Anda di halaman 1dari 35

Tugas Kuliah Pakar :

IMPLANT SUPPORTED DENTURE


(Sejarah dan Definisi Implant
Supported Denture)
Presented by :
Kelompok 1
• Afifa Tasya Nur Farisky • Lisa Dayana Fitri
• Anfasa Salsabila • Michelia Alba Arianto
• Annisha Savira • Mutia Yasmin
• Arina Zuhaila Amna • Nadhila Afif Hidayatillah
• Chiquiteta Mariska C • Novianna Tri Handayani
• Dewi Monica Ramadhanti • Prisila Widuanti
• Dinda Vinca Rosa • Risma Indriani
• Faiza Munabari Saskia
• Sabiilul Istiqomah
• Ferina Widiyasari
• Shintia Permata Ayuningtyas
• Hasan Lukman
• Sita Ratna Pratis
• Hilma Yunita Nurenda
• Ulfa Cantik Putri Pramesthi
• Iqlima Mindaniati
Pendahuluan :
IMPLANT SUPPORTED DENTURE

• Kehilangan gigi merupakan masalah yang sering


dijumpai dimana penyebab dari kehilangan gigi karena
karies gigi
• Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
diketahui prevalensi kehilangan gigi pada kelompok
usia 55-64 tahun sebesar 5,9% dan pada usia ≥ 65 tahun
sebesar 17,6%
• Kehilangan beberapa gigi atau edentulous ini dapat
menyebabkan gangguan fungsi pengunyahan, bicara
dan penampilan
Pendahuluan :
IMPLANT SUPPORTED DENTURE

• Akan tetapi pada saat ini banyak solusi yang


dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
kehilangan gigi yaitu dapat dengan
menggunakan gigi tiruan lepasan, gigi tiruan
cekat atau mahkota jaket dan implant gigi
• Implan gigi ditanam untuk menggantikan akar
gigi selain itu implant gigi memiliki bentuk
yang sama dengan gigi yang sebenarnya.
Pendahuluan :
IMPLANT SUPPORTED DENTURE
• Implan gigi pertama kali digunakan oleh
masyarakat China dan juga masyarakat Mesir
Kuno.
• Pada masyarakat China melakukan implant
gigi dengan menggunakan pasak bambo yang
diukir sehingga dapat masuk ke tulang
• Sedangkan pada masyarakat Mesir Kuno
menggunakan logam langka atau gading
Pendahuluan :
IMPLANT SUPPORTED DENTURE
• Pada awal mulanya proses penanaman implant
dilakukan dengan cara yang cukup berbahaya
yaitu gigi yang akan diimplan dimasukkan ke
dalam tulang dengan di palu.
• Lalu pada tahun 1952 seorang ahli bedah
orthopedic menyadari bahwa titanium
memiliki bahan unik yang menyebabkan
tulang dapat menyatu yang kemudian muncul
teknik Osseointegration yang terus diperbarui
agar dapat menggantikan gigi dengan
sempurna.
Pendahuluan :
IMPLANT SUPPORTED DENTURE

• Namun pada pasien dengan edentulous total


tidak mampu mengonsumsi diet dengan tekstur
normal karena pergerakan dari protesa.
• Pergerakan dari protesa ini dikarenakan
resorpsi tulang alveolar yang menyebabkan
retensi menjadi berkurang pada penggunaan
protesa konvensional
Pendahuluan :
IMPLANT SUPPORTED DENTURE
• Maka dari itu untuk merekonstruksi dan untuk
merestorasi kemampuan pasien untuk mengonsumsi
diet dengan tekstur yang normal maka penempatan
implant sebagai pendukung overdenture merupakan
hal yang baik
• Terdapat banyak bukti mengenai penanaman implant
overdenture lebih unggul dibandingkan protesa
konvensional
• Selain itu pemakaian implant supported denture
memudahkan pasien dalam menjaga kebersihan
rongga mulut dan pasien merasa nyaman karena
stabilitas yang baik
Sejarah Implan
Dental :
Permulaan
2500 SM 
bangsa mesir purba
menstabilkan gigi dengan kawat
ligatur dari emas.

