Anda di halaman 1dari 20

ABSES PAYUDARA

FERA ROSMA GUSMITA


TIKA JULIA ZALPI
PUJA AKSARAA
PUTRI DEWI SARTIKA
ZIL AFDILLA
Pengertian
Abses payudara adalah suatu penimbunan
nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi
bakteri. Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan
yang sehat, maka akan terjadi infeksi. Sebagian
sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang
berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel
darah putih yang merupakan pertahanan tubuh
dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam
rongga tersebut dan setelah menelan bakteri,
sel darah putih akan mati. Sel darah putih inilah
yang mengisi rongga tersebut.
etiologi
Infeksi payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang
banyak ditemukan pada kulit yang normal
(Staphylococcus aureus).
Suatu Infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui
beberapa cara :
•Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka dari tusukan
jarum tidak steril.
• Bakteri menyebar dari suatu infeksi dibagian tubuh
yang lain.
• Bakteri yang dalam keadaan normal, hidup di dalam
tubuh manusia dan tidak menimbulkan gangguan,
kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses.
Tanda dan gejala
•payudara lebih mengkilap dan berwarna merah.
•benjolan terasa lunak karena berisi nanah.
Kadang-kadang keluar cairan nanah melalui
puting susu. Bakteri terbanyak penyebab nanah
pada payudara adalah stafilokokus aureus dan
spesies streptokokus.
•Pada lokasi payudara yang terkena akan tampak
membengkak.Bengkak dengan getah bening
dibawah ketiak
•nyeri dan teraba masa yang fluktuatif / ‘empuk
• sensasi rasa panas pada area yang terkena
•Demam dan kedinginan, menggigil
•Rasa sakit secara keseluruhan
•Malaise, dan timbul limfadenopati pectoralis,
axiller,parasternalis, dan subclavia.
faktor resiko
Diabetes mellitus
Selain diabetes dan obesitas yang merupakan
faktor risiko utama, beberapa faktor lain
ternyata dapat meningkatkan risiko abses
payudara. Hal ini terungkap dalam sebuah
penelitian di University of Iowa, yang
dipublikasikan dalam Journal of The American
College of Surgeons edisi Juli 2010.
patofisiologi
• Luka atau lesi pada putting terjadi peradangan
masuk (organisme ini biasanya dari mulut bayi)
nya pengeluaran susu terhambat nya produksi
susu normal nya penyumbatan duktus nya
terbentuk abses.
• Abses dikulit atau dibawah kulit sangat mudah
dikenali, sedangkan abses dalam seringkali
sulit ditemukan. Diagnosis ditegakkan
berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
•Jika tidak sedang menyusui, bisa ditemukan
mammografi atau biopsy payudara.
•Pada penderita abses biasanya pemeriksaan
darah menunjukkan peningkatan jumlah sel
darah putih. Untuk menentukan ukuran dari
lokasi bses dalam, bisa dilakukan pemeriksaan
roentgen, USG atau CT scan.
penanganan
•Untuk meringankan neri dan mempercepat
penyembuhan, suatu abses bisa ditusuk dan
dikelaurkan isinya dengan insisi. Insisi bisa dilakukan
radial dari tengah dekat pinggir areola, ke pinggir
supaya tidak memotong saluran ASI.
•Suatu abses tidak memliki aliran darah, sehingga
pemberian antibiotic biasanya sia-sia. Antibiotic bisa
diberikan setelah suatu abses mongering dan hal ini
dilakukan untuk mencegah kekambuhan. Antibiotic
juga diberikan jika abses menyebarkan infeksi ke bagian
tubuh lainnya.
•Dapat diberikan parasetamol 500mg tiap 4 jam sekali
bila diperlukan.
•Dilakukan pengompresan hangat pada payudara
selama 15 – 20 menit, 4 kali/hari.
•Sebaiknya dilakukan pemijatan dan p emompaan air
susu pada payudara yang terkena untuk mencegah
pembengkakan payudara.
•Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda
nyeri (misalnya acetaminophen atau ibuprofen) karena
kedua obat tersebut aman diberikan untuk ibu
menyusui dan bayinya.
MANAJEMEN VARNEY ABSES
PAYUDARA
A. data subjektif

Alasan datang
Dikaji untuk mengetahui tujuan utama pasien datang ke
tenaga kesehatan. Pada kasus ibu nifas dengan abses payudara
alasan datang adalah ingin memeriksakan daerah payudara ibu.
Keluhan utama
Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan pertama
kali pada pasien (Varney, 2007). Pada kasus masa nifas dengan
abses payudara keluhan yang dirasakan ibu adalah ibu merasa
badannya panas, payudaranya terasa sakit dan membengkak dan
mangeluarkan asi sedikit, sehingga tidak bisa menyusui bayinya.
Personal hygiene
Dikaji kebiasaan ibu dalam menjaga
kebersihan dirinya yaitu kebiasaan mandi,
mengganti pembalut minimal 2 kali dalam
sehari. Mencuci tangan denga sabun dan air
setiap kali selesai membersihkan daerah
kemaluan. Dan membersihkan daerah putting
payudara sebelum dan sesudah menyusui.

