ABAD KE-21
Literasi Dasar dalam
Proyek Pembuatan Layang-layang
Literasi Sains: Analisis
Literasi Baca-Tulis: Penulisan teks gaya berat dan gaya angkat
prosedur pembuatan layang-layang, pada mekanisme terbang
penulisan teks komparasi sejarah layang- layang-layang
layang, pembuatan peta konsep skema
rancangan pembuatan layang-layang
Literasi Digital:
Pemanfaatan media
digital/audio-visual dalam
mengamati pembuatan
layang-layang Numerasi & Literasi
Finansial:
Literasi Budaya: Penghitungan modal, harga
Telaah ragam jual, laba dalam penjualan
layang-layang layang-layang
tradisional
Indonesia
Layang-layang Tradisional Indonesia
Penulis: Rizki Siddiq Nugraha
Dari Cina, penggunaan layang-layang kemudian menyebar ke Korea, Jepang, dan India,
lalu ke negara-negara kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ada pula pendapat
yang sama sekali berbeda, yakni menyebutkan bahwa layang-layang pertama kali dikenal
di Indonesia, kemudian menyusuri arah sebaliknya dari pendapat pertama. Pendapat ini
mendasarkan argumennya pada penemuan sebuah lukisan gua di daerah Sulawesi
Tenggara, di Pulau Muna. Ada yang menduga lukisan yang menggambarkan orang
sedang bermain layang-layang itu dibuat sekitar 6000 tahun yang lalu.
Walaupun asal muasal layang-layang ini belum jelas, namun kini hampir di seluruh
kawasan di Indonesia, permainan tradisional ini masih digemari oleh seluruh kalangan,
mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Di Indonesia terdapat berbagai ragam
layang-layang tradisional Indonesia, sebagai berikut:
Layang-layang Tradisional Indonesia
1. Kleung
Kleung yang artinya elang. Dinamakan demikian karena dilihat dari ketinggian, layang-layang
ini mirip dengan seekor burung elang yang sedang terbang. Kleung berasal dari Aceh yang
merupakan alat hiburan bagi masyatakat Aceh yang dimainkan setelah mereka selesai
panen atau musim ujung barat. Biasanya layangan kleung diadu di lapangan atau
pesawahan, setelah seluruh anggota masyarakat telah membersihkan sawah dari tumpukan
padi dan padi disimpan di lumbung padi.
Layangan kleung memiliki lebar sayap terbentang mulai dari 2 meter sampai 2,7 meter,
dengan ketinggian kepala sampai ujung kipas ekornya kurang-lebih 2 meter. Bagian kepala
tingginya 22 cm, bagian sayap dekat ekor 55 cm, dan lebar ekor sekitar 45 cm. Untuk
membuat layangan ini biasanya memerlukan waktu selama 3 bulan.
Layang-layang Tradisional Indonesia
2. Siger
Layang-layang siger berasal dari Lampung dan digunakan sebagai alat bantu
memancing ikan. Layangan ini awalnya terbuat dari daun loko-loko, cara
menerbangkannya yaitu diikatkan pada rangka dari bambu, diterbangkan untuk
membawa umpan lebih jauh dari kapal. Pada umumnya layangan ini berukuran
panjang 1 meter dan lebar 1,5 meter.
3. Kajanglako
Layang-layang kajanglako berasal dari daerah Jambi. Pada layang-layang ini
terdapat gambar perahu yang ditumpangi oleh seorang raja dan permaisuri yang
berasal dari Jambi. Dahulu, layang-layang ini digunakan sebagai alat perang untuk
memberi tanda adanya musuh.
Layang-layang Tradisional Indonesia
4. Koangan
Layang-layang yang berasal dari ibu kota Jakarta ini dapat mengeluarkan suara dengung, karena
memiliki alat bunyi yang dapat mengeluarkan suara. Layang-layang ini memiliki panjang sekitar
1,2 meter dan lebar sekitar 1 meter.
