Stabilitas obat adalah derajat degradasi suatu obat dipandang dari segi kimia. Stabilitas obat dapat diketahui dari ada tidaknya penurunan kadar selama penyimpanan. Faktor yang mempengaruhi
– Biologi : adanya mikroorganisme dapat menguraikan obat
– Fisika : suhu, cahaya, kelembaban, serta zat lain yang mampu mempercepat degrdasi obat. – Kimia : tercampur dengan zat kimia tertentu merusak kestabilan obat – Waktu paruh : waktu yang diperlukan sampai waktu konsentrasi obat menjadi setengah konsentrasi semula – Waktu kadaluarsa : waktu yang diperlukan sampai waktu konsentrasi obat menjadi 90% konsentrasi semula Spektrofotometri
– Spektrofotometri adalah suatu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk mengukur konsentrasi sampel secara kuantitatif berdasarkan interaksi sampel dan cahaya. Alat pengukurnya disebut spektrofotometer SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
• Spektrofotometer uv-vis adalah pengukuran serapan cahaya
didaerah ultraviolet (200-400 nm) dan sinar tampak (400-800 nm) oleh suatu senyawa. • Syarat sampel dapat diukur oleh spektrofotometer uv-vis: a. Berbentuk larutan b. Punya gugus kromofor/ ikatan rangkap terkonjugasi VITAMIN C
• Nama lain = acidium ascorbicum
• Struktur kimia = C6H8O6 • Pemerian = Bentuk berupa serbu atau hablur, warna putih atau agak kuning, rasa asam, tidak berbau • Kelarutan = mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%), praktis tidak larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya ALAT DAN BAHAN ALAT : BAHAN : • Alat Spektrofotometer • Aquades • Gelas ukur • Vitamin C • Gelas beaker • Labu takar volum • Tablet Vitamin C • Pipet volum • Tabung reaksi • Timbangan analitik CARA KERJA 1. PEMBUATAN KURVA KALIBRASI Dibuat larutan induk vitamin C (200 µg/ml atau ppm) dengan cara melarutkan 50 mg vitamin C dalam 25 ml air. Dilakukan pengenceran dari larutan induk untuk konsentrasi 4,6,8,10,12,14,16,18,20 µg/ml. Dilakukan pengamatan dengan spektrofotometer untuk masing-masing konsentrasi pada panjang gelombang 265 nm. Dibuat kurva hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi yang teramati di spektrofotometer. 2. PENENTUAN STABILITAS VITAMIN C Digerus tablet vitamin C. Ditimbang serbuk tablet vitamin C sebanyak 50 mg lalu dilarutkan dengan aquadest hingga volume akhir 100mL. Diambil 1 mL larutan lakukan pengenceran ditambahakan aquades hingga 50 ml. Diambil 10 ml larutan vitamin C dimasukkan kedalam 24 vial. Kemudian dimasukkan kedalam oven dengan suhu 40,50 dan 60ºC. Untuk suhu 40ºC dan 50ºC dimasukkan 8 vial. Sedangkan pada suhu 60ºC dimasukkan 8 vial. Diambil 1 vial dari masing-masing suhu setelah 10 menit, didinginkan di lemari es. Kemudian di ukur absorbansi larutan tersebut untuk menentukan konsentrasinya dengan spektrofotometer UV. Diambil lagi vial dari masing-masing suhu pada waktu 20,30,45,60,90 dan 120 menit, kemudian didinginkan dilemari es. Kemudian di ukur absorbansi larutan tersebut untuk menentukan konsentrasinya dengan spektrofotometer UV. Dimasukkan nilai absorbansi pada persamaan garis yang didapat dari kurva kalibrasi.