Anda di halaman 1dari 14

FISIKABANGUNAN

RumahSelasoJatuhKembar
Oleh : Aldi Riansyah (1441800055) A&B
: M. Nur Hamzah (1441800017) C&D
Dosen : Mufidah, S.T., M.T.
1. Deskripsi Objek Studi
A. Pola tatanan masa dan Orientasi bangunan
B. Bentuk bangunan (atap, badan bangunan dan kaki
bangunan)
C. Material bangunan (atap, badan bangunan dan kaki
bangunan)
D. Selubung bangunan (material transparent dan opak,
berdasarkan luasan, posisi dan bentuk)

1
A. Pola tatanan massa dan Orientasi bangunan
1. POLA TATANAN MASSA (TERPUSAT)
• Pemahaman mudahnya Kata kunci “terpusat”
adalah menfokuskan segala arah ke satu titik
tengah.bentuk terpusat merupakan bentuk yang
terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang
mengitari bentuk dominan yang berada di tengah-
tengah.bentuk terpusat menuntut adanya
keteraturan geometris yang mempunyai dominasi
visual,bentuk bentuk yang harus terletak di pusat
seperti kubah,silinder atau segibanyak
beraturan.Bentuk terpusat sangat ideal sebagai
struktur yang berdiri,dikelilingi oleh
lingkungannya yang sejenis,mendominasi sebuah
titik di dalam ruang atau menempati pusat suatu
bidang tertentu.bentuk terpusat dapat menjadi
simbol tempat-tempat yang suci atau penuh
perhormataan atau juga untuk mengenang
Sumber
keberadaan seseorang atau peristiwa https://riauberbagi.blogspot.com/2015/11/rumah-adat-selaso-jatuh-kembar-dari-riau.html

2
2. ORIENTASI BANGUNAN
• Kebanyakan arah rumah tradisional masyarakat Riau
yang dibangun menghadap ke sungai. Ini terjadi karena
masyarakat tardisional Riau menggunakan sungai
sebagai sarana transportasi.

perkampungan masyarakat Riau terletak di sepanjang


pinggiran sungai Siak, Mandau, Siak Kecil dan pada anak
sungai di pedalam lainnya.

Karena tipographi pemukiman masyarakat Riau yang


demikian, maka kita akan mendapati pangkalan tempat
menambatkan perahu dan juga tempat mandi di muka
rumah masing-masing.

Kampung-kampung mereka biasanya dinamai


berdasarkan nama sungai atau tumbuhan yang terdapat
di sana. Namun hari ini tentunya telah dibuatkan sarana
adminstrasi seperti Balai Desa, dll dengan istilah
“pemekaran”.
Sumber
https://riauberbagi.blogspot.com/2015/11/rumah-adat-selaso-jatuh-kembar-dari-riau.html

3
B. Bentuk bangunan (atap, badan bangunan dan kaki bangunan)
1. ATAP
• Atap Rumah adat riau ini terdiri dari dua silangan yang
pada ujung atap dan kaki atap. Kedua bagian ini
melengkung ke atas, namun lengkungan ujung atap ini
harus lebih kuat di bandingkan atap kaki. Hiasan pada
ujung atap ini disebut sulo bayung dan atap kaki disebut
sayok layanagan.
Bentuk atap ini menyerutkan agar pemiliknya tidak lupa
ibadah dimana nanti akhir hidupnya bisa kembali
dengan keadaan suci. Material yang digunakan
masyarakat riau ini adalah daun rumbia yang diikatkan
dengan tali atau rotan pada tulang atapnya.
Sedangkan ujung atap yang berat di pasak pada atap
dengan menggunakan nibung. Material ini sering
digunakan pada masyarakat riau yang bertujuan agar
terhindar dari sengatan matahari.

