Anda di halaman 1dari 40

KEPEMIMPINAN DAN

KEWIRAUSAHAAN KELOMPOK TANI

Oleh : YUDI PERMADI, ST


(Kasi. Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Waled)

Disampaikan Pada :
“Pelatihan Penyuluhan Penerapan Teknologi Jajar Legowo
2:1 Tanaman PadI”
Desa Gunungsari Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon
Senin, 21 Agustus 2017
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta mampu menumbuhkan jiwa
kepemimpinan dan kewirausahaan sehingga
dapat mengembangkan organisasi petani sesuai
dengan kebutuhan masyarakat di wilayah
kerjanya dengan memperhatikan kaidah-kaidah
kelembagaan, baik secara formal maupun non
formal.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Selesai berlatih, peserta mampu:
1. Mengetahui peran, sifat dan gaya kepemimpinan;
2. Mengetahui pentingnya kepemimpinan bagi seorang
wirausaha;
3. Memahami makna kewirausahaan;
4. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan;
5. Menjelaskan pengertian, prinsip dan hakekat organisasi
petani;
6. Menjelaskan jenis-jenis, ciri-ciri dan fungsi organisasi
petani;
7. Dapat menumbuhkembangkan organisasi petani.
KEPEMIMPINAN
PENDAHULUAN

Kepemimpinan bagi seorang


wirausaha adalah modal yang sama
pentingnya dengan kepercayaan dan
kreativitas.

Tanpa kepemimpinan,
enterpreneurship akan terhenti
(stagnant). Dengan kepemimpinan,
usaha akan tumbuh besar dan maju.
.
Definisi Kepemimpinan

 KEPEMIMPINAN ADALAH PROSES MEMPENGARUHI


KEGIATAN SESEORANG ATAU SEKELOMPOK ORANG
DALAM MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI DALAM
SUATU SITUASI TERTENTU
 LEADERSHIP IS ACTIVITY OF INFLUENCING PEOPLE TO
STRIVE WILLINGLY FOR MUTUAL OBJECTIVE
( G. TERRY )
 KEPEMIMPINAN ADALAH KEMAMPUAN YANG DIMILIKI
SESEORANG UNTUK MEMPENGARUHI ORANG-ORANG
YANG ADA DI LINGKUNGANNYA SEHINGGA MEREKA
BERSEDIA MENCAPAI TUJUAN YANG DIINGINKAN
Teori Karakteristik
Dari hasil riset, ditemukan ciri-ciri (karakter) seorang
pemimpin yang membedakannya dengan karakter
non-pemimpin, yaitu :
1. Motivasi
Pemimpin adalah orang-orang yang memiliki
tingkat usaha (motivasi) yang tinggi.
2. Kehendak untuk memimpin
Pemimpin adalah orang yang mempunyai karakter
dan kehendak yang kuat untuk mempengaruhi dan
memimpin orang lain.
3. Kejujuran dan integritas
Pemimpin mempunyai keinginan untuk membangun
hubungan saling mempercayai dan dengan memberi
teladan dan menunjukan konsistensi yang tinggi
antara perkataan dan perbuatan.
4. Kepercayaan diri
Para pengikut melihat pemimpinnya tidak ragu-ragu
dalam bertindak.
5. Kecerdasan
Pemimpin adalah orang yang cerdas dan
berpengetahuan untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan menafsirkan informasi.
6. Pengetahuan terkait dengan pekerjaan
Pemimpin yang efektif mempunyai tingkat
pengetahuan yang tinggi tentang banyak hal, mulai
peraturan perundang-undangan dan hal-hal teknis.
Peran Penting Kepemimpinan
(P.O.A.C)
 Penggerak organisasi
 Simbol keteladanan
 Menumbuhkah suasana kondusif dan
kerjasama
Gaya Kepemimpinan
Leadership Style
 Gaya atau perilaku pimpinan yang dirancang untuk
mengintegrasikan tujuan organisasi dan tujuan
individu pegawai
 Berbagai gaya kepemimpinan :
 The autocratic leader
 The participative leader
 The free rein leader
The Autocratic Leader
 Terpusat ditangan pimpinan dalam :
 Pengambilan keputusan
 Menjalankan tindakan
 Mengarahkan
 Mengambil inisiatif
 Mengawasi
Tokoh: Husni Mubarak (1981-2011)
Ferdinand Edralin Marcos (1965-1986)
Ali Abdullah Saleh, Zine Abidine Ben Ali,
Joseph Estrada, Muammar Abu Minyar al-Qaddafi,
Mobutu Sese Seko, Fidel Castro, Adolf Hitler.
The Participative Leader
(Democratic Leadership)
 Mencari pendapat/pemikiran dari bawahan
sebelum mengambil keputusan
 Serius mendengarkan , menilai pemikiran
bawahan dan mempertimbangkannya
 Mendorong bawahan berprestasi dan
menerima tanggung jawab
Tokoh :
 Dwight David Eisenhower (1953–1961). Demokratis, Kharismatis, dan
Moralis.
 John Fitzgerald Kennedy (1961–1963).
The Free Rein Leader
(Delegative Leadership/Laissez-Faire)
“Biarkan mereka lakukan”
 Menyerahkan tanggung jawab pekerjaan
sepenuhnya kepada bawahan
 Pimpinan tidak membuat aturan khusus
 Bawahan dituntut memiliki kemampuan yang tinggi
dan mengendalikan diri

