■ Biasanya di bagian anterolateral, kadang-kadang juga pada vulva ■ Berasal dari sisa-sisa saluran mesonefritik (ductus Wolfii). Epidemiologi
■ Duktus Gartner teridentifikasi pada 25% dari seluruh
perempuan normal ■ 1% yang berkembang menjadi kista Gartner ■ Terjadi pada akhir masa remaja - menopause PATOFISIOLOGI • Sel-sel benih berdiferensiasi menjadi oogonia • Memasuki tahap meiosis pertama sebagai oocytes primer • Perkembangan ini berhenti hingga masa pubertas • Dengan tidak adanya anti-Mullerian hormone (AMH), sistem duktus mesonefrik mengalami regresi • Sisa-sisa dapat ditemukan di mesovarium (epoophoron, paroophoron) atau di sepanjang dinding lateral uterus atau vagina yang dinamakan dengan kista Gartner. Morfologi ■ Secara klasifikasi : soliter dan unilateral. ■ Diameter <2 cm ■ Lokasi : di dinding anterolateral vagina bagian proksimal atau 1/3 bagian atas vagina. ■ Secara histologis : dinding tipis yang dilapisi oleh epitel kubik atau torak, dan berisi cairan jernih. ■ Dapat mecapai ukuran besar; konsistensi lunak. Anamnesis ■ Kista gartner tidak bergejala dan biasanya asimptomatis. ■ Sangat jarang menjadi maligna. ■ Kebanyakan didiagnosis pada saat dilakukan pemeriksaan ginekologi rutin (inspekulo) ■ Keluhan lain : – skin tag – Dysuria – penekanan dan gatal pada vagina – Dyspareunia – nyeri panggul – adanya massa yang keluar dari vagina jika kista itu membesar. Differential Diagnosis • Kista / abses bartholini • Prolapse uretra • Prolapse uterus • Kista inklusi dinding vagina • Leiomyoma • Kista dari ductus scene • Cystocele Tatalaksana
■ Tidak memerlukan perawatan. Kecuali jika kista menjadi besar dan
dapat menyebabkan gangguan mekanik, seperti pada hubungan seksual. ■ Jika kista membesar dapat dilakukan kista dengan cara diseksi dinding vagina. TERIMA KASIH