Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH ARSITEKTUR TIMUR

ARSITEKTUR TRADISIONAL THAILAND

DOSEN PENGAMPU :
FARIDA MURTI. ST,MT.

DISUSUN OLEH :
Imam Rifai
(441301837)
Denny Ardhiansyah (441301813)

TEKNIK ARSITEKTUR

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

BAB. 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Thailand merupakan salah satu negara yang memiliki nilai nilai seni arsitektural yang tinggi
di asia. Hal ini terbukti dari adanya berbagai peninggalan sejarah dari thailan masa lampau
yang memiliki nilai-nilai arsitektural tinggi. Nilai- nilai budaya lokal yang timbul di kalangan
masyarakat setempat menjadi faktor utama dari kemajuan serta arah perkembangan dari
arsitektur thailand.
PERMASALAHAN
Dalam perkembangan arsitektur , budaya setempat selalu menjadi kunci utama yang
menentukan pola perubahan yang nantinya akan terjadi. Dalam hal ini, nantinya akan
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pola perkembangan arsitektur dimana
memegang kunci utama permasalahan diantaranya ialah :
1. Apa pengaruh budaya masyarakat setempat terhadap pola pola arsitektur masyarakat
Thailand?
2. Seperti apakah pengaturan ruang yang digunakan oleh masyarakat thailand?
3. Apa pengaruh lingkungan sekitar dalam pola penataan serta penggunaan material
penyusun hunian masyarakat
TUJUAN
Tujuan dari dibuatnya penelitian ini ialah untuk memahami serta mempelajari pola
perkembangan arsitektur thailand dilihat dari pola perubahan sosial yang terjadi pda
masyarakat.

BAB. 2 PEMBAHASAN
SEKILAS MENGENAI ARSITEKTUR THAILAND
Thailand pada dasarnya merupakan sebuah negara yang memiliki nilai-nilai peradaban yang
tinggi sejak masa lampau. Hal ini dapat dilihat dari tingkat originalitas dan nilai-nilai seni
budaya masyarakat thailand. Peradaban Thailand sangat terlihat pada sisi timur laut thailand
dimana merupakan salah satu tempat terbaik di dunia dalam menghasilkan tembikar, cocok
tanam beras, serta peninggalan masa kejayaan sejak Zaman Perunggu. Dan mungkin
merupakan tempat pertama yang memasuki masa-masa tersebut.
KONDISI GEOGRAFI, KULTUR, DAN BUDAYA THAILAND
Kondisi Geografi
Area Thailand membentang seluas kurang lebih 517.000 km2. Pada sisi utara, Thailand
berbatasan dengan negara Laos, selatan berbatasan dengan Malaisia, barat berbatasan
dengan Myanmar, dan pada sisi timur berbatasan dengan Kamboja. Bangkok merupakan
ibukota negara Thailand, dimana memiliki kondisi serta iklim yanghampir seperti halnya
Manila di Philipina, Madras di India, Kortum di sudan, serta Honduras di amerika.
Terpisah dari Ibukota, Thailand terbagi atas tiga wilayah yakni pada bagian timur laut, utara,
dan selatan. Thaiand sisi Timur laut mungkin area paling miskin dari 3 wilayah diatas dengan
didominasi oleh lahan sawah tadah hujan yang bermasalah dengan banjir dan kekeringan
panjang. Thailand sisi utara memiliki prospek yang sedikit lebih baik dan pusat sejarah dari
Chiang Mai, kota terbesar di Thailand yang terletak di atas area pegunungan. Thailand sisi
Selatan merupakan area yang memiliki hutan hujan dan dengan garis pantai terpanjang yng
memiliki potensi yang cukup menjanjikan bagi turis dan industri perikanan.