Contoh:
 George Herbert Walker Bush (1989-1993)
 John Adam Smith, Skotlandia (Pelopor Ilmu Ekonomi
Modern/Kapitalis)
Autocratic Democratic Free-rein

Authority Pemimpin

Delegative
Anggota

Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan


situasional
Flexible, berubah karena waktu
Adaptif terhadap lingkungan

KEMAUAN MANUSIA
a. Kemauan berkuasa (need of power)
b. Kemauan berkawan (need of affiliation)
c. Kemauan berprestasi (need of achievement)
“Semua orang bisa menjadi
pemimpin, tetapi tidak semua
pemimpin memiliki jiwa
kepemimpinan”
KEWIRAUSAHAAN
PENDAHULUAN
 Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat
bawaan sejak lahir dan diasah melalui
pengalaman langsung di lapangan, maka
sekarang ini paradigma tersebut telah bergeser.
Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu
yang mempelajari tentang nilai, kemampuan
(ability) dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya.

17
 Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu
kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan,
sehingga setiap individu memiliki peluang untuk
tampil sebagai seorang wirausahawan
(entrepreneur).
 Bahkan untuk menjadi wirausahawan sukses,
memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus
memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang
akan ditekuninya. Tugas dari wirausaha sangat
banyak, antara lain tugas mengambil keputusan,
kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisatoris
dan komersial, penyediaan modal dll.

18
PENGERTIAN
Kewirausahaan, adalah sikap, jiwa,
dan kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru yang sangat
bemilai dan berguna bagi dirinya
dan orang lain.
Wirausaha, adalah seseorang yg
mempunyai kemampuan melihat
dan menilai peluang, me-manage
sumber daya yang dibutuhkan serta
mengambil tindakan yang tepat,
guna memastikan sukses secara
berkelanjutan. (Geoffrey G. Meredit et ak, 1995) 19
MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA

1. Komitmen pribadi (mandiri dan produktif)


2. Lingkungan dan pergaulan yang kondusif
(motivasi dari orang2 terdekat)
3. Pendidikan dan pelatihan
4. Keadaan terpaksa (memenuhi kebutuhan-
ulet-sukses)
5. Melalui Proses Berkelanjutan

20
5. Melalui Proses Berkelanjutan

SUKSES
BERKELANJUTAN

Bertindak

Berlatih

Belajar

21
FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN
KEGAGALAN WIRAUSAHA
Faktor-faktor penyebab :
a. Tidak kompeten dalam manajerial.
b. Kurang berpengalaman
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan
d. Gagal dalam perencanaan
e. Lokasi yang kurang memadai
f. Kurangnya pengawasan peralatan
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam
berusaha
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/
transisi kewirausahaan.

