Kep
Pengertian :
Sindrom down adalah abnormalitas
kromosom yang ditandaia dengan berbagai
derajat retardasi mental dan defekfisik yang
berhubungan trisomi 21 kromosom
nomor urut 21 bertumpuk tiga
Karakteristik fisik (paling sering
tampak):
Tengkorak bulat
kecil dengan oksiput
datar
Lipatan epikantus
bagian dalam dan
fisura palpebra
serong (mata miring
ke atas dan keluar)
Hidung kecil dengan
batang hidung
tertekan ke bawah
(hidung sadel)
Mandibula hipoplasti membuat lidah
tampak besar
Leher pendek tebal
Muskulator hipotonik abdomen buncit,
hernia umbilikalis
Sendi hiperfleksible dan lemas
Garis simia puncak transversal pada
sisi telapak tangan
Tangan dan kaki lebar, pendek dan
tumpul
Palatum berlengkung tinggi
Lidah menjulur kadang berfisura
Intelegensia
Bervariasi dari retardasi hebat
sampai intelgensia normal rendah
Kelambatan bahasa lebih berat
daripada kelambatan kognitif
cacat intelektual ringan (IQ 50-70)
sampai sedang (IQ 35-50)
Anomali kongenital pen↗ insiden:
Penyakit jantung kongesti paling
umum
Agenesis renal
Atresia duodenum
Hiscprung
Fistula trakeoesofagus
Subluksasi pinggul
Ketidakstabilan vertebra servikal 1
atau 2
Masalah sensori seringkali
berhubungan:
Tuli konduktif
Strabismus
Miopi
Nistagmus
Katarak
Konjungtivitis
Pertumbuhan dan perkembangan
seksual:
Pertumbuhan berat badan dan tinggi
badan menurun umumnya obesitas
Perkembangan selaual terlambat
Infertil pada pria, fertil pada wanita
Penuaan prematur umum terjadi
Harapan hidup rendah
PENGKAJIAN:
INTERVENSI:
hisap hidung bayi setiap kali sebelum pemberian makan
untuk menghilangkan mukus
berikan makanan sedikit tapi sering, biarkan anak
beristirahat setelah pemberian makan
jelaskan pada keluarga bahwa menarik lidahmerupakan
respon normal pada anak dengan lidah menjulur dan
tidak berarti penolakan makanan.
berikan makanan padat dengan mendorongnya pada
mulut bagian belakang dan samping, gunakan sendok
bayi yang panjang dan bertangkai lurus
hitung kebutuhan kalori berdasarkan tinggi dan berat
badan bukan berdasarkan usia karena pertumbuhan
cenderung lebih lambat pada anak-anak sindrom down
Resiko tinggi cidera b/d hipotonia,
hiperekstensibilitas sendi, instabilitas
atlantoaksial
INTERVENSI:
anjurkan aktivitas bermain dan olahraga yang sesuai
dengan maturasi fisik anak, ukuran, koordinasi dan
ketahanan menghindari cidera
anjurkan anak untuk berpartisipasi dalam olahraga
yang dapat melibatkan tekanan pada kepala dan
leher (lompat tinggi, senam dan menyelam) yang
dievaluasi secara radiologis mengetahui
perkembangan instabilitas atlantoaksial
ajari keluarga dan pemberi perawatan lainnya
(guru,pelatih, dll) gejala instabilitas atlantoaksial (nyeri
leher, kelemahan, tortikolis) perawatan yang tepat
dapat diberikan secara adekuat
laporkan segera apabila ada tanda-tanda kompresi
medulla spinali (nyeri leher menetap, hilangnya
ketrampilan motorik stabil dan kontrol kandung
kemih/usus, perubahan sensasi) mencegah
keterlambatan pengobatan
UPAYA PENCEGA HAN AGAR TDK TERLAHIR
ANAK SYNDROME DOWN :
Skreninng prakehamilan
semakin tinggi usia orang tua
semakin tinggi pula resiko
melahirkan anak dengan Syndrome
Down.
SEE YOU LETTER