Anda di halaman 1dari 25

Lutfia Sari

ANGGARAN PRODUKSI Nadila An’nisa


Romualdus Fernando Fernandes
ANGGARAN PRODUKSI
Dalam arti luas berupa penjabaran dari rencana penjualan menjadi rencana produksi

Dalam arti sempit, anggaran jumlah yang harus yang harus diproduksi adalah suatu
perencanaan tingkat atau volume barang yang harus di produsir oleh perusahaan agar sesuai
dengan volume atau tingkat penjualan yang telah di rencanakan
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI
Dalam menentukan atau memperkirakan jangka waktu produksi dan jumlah barang
yang akan di hasilkan, harus mempertimbangkan berapa faktor:
a. Fasilitas Pabrik
b. Fasilitas pergudangan
c. Stabilitas Tenaga Kerja
d. Stabilitas Tenaga kerja
e. Modal yang digunakan
PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI
Tingkat Penjualan (dari anggaran penjualan)....XXX Anggaran produksi merupakan dasar
Tingkat Persediaan Akhir........................................XXX (basis) untuk penyusunan anggaran –
anggaran lain seperti anggaran bahan
+ mentah, anggaran tenaga kerja
Jumlah........................................................................XXX langsung, dan anggaran biaya overhead
pabrik
Tingkat Persediaan Awal........................................XXX
-
Tingkat Produksi.......................................................XXX
Rencana
Penjualan
±

Tingkat
Persediaan
=

Rencana
Produksi

Anggaran Biaya Anggaran Biaya


Anggaran Bahan Tenaga Kerja Overhead
Mentah Langsung Pabrik
MENYUSUN ANGGARAN PRODUKSI
a. Mengutamakan Stabilitas Produksi
Contoh:
Rencana penjualan selama 1 tahun
pada PT KAHIRUPAN:
Sedangkan perkiraan tingkat persediaan:
Persediaan awal tahun : 2.000 unit
Persediaan akhir tahun : 1.500 unit

Budget produksi yang mengutamakan stabilitas produksi dapat disusun:

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 14.200 𝑢𝑛𝑖𝑡


𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 1.500 𝑢𝑛𝑖𝑡

𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 15.700 𝑢𝑛𝑖𝑡


𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 2.000 𝑢𝑛𝑖𝑡

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 = 13.700 𝑢𝑛𝑖𝑡


Pengalokasian tingkat produksi setiap bulan
dapat dilakukan dengan 2 cara:
a. Membagi tingkat produksi pertahun b. Membagi tingkat produksi pertahun
dengan 12 sedemikian rupa
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 13.700 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 13.700 𝑢𝑛𝑖𝑡
Dalam perhitungan cara a didapat produksi rata-
rata perbulan = 1.141,67 unit
13.700
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 =
12

Bilangan bulat yang paling mudah untuk


= 1.141,67 dilaksanakan dan mendekati = 1.100 unit

Apabila produksi perbulan = 1.100 unit, maka


kekurangannya :
13.700 − 12 × 1.100 = 500 𝑢𝑛𝑖𝑡

• Kekurangan 500 unit dialokasikan kepada bulan-


bulan dimana tingkat penjualannya tertinggi
PT KAHIRUPAN
Anggaran Produksi
Tahun 1984
b. Mengutamakan pengendalian Tingkat
Persediaan

1. Selisih antara persediaan awal dan 2. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun
akhir di bagi dengan 12 dibagi dengan suatu bilangan tertentu
Contoh: Contoh:
Persediaan awal tahun = 2.000 unit Persediaan awal tahun = 2.000 unit
Persediaan akhir tahun = 1.500 unit Persediaan akhir tahun = 1.500 unit
Selisih = 500 unit Selisih = 500 unit

