Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

POLI KESEHATAN IBU DAN ANAK


PUSKESMAS OEPOI

Made A. W. Mahayasa, S. Ked


1108012036

KEPANITERAAN KLINIK STASE IKM-IKKOM


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
PUSKESMAS OEPOI KUPANG
2016
LAPORAN KASUS
KESEHATAN IBU DAN ANAK
PUSKESMAS OEPOI
Oleh:
Nama: Made A. W. Mahayasa, S.Ked
NIM: 1108012036

ANTENATAL CARE (ANC)

I. PENDAHULUAN
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di
negara berkembang. Di Indonesia angka kematian ibu (AKI) masih relatif tinggi biasanya
terkait erat dengan kondisi kesehatan ibu sejak proses kehamilan persalinan dan nifas.
Sedangkan penyebab tidak langsung lebih terkait dengan kondisi sosial, ekonomi, geografis
serta perilaku budaya masyarakat yang terangkum dalam Empat Terlalu (terlalu muda usia,
terlalu tua usia, terlalu banyak anak, terlalu rapat kehamilan) dan Tiga Terlambat (terlambat
mengambil keputusan, terlambat membawa ke fasilitas kesehatan, terlambat mendapat
pelayanan pelayanan kesehatan). Risiko kematian ibu maternal dapat terjadi sejak awal
kehamilan hingga pasca persalinan/nifas dengan risiko paling tinggi terjadi pada periode
persalinan.(1)
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya mengatasi
situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan
merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal
penggunaan alat tranportasi atau komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan,
pendonor darah, pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula
pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan
para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.(2)
Salah satu program Multiple Development Goals adalah meningkatkan kesehatan ibu
dan anak. Hal ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan Ante Natal Care (ANC) secara teratur.
Menurut Kemenkes RI, pemeriksaan antenatal dilakukan dengan standar pelayanan antenatal
dimulai dengan: ukur tinggi badan, timbang berat badan dan Lingkar Lengan Atas (LILA),
ukur tekanan darah, ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU), imunisasi Tetanus Toxoid (TT),
pemberian Tablet besi (fe), tanya/temu wicara.(3)

II. PRESENTASI KASUS


A. KASUS I
Identitas :
- Nama : Ny. N.F.
- Jenis kelamin : Perempuan
- Umur : 30 tahun
- Alamat : Oebufu
Masuk Poli KIA : Senin, 25 April 2015