22
KESIMPULAN
Seorang wirausaha dituntut harus miliki sifat
percaya diri, memiliki keberanian mengambil
resiko, berorientasi ke masa depan,
berorientasi pada tugas dan hasil, mampu
berfikir kreatif dan inovatif, serta memiliki jiwa
kepemimpinan.

======@======
ORGANISASI
PETANI
Pengertian Organisasi Petani
(Permentan No. 67/Permentan/SM.050/12/2016 ttg Pembinaan Kelembagaan Petani,
pengganti Permentan No.82/Permentan/OT.140/8/2013 ttg Pedoman Penumbuhan dan
Pengembangan Kelompoktani dan Gabungan Kelompoktani)

Kelompok Tani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun


yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan
kondisi sosial, ekonomi dan sumberdaya, kesamaan
komoditas dan keakraban untuk Meningkatkan dan
mengembangkan usaha anggota.
Gabungan Kelompok Tani adalah kumpulan beberapa
Kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk
meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.
Asosiasi Komoditas Pertanian adalah kumpulan dari petani,
poktan, dan/atau gapoktan yang mengusahakan komoditas
sejenis untuk memperjuangankan kepentingan petani.
Prinsip/Hakekat Kelompok
 Kelompok dibentuk untuk mempermudah angota-
anggotanya untuk mencapai sebagian apa yang
dibutuhkan dan/atau diinginkan
 Dengan kesadaran semacam itu setiap anggota
mengiinginkan dan berusaha agar kelompok tani
dapat benar-benar efektif dalam menjalankan
fungsinya, dengan meningkatkan mutu interaksi/
kerjasama dalam memanfaatkan segala potensi
yang ada pada anggota dan lingkungannya untuk
mencapai tujuan klompok.
Jenis Organisasi Petani
 Kelompok Tani (Poktan); 20-25 org, ada
beberapa poktan dalam 1 desa
 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan);
minimal 3 Poktan (desa)
 Asosiasi Komoditas Pertanian; single
komoditi (pusat-daerah)
Ciri-ciri Organisasi Petani
Ciri Kelompok Tani (Poktan):
 Saling mengenal, akrab dan saling percaya diantara
sesama anggota.
 Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama
dalam berusaha tani.
 Memiliki kesamaan dalam tradisi dan/atau pemukiman,
kawasan/hamparan usaha, jenis usaha, status ekonomi
dan sosial, budaya/kultur, adat istiadat, bahasa dan
ekologi.
 Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama
anggota berdasarkan kesepakatan bersama.
Ciri Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan):
 Adanya pertemuan/rapat secara berkala dan
berkesinambungan;
 Memiliki rencana kerja;
 Memiliki aturan/norma tertulis;
 Memiliki pencatatan administrasi & keuangan;
 Memfasilitasi kegiatan usaha bersama (hulu-hilir);
 Sebagai sumber pelayanan informasi & teknologi;
 Adanya jalinan kerjasama melalui kemitraan usaha
antara gapoktan dengan pihak lain;
 Adanya pemupukan modal usaha baik yang
bersumber dari iuran anggota maupun dari
penyisihan hasil usaha.
Ciri Asosiasi Komoditas Pertanian:

 Single komoditi
 Merupakan lembaga independen nirlaba
yang dibentuk oleh, dari, dan untuk petani
dalam membela kepentingan para petani.
 Profesional dan berbadan hukum.
 Beranggotakan petani dengan menyertakan
pelaku usaha, pakar dan tokoh masyarakat
yg peduli akan kesejahteraan petani.
 Organisasi ini berjenjang dari pusat sampai
daerah.
Fungsi Kelompok Tani