Iklim
Thailand memiliki 2 musim yakni musim panas dan musim hujan.musim panas berjalan
selama november hingga juni sedangkan musim penghujan berlangsung selama bulan juni
hingga oktober. Pada area sisi utara dan timur laut thailand mengalami beberapa jenis musim
dingin selama bulan desember hingga februari.
Di thailand, jalur lintas bulan sering berada di arah selatan sehingga mamungkinkan terjadinya
hujan yang lebat meskipun ditengah musim panas. Terkadang pergantian musim di thailand
seringkali datang terlambat yang mana memiliki akibat yang buruk bagi kondisi lahan.
Pada musim hujan, bangkok seringkali dilanda kebanjiran di bulan oktobersaa aliran sungai
dari arah utara mencapai titik maksimum dan garis pantai brada pada area tertinggi. Kendati
sistem penanggulangan banjir yang diterapkan sudah baik, namun demikian banjir masih juga
terjadi seolah sudah menjadi bagian dari tradisi.
Ekologi
50 Tahun yang lalu, sebgian besar daratan Thailand tertutup oleh hutan hijau dan penduduk
setempat mulai menggantinya dengan cara memotong dan membakar guna dijadikan area
agrikultur dengan asumsi hal tersebut akan meregenerasi kehidupn mereka. Sebagian
masyarakat thailand mengabaikan keselmatan lingkungan dengan merusak hutan serta
binatang yang hidup didalamnya. Melkukan penebangan serta mengumpulkan rotan dan
mengembangkan usaha furnitur yang saat itu sedang tumbuh pesat namun saat ini mulai
ditinggalkan karna bahan baku yang sudah tidak tersedia kecuali di import dari daerah yang
jauh lebih miskin di pedalaman utara dan pedesaan di barat.
Religi / Kepercayaan
Wat
Saat pengunjung mengabaikn norma dan peraturan , orang tersebut akan dianggap tidak baik
bagi sebagian masyarakat thailand dandalam berbagai konteks keagamaan akan sulit untuk
dimaafkan.
Kuil budha di Thailand disebut juga dengan nama Wat, merupakan bangunan yang sangat
simpel dan mencakup area yang kecil. Di desa kecil, Wat mungkin bahkan hanya merupakan
bot kecil. Di area pusat aula dari Wat terdapat sebuah rumah kayu untuk pendeta. Tanah area
The Wat dipisahkan dari area luar dengan sebuah dinding. Hal ini ditujukan untuk menjaga
area dalam The Wat tetap tenang. Sebagai sebuah bangunan religi, Wat juga berfungsi
sebagai pusat interaksi sosial bagi masyarakat.
Bot
Bot merupakan salah satu tempat yng berdiri di area pusat dari Wat. Area pusat dari Bot serta
nuansa budha merupakan unsur terpenting dari Wat.
Bo Tree
Bo Three sangat mudah dikenali dari ukurannya rang sangat besar dan menyebar. ( dan
seringkali berpakaian kain saffron).

FILOSOFI ARSITEKTUR THAILAND.


Arsitektur merupakan seni yang ditampilkan dalam bentuk bangun dan ruang. Hal ini
berkaitan dengan perencanaan kota, lansekap, interior, dan desain. Segala hal yang berkaitan
dengan arsitektur diciptakan berdasarkan kebutuhan dari manusia yang akan
menggunakannya. Dalam hal ini seringkali dipengaruhi oleh lingkungan sekitar bangunan /
ruang.

PENGARUH KULTUR DAN BUDAYA TERHADAP PERKEMBANGAN ARSITEKTUR


Kultur dan juga budaya yang berada pada suatu daerah memiliki nilai serta pengarun yang
kuat terhadap pola perkembangan kehidupan masyarakat. Hal ini juga mempengaruhi pola
arsitektur masyarakat Thailand. Pada dasarnya, Thailand merupakan negara yang dibebaskan
dalam memilih serta menganut kepercayaan. Hal ini menjadikan thailand memiliki
keanekragaman kepercayaan. Beberapa diantaranya ialah Hindhu, Sikhism, Kriste, Serta
Islam. Namun Kendati demikian, Kepercayaan Hindu merupakan keprcayaan yang dianut oleh
sebagian besar masyarakat. Hal inilah yang mempengaruhi pola-pola arsitektur thailand.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP ARSITEKTUR PEMUKIMAN TRADISIONAL THAILAND