Sumber
https://riauberbagi.blogspot.com/2015/11/rumah-adat-selaso-jatuh-kembar-dari-riau.html

4
2. BADAN BANGUNAN
• Dinding rumah adat Melayu Riau pada zaman dahulu
dibuat miring 20' hingga 30’. Kemiringan ini secara teknis
memberikan aerodinamika pada rumah-rumah adat
Melayu Riau yang terletak dipinggiran sungai dan laut yang
berangin cukup kencang.
Dinding rumah direkatkan pada Jenang, dalam
merapatkan dinding bagian yang cekung dimasukkan
kedalam bagian yang lurus sehingga papan itu benar-
benar tidak tembus cahaya atau angin.

menggunakan kayu keras dan tidak berserabut. Khususnya


pada Rumah Lontik, dinding dibuat dua lapis, bagian
dalam dan bagian luar.
Meskipun bagian luar rumah dindingnya miring, pada
bagian dalam tetap dibuat lurus, dinding-dinding tersebut
tidak menggunakan rangka dinding, tetapi diletakkan pada
balok kayu yang di Purus tempat menanam dinding dan
disebut Jenang.
Sumber
https://riauberbagi.blogspot.com/2015/11/rumah-adat-selaso-jatuh-kembar-dari-riau.html
4
3. KAKI BANGUNAN
• Keunikan rumah adat Riau ini adalah karena memiliki anak
tangga dengan jumlah ganjil seperti lima, tujuh dan
sebagainya. Angka lima lebih banyak dipilih karena
keyakinan tentang agama Islam yang berdiri atas lima
perkara yakni syahadat, sholat, zakat, puasa dan juga naik
haji. Sementara untuk bentuk tiang rumah sangat
bervariasi mulai dari segi empat, segi enam, segi tujuh,
segi delapan dan juga segi sembilan.
Masing masing tiang dalam rumah adat ini memiliki arti
dan juga makna yang diyakini masyarakat Riau. Untuk
tiang segi empat melambangkan empat penjuru mata
angin sama seperti segi delapan. Sedangkan untuk segi
enam melambangkan jumlah rukun Islam dan juga
kebenaran Islam.
Bagian bawah ini biasanya difungsikan untuk menyimpan
Peralatan pertanian maupun alat untuk melaut, serta bisa
juga untuk tempat hewan peliharaan.

Sumber
https://riauberbagi.blogspot.com/2015/11/rumah-adat-selaso-jatuh-kembar-dari-riau.html
4
C. Material bangunan (atap, badan bangunan dan kaki bangunan)
1. MATERIAL ATAP
• Atap bangunan terdiri dari beberapa bagian, yakni
rangka atap, ujung atap dan dinding lonteng.
• Rangka atap : bahan yang digunakan adalah
daun rumbia yang di ikatkan pada
tulang atap menggunakan tali dari
rotan,
• Ujung atap : ujung atap atau perabung yang
tertancap di atap menggunakan
material nibung (kayu glugu).
• Dinding loteng : Material utama yang digunakan
adalah papan dari kayu keras
seperti merbau yang kuat.

https://hownesia.com/rumah-adat-riau/

2
2. MATERIAL BADAN BANGUNAN
• Badan bangunan terdiri dari beberapa bagian, yakni
ventilasi, dinding, pintu & jendela serta lantai.
• Ventilasi : Material yang digunakan adalah kayu
sungkai yang terletak pada bagian
atas pintu dan jendela
• Dinding : Bahan utama menggunakan papan
kayu berkualitas tinggi seperti kayu
meranti, kayu punak, atau kayu
medang.
• Pintu & Jendela : Bahan utama menggunakan kayu
pilihan seperti punak & tembesu.
• Lantai : Lantai yang terbuat dari kayu
nibung diletakkan pada belakang
rumah atau tempat yang sering
terkena air, sementara bagian
lantai yang lain memakai kayu
meranti, medang, atau punak.
https://hownesia.com/rumah-adat-riau/

3
2. MATERIAL KAKI BANGUNAN
• Kaki bangunan terbagi dalam beberapa bagian, yakni
tiang penyangga dan tangga.
• Penyangga tiang : Penyangga tiang menggunakan kayu
Kulim, tembesu, resak dan punak
yang merupakan jenis-jenis Kayu
keras.
• Tangga : Anak tangga dan tangan tangga
biasanya terbuat dari kayu nibung
atau kayu keras lainnya yang tahan
terhadap serangan cuaca, pada
permulaan anak tangga dimulai
dengan batu, atau kayu keras yang
disandingkan pada sebelah kanannya
dengan Tempayan (wadah) air untuk
mencuci kaki bagi yang akan
memasuki rumah.

