Anda di halaman 1dari 8

KELUARGA ISLAMI

SAKINAH
MAWADDAH
WARAHMAH

DISUSUN OLEH :
ARUM NINGTYAS MEGA ( 1704034008 )
SHEREN THASYA PUTRI ( 1704034011)
Salah satu bentuk mu`amalah adalah
menciptakankan keharmonisan dalam
keluarga melalui ibadah nikah. Demikian
ungkap seorang filosof Muslim
Indonesia, MI. Soelaiman Allahumma
Yarham (1982). Hidup berkeluarga
bukan main indahnya, tetapi pula bukan
main repotnya. Setelah aqad nikah
suami-istri mempunyai hak dan
kewajiban masing-masing.

2
Awal sebuah pernikahaan restu orang tua
kedua belah pihak merupakan syarat
keluarga sakinah mawaddah warahmah

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah


dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
3
petunjuk. ( QS. AN Nahl : 125)
Apakah rasa mencintai dan menyayangi
meningkat ketika sudah menikah

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya


ialah Dia menciptakan untukmu isteri-
isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu
rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir
(QS. Ar - Rum : 21). 4
Menurut ayat ini terdapat dua cinta yang dicapai dengan pernikahan ; cinta mawaddah dan
cinta rahmah. Mawaddah adalah cinta yang terwujud dari dorongan untuk memenuhi kebutuhan biologis
sebagai fitrah insani. Sedangkan Rahmah ialah cinta yang dilandasi oleh dorongan fitrah Ilahi yang al-
Rahman dan al-Rahim. Hanya dengan nikah kedua cinta tersebut akan terpelihara sempurna. Melalui
pernikahan kedua cinta tersebut akan terwujud dan terpelihara oleh suami istri. Seseorang mungkin saja
bisa mencintai pacarnya sebelum menikah, tapi tidak akan meraih cinta rahmah. Seseorang juga bisa saja
menyayangi saudaranya karena pertalian nasab, tapi tidak bisa meraih mawaddah. Hanya suami istri yang
dapat meraih kedua cinta sekaligus.

5
Apakah setelah menikah selalu
melakukan sholat berjamaah

“Barangsiapa menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh


dari ibadahnya (agamanya). Dan hendaklah ia bertakwa kepada
Allah SWT dalam memelihara yang sebagian lagi.” (HR. Thabrani
dan Hakim).

Tidak hanya menyempurnakan sebagian ibadah dengan menjalankan fitrah manusia untuk menikah. Melainkan
menyempurnakan ibadah pernikahan juga dapat dijalankan dengan selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang
ada di dalam islam. Misalnya saja, seperti bekerja sama dalam menjalankan kewajiban rumah tangga hingga
menjalankan ibadah sholat fardu secara berjamaan yang mana lebih baik dibandingkan harus melakukannya secara
sendiri. 6
Apakah ada pertentangan restu orang
tua ketika ingin menikah

Anda mungkin juga menyukai