5. Tapean
Layang-layang tapean merupakan salah satu layang-layang tradisional pertama pada masyarakat
Jawa Timur. Layang-layang tapean diperkenalkan pertama kali oleh bupati pertama Banyuwangi,
Mas Alit Pringgo Kusumo, pada tahun 1773. Untuk kerangka batangnya, layang-layang ini
menggunakan batang kayu pinang yang diraut halus, sedangkan untuk sayapnya digunakan
bambu. Untuk penahan anginnya digunakan kain ketapas atau kertas singkong. Layang-layang ini
lazimnya diberi gambar burung bersisik melik. Layang-layang tapean biasa digunakan para petani
untuk mengusir burung-burung yang menganggu padi pada musim panen tiba.
Perumus Kosakata Penjelas
Mencari dan mencatat definisi Memberikan contoh/kasus
kata-kata sulit dari berbagai untuk menjelaskan topik yang
sumber. dibahas dalam teks.
Peringkas
Penanya
Menjelaskan/menuliskan ulang
Merumuskan pertanyaan-
gagasan ringkas pada teks
pertanyaan untuk menggali
dalam bahasa yang mudah
informasi pada teks dengan
dipahami oleh teman dalam
lebih dalam.
kelompok.
LITERASI DALAM PEMBIASAAN,
PENGEMBANGAN, DAN PEMBELAJARAN
STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN
Prinsip Literasi dalam Pembelajaran
Selama
Membaca
• Membuat ringkasan
• Mengidentifikasi informasi • Mengonversi dari
yang relevan satu moda ke moda
• Mengidentifikasi tujuan • Mengidentifikasi kata-kata lain
membaca sulit • Menghasilkan teks
• Membuat prediksi • Memvisualisasi/ think aloud multimoda
• Membuat inferensi • Mengonfirmasi,
Sebelum • Membuat pertanyaan terkait merevisi.
teks
Membaca
Setelah
Membaca
Mengonversi
Menjelaskan
teks dari satu
keterkaitan antar
moda ke moda
teks
yang lain
Menggunakan
Memilih suatu
teks multimoda
moda teks sesuai
untuk
tujuan
mendukung
penggunaannya
inferensi/prediksi Kompetensi
Multimoda
Alat Bantu Pengatur Grafis
No Jenis Pengatur Grafis Kegiatan Pembelajaran
1 Aktivasi Pengetahuan Latar Menggali pengetahuan yang telah dimiliki siswa terkait
sebuah teks.
2 Tabel Prediksi Siswa membuat prediksi tentang sebuah teks.
3 Tahu – Ingin - Pelajari Siswa menuliskan hal yang telah mereka ketahui dan
ingin ketahui (sebelum pembelajaran) dan telah
ketahui (setelah pembelajaran)
4 Tahu – Ingin - Bagaimana Siswa menuliskan hal yang telah mereka ketahui, ingin
ketahui, dan bagaimana cara mengetahuinya.
5 Tahu – Ingin – Bagaimana - Pelajari Siswa menuliskan hal yang telah mereka ketahui, ingin
ketahui, bagaimana cara mengetahuinya (sebelum
pembelajaran) dan yang telah mereka ketahui (setelah
pembelajaran)
Alat Bantu Pengatur Grafis
No Jenis Pengatur Grafis Kegiatan Pembelajaran
8 Adik Simba (Apa, Di Mana,Kapan, Siapa, Siswa mengidentifikasi informasi penting dengan
Mengapa, Bagaimana) menggunakan kata tanya
12 Tabel Fakta dan Opini Mengidentifikasi fakta dan opini dalam teks
16 Peta Gagas Utama dan Mengidentifikasi gagasan utama dan penjelas dalam
Penjelas teks.
Tahu (T)
Ingin (I)
Bagaimana (B)
Pelajari (P)
Rantai Pengatur Peristiwa/Kejadian
Di Mana? Mengapa?
Kapan? Bagaimana?
Berpikir – Berpasangan - Berbagi
Judul teks/materi: ________________________
Pertanyaan/ Topik/Isu Apa yang saya pikirkan? Apa yang dipikirkan oleh Apa yang akan kami
teman saya? bagikan kepada teman di
kelas?
Hubungan Tanya-jawab
Judul teks/materi: ________________________
Jawaban tersurat dalam teks dan dapat Jawaban ada dalam teks namun
Di dalam teks langsung ditemukan di satu bagian. informasinya harus dicari dalam
beberapa bagian dari teks