Anda di halaman 1dari 12

PENYULUHAN LANSIA

DEFINISI
• Lanjut Usia adalah tahap akhir siklus hidup manusia, merupakan
bagian dari proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan
dialami oleh setiap individu. Pada tahap ini individu mengalami
banyak perubahan baik secara fisik maupun mental, khususnya
kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah
dimilikinya. Perubahan penampilan fisik sebagian dari proses
penuan normal, seperti rambut yang mulai memutih, kerut-kerut
ketuaan di wajah, berkurangnya ketajaman panca indera, serta
kemunduran daya tahan tubuh, merupakan acaman bagi integritas
orang usia lanjut. Belum lagi mereka harus berhadapan dengan
kehilangan-kehilangan peran diri, kedudukan sosial, serta
perpisahan dengan orang-orang yang dicintai. Semua hal tersebut
menuntut kemampuan beradaptasi yang cukup besar untuk dapat
menyikapi secara bijak
Pembagian Usia Menurut DepKes
• Menurut DepKes dikutip dari Azis (1994)
lansia digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
(1) kelompok lansia dini (55-64 tahun)
(2) kelompok lansia (65 tahun keatas)
(3) kelompok lansia resiko tinggi (berusia lebih
dari 70 tahun).
Akibat Proses Menua
1. Anatomi &Fisiologi
- Berat otak akan menurun
- Dinding jantung menjadi lebih tebal
- Elastisitas paru menurun, kekakuan dinding
dada meningkat, kekuatan otot dada menurun,
penurunan reflek batuk yang dapat
menyebabkan terjadinya infeksi akut pada
saluran pernapasan
- Penebalan kapsula ginjal, dan penurunan jml sel
ginjal
- Otot-otot mengalami penurunan berat
- Kepadatan tulang berkurang, rongga tulang
melebar tulang mudah rapuh dan patah
2. Kondisi psikososial
- gangguan memori
- Cemas
- Gangguan tidur
- Perasaan kurang percaya diri
- Merasa diri menjadi beban orang lain
- Merasa rendah diri, putus asa dan dukungan
sosial yang kurang
STRESS PADA LANSIA
Aktifitas interpersonal yang kurang dengan
timbulnya stres = mengadakan diskusi, tukar
pikiran, bercerita, bermain, atau mengadakan
kegiatan-kegiatan kelompok seperti pengajian,
kesenian, kursus, olahraga dan lainnya
merupakan implementasi dari pendekatan ini
agar lansia
• Stres secara umum adalah reaksi tubuh
terhadap situasi yang menimbulkan tekanan,
perubahan, dan ketegangan emosi
• Respon yaitu stres merupakan suatu respon
atau reaksi individu yang muncul karena
adanya situasi tertentu yang menimbulkan
stres. Respon yang muncul dapat secara
psikologis, seperti: takut, cemas, sulit
berkonsentrasi dan mudah tersinggung,
Tanda dan Gejala Stress
• a. Gejala Kognitif
• Gejala kognitif meliputi : (1) masalah dalam memori, (2) sulit berkonsentrasi, (3) sulit
mengambil kesimpulan, (4) selalu berpandangan negatif, (5) cemas, (6) ketakutan berlebihan.
• b. Gejala Emosional
• Gejala emosional diantaranya : (1) murung, (2) cepat marah, (3) agitasi, sulit untuk
bersantai, (4) merasa kewalahan, (5) rasa kesepian dan selalu sendirian, (6) depresi dan tidak
bahagia.
• c. Gejala fisik
• Gejala fisik berupa : (1) nyeri kepala dan punggung, (2) diare dan sembelit, (3) mual
dan pusing, (4) nyeri dada dan berdebar debar, (5) penurunan dalam seks, (6) insomnia, (7)
gatal-gatal di kulit.
• d. Gejala Perubahan Perilaku
• Gejala perubahan pada perilaku meliputi : (1) makan berlebihan atau kurang makan,
(2) tidur berlebihan atau kurang tidur, (3) menyendiri atau mengisolasi diri dari orang lain, (4)
tidak mau bekerja atau mengabaikan tanggung jawab, (5) menggunakan alkohol, rokok, atau
obat-obatan sebagai pelarian, (6) gugup (menggigit kuku, mondar mandir)
Manajemen Stres
• Ada berbagai cara dalam menghadapi stres yang muncul agar
tidak berbahaya bagi kesehatan. Salah satu cara menghadapi
stres tersebut dengan cara relaksasi. Saat berelaksasi, tubuh
berada dalam keadaan tidak tegang, yang berarti lebih tidak
reaktif terhadap stres yang muncul. Salah satu cara relaksasi
yang biasa dilakukan adalah dengan menurunkan ketegangan
otot. Karena stres mempengaruhi ketegangan otot, maka
dengan melemaskan otot-otot, persepsi bahwa seseorang
sedang mengalami stres akan menurun. Salah satu cara lain
adalah dengan mengatur napas. Relaksasi dapat dicapai
dengan cara mengatur napas dengan pola yang konstan
• (1) latihan dapat berfungsi sebagai sebuah cara melepaskan
ketegangan dan kecemasan, (2) latihan dapat menjadi metode
relaksasi. Olahraga teratur dapat menjadi pengalih perhatian
dari hari-hari stres dan dapat memberikan efek penenang
melalui gerakan fisik alami, (3) latihan dapat meningkatkan
energi dan toleransi kelelahan, (4) latihan dapat membantu
dalam menjaga elastisitas otot dan meminimalkan efek
pemendekan otot karena tidak bergerak, (5) latihan dapat
meningkatkan kontrol fisiologis. Dengan mengikuti program
latihan teratur, tubuh bisa lebih terkontrol dan membantu
untuk menormalkan detak jantung, tekanan darah, dan
ketegangan otot, (6) berolahraga secara teratur meningkatkan
kesejahteraan emosional

Anda mungkin juga menyukai