimpan
Masuk, uji mutu, ket. terlalu lama
dalam ruang terpisah,
Lain)
terkunci dan diberi label
Catatan:
 Simplisia tahan penyimpanan: kulit kayu, kayu, akar, bahan
mengandung damar, resin dan sejenisnya
 Simplisia mudah menyerap air: daun, herba kering, bahan byk
bulu serta tipis, umbi-umbian yang mengandung amilum
(mampu menyerap air 10 – 15% dari bobot bahan)
 Kadar air mencapai lebih dari 8% dapat menguraikan
glikosida
 Kadar air layak simplisia adalah kurang dari 5%
PROSES PEMBUATAN SIMPLISIA
 Pemeriksaan Mutu Simplisia:
METABOLISME

KATABOLISME
• MERUBAH MOLEKUL BESAR MENJADI KECIL
• MELEPASKAN ENERGI

KATALISATOR
BERUPA
ENZYM,

ANABOLISME
• REAKSI YG MEMBENTUK MOLEKUL BESAR
SEPERTI PATI, ASAM NUKLEAT, SELULOSA,
PROTEIN, LEMAK
• MEMERLUKAN ENERGI
METABOLISME PADA TANAMAN:
• MENGHASILKAN SENYAWA
–SENYAWA YANG
DIGUNAKAN DALAM
METABOLISME PROSES BIOSINTESIS
PRIMER
• METABOLIT PRIMER:
KARBOHIDRAT, LEMAK,
PROTEIN, ASAM LEMAK

• MENGHASILKAN SENYAWA
DENGAN AKTIVITAS
BIOLOGIS TERTENTU
METABOLISME
SEKUNDER • METABOLIT SEKUNDER:
ALKALOID, TERPENOID,
FLAVONOID, TANIN DAN
STEROID
FUNGSI METABOLIT
METABOLIT PRIMER
• Untuk kelangsungan hidup seperti pertumbuhan dan perkembangan tanaman

METABOLIT SEKUNDER
• Melindungi tanaman dari serangan mikroba, contohnya tanaman akan membentuk
fitoaleksin, senyawa khusus yang disintesis di sekitar sel yang terinfeksi
• Mempertahankan diri dari gangguan predator
• Melawan gangguan herbivora yaitu dengan membentuk senyawa toksik yang
menyebabkannya menjadi beracun.
• Perlindungan terhadap lingkungan, misalnya antosianin diproduksi untuk melindungi
tanaman dari terpaan sinar UV
• Memenangkan persaingan dengan cara menghasilkan senyawa yang bersifat alelopati, beracun
terhadap tanaman lain di sekitarnya
• Sebagai agen atraktan, menarik kehadiran serangga dan herbivora lain untuk membantu
penyebaran biji. Senyawanya berupa pigmen yang membuat organ reproduksi berwarna
cerah
KARBOHIDRAT
 Karbohidrat merupakan salah satu senyawa metabolit primer
hasil biosintesa pada tumbuhan
 Karbohidrat memiliki peranan yang penting kelangsungan
hidup organisme
 Karbohidrat merupakan sumber energi yang hanya
diproduksi oleh tumbuhan
Karbohidrat
 Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon,
hidrogen dan oksigen. Jumlah atom hidrogen dan
oksigen merupakan perbandingan 2:1 seperti pada
molekul air
 Biasanya mengikuti rumus empiris
Cn(H2O)n  Karbo – Hidrat (Air)
 Glukosa C6(H2O)6 = C6H12O6
 Pada awalnya disebut Hidrat dari karbon
Istilah Kurang Cocok (?)
 1880 ditemukan adanya ketidaksesuaian antara rumus empiris
dengan :
1. Asam Asetat C2(H2O)2 = C2H4O2
2. Formaldehida C(H2O) = CH2O
Keduanya bukan golongan karbohidrat
 Karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi aldehid dan
polihidroksi keton
Tata Nama yg Tepat
Karbohidrat