Pada Arsitektur Tradisional Thailand, terdapat beberapa ciri Khas yang dapat dilihat dari
kecenderungan masyarakat dalam mendirikan bangunan. Beberapa ciri tersebut diantaranya
ialah:
1. Cenderung menggunakan Rumah Panggung.
Ha ini terjadi dikaenakan pola hidup masyarakat thailand
tradisional yang bergantung pada kondisi Agrari.
Mastyarakat Tradisional Thailand lebih cenderung
membangun bangunan berdekatan dengan aliran sungai
dan bahkan sebagian bangunan berada diatas sengai dan
ditopang lantai panggung. Hal ini ditujukan untuk
mempermudah masyarakat dalam mendapatkan
pasokan air disaat musim panas sedang berlangsung.
2. Ventilasi udara yang baik
Rumah Tradisional Thailand sangat terkenal
akan kualitas dari pemanfaatan ventilasi
udaranya. Mereka mengolah elevasi lantai
sehingga mampu mengalirkan udara segar
dari luar masuk kedalam aea rumah. Selain
itu, rumah tradisional Thailand juga didesain
untuk mampu mengalirkan udara daik secara
vertikal maupun horizontal.
Aliran sirkulasi udara secara vertikal dimungkinkan dengan penggunaan jerami
sebagai bahan penutup atap serta atap yang tinggi sehingga memungkinkan udara

3.

4.

5.

6.

panas terkunci di area atas dan merembas keluar dan pada saat yang bersamaan
digantikan dengan masuknya udara segar dari bawah/ lantai panggung.
Sedangkan Aliran sirkulasi udara secara horizontal dimunginkan karena adanya
perbedaan ketinggian / level lantai sehingga udara mampu masuk .
Posisi arah Rumah
Sistem Ventilasi adalah keberhasilan terbesar rumah tradisional Thailand, dimana
penempatan posisi rumah memegang posisi utama. Idealnya, Rumah tradisional
Thailand menghadap ke araah utara dan sistem struktur ditata paalel ke barat / timur.
Pada posisi ini, rumah tidak akan terpapar matahari secara langsun baik pada siang
maupun sore hari.
Halaman Terbuka / Chan Ruen
Halaman Terbuka memiliki peran yang penting. Selain sebagai titik aktifitas, juga
merupakan area yang disediakan untuk menangkap sinar matahari pada saat musim
penghujan tiba. Biasanya, halaman terbuka seringkali terdapat pada sisi / bagian
rumah di tepi sungai.
Tinggi Rumah.
Tinggi bangunan rumah selalu disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan
pengguna rumah. Perbedaan elevasi lantai pada tiap massa rumah disesuaikan
dengan pengguna rumah sehingga menghadirkan rasa nyaman. Pada dasarnya, rumah
tradisional thailand didesain agar penghuni rumah bisa melakukan berbagai aktifitas
tanpa keluar dari dalam rumah.
Terdapat Tiang Penyimpanan.
Masyarakat Tradisional Thailan memiliki satu kebiasaan unik dalam menyimpan
barang berharga mereka. Disaat sebagian masyarakat lain lebih memilih almari
ataupun tempat lain, Masyarakat tradisional thailan lebih memilih menyimpan barang
berharga dalam satu tiang besar yang nantinya akan menjadi ruang rahasia bagi
nereka.