 Kelas Belajar: untuk meningkatkan


pengetahuan, keterampilan dan sikap.
 Wahana Kerjasama: antar poktan maupun
dengan pihak lain.
 Unit Produksi: Usahatani yang dilaksanakan
oleh setiap anggota merupakan satu
kesatuan usaha yang dapat dikembangkan
untuk mencapai skala ekonomis dengan
menjaga kuantitas, kualitas maupun
kontinuitas.
Fungsi Gapoktan :
 Unit Usaha Sarana dan Prasarana Produksi
(pupuk, benih, pestisida)
 Unit Usaha Tani/Produksi (kuantitas,
kualitas, kontinuitas dan harga)
 Unit Usaha Pengolahan (penggilingan,
grading, pengepakan)
 Unit Usaha Pemasaran
 Unit Usaha Keuangan Mikro
 Unit Usaha Penyedia Informasi, dan
 Unit Jasa Penunjang lainnya.
Fungsi Asosiasi Komoditas Pertanian

 Menampung dan menyalurkan aspirasi Petani;


 Mengadvokasi dan mengawasi pelaksanaan kemitraan
Usahatani;
 Memberikan masukan kepada pemerintah dan/atau
pemerintah daerah dalam perumusan kebijakan
perlindungan dan pemberdayaan Petani;
 Mempromosikan Komoditas Pertanian yang dihasilkan
anggota, di dalam/luar negeri;
 Mendorong persaingan Usahatani yang adil;
 Memfasilitasi anggota dalam mengakses sarana produksi
dan teknologi; dan
 Membantu menyelesaikan permasalahan dalam
berusahatani.
Aturan Baru Kelompok Tani
 Mengapa Kelompok Tani Harus
Berbadan Hukum??
 Mengapa para pengurus kelompok tani
(Poktan) wajib berbadan hukum dan
terdaftar di Kementrian Hukum dan HAM ?
Apa itu badan hukum?
 Badan hukum adalah suatu organisasi atau
perkumpulan yang didirikan dengan akta yang
otentik. Organisasi atau perkumpulan tersebut
selanjutnya menjadi subyek hukum.
 Sebagai konsekuensinya, maka subyek hukum
juga dapat dianggap bersalah melakukan
perbuatan melawan hukum.
 Dalam hukum perdata, perbuatan melawan hukum
yang dilakukan oleh badan hukum menjadi
tanggung jawab badan hukum tersebut yang
dalam pelaksanaannya juga diwakili oleh
pengurusnya.
Mengapa poktan harus
berbadan hukum ?
 Agar mendapat perlindungan hukum, pembinaan
dan fasilitas dari pemerintah bagi anggota maupun
pengurusnya.
 UU No.19/2013 ttg Perlindungan & Pemberdayaan
Petani, pasal 69 menyatakan bahwa Pemerintah &
pemerintah daerah sesuai dg kewenangannya,
berkewajiban mendorong dan memfasilitasi
terbentuknya kelembagaan petani & kelembagaan
ekonomi petani.
 Dalam Pasal 1 dinyatakan pengertian
kelembagaan ekonomi petani (KEP)
sebagai lembaga yg melaksanakan kegiatan
usaha tani yg dibentuk oleh, dari dan untuk
petani, guna meningkatkan produktivitas
dan efisiensi usaha tani, baik yg berbadan
hukum maupun yg tidak berbadan hukum.
 Namun, Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang pemerintah daerah Pasal 298
ayat 5, menyatakan setiap lembaga,
kelompok, atau organisasi yang menerima
dana hibah dari pemerintah harus berbadan
hukum.
 Kelembagaan petani yang berbadan hukum
diantaranya adalah koperasi dan perseroan
terbatas (PT).
 Sedangkan yang tidak berbadan hukum
adalah firma (Fa), Persekutuan komanditer
(Commanditaire Vennootschap atau CV),
Usaha Dagang (UD)

--- Semoga Bermanfaat---


Daftar Pustaka
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah
 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang
Perlindungan & Pemberdayaan Petani
 Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
67/Permentan/SM.050/12/2016 Tentang Pembinaan
Kelembagaan Petani
 Leadership and culture journal, Rinella Putri,2004.
 Robert Bacal. How to manage performance: 24 Poin Penting
untuk meningkatkan Kinerja. PT. Bhuana Ilmu Populer
Kelompok Gramedia. Cetakan 2. 2005.
 Fairhurst.Gail T.,and Robert A.sarr. The art of Framing :
managing the language of leadership.

Anda mungkin juga menyukai