Anda di halaman 1dari 8

GROUP 4

NON REGULER E

HASTUTI 17. 212 AF RISNA AGUSTINA 17. 204 AF


NAJMIA 17. 199 AF SARTIA 17. 239 AF
NUR ANNISA 17. 216 AF SURIANA 17. 211 AF
NUR AVIA SAMIR 17. 234 AF UMMU ATIYAH MAHARANI N 17. 248 AF
MUH. TAUFIQ 17. 229 AF
DEFINITION


Roller compaction adalah metode granulasi kering
kontinyu yang mengandalkan ikatan partikel melalui
mekanisme pemadatan daripada melalui pengikat cair,
seperti dalam kasus granulasi basah. Dalam produksi
produk dosis padat oral, seperti butiran dan tablet
(T,Mary & David J).
METHOD SPECIFICATION


Mesin ini berfungsi untuk tipe granulasi kering yang terdiri dari beberapa
subproses. Setelah komponen dan komposisi telah dipilih, serbuk harus
dipadatkan. Campuran didalamnya relatif homogen,serbuk harus disalut dibagian
depan mesin. Berbagai macam konfigurasi seperti katup, sekrup dan alat penaik
digunakan untuk menyatukan serbuk . Selama penyatuan serbuk dibentuk
menjadi suatu tingkat yang menyebabkan terbentuknya granul,lempeng
,padatan. Langkah terakhir ialah terpecah menjadi beberapa potongan dan
terjadi pengurangan ukuran dengan menghasilkan kembali beberapa tingkatan
ukuran partikel yang lebih halus lagi dalam hal ini terdapat produk antara atau
final produk

Roller compaction menggunakan gesekan antara bahan yang sedang
diproses dan permukaan roll membawa serbuk menuju ruang sempit
antara gulungan, yang dimana akan medapat tekanan tinggi yang
mengarah pada pembentukan padatan. Jika roll halus atau knurled
material dipadatkan menjadi pita padat sedangkan roll saku akan
membentuk briket. Jika sistem granulator tersedia dengan sistem maka
briket dapat menjadi butiran jika tidak maka lembaran padat dapat
berukuran kering oleh gilingan bersoilasi, gilingan kerucut, atau gilingan
benturan tergantung pada aplikasinya. Biasanya, briket adalah diproduksi
ketika aglomerat besar dan padat diperlukan. Butiran diproduksi kapan
partikel yang lebih kecil dan seragam diperlukan untuk diproses lebih
lanjut. Butiran yang dihasilkan bentuk produk antara.
PROCEDURE


WORK SCHEME


Prosenya terdiri dari 3 wilayah :
1. Wilayah slip
2. Wilayah nip
3. Wilayah rilis
Dalam slip wilayah, serbuk umpan
mengalir ke celah roll tetapi roll
bergerak lebih cepat daripada bubuk
sehingga tergelincir relatif terjadi.
Aerasi juga terjadi dan muncul titik
dimana serbuk di cengkram oleh roll
(pada “nip angle”) sehingga gerakan
relatif berhenti diantara permukaan
serbuk atau gulungan dan pemadatan.

DAFTAR PUSTAKA


T,Mary & David J. 2019 .Chemical Engineering in The Pharmaceutical Industry.
AlChe : United States

Anda mungkin juga menyukai