Rumus Empiris Rumus Struktur

Gugus Fungsi
Karbonil

Aldehid Keton

Aldosa Ketosa
Rumus Struktur
 Glukosa
Rumus Struktur
 Fruktosa
Rumus Struktur
 Galaktosa
Rumus Struktur
 Ribosa
BIOSINTESIS KARBOHIDRAT
KARBOHIDRAT BERDASARKAN
AVAILABILITAS BAGI TUBUH:
Karbohidrat Tersedia Karbohidrat Tidak Tersedia

• karbohidrat yang dapat dicerna • Karbohidrat yang tidak dapat


dan/atau diserap serta dimetabolisasi dihidrolisis oleh enzim-enzim yang
dalam tubuh terdapat dalam saluran pencernaan
• monosakarida (misalnya glukosa, manusia
fruktosa, dan galaktosa); disakarida • Oligosakarida yang tergolong sebagai
dan seri rafinosa (rafinosa, stakhiosa dan
• oligosakarida (misalnya sukrosa, • Verbaskosa); polisakarida glukan
laktosa, maltosa, trehalosa dan (selulosa); polisakarida turunan
• oligosakarida lain yang sejenis (hemiselulosa, lignin, gum, pektin);
dengan maltosa dan isomaltosa); • beberapa macam disakarida misalnya
• polisakarida (misalnya pati, dekstrin, laktulosa
dan glikogen); kelompok gula
alkohol
• dan senyawa-senyawa sejenis
PENGGOLONGAN KARBOHIDRAT

MONOSAKARIDA DISAKARIDA

OLIGOSAKARIDA POLISAKARIDA
MONOSAKARIDA
 Karbohidrat yang tidak dapat dipecah dengan cara hidrolisis
 Biasanya disebut dengan menambahkan akhiran ose (atau osa
dalam istilah indonesia) pada akhir kata
 Penggolongan monosakarida tergantung dari jumlah atom
oksigen yang terdapat di dalam senyawa.
 Dengan demikian monosakarida digolongkan sebagai biosa,
triosa, tetrosa, pentosa, hektosa dan heptosa
 Gula yang mengandung gugus keton dinamakan ketosa,
sedangkan yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa
 Yang termasuk dalam golongan monosakarida adalah glukosa,
fruktosa dan galaktosa
BEBERAPA CONTOH STRUKTUR
KIMIA GOLONGAN KARBOHIDRAT
• Monosakarida ini kadang-kadang disebut sebagai dekstrosa
atau gula anggur
GLUKOSA

• disebut juga sebagai gula darah


• Glukosa terdapat banyak dalam buah-buahan, sayur-
sayuran,madu, sirup jagung dan molase (tetes tebu)
• Kadar gula dalam darah dalam keadaan normal adalah sekitar
80-100 mg per 100 ml darah
• Glukosa dapat direduksi menjadi suatu gula alkohol, yaitu
sorbitol
• Glukosa berupa kristal monohidrat, glukosa larut dalam air
dan rasa manisnya lebih rendah 25% dibandingkan dengan
gula sukrosa (gula pasir)
GLUKOSA
Fruktosa dan Galaktosa
 mempunyai rumus formula kimia yang sama dengan glukosa
(C6H12O6), tetapi berbeda dalam susunan atom hidrogen
dan oksigen pada rantai karbonnya
 Galaktosa tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam
seperti halnya glukosa dan fruktosa, tetapi dihasilkan di dalam
tubuh selama berlangsungnya proses pencernaan laktosa (gula
susu)
Fruktosa dan Galaktosa
 Fruktosa di gunakan sebagai pelengkap nutrisi secara
paranteral atau pun oral, dan dianjurkan dalam kasus keadaa
darurat diabetes
 Untuk hewan fruktosa digunakan sebagai pencegah ketosis
 Di bidang industri dipakai untuk mencegah pecahnya es krim
ketika telah terbentuk adukan krim yang halus
 Dalam sediaan farmasi terdapat pada Frutabs, Fructose
Injection dan Fructose and Sodium Chlorida Injection
Simplisia
 Monosakarida :
A. Glukosa
1. Akar manis (Glychyrrhizae radix)
Tanaman asal : Glycyrrhiza glabra
Famillia : Leguminaceae
Kegunaan : Demulsen, laksansia dan
dapat digunakan untuk
menutupi rasa pahit obat
2. Kulit batang delima (Granati cortex)
Tanaman asal : Punica granatum L
Familia : Punicaceae
Kegunaan : Pengkelat, antelmetikum dan anti diare