PENGARUH KEPERCAYAAN TERHADAP PERKEMBANGAN ARSITEKTUR PEMUKIMAN


TRADISIONAL THAILAND
Masyarakat Thailand mengenal adanya hirarki status dalam pola kehidupan bermasyarakat
mereka. Hal ini memberikan pengaruh yang cukup besa dalam polaperkembangan arsitektur
Thailand. Pada masa ampau Rumah juga berfungsi sebagai penanda status sosial bagi
masyarakat thailand.
Pada dasarnya, ada dua jenis rumah yang dikenal dalam perkembangan arsitektur thailan
pada masa Ayyuthaya dimana mewakili status sebagai rakyat jelata dan bangsawan yakni:
a. Ruen Krueng Pook
Rumah ini merupakan rumah bagi kaum jelata. Rumah bagi rakyat jelata ini umumnya
terbuat dari baha-bahan yang mengandalkan alam sehingga usia bahan penyusun
rumah relatif pendek dan perlu adanya penggantian material secara berkala. Biasanya
rumah jenis ini terbuat dari bahan bahan seperti bambu, daun Pohon Kelapa, Rotan,
dan Bahan-Dahan lain yang sejenis.
Ada dua jenis dari Ruen Krueng Pook Yakni Rongna dan Kratom
1. Rongna

Rongna terbuat dari bambu dan menutup hingga atap bangunan pada rumah ini
tidak dikenal adanya lantai / struktur yang berada diatas tahah. Pembangunan
rumah ini diselaraskan dngan level tanah. Tidak ada rnamen tambahan khusus bagi
rumah ini. Secara sederhana rumah ini kecil dan simpel, dimana seringkali
digunakan oleh petani, Pekerja , Dan Budak selepas mereka melaksanakan
aktifitas.
2. Kratom
Kratom dibangun diatas lantai yang terbuat dari susunan bambu dengan atap daun
kelapa yang memiliki bukaan. Struktur dari Kratom lebih baik dari Rongna dimana
hal ini menandakan status sosial yang lebih baik.
b. Rueng Krueng Sab / Rueng fa Kradan
Rumah ini merupakan rumah bagi mereka yang memiliki kekuataan Rumah jenis ini
terbuat dari bahan yang lebih kuat. Biasanya berupa balok balok kayu maupun
susunan papan yang dibuat dari pohon-pohon khusus.
Umumnya, rumah ini memiliki tiga ruang besar dan satu beranda dimana terdapat
ruang terbuka disampingnya.

c. Perumahan Bangsawan Minor


Berdasarkan Sejarah pada periode Rattanakonsin menunjukkan bahwa keluarga
bangsawan menggunakan dinding bata berpola sai bua. Pintunya tidak memiiki busur
pada bagian atas. Perumahan ,Ruen dan Tamnak, terbuat dari kayu dengan dekorasi
pada dinding-dindingnya. Atap terbuat dari Tanak yang disusun dengan Panlom dan
Tua Ngao. Rangka Pedimen diwarnai dengan cat merah. Hal ini dikarenakan warna
merah melambangkan keluarga bangsawan.
d. Perumahan keluarga bangsawan senior dan orang berpengaruh
Bagi keluarga kerajaanpada level ini, dinding rumah mereka dihias dengan bua lang
jia. Disetiap sudut rumah juga terdapat sao-med. Pintu masuk utama terbuat dari kayu
.

BAB. 3 PENUTUP
KESIMPULAN
Dari beberapa uraian diatas dapat ditarik beberapa esimpulan yang berkaitan dengan pola
arsitektur Thailand diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Budaya masyarakat Thailand memiliki pengaruh yang kuat dalam hal perkembangan
jenis dan pengelompokan hunian serta kondisi sosial masyarakat.
2. Arsitektur Tradisional Thailnd berkembang dengan memanfaatkan kondisi serta
keadaan lingkungan sekitar. Dalam hal ini masyarakat menggunakan serta
memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar dalam pengaturan serta pengkondisian
ruang dalam hunian.
3. Arsitektur Tradisional Thailang berkembang dengan menganut Paham hirarki status
sosial dimana kondisi status sosial masyarakat thailand dapat dilihat dari rumah yang
ia miliki.
4. Pengaruh kepercayaan nasyarakat setempat berdampak pada pola penataan fasada
serta bentukan hunian masyarakat setempat.

DAFTAR PUSTAKA
1. Boonjub THAI ARCHITECTURE
https://id.scribd.com/doc/181642320/Boonjub-THAI-ARCHITECTURE-pdf
2. Culture Shock - by roobert Coper

Anda mungkin juga menyukai