Anda di halaman 1dari 19

KOMPONEN DARAH

HEMATOLOGI 1
Dr. Yekti Hediningsih Msi. Med SpPK
• Darah adalah cairan yang ada pada
manusia sebagai alat transportasi
berfungsi untuk mengirimkan zat-zat
dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan-
bahan kimia hasil metabolisme, dan
juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri.
Komposisi Darah
terdiri dari :
• 55% Plasma Darah (bagian cair
darah) dan
• 45% Korpuskuler (bagian padat
darah).
Skema susunan darah
PLASMA / KOMPONEN CAIR

• Lebih dari separuh bagian dari darah merupakan


cairan (plasma), yang sebagian besar mengandung
garam-garam terlarut dan protein.
• Protein utama dalam plasma adalah albumin.
• Protein lainnya adalah antibodi (imunoglobulin/
globulin) dan protein pembekuan.
• Plasma juga mengandung hormon-hormon,
elektrolit, lemak, gula, mineral dan vitamin.
Susunan Plasma
• Terdiri dari : Fibrinogen dan Serum
• Fibrinogen adalah sumber fibrin yang
berfungsi dalam proses pembekuan
darahsedangkan
• Serum adalah suatu cairan berwarna
kuning, berfungsi sebagai penghasil
zat antibodi yang dapat membunuh
bakteri atau benda asing yang masuk
ke dalam tubuh
Fungsi Plasma
• menyalurkan sel-sel darah
• merupakan cadangan air untuk tubuh
• mencegah mengkerutnya dan tersumbatnya
pembuluh darah
• membantu mempertahankan tekanan darah dan
sirkulasi ke seluruh tubuh.
• antibodi dalam plasma melindungi tubuh
melawan bahan-bahan asing
• (misalnya virus, bakteri, jamur dan sel-sel
kanker), ketika protein pembekuan
mengendalikan perdarahan.
• menyalurkan hormon dan mengatur efeknya,
juga mendinginkan dan menghangatkan tubuh
sesuai dengan kebutuhan.
SEL DARAH /KORPUSKULER /BAGIAN
PADAT /KOMPONEN SEL.

1. Sel darah merah (eritrosit/ RBC).


2. Sel darah putih (leukosit / WBC)
3. Sel keping darah/ Platelet
(trombosit/ PLT).
Eritrosit

• Merupakan sel yang paling banyak


dibandingkan dengan 2 sel lainnya, dalam
keadaan normal mencapai hampir separuh
dari volume darah.
• Sel darah merah mengandung hemoglobin,
yang memungkinkan sel darah merah
membawa oksigen dari paru-paru dan
mengantarkannya ke seluruh jaringan
tubuh.
• Oksigen dipakai untuk membentuk energi
bagi sel-sel, dengan bahan limbah berupa
karbon dioksida, yang akan diangkut oleh
sel darah merah dari jaringan dan kembali
ke paru-paru.
• Jumlah hemoglobin pada orang dewasa
kira-kira 11,5-15 gram dalam 100 cc darah.
• Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki
13,0 mg%.
• Sel darah merah memerlukan protein
karena strukturnya terdiri dari asam amino
dan memerlukan pula zat besi, sehingga
diperlukan diet seimbang zat besi.
• Apabila kedua-duanya berkurang maka
keadaan ini disebut anemia, yang
biasanya disebabkan oleh pendarahan
hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan
tempat pembuatan eritrosit terganggu.
• Bentuk sel darah merah pada manusia
adalah bikonkaf atau berbentuk piringan
pipih seperti donat, diameter sekitar 6-8
μm dan tebalnya sekitar 2 μm, termasuk
sel paling kecil daripada sel-sel lainnya
jumlah yang paling banyak dibandingkan
jumlah sel darah lainnya.
• Secara normal terdapat 5 juta sel darah
merah pada laki-laki. Pada perempuan
dewasa, jumlah sel darah merah per
milimeter kubiknya sebanyak 4,5 juta.
• Sel darah merah hanya mampu bertahan
selama 120 hari.
• Proses dimana eritrosit diproduksi 
eritropoesies.
• Sel darah merah yang rusak akhirnya akan
pecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam
hati dan limpa.
• Sebagian besar sel yang rusak dihancurkan
oleh limpa dan yang lolos akan dihancurkan
oleh hati.
• Hati menyimpan kandungan zat besi dari
hemoglobin yang kemudian diangkut oleh
darah ke sumsum merah tulang untuk
membentuk sel darah merah yang baru.
• Sumsum merah tulang memproduksi
eritrosit, dengan laju produksi sekitar 2
juta eritrosit per detik.
• Produksi dapat distimulasi oleh hormon
eritoprotein (EPO) yang disintesa ginjal.
Hormon ini sering digunakan para atlet
dalam suatu pertandingan sebagai doping.
• Saat sebelum dan sesudah meninggalkan
sumsum tulang belakang, sel yang
berkembang ini dinamakan retikulosit dan
jumlahnya sekitar 1% dari semua darah
yang beredar
Sel darah putih (leukosit)

• Jumlahnya lebih sedikit, dengan perbandingan


sekitar 1 sel darah putih untuk setiap 660 sel
• darah merah.
• Terdapat 5 jenis utama dari sel darah putih yang
bekerja sama untuk membangun
• mekanisme utama tubuh dalam melawan infeksi,
termasuk menghasilkan antibodi.
• · Neutrofil, juga disebut granulosit karena berisi
enzim yang mengandung granul-granul,
• jumlahnya paling banyak.
• Neutrofil membantu melindungi tubuh melawan
infeksi bakteri dan jamur dan mencerna
• benda asing sisa-sisa peradangan.
• Ada 2 jenis neutrofil, yaitu neutrofil berbentuk pita
(imatur, belum matang) dan neutrofil bersegmen
(matur, matang).
• Limfosit memiliki 2 jenis utama, yaitu limfosit T
(memberikan perlindungan terhadap infeksi virus
dan bisa menemukan dan merusak beberapa sel
kanker) dan limfosit B (membentuk sel-sel yang
menghasilkan antibodi atau sel plasma).
• Monosit mencerna sel-sel yang mati atau yang rusak
dan memberikan perlawanan imunologis terhadap
berbagai organisme penyebab infeksi.
• Eosinofil membunuh parasit, merusak sel-sel kanker
dan berperan dalam respon alergi.
• Basofil juga berperan dalam respon alergi.
Platelet (trombosit)
• Merupakan paritikel yang menyerupai sel, dengan
ukuran lebih kecil daripada sel darah merah atau
sel darah putih.
• Sebagai bagian dari mekanisme perlindungan
darah untuk menghentikan perdarahan, trombosit
berkumpul pada daerah yang mengalami
perdarahan dan mengalami pengaktifan
• Setelah mengalami pengaktifan, trombosit akan
melekat satu sama lain dan menggumpal untuk
membentuk sumbatan yang membantu menutup
pembuluh darah dan menghentikan perdarahan.
• Pada saat yang sama, trombosit melepaskan
bahan yang membantu mempermudah
pembekuan.

Anda mungkin juga menyukai