300 M 
Bangsa Fonesia membuat gigi tiruan
dari gading yang dipahat mirip gigi
500 SM  asli. Gigi tiruan ini distabilkan
Bangsa Etruria menggunakan dengan kawat emas untuk
kawat emas untuk mengembalikan membuat bridge cekat.
fungsi oral manusia. Mereka juga
menggunakan gigi tiruan dari tulang
lembu.
Sejarah Implan
Gigi :
Jaman
Pertengahan
600M Bangsa Maya adalah
bangsa pertama yang
menggunakan implan gigi.
800 M : Implan yang terbut
Implan dibuat dari kerang.
Impan dipasang menggantikan dari batu dipakai dalam
gigi mandibula. kebudayaan Honduras.
Bukti sejarah diradiografi
pada tahun 1970an.
Sejarah Implan
Gigi :
Jaman Modern
• 1500 M  Gigi dari tengkorak orang mati digunakan untuk
alotransplantasi dan distabilkan dengan berbagai macam
bahan.

• 1700 M  Dr. Hunter bereksperimen menanamkan gigi


manusia pada jengger ayam. Hasilnya, gigi melekat kokoh
pada jengger dan darah ayam memasuki pulpa. Temuan ini
menyarankan implantasi gigi dari manusia ke manusia.
• 1930an  Drs. Alvin and Moses Strock memasang fixture
berulir berbahan Vitallium. Inilah awal penggunaan logam
biokompatibel untuk implant gigi.
• 1970an  implan gigi berbahan titanium mulai digunakan.
Bahan ini menaikkan tingkat keberhasilan implan
gigi sampai jaman sekarang.
Definisi Implan
Implan gigi  suatu alat yang ditanam secara bedah ke dalam
jaringan lunak atau tulang rahang sehingga dapat berfungsi
sebagai akar pengganti untuk menahan gigi tiruan maupun
jembatan.
Implan gigi  merupakan salah satu cara untuk mengganti
gigi yang hilang sehingga diperoleh fungsi pengunyahan,
estetik dan kenyamanan yang ideal.
Komponen Dasar
Implan

• Implant body  yang biasanya disebut implant atau fixture.


Bagian ini akan tertanam dalam tulang dan menghubungkan
implan body dengan suprastrukturnya ( gigi tiruan sendiri).
• Suprastruktur (gigi tiruan)  terbagi dua jenis yaitu gigi
tiruan cekat dan gigi tiruan lepasan.
• Gigi tiruan cekat gigi tiruan bersandar pada implan dengan
dua cara dengan sistem skrup dan penyemenan.
• Gigi tiruan lepasan dukungan implan ada tiga penjangkaran
yaitu bar/sleeve (clip) joint akan menghubungkan dua atau
lebih implan, ball / cap anchorage, dan magnet.
Overdentur
• elogis bagi dokter gigi untuk
Overdenture  metode yang
digunakan dalam prosthodontik preventif. Perawatan
overdenture pada dasarnya adalah konsep prostodontik
preventif karena mencoba untuk memempertahankan beberapa
gigi alami yang tersisa.

• Terdapat dua prinsip fisiologis yang berhubungan dengan


perawatan ini yaitu :
1. untuk mempertahankan tulang alveolar di sekitar gigi.
2. berhubungan dengan mempertahankan fungsi
mekanisme sensorik jaringan periodontal untuk
memandu dan memantau fungsi gnathodinamis.
Overdenture Implant
Adalah prostesis gigi yang menutupi dan bertumpu pada implan
gigi, atau prostesis gigi yang menutupi dan sebagian didukung
oleh implan gigi (Polychronakis and Kourtis, 2017)

Indikasi utama untuk overdenture implan adalah mengurangi


jumlah implan, 2 untuk mandibula dan 4 untuk rahang atas.

Keberhasilan pemakaian impalan tergantung oleh osseointegrasi.


Osseointegrasi merupakan hubungan struktural langsung antara
tulang dan permukaan implan yang menerima beban. Tidak ada
jaringan ikat lunak dan ligamen periodontal yang ditemui antara
tulang dan implan, implan yang terosseointegrasi dengan baik
dapat berfungsi tanpa adanya mobilitas.
Klasifikasi Overdenture Implant

Overdenture yang didukung jaringan (tissue-supported/implant-retained)

Didasarkan pada dua implan dan didesain mengikuti prinsip


yang sama dengan gigi palsu konvensional, tetapi rateined pada
implant menggunakan mekanisme retensi (attachement) seperti,
misalya, bola, pelacak atau magnet.