5/9/2019
B. DATA OBJEKTIF

Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Pasca
melahirkan, denyut nadi dapat menjadi bradikardi maupun lebih cepat.
Denyut nadi yang melebihi 100 kali per menit, harus waspada kemungkinan
infeksi atau perdarahan post partum

Suhu
Satu hari (24jam) postprtum suhu badan akan naik sedikit (37,5°C –
38°C) sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan
kelelahan.. Biasanya pada hari ketiga suhu badan naik lagi karena adanya
pembentukan ASI, buah dada menjadi bengkak, berwarna merah karena
banyaknya ASI. Bila suhu tidak turun kemungkinan adanya infeksi pada
endometrium, mastitis, tractus genitalis atau sistem lain. Biasanya ibu yang
terkena infeksi payudara atau abses payudara akan mengalami Peningkatan
suhu yang cepat dari (37,8 – 40 oC)

5/9/2019
Pemeriksaan fisik
Dada
Observasi apakah simetris atau tidak,
pengeluaran ASI, keadaan putting,
kebersihan.Saat palpasi adakah teraba
benjolan cukup besar dan keras pada
payudara dan Area payudara kemerahan.

5/9/2019
INTERPRETASI DATA
Diagnosis Kebidanan : P_ H…nifas hari ke_ _ dengan infeksi
payudara
Diagnosis Potensial : Abses Payudara
Masalah Aktual :
- Untuk mengetahu masalah yang dapat terjadi kepada ibu akibat
infeksi payudara mastitis, biasanya masalah yang akan terjadi
adalah :
a. Peningkatan suhu yang cepat dari (37,8 – 40 oC)
b. Peningkatan kecepatan nadi
c. Menggigil
d. Malaise umum, sakit kepala
e. Area payudara kemerahan, sangat nyeri saat di tekan, dan
menyakitkan, dengan benjolan yang cukup besar dan keras

5/9/2019
Masalah Potensial :
- Untuk mengetahui kemungkinan masalah yang dapat terjadi
kepada ibu akibat infeksi payudara mastitis agar dapat
ditentukan tindakan apa yang harus di persiapkan, biasanya
masalah yang mungkin terjadi yaitu :
- Discharge putting susu purulenta
- Demam remiten ( suhu naik turun ) disertai mengigil
- Pembengkakan payudara dan nyeri yang hebat massa
berukuran besar, keras dengan area yang tidak rata, kemerahn
dan pucat kebiruan pada kulit, menunjukkan lokasi abses yang
di penuhi pus

5/9/2019
TINDAKAN SEGERA
Menetapkan kebutuhan terhadap
tindakan segera, seperti kompres air hangat,
pemberian analgetik dan antibiotik, menyusui
segera.

5/9/2019
INTERVENSI
1.Jelaskan pada ibu tentang kondisinya berdasarkan
pemeriksaan yang telah dilakukan
2.Jelaskan pada ibu tentang infeksi payudara yang ibu
alami
3.Beritahu ibu untuk kompres hangat pada payudara
yang nyeri.
4.Beritahu ibu untuk meminum obat analgetik agar
rasa nyeri pada bagian payudara yang terkena dapat
berkurang.
5.Memberikan informasi tentang teknik menyusui yang
benar
6.Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
5/9/2019
IMPLEMENTASI
1.Jelaskan pada ibu tentang kondisinya berdasarkan
pemeriksaan yang telah dilakukan
2.Jelaskan pada ibu tentang infeksi payudara yang ibu
alami
3.Beritahu ibu untuk kompres hangat pada payudara
yang nyeri
4.Beritahu ibu untuk meminum obat analgetik agar
rasa nyeri pada bagian payudara yang terkena dapat
berkurang.
5. Memberikan informasi tentang teknik menyusui
yang benar
6Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
5/9/2019
EVALUASI
1.Ibu mengerti dengan penjelasan diberikan
2.Ibu mengerti tentang penyebab infeksi payudara yang
dialaminya
3. Ibu mengerti dengan informasi yang diberikan tentang
kompres hangat pada payudara yang sakit.
4.Ibu mengerti dan mau meminum analgetik yang diberikan
5.Ibu mengeri dengan informasi teknik meyusui yang benar.
6.Ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat
yang cukup.

5/9/2019

Anda mungkin juga menyukai