3. Akar sengketan (achyranthi Radix)


Tanaman asal : Achytanthes aspera
Familia : Punicaceae
Kegunaan : Mengurangi rasa nyeri
(analgetik),peluruh dahak (ekspektoran)
B. Fruktosa
Madu lebah selain glukosa juga
mengandung fruktosa. Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang
mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi kekiri dan
karenanya disebut juga levulosa. Pada umumnya monosakarida
dan disakarida mempunyai rasa manis
DISAKARIDA
 Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan lain,
membentuk satu molekul
 Yang termasuk dalam golongan disakarida adalah sukrosa,
laktosa dan maltosa
SUKROSA
 Sukrosa merupakan satu-satunya disakarida yang terdapat
dalam keadaan bebas secara melimpah pada tanaman,
meskipun telah dilaporkan juga bahwa maltosa kadang-
kadang terdapat eksudat dalam bentuk getah.
 Sukrosa juga terdapat dalam sari buah-buahan, air batang
tebu, gula bit, getah sejenis maples, dan tanaman lain
SUKROSA
LAKTOSA
 Laktosa adalah gula yang mereduksi diperoleh dari susu dan
pada hidrolisis menghasilkan satu molekul galaktosa dan satu
molekul glukosa.
 Sementara gentibiosa di alam terdapat dalam keadaan terikat
sebagai gentiobiosida. Dapat diperoleh dengan hidrolisis
gentianosa, suatu gula yang terdapat dalam akar Gentiana
latea.
LAKTOSA
 Oleh karena sifatnya yang inert maka laktosa sering
digunakan sebagai bahan pengencer tablet, pengencer obat
keras (opium), dan pengencer obat lainnya.
 Laktosa kurang manis dibandingkan dengan sukrosa, tetapi
lebih mudah dihidrolisis.
 Laktosa digunakan sebagai bahan makanan untuk bayi dan
berguna untuk memelihara mikrofolia usus, sebab merupakan
substrat yang baik bagi Lactobasilli.
 Laktosa juga mudah diubah menjadi asam laktat oleh
Lactobacillus bulgaricus dan ini pulalah yang menyebabkan
susu bisa berasa asam.
GUGUS LAKTOSA
MALTOSA
 Maltosa adalah disakarida yang jarang terdapat dalam keadaan
bebas di alam.
 Maltosa dihasilkan dalam jumlah besar dengan hidrolisis dari
amilum dalam waktu berkecambanya gandum atau padi-
padian lain.
 Maltosa merupakan gula yang mereduksi ada pada hidrolisis
menghasilkan dua molekul glukosa
 Oligosakarida (Disakarida)
A. Sukrosa
1. Gula tebu (Saccharum cortex)
Tanaman asal : Saccharum officinarum
Famillia : Graminae (Poaceae)
Kegunaan : Bahan dasar pemanis
2. Gula Beet
Tanaman asal : Beta vulgaris
Famillia : Chenopodiaceae
Kegunaan : Bahan dasar Pemanis
Gambar Tanaman Beet
B. Laktosa
1. Saccharum Lactis (SL)
Asal : Bos taurus Linn
Famillia : Bovidae
Kegunaan : Diluen pada pembuatan tablet, pemanis
Penggolongan Karbohidrat
 Oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai
molekul yang terdiri atas beberapa molekul
monosakarida. Dua molekul monosakarida yang
berikatan satu dengan lain, membentuk satu molekul
disakarida. Oligosakarida yang lain adalah trisakarida
yaitu yang terdiri atas tiga molekul monosakarida dan
tetrasakarida yang terbentuk dari empat moleku
monosakarida. Oligosakarida yang paling banyak
terdapat dalam alam ialah disakarida
Contoh Oligosakarida
 Sukrosa adalah gula yang kita kenal sehari-hari baik dari
tebu maupun dari bit, selain itu sukrosa terdapat pula
pada tumbuhan lain misalnya dalam wortel. Dengan
hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan
glukosa dan fruktosa
 Laktosa
 Rafinosa
 Maltosa
PENGGOLONGAN KARBOHIDRAT
 Polisakarida adalah karbohidrat yang
mempunyai molekul yang lebih
kompleks, yang terdiri dari molekul-
molekul monosakarida yang kadangkadang
jumlahnya mencapai ribuan buah.
POLISAKARIDA
TIDAK
DAPAT DI
DAPAT
CERNA
DICERNA
PATI SELULOSA