Anamnesis :
- Pasien datang ke poliklinik KIA Puskesmas Sikumana untuk memeriksakan
kehamilannya. Pasien sudah mengetahui bahwa dirinya hamil sejak kurang lebih 27
minggu yang lalu dan ini adalah kali kedua pasien memeriksakan kandungannya. Ini
merupakan kehamilan pertama pasien. Saat ini pasien tidak memiliki keluhan.
- Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, Diabetes melitus
- Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat maupun makanan
- HPHT : 14 Oktober 2015
- HTP : 21 Juli 2016
- Umur Kehamilan : 27 minggu
pemeriksaan Fisik
- Tekanan Darah : 120/70 mmHg
- Nadi : 86x/menit
- Lila : 27 cm
- Berat Badan : 68 Kg
- Kulit : kulit sawo matang, pucat (-), jaundice (-)
- Mata :
 Konjungtiva : pucat -/-
 Sklera : kuning -/-
 Pupil : isokor, 3mm/3mm
 Refleks cahaya langsung +/+
 Refleks cahaya tdk langsung +/+
- Hidung
 Pernapasan cuping hidung (-)
 Rinorhea (-)
- Jantung : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra, thrill
(-), S1 & S2 tunggal, reguler, gallop (-), murmur (-)
- Paru : ekspirasi inspirasi saat statis dan dinamis sama, retraksi oto-
otot bantu napas (-), sonor, vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-
- Extremitas : Kaki edema (-/-).
- Status Obstetrik : Pemeriksaan Luar
 Inspeksi : Perut tampak membuncit, linea nigra (+), striae albican (+),
putting susu nampak normal dan baik, retraksi puting (-).
 Palpasi :
Leopold 1 : Ballotement (+), tinggi fundus uteri 2 jari diatas pusar.
Leopold 2 : punggung kanan
Leopold 3 : Letak kepala
Leopold 4 : Kepala belum memasuki memasuki PAP
 Auskultasi : DJJ (+) 153x/menit
Pemeriksaan laboratorium
- PST : Positif
- DDR : Negatif
- Hb : 10 gr%
- Gol. Darah :0
Diagnosis
G1P0A0 + UK 27 minggu
Penatalaksanaan
Saat ini kehamilan pasien berada pada trimester kedua. Ini adalah kali kedua pasien
melakukan pemeriksaan kehamilan. Pada kondisi ini disarankan untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan tiap bulan. Pasien dijanjikan untuk melahirkan di fasilitas
kesehatan yakni puskesmas, persiapan biaya maupun asuransi kesehatan, fisik dan jasmani
pasien, untuk obat-obatan diberikan tablet fe, kalk dan vitamin C yang dikonsumsi setiap
hari. Pasien diedukasi mengenai kehamilannya yaitu :
o Saat ini pasien sudah mendekati waktu untuk melahirkan, sehingga segala persiapan
harus segera dilakukan.
o Menjelaskan pada ibu bahwa persalinan wajib ditolong oleh tenaga medis di fasilitas
kesehatan.
o Menjelaskan kepada ibu mengenai pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah,
vitamin C serta kalk, serta mengkonsumsi secara rutin
o Menjelaskan kepada ibu mengenai pola makan dengan gizi seimbang serta pemilihan
menu makanan yang dapat memperbaiki anemia pada pasien. Seperti mengkonsumsi
susu, bayam, daging merah, telur dan lain-lain
o Menjelaskan pada ibu agar suami dan keluarga siap mengantar ibu melahirkan di
Puskesmas PONED / Rumah Sakit PONEK (dengan catatan: bila lokasi tempat tinggal
jauh dari fasilitas kesehatan yang memadai dan siap 24 jam, menyiapkan diri untuk
tinggal di rumah tunggu).
o Istirahat yang cukup, tidak mengerjakan pekerjaan rumah seperti mengangkat beban
berat.
o Menjaga kebersihan diri dengan mandi 2 kali sehari, menggosok gigi, mencuci rambut,
merawat payudara, vagina/vulva, dan kuku.

DOKUMENTASI

Gambar 1.1 Dokter muda sedang melakukan pemeriksaan leopold


B. KASUS II
Identitas :
- Nama : Ny. E.T
- Jenis kelamin : Perempuan
- Umur : 26 tahun
- Alamat : Tuak Daun Merah
Masuk Poli KIA : 25 April 2016