Overdentures yang didukung


jaringan terutama digunakan
untuk pengobatan mandibula
edentulous, karena sulit untuk
mencapai retensi hanya dari 2
implan dan juga mendukung
jaringan rahang atas, karena
ketebalan jaringan lunak.
Klasifikasi Overdenture Implant

Overdenture yang didukung oleh jaringan dan implant


(tissue-and-implant supported)
Dipertahankan oleh struktur atas yang diamankan dengan dua
implan,biasanya diposisikan di daerah anterior mandibular atau
maksila. Jenis restorasi ini didukung keduanyadari jaringan lunak
dan implan. Mekanisme pendukung dan retensi biasanya
merupakan bar yang menghubungkan implant dengan klip
terintegrasi di dasar restorasi. Atau, jenis mekanisme retensi
lainnya seperti (ball attachment atau locators) dapat digunakan,
Klasifikasi Overdenture Implant

Overdenture yang didukung oleh implan


(Implant-supported overdentures)

• Jumlah minimum implan yang dibutuhkan untukmandibula


adalah 4 sedangkan untuk maksila 4-6 implan diperlukan.
• Jumlah implan juga dipengaruhi olehlebar lengkungan
edentulous dan ekstensitabel oklusal yang direncanakan.
• Kekuatan oklusal selama pengunyahan terutama diserap oleh
implan, sehingga mukosa sedikit dimuat .
Overdenture Implan Berdasarkan
Retensi

Overdenture yang menggunakan ball


attachment. Mc Gill Consenssus Meeting di
Quebec Canada pada tahun 2002.
Retensi overdenture kaitan bar diperoleh dari
desain hubungan clip pada fitting surface gigi
tiruan dengan bar yang menempel pada
implan gigi. Keuntungan kaitan ball dan bar
adalah daya retensi yang memadai
dan mengurangi gaya tipping pada abutment.
Sistem retensi kaitan ball lebih disarankan
digunakan karena cara aplikasi mudah
diterapkan, ekonomis dan memiliki retensi
yang baik.
Overdenture dengan menggunakan retensi
magnet.

Retensi overdenture kaitan magnet didapat


dari hubungan gaya magnetik antara
magnet cobalt-samarium yang dipasang ke
dalam fitting surface dengan
keeperpaladium-cobalt-nikel pada
abutment. Kekurangan kaitan magnet yaitu
memiliki daya retentif yang paling kecil
dibandingkan dengan jenis kaitan lainnya.
Implant Intramukosa pada Intramucosal insert-
supported complet maxillary dentures.

Implant jenis ini dapat digunakan untuk gigi


tiruan lengkap rahang atas dan gigi tiruan
sebagian unilateral untuk rahang atas
maupun rahang bawah, hal tersebut
dilakukan pada pasien yang sulit
mendapatkan retensi untuk gigi tiruan
lengkap rahang atas.
Jenis Gigi Tiruan Cekat Dukungan Implant

1. Single tooth implant restoration atau single crown

Adalah jenis gigi tiruan dukungan implant yang menggantikan


satu gigi yang hilang.
Dapat berupa :
1. Implant-borne crown tidak meliputi gigi sebelahnya.
2. Meliputi gigi disebelahnya, karena dukungan yang kurang baik
dengan semiprecision attachment.
Jenis Gigi Tiruan Cekat Dukungan Implant

2. Fixed cementable prosthesis

Yaitu protesis cekat yang retensinya berasal dari penyemenan


mahkota ke abutment.

A. implant abutment yang dibuat


sejajar dengan 2 abutment
gigialami,
B. abutment gigi alami dengan
coping,
C. PFM bridge,
D. pandangan servikal,
E. gigitiruan jembatan 5unit telah
disemen,
F. pandangan oklusal
Jenis Gigi Tiruan Cekat Dukungan
Implant

3. Fixed-detachable prosthesis

• Pemasangan dapat dilakukan dengan sistem satu tahap


(transmusosal system) pada subperiosteal dan transosteal
implants, tetapi dapat juga dilakukan dengan dua tahap
(closedmusosal system).
• Bentuk fixed detachable prosthesis yaitu traditional high-
water hybrid design dan unit type atau jenis anatomic fixed
bridge prosthesis.
Jenis Gigi Tiruan Cekat Dukungan
Implant

4. Fixed-detachable prosthesis

• Dibuat pada kerangka logam berbentuk bar dengan retensi


sekrup pada gigi tiruannya.
• Dirancang pada rahang edentulous.
• Mandibular hybrid bridge membutuhkan 5 implan, sedangkan
maxillaryhybrid bridge minimal 6 implan
Keuntungan Overdentures Implan

• Pasien menerima prostesis lebih mudah dan bintik-bintik


jaringan yang sakit lebih jarang timbul dibandingkan gigi
palsu konvensional.

• Peningkatan retensi dan stabilitas memastikan peningkatan


fungsi keseluruhan sistem stomatognatik,estetika dan tulang
alveolar yang tersisa juga dipertahankan secara efektif.
Selain itu, cakupan jaringan lunak mungkin berkurang
ketika overdenture implan digunakan.

