Glaukoma
KELOMPOK D1:
RAYMOND WANGSA (102016151)
Skenario 8
-
Perumusan Masalah
Seorang perempuan 40 tahun
datang dengan keluhan mata
buram dan berat semenjak 6 bulan
lalu ketika melihat laptop
Mind Map
Diferensial Diagnosis
Glaukoma primer
sudut tertutup akut
Etiologi
Glaukoma sudut terbuka etilogi tidak pasti, dimana tidak
didapatkan kelainan yang merupakan penyebab glaukoma.
Glaukoma ini didapatkan pada orang yang telah memiliki
bakat bawaan glaukoma, seperti:
1. Bakat dapat berupa gangguan fasilitas pengeluaran
cairan mata atau susunan anatomis bilik mata yang
menyempit.
2. Mungkin disebabkan kelainan pertumbuhan pada sudut
bilik mata depan (goniodisgenesis), berupa
trabekulodisgenesis, iridodisgenesis dan korneodisgenesis dan
yang paling sering berupa trabekulodisgenesis dan
goniodisgenesis.
Epidemiologi
Pada orang Eskimo, prevalensi terjadinya PSTak
sebesar 2.12-2.9%, lebih banyak dibandingkan
dengan terjadinya glaukoma primer sudut terbuka
(GPSTb) yaitu 0.01-0.4%.
Prevalensi glaukoma primer sudut tertutup (GPSTp)
pada orang Eskimo adalah 0.3-0.44% dari populasinya
lebih tinggi dibanding dengan ras Kaukasus.
Insiden kasus PSTak pada populasi ras Kaukasia
adalah 0,09%–0,1% per tahun, sedangkan pada ras
Asia, kasus PSTak cukup banyak, yaitu 0,31%–1,64% per
tahun.
Patofisiologi
1. TIO
2. Diskus Optikus dan Hilang Lapangan Pandang
3. Usia
4. Keluarga
5. Miopi, DM, Karvas, Oklusi Vena Sentral
Tatalaksana
Penatalaksanaan :
a. Pasien tidak boleh minum sekaligus banyak, karena dapat menaikkan
tekanan
b. Glaukoma akut:
1. Pertolongan pertama adalah menurunkan tekanan intraocular secepatnya
dengan memberikan serentak obat-obatan yang terdiri dari:
2. Asetasolamid Hcl 500 mg, dilanjutkan 4 x 250 mg/hari.
3. KCl 0.5 gr 3 x/hari.
4. Timolol 0.5%, 2 x 1 tetes/hari.
5. Tetes mata kombinasi kortikosteroid + antibiotik 4-6 x 1 tetes sehari
6. Terapi simptomatik.
Rujuk segera ke dokter spesialis mata/pelayanan kesehatan tingkat
sekunder/tersier setelah diberikan pertolongan pertama tersebut.
Pemeriksaan penunjang lanjutan dilakukan pada pelayanan sekunder/tersier
Konseling dan Edukasi
a. Memberitahu keluarga bahwa kepatuhan pengobatan
sangat penting untuk keberhasilan pengobatan glaukoma.
b. Memberitahu pasien dan keluarga agar pasien dengan
riwayat glaukoma pada keluarga untuk memeriksakan
matanya secara teratur.
Kriteria rujukan
Pada glaukoma akut, setelah dilakukan penanganan
pertama.
Pada glaukoma kronik, dilakukan segera setelah
penegakan diagnosis.
Prognosis
Meskipun tidak ada obat yang dapat
menyembuhkan glaukoma, pada kebanyakan kasus
glaukoma dapat dikendalikan. Glaukoma dapat dirawat
dengan obat tetes mata, tablet, operasi laser atau
operasi mata. Menurunkan tekanan pada mata dapat
mencegah kerusakan penglihatan lebih lanjut. Oleh
karena itu semakin dini deteksi glaukoma maka akan
semakin besar tingkat kesuksesan pencegahan
kerusakan mata.
Komplikasi