Anda di halaman 1dari 12

POLARITAS TRAFO

Prinssip Umum Trafo

Masing-masing ujung primer dari suatu transformator satu


fasa polaritasnya selalu bergantian pada waktu bekerja
karena merupakan teangan AC. Hal ini sama juga terjadi pada
kumparan sekunder. Polaritas perlu diketahui untuk membuat
sambungan-sambungan pada transformator. Polaritas dari
suatu transformator ditentukan oleh arah lilitannya. Untuk
menentukan polaritas transformator (arah lilitan) bisa kita
peroleh dari tes Polaritas
Fungsi dari polaritas transformator sendiri
adalah sebagai penentuan kutub-kutub positif atau
negatif pada transformator, untuk menentukan
kumparan-kumparan primer atau sekunder dan
untuk menghubungkan transformator biasa
menjadi autotransformator.
Selain itu,polaritas trafo juga sangat penting untuk
diketahui jika kita akan memparalelkan trafo
(untuk meningkatkan daya trafo) ataupun men-
serikan trafo (untuk meningkatkan tegangan
trafo).
Rangkaian Transformator
Disini kita akan menggunakan 2 metode yakni
metode additive dan metode substractive. Dengan
melihat belitan primer dan belitan sekunder. Apabila
terjadi kesalahan polaritas, hal ini dapat diketahui
dengan tidak adanya nilai pada avometer pada saat
pemasangan rangkaian additive atausubstractive
Ujung kumparan tegangan tinggi disambung
dengan ujung kumparan tegangan rendah yang
terdekat, ujung yang lain kita pasangangkan
Voltmeter (V2). Ujung-ujung kumparan tegangan
tinggi dihubungkan sumber dan dipasang
Voltmeter (V1). V3 juga di ukur dengan multimeter
Perhatikan arah arus primer yang dinyatakan dalam
Ip dan keluar di sisi sekunder Is. Untuk polaritas
substructive Ip dengan Is sefasa, sedangkan untuk
yang additive berlawanan arah.
Terminal H1 mempunyai polaritas yang sama
dengan X1 yaitu positif (+), sedangkan H2
polaritasnyasama dengan X2 (-). Posisi polaritas
seperti tersebut di atas disebut dengan polaritas
pengurangan (polaritas subtractive) .
sebaliknya jika polaritas H1 (+) = X2 (+) dan H2 (-)
= X1 (-), akibat cara melilit kumparansekunder
sebaliknya dari kondisi pertama, maka disebut
polaritas penjumlahan (polaritas additive)
Permisalkan , Tegangan Pada Kumparan bertegangan
tinggi dipasang 220 volt dan pada kumparan bertegangan
rendah 48 volt
Perhitungan polaritas transformator
Polaritas Additive
V3 = V1 + V2
= 220,7 V + 47 V
= 267,7 Volt

Polaritas Substractive
V3 = V1 + V2
= 219,2 V + 48,2 V
= 171 Volt
Pada pengukuran bila tegangan V1 < V3 GGL
induksi saling menjumlahkan dan
dikatakan additve polarity, dengan rumus:
V 3 = V2 + V2
Pada pengukuran bila tegangan V1 > V3 GGL
induksi kedua lilitan ada hubungan pengurangan
dan dikatakan substractive polarity, dengan
rumus:
V3 = V1 – V2
V1 dan V3 berbanding lurus, sedangkan
V2 berbanding terbalik dengan V1 dan V3.
Polaritas transformator dapat diketahui apabila
kita mengetahui polaritas dari sumber tegangan
yang kita berikan pada transformator.

Anda mungkin juga menyukai