DEKTRIN HEMISELULOSA

GLIKOGEN GUM

PEKTIN
PATI
 Amilum atau dalam bahasa sehari-hari sering disebut pati
terdapat pada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Batang
pohon sagu mengandung pati yang setelah dikeluarkan dapat
dijadikan bahan makanan rakyat di Maluku. Umbi yang
terdapat pada ubi jalar atau akar pada ketela pohon atau
singkong
STRUKTUR KIMIA PATI
PATI / AMILUM
 Pati dalam jaringan tanaman mempunyai bentuk granula
(butir) yang berbeda-beda. Di bawah mikroskop, jenis-jenis
pati dapat dibedakan menurut sumbernya karena mempunyai
bentuk dan ukuran yang berbeda. Pati bersifat tidak larut
dalam air dingin, tetapi bila dipanaskan dengan air akan
membentuk pasta, karena granula pati membengkak
(menyerap air) dan tidak dapat kembali lagi ke kondisi
semula. Proses perubahan ini disebut gelatinisasi pati. Proses
pemasakan membuat bahan-bahan pangan yang mengandung
pati menjadi lebih enak rasanya dan lebih mudah dicerna.
Glukosa merupakan produk akhir pencernaan pati di dalam
tubuh.
DEKSTRIN
 Dekstrin adalah turunan pati yang terbentuk apabila pati dihidrolisis.
 Dekstrin mengandung amilosa dan amilopektin, namun rantainya jauh lebih
pendek dibandingkan pati.
 Apabila pati dihidrolisis oleh alfa-amilase, maka akan terdapat molekul sisa yang
tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut oleh enzim tersebut, yang disebut sebagai
“alpha-limit dextrin”.
 Bila enzim beta-amilase yang digunakan, maka molekul sisanya disebut sebagai
“beta-limit dextrin”.
 Pada hidrolisis lebih lanjut, dektrin akan diubah menjadi maltosa dan akhirnya
glukosa.
 Dekstrin dalam jumlah yang cukup berarti terdapat dalam sirup jagung (yang
dibuat dengan cara hidrolisis pati jagung); jumlah yang lebih sedikit terdapat
dalam tepung terigu (dari gandum), madu, jagung, kacang-kacangan dan beras.
GLIKOGEN
 Glikogen Seperti amilum, glikogen juga menghasilkan D-
glukosa pada proses hidrolisis. Pada tubuh kita glikogen
terdapat dalam hati dan otot. Hati berfungsi sebagai
tempat pembentukan glikogen dari glukosa. Apabila
kadar glukosa dalam darah bertambah, sebagian diubah
menjadi glikogen Tubuh mempunyai kapasitas terbatas
untuk menyimpan
GLIKOGEN
 glikogen, yaitu hanya sekitar 350 g. dua per tiga dari jumlah
glikogen tersebut disimpan dalam otot (glikogen otot), yang hanya
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi sel-sel otot.
Sedangkan glikogen yang terdapat dalam hati (sekitar Satu per tiga
dari jumlah total glikogen dalam tubuh), dapat digunakan sebagai
sumber energi bagi seluruh tubuh. Cadangan glikogen tubuh akan
dihidrolisis menjadi glukosa yang kemudian dioksidasi menjadi
energi, bila karbohidrat (pati, gula) tidak tersedia dalam saluran
pencernaan, misalnya pada waktu puasa atau sewaktu melakukan