• Kebersihan mulut, prostesis lepasan membutuhkan lebih


banyak waktu dan upaya kontrol plak. Ini adalah faktor
penting bagi pasien usia lanjut dengan kapasitas penglihatan
dan ketangkasan yang berkurang.
Kerugian dari Overdentures Implan

• Overdenture implan membutuhkan perawatan dan biaya yang


meningkat,dibandingkan dengan gigi palsu konvensional.
• Komplikasi prostetik lebih sering terjadi dibandingkan dengan
gigi palsu konvensional.
• Memerlukan tindakan bedah
• Ketidaknyamanan pasca tindakan bedah berupa rasa nyeri dan
bengkak.
Komplikasi dari Overdenture Implan

– Komplikasi intraoperatif
Hal-hal yang mungkin terjadi pada komplikasi intraoperatif adalah
perdarahan, kerusakan saraf, perforasi pada antrum atau rongga
hidung, gangguan benda asing (patahan akar gigi, bahan pengisi
saluran akar, instrumen endodontik yang patah), empisema pada
daerah wajah dan leher serta kegagalan sistem implan.

– Komplikasi pasca operatif


Hal-hal yang mungkin terjadi pada komplikasi pasca operatif adalah
edema, perdarahan, hematoma, implan yang longgar, infeksi dini
kerusakan saraf.

– Komplikasi lambat
Komplikasi yang lambat dan biasa terjadi adalah resesi gingiva,
implan yang longgarm infeksi peri implan dan implan yang patah.
Syarat Implan Gigi

1. Biokompatibel
2. Cukup kuat untuk menahan beban
pengunyahan
3. Resistensi tinggi terhadap termal dan korosi
4. Elastisitasnya sama atau hampir sama dengan
jaringan sekitar
5. Dapat dibuat dalam berbagai bentuk
Indikasi Dan Kontra indikasi Pemasangan Implan

1. Pada pasien dengan ketebalan tulang rahang


yang cukup.
2. Pasien dengan kebersihan rongga mulut yang
baik.
3. Pasien yang kehilangan semua atau sebagian gigi
geliginya, akan tetapi sulit memakai gigi tiruan
konvensional akibat adanya koordinasi otot
mulut yang kurang sehingga stabilitas gigi tiruan
sulit tercapai atau adanya refleks muntah
sehingga sulit memakai gigi tiruan.
4. Pasien yang menolak gigi aslinya diasah untuk
pembuatan gigi tiruan.
Kontra indikasi pemasangan implan gigi

• Pada pasien dengan keadaan patologi pada jaringan lunak dan


keras.
• Luka ekstraksi yang baru.
• Pasien dengan penyakit sistemik.
• Pasien yang hipersensitif terhadap salah satu komponen
implan.
• Pasien dengan kebiasaan buruk seperti bruksism, merokok dan
alkohol.
• Pasien dengan kebersihan mulut yang jelek.
KESIMPULAN

Dental Implant
 Salah satu upaya untuk menangani kasus
kehilangan gigi.
 Telah mengalami perubahan dari zaman ke
zaman. Karena untuk mendapatkan suatu
bahan atau metode pemasangan dental implant
yang memiliki biokompatibiltas yang baik.
KESIMPULAN

selain sebagai pengganti gigi, dental implan


telah dimanfaatkan sebagai overdenture dari gigi
tiruan.
 dental implan diharapkan dapat mengembalikan
fungsi mastikasi, fonetik, dan estetik pasien.
Daftar Pustaka
• Hsiu-Ju Yen, May-Show Chen, H.-N. L. (2013) ‘Implant retained
overdenture case report.pdf’, Journal of Prosthodontics and
Implantology, 2(2), pp. 26–30.
• Polychronakis, N. and Kourtis, S. (2017) ‘Chapter 3 Implant
Overdentures’, Dental Implants, Chapter 3.
• Rahajoeningsih, P. & Manurung, R., 2013. Jenis-jenis Gigi Tiruan
Dukungan Implan. Dentofasial, 12(1), pp. 44-48.
• Rajput, R., Chouhan, Z., Sindhu, M., Sundararajan, S., Chouhan, R.
R. S.2016.A Brief Chronological Review of Dental Implant
History.International Dental Journal of Student Research.4(3):105-
107
• Simmons, INTRODUCTION TO DENTAL IMPLANTOLOGY
EUGENIA PROKOPETS, DDS LSU PERIODONTICS
• Pal, Tamal Kanti. 2016. Fundamental and History of Implan Dentistry.
Journal of the international clinical denal research organization

Anda mungkin juga menyukai