https://www.budayanusantara.web.id/2018/06/artikel-rumah-adat-riau-rumah-
selaso.html

3
D. Selubung bangunan (material transparan & opak, berdasarkan
luasan, posisi & bentuk)
1. TIANG
• Tiang utama yang terdiri atas tiang seri dan tiang
penghulu atau tiang tuo dengan jarak antar tiang
sebesar 3 meter. Tiang utama biasanya berjumlah genap
dan memiliki ketinggian mulai 1 meter hingga sampai
2,5 meter. Tiang-tiang ini tidak memiliki sambungan
hingga ke ujung atas tiang dan tiang-tiang ini dikunci
menggunakan tutup tiang. Terdapat dua jenis tutup
tiang yang digunakan, yaitu tutup tiang panjang untuk
mengunci tiang seri, dan tutup tiang pendek untuk
mengunci tiang lainnya. Kayu yang diguankan untuk
membuat tiang adalah kayu keras, seperti kayu Kulim,
Tembesu, Resak dan Punak. Akan tetapi, jaman sekarang
Rumah Adat Selas Kembar ada yang dibangun dengan
tidak mengandalkan tiang ini melainkan dibangun
dengan batu bata dan semen, tujuannya agar lebih
kokoh.

https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_adat_selaso_jatuh_kembar

4
D. Selubung bangunan (material transparan & opak, berdasarkan
luasan, posisi & bentuk)
1. RASUK
• Rumah adat Selaso Kembar memiliki bagian yang
dinamakan dengan rasuk, bagian ini digunakan sebagai
penghubung atau tiang panjang untuk menghubungkan
pasak antar tiang dan juga atap. Pasak yang digunakan
berbentuk persegi dan digunakan untuk memaku antar
tiang agar kokoh. Di jaman sekarang, fungsi pasak telah
digantikan oleh paku untuk menghubungkan tiang atau
pun antar rasuk. Di samping pasak, rasuk juga biasa
dihubungkan dengan jenang di bagian atapnya. Rumah
Adat Selaso Jatuh Kembar memiliki dua jenis rasuk, yaitu
rasuk berukuran besar dan rasuk berukuran kecil atau
anak. Rasuk disusun hingga membentuk kerangka atap.
Setelah jadi, barulah atap dipasangkan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_adat_selaso_jatuh_kembar

4
D. Selubung bangunan (material transparan & opak, berdasarkan
luasan, posisi & bentuk)
1. DINDING, PINTU, JENDELA DAN BENDUL
• Bagian-bagian ini terbuat dari kayu. Umumnya jenis kayu
seperti kayu meranti, punak, dan medang. Pemasangan
kayu untuk dinding dibuat dalam bentuk papan lebar,
kemudian disusun dengan teknik lidah pian. Penyusunan
papan menjadi dinding dilakukan secara berhimpit agar
rapat. Bagian pintu dibuat dari bahan kayu punak dan
tembesu. pintu ini memiliki lubang angin di bagian atas.
Sedangkan di bagian bawahnya dipasangi kisi-kisi. Pada
bagian lubang angin dihias dengan ukiran khusus.
Sementara itu, jendela juga dibuat dari jenis kayu yang
sama. Jendelanya memiliki ukuran yang bergantung
pada ketinggian dinding rumah. Umumnya, ukuran
jendela di ruang utama akan dibuat lebih tinggi daripada
jendela di bagian lainnya. Bendul atau batas lantai ini
juga dibuat dari bahan kayu yang sama. Bendul
berfungsi sebagai pengikat atau pun penguat di bagian
ujung lantai.
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_adat_selaso_jatuh_kembar

4
ThankYou
Aldi Riansyah (1441800055) A&B
M. Nur Hamzah (1441800017) C&D

Anda mungkin juga menyukai