Selisih dibagi 12 sehingga alokasi Agar didapatkan hasil bagi yang bulat, maka:
perbulannya: 500
500
× 1 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 100 𝑢𝑛𝑖𝑡
5
× 1 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 41,67
12 Yang kemudian dialokasikan dari bulan januari-
mei.
PT KAHIRUPAN
Anggaran Produksi
Tahun 1984
c. Cara kombinasi dimana baik tingkat persediaan maupun tingkat
produksi sama-sama berfluktuasi pada batas-batas tertentu
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum diputuskan
berapa besarnya persediaan, yaitu:
1. Daya tahan daripada barang yang akan disimpan
2. Sifat penawaran
3. Biaya-biaya yang timbul
4. Besarnya modal kerja yang tersedia
5. Risiko yang harus di tanggung
CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI
“PABRIK ROKOK KENCANA SURAKARTA”
Dalam proses pengepakan/pembungkusan dijabarkan sebagai berikut:

Bungkus Pres Bal


12 batang 20 bungkus = 240 batang 10 pres = 2.400 batang
10 batang 20 bungkus = 200 batang 10 pres= 2.000 batang
3 batang 20 Bungkus = 60 batang 10 pres = 600 batang

Dalam menyusun anggaran Produksi,dipakai data sebagai berikut:


a. Tingkat persediaan tahun 1982
Persediaan awal = 3.918 bal
Persediaan akhir = 5.879 bal
b. Volume penjualan 1982 = 381.648 bal
c. Volume penjualan (dari bugdet penjualan) tahun 1983 = 365.359 bal
3.918 + 5.879
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎: = 4.898,5
2

381.648
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 1982: = 78 𝑘𝑎𝑙𝑖
4.898,5

Tingkat perputaran barang tahun 1983 dianggap sama dengan tahun1982, sebesar 78 kali.
Sehingga:

365.359
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 1983: = 4.684
78

5.879 + 𝑥
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 1983 𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑛𝑦𝑎 𝑥 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ: = 4.684
2
x = 3.489
PERUSAHAAN ROKOK KENCANA
Anggaran Produksi
1983
Keterangan Jumlah (bal)
• Rencana Penjualan 365.359
• Persediaan Akhir 3.489
+
Jumlah 368.848
• Persediaan Awal 5.879
-
Produksi 362.969
Perusahaan “ROKOK KENCANA” mengambil kebijaksanaan untuk menyesuaikan
tingkat persediaan setiap jenis rokok sesuai dengan proporsinya dalam penjualan
yakni:
 Rokok 12 batang : 6%
 Rokok 10 batang : 92%
 Rokok 3 batang : 2%

Sehingga:
Isi 12 batang Isi 10 batang Isi 3 batang
Persediaan Awal 353 bal 5.409 bal 117 bal
Persediaan Akhir 209 bal 3.210 bal 70 bal
PABRIK ROKOK KENCANA
Anggaran Produksi
1983

Isi 12 batang Isi 10 batang Isi 3 batang Keseluruhan


(bal) (bal) (bal) (bal)
Rencana Penjualan 21.922 336.130 7.307 365.359
Persediaan Akhir 209 3.210 70 3.489
Jumlah 22.131 339.340 7.377 368.848
Persediaan Awal 353 5.400 117 5.879
Produksi 21.778 333.931 7.260 362.969
ANGGARAN PENJUALAN PER KUARTAL
Kuartal 1 Kuartal 2
• Rokok isi 12 batang = 4.457 bal • Rokok isi 12 batang = 5.686 bal
• Rokok isi 10 batang = 68.335 bal • Rokok isi 10 batang = 87.192 bal
• Rokok isi 3 batang = 1.485 bal • Rokok isi 3 batang = 1.896 bal
+ +
Jumlah = 74.277 bal Jumlah = 94.774 bal
Kuartal 3 Kuartal 4
• Rokok 12 batang = 6.237 bal • Rokok isi 12 batang = 5.542 bal
• Rokok 10 batang = 95.629 bal • Rokok isi 10 batang = 84.974 bal
• Rokok 3 batang = 2.079 bal • Rokok isi 3 batang = 1.847 bal
+ +
Jumlah = 103.945 bal Jumlah = 92.263 bal
Perhitungan tingkat persediaan setiap kuartal dapat dilakukan sebagai berikut:
 Persediaan Akhir 1983 = 3.489 bal
 Persediaan Awal 1983 = 5.879 bal

Selisih = 2.390 bal

Selisih tingkat persediaan setiap kuartal adalah:


pembulatan
2.390 2.388
= 597,5 𝑏𝑎𝑙 = 597 𝑏𝑎𝑙
4 4

Kelebihan/selisih: 2.390 – 2.388 = 2 bal

Sehingga selisih tingkat persediaan per kuartal:


 Kuartal 1: 597
 Kuartal 2: 597
 Kuartal 3: 599
 Kuartal 4: 597
Persediaan Awal tiap kuartal

Kuartal 1 Kuartal 2
• Rokok isi 12 batang = 353 bal • Rokok isi 12 batang = 317 bal
• Rokok isi 10 batang = 5.409 bal • Rokok isi 10 batang = 4.859 bal
• Rokok isi 3 batang = 117 bal • Rokok isi 3 batang = 106 bal
+ +
Jumlah = 5.879 bal Jumlah = 5.282 bal
Kuartal 3 Kuartal 4
• Rokok isi 12 batang = 281 bal • Rokok isi 12 batang = 245 bal
• Rokok isi 10 batang = 4.310 bal • Rokok isi 10 batang = 3.759 bal
• Rokok isi 3 batang = 94 bal • Rokok isi 3 batang = 82 bal
+ +
Jumlah = 4.695 bal Jumlah = 4.086 bal
Persediaan Akhir Tiap Kuartal

Kuartal 1 Kuartal 2
• Rokok isi 12 batang = 317 bal • Rokok isi 12 batang = 281 bal
• Rokok isi 10 batang = 4.859 bal • Rokok isi 10 batang = 4.310 bal
• Rokok isi 3 batang = 106 bal • Rokok isi 3 batang = 94 bal
+ +
Jumlah = 5.282 bal Jumlah = 4.695 bal
Kuartal 3 Kuartal 4
• Rokok isi 12 batang = 245 bal • Rokok isi 12 batang = 209 bal
• Rokok isi 10 batang = 3.759 bal • Rokok isi 10 batang = 3.210 bal
• Rokok isi 3 batang = 82 bal • Rokok isi 3 batang = 70 bal
+ +
Jumlah = 4.086 bal Jumlah = 3.489 bal
PABRIK ROKOK KENCANA
Anggaran Produksi
1983

Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4 Jumlah


Rencana Penjualan 74.277 94.774 103.945 92.363 365.359
Persediaan Akhir 5.282 4.685 4.086 3.489 3.489
Jumlah 79.559 99.459 108.031 95.852 368.848
Persediaan Awal 5.879 5.282 4.685 4.086 5.879
Produksi 73680 94.177 103.346 91.766 362.969
Penjualan (bal) Persediaan Jumlah (bal) Persediaan Produksi (bal)
Akhir (bal) Awal (bal)
Isi 12 batang
Kuartal 1 4.457 317 4.774 353 4.421
Kuartal 2 5.686 281 5.957 317 5.650
Kuartal 3 6.237 245 6.483 281 6.201
Kuartal 4 5.542 209 5.751 245 5.506
Jumlah 21.922 209 22.131 353 21.778
Isi 10 batang
Kuartal 1 68.335 4.859 73.194 5.409 67.785
Kuartal 2 87.192 4.310 91.502 4.859 86.643
Kuartal 3 95.629 3.759 99.388 4.310 95.078
Kuartal 4 84.974 3.210 88.184 3.759 84.425
Jumlah 336.130 3.210 339.340 5.409 333.931
Isi 3 batang
Kuartal 1 1.485 106 1.391 117 1.474
Kuartal 2 1.896 94 1.994 106 1.884
Kuartal 3 2.079 82 2.161 94 2.067
Kuartal 4 1.847 70 1.917 82 1.835
Jumlah 7.307 70 7.377 117 7.260
SOAL LATIHAN
Tingkat persediaan tahun 2017 Periode yang akan digunakan adalah kuartal
dengan ketentuan pembagian penjualan
sebagai berikut:
Persediaan awal = 7.500
Kuartal I 18%
Persediaan akhir = 7.335
Kuartal II 22%
Volume penjulan 2017 = 157.000
Kuartal III 25%
Volume penjualan 2018 = 162.800
Kuartal IV 35%

Persentase pembagian tingkat persediaan


Pocket = 37%
Daily = 41%
Tiara = 22%

Anda mungkin juga menyukai