Anamnesis :
- Pasien datang ke poliklinik KIA Puskesmas Oepoi untuk memeriksakan kehamilannya.
Ini merupakan kehamilan keduanya. Pasein saat ini mengeluhkan jantungnya yang
berdebar-debar. Sehingga pasien mudah sekali merasa lelah. Keluahan ini diakui sudah
diarasakn sejak masih kecil, namun baru dialami di kehamilannya yang kedua.
- Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, Diabetes melitus
- Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat maupun makanan
- HPHT : 01 September 2015
- HTP : 08 Juni 2016
- Umur Kehamilan : 34 minggu
pemeriksaan Fisik
- Tekanan Darah : 100/60 mmHg
- Nadi : 80x/menit, ireguler
- Lila : 24 cm
- Berat Badan : 53 Kg
- Tinggi Badan : 145 cm
- Kulit : kulit sawo matang, pucat (-), jaundice (-)
- Mata :
 Konjungtiva : pucat +/+
 Sklera : kuning -/-
 Pupil : isokor, 3mm/3mm
 Refleks cahaya langsung +/+
 Refleks cahaya tdk langsung +/+
- Hidung
 Pernapasan cuping hidung (-)
 Rinorhea (-)
- Jantung : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra, thrill
(-), S1 & S2 ireguler, gallop (-), murmur (+), sistolik
- Paru : ekspirasi inspirasi saat statis dan dinamis sama, retraksi oto-
otot bantu napas (-), sonor, vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-
- Extremitas : Kaki edema (-/-).
- Status Obstetrik : Pemeriksaan Luar
 Inspeksi : Perut tampak membuncit, linea nigra (-), striae albican (-),
putting susu nampak normal dan baik, retraksi puting (-).
 Palpasi :
Leopold 1 : 2 jari bawah pusar pocesus xhypoideus
Leopold 2 : punggung kiri
Leopold 3 : presentasi kepala
Leopold 4 : kepala belum masuk PAP
Auskultasi : DJJ (+) 150x/menit
Pemeriksaan laboratorium
- PST : Positif
- DDR : Negatif
- Hb : 10.2 gr%
- Gol. Darah :0
Diagnosis
G2P1A0 + UK 34 minggu + Aritmia
Penatalaksanaan
Pasien mengalami aritmia sehingga pasien dikosulkan ke dokter ahli jantung untuk
penentuan proses persalinan. Selain itu, pasien juga mendapat konseling dan pengobatan
rutin dari poli KIA.
- Pasien diberikan tablet fe, kalk dan vitamin C yang dikonsumsi setiap hari.
- Pasien diedukasi mengenai kehamilannya yaitu :
o Menjelaskan pada ibu untuk memeriksakan kehamilan minimal empat kali ke
bidan atau dokter
o Menjelaskan kepada ibu mengenai pentingnya mengkonsumsi tablet tambah
darah, vitamin C serta kalk, serta mengkonsumsi secara rutin untuk
memperbaiki anemia dan mencegah terjadinya kecacatan serta BBLR (berat
badan lahir rendah)
o Menjelaskan kepada ibu mengenai pola makan dengan gizi seimbang serta
pemilihan menu makanan yang dapat memperbaiki anemia pada pasien.
Seperti mengkonsumsi susu, bayam, daging merah, telur dan lain-lain
o Menjelaskan pada ibu pentingnya melahirkan di fasilitas kesehatan dengan
bantuan tenaga kesehatan.
o Menjelaskan pada ibu agar suami dan keluarga siap mengantar ibu melahirkan
di Puskesmas PONED / Rumah Sakit PONEK (dengan catatan: bila lokasi
tempat tinggal jauh dari fasilitas kesehatan yang memadai dan siap 24 jam,
menyiapkan diri untuk tinggal di rumah tunggu).
o Istirahat yang cukup, tidak mengerjakan pekerjaan rumah seperti mengangkat
beban berat.
o Menjaga kebersihan diri dengan mandi 2 kali sehari, menggosok gigi, mencuci
rambut, merawat payudara, vagina/vulva, dan kuku.

DOKUMENTASI

Gambar 2.1 Dokter muda sedang melakukan pemeriksaan leopold


DAFTAR PUSTAKA

1. Simarmata OS, Armagustini Y, Bisara D. Determinan Kejadian Komplikasi Persalinan


di Indonesia. J Ekol Kesehat. 2012;Volume 11.
2. Dinas Kesehatan Kabupatn Lamongan. Kesehatan Ibu dan Anak [Internet]. 2015 [cited
2016 May 18]. Available from: http://lamongankab.go.id/instansi/dinkes/kesehatan-ibu-
dan-anak/
3. Pendahuluan [Internet]. 2015 [cited 1BC May 20]. Available from:
http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/86137/potongan/S1-2015-320147-
introduction.pdf.

Anda mungkin juga menyukai