aktivitas fisik yang cukup berat (misalnya olahraga)
SELULOSA
 Selulosa merupakan unsur pembentuk utama kerangka
tanaman. Dari seluruh senyawa karbon yang terdapat dalam
tanaman, sekitar 50% merupakan selulosa.
 Manusia dan hewan karnivora tidak mempuyai enzim yang
diperlukan untuk mencerna selulosa (yaitu enzim selulase).
 Residu yang tidak dicerna ini memberikan sifat bulk (bulky)
pada makanan dan ini diperlukan untuk mempertahankan
gerakan perstaltik usus.
 Minimal diperlukan 100 mg serat kg berat badan per hari
untuk merangsang pergerakan usus yang normal dan untuk
membantu pembuangan kotoran (feses) yang normal.
SELULOSA
 Konsumsi pangan berserat rendah dapat menyebabkan
sembelit (susah buang air besar). Selain itu juga, dapat
menyebabkan timbulnya penyakit divertikulosis (benjolan
pada permukaan usus) dan kanker usus besar.
 Konsumsi serat yang tinggi selain dapat mencegah timbulnya
penyakit penyakit tersebut, secara tidak langsung juga dapat
mencegah timbulnya aterosklerosis dan penyakit jantung
koroner. Akan tetapi, konsumsi serat yang terlalu tinggi dapat
menghambat pencernaan dan penyerapan zat -zat gizi dalam
usus. Selain itu beberapa macam vitamin dan mineral dapat
terganggu penyerapannya oleh susu, karena terlindungi oleh
serat.
SELULOSA
FUNGSI DAN KHASIAT KARBOHIDRAT DALAM
DUNIA FARMASI:
1. Beberapa sediaan farmasi yang mengandung glukosa:
a. Infus
b. Injeksi dekstrosa dan NaCl
c. Larutan antikoagulan desktroksa, natrium sitrat n asam sitrat
d. Sirup hipofosfit
e. Tablet dekstrosa NaCl
f. Injeksi bismut
FUNGSI DAN KHASIAT KARBOHIDRAT DALAM
DUNIA FARMASI:
2. Fruktosa di gunakan sebagai pelengkap nutrisi secara paranteral
atau pun oral, dan dianjurkan dalam kasus keadaa darurat
diabetes. Dalam sediaan farmasi terdapat pada Frutabs, Fructose
Injection dan Fructose and Sodium Chlorida Injection
3. Pada bidang farmasi sukrosa digunakan untuk menutupi rasa
obat. Dalam kadar lebih tinggi dari 60%, berfungsi sebagai
bahan pengawet karena tekanan osmosisnya tinggi sementara
tekanan uapnya rendah. Gula sukrosa dipakai sebagai bahan
pemicu fermentasi etanol, butanol, gliserol, asam sitrat
FUNGSI DAN KHASIAT KARBOHIDRAT DALAM
DUNIA FARMASI:
4. Produk farmasi yang mengandung laktosa antara lain
Saccharated Ferroud Carbonat NF dan Ipecac and Opium Powder NF,
BP.
5. Amilum atau pati digunakan sebagai bahan penyusun dalam
serbuk awur dan sebagai bahan pembantu dalam pembuatan
sediaan farmasi meliputi bahan pengisis tablet, bahan
pengikat dan bahan penghancur.
6. Suspensi amilum dapat diberikan secara oral sebagai
antidotum terhadap keracunan iodium dan amilum gliserin
bisa digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk
suppositoria.

Anda mungkin juga menyukai