Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK II

“ KONSEP KELUARGA ”
Dosen Pengampu : Ns. Son Haji, M.Kep
Dian Ayu Juniar K 1807011
Dwi Susanti 1807012
Dyah Puspita Mindasari 1807013
Eka Mustika Suryani 1807014
Elsa Yuliani 1807015
Endang Poncowati 1807016
Erna Puspitarini 1807017
Hasib Sa’Dullah 1807018
I Wayan Gde Ukir Astika 1807019
Juliya 1807020
BAB I
TINJAUAN TEORI
Definisi Keluarga
• Keluarga adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Setiadi,2008).
• Keluarga adalah dua atau tiga individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam
peranannya masing-masing, menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan (Bailon dan ( Maglaya, 1989
dalam Setiadi,2008).
Struktur Keluarga
Dalam (Setiadi,2008), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,
diantarannya adalah :

Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara


sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi di mana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga
sedarah istri.
Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga
sedarah suami.
Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembina keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
Tipe keluarga
Dalam (Sri Setyowati, 2007) tipe keluarga dibagi menjadi dua macam
yaitu :
Tipe Keluarga Tradisional
• Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak-anak.
• Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di tambah
dengan sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara
sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
• Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami
dan istri tanpa anak.
• “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu
orang tua (ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini
dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
• “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang
dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost
untuk bekerja atau kuliah)
Tipe keluarga non tradisional
• The Unmarried teenege mather
• Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan
tanpa nikah.
• The Stepparent Family
• Keluarga dengan orang tua tiri.
• Commune Family
• Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara
hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman
yang sama : sosialisasi anak dengan melelui aktivitas kelompok atau membesarkan
anak bersama.

The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family


• Keluarga yang hidup bersama dan berganti – ganti pasangan tanpa melelui
pernikahan.
• Gay And Lesbian Family
• Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana suami –
istri (marital partners).
• Cohibiting Couple
• Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alas
an tertentu.
Group-Marriage Family
• Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah tangga bersama yang
saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan membesarkan
anaknya.
Group Network Family
• Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup bersama atau berdekatan
satu sama lainnya dan saling menggunakan barang – barang rumah tangga
bersama, pelayanan dan tanggung jawab membesarkan anaknya.
Foster Family
• Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara didalam
waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan
untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
Homeless Family
• Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanent
karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau
problem kesehatan mental.
Gang.
• Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang
dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.
Peran Keluarga
Dalam (Setiadi, 2008), peranan keluarga menggambarkan seperangkat
perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan
individu dalam posisi dan situasi tertentu. Berbagai peranan yang
terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
• Peranan ayah : ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak,
berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkunmgan.
• Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu
mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
• Peranan anak : anak- anak melaksanakan peranan psiko-sosial
sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial
dan spriritual.
Fungsi Keluarga
Dalam (Setiadi,2008) fungsi keluarga adalah beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga
sebagai berikut :
Fungsi Biologis
1. Untuk meneruskan keturunan.
2. Memelihara dan membesarkan anak.
3. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4. Memelihara dan merawat anggota keluarga

Fungsi Psikologis
1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
2. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
3. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
4. Memberikan identitas keluarga.
5. Fungsi sosialisasi
6. Membina sosial pada anak.
7. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
8. Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber – sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhankeluarga.
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di
masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan
hari tua dan sebagainya.

Fungsi pendidikan
1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat
dan minat yang dimiliki.
2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Bab II
TREND DAN ISSUE

Anda mungkin juga menyukai