Anda di halaman 1dari 56

NAMA GURU : WIWIN SISWATINI

ASAL SEKOLAH : SMAS DIPONEGORO TUMPANG


MAPEL : PAI DAN BUDI PEKERTI
KELAS : XII
TEMA : FIQIH
SUB TEMA : PERNIKAHAN DALAM ISLAM
LINK VIDEO :
https://www.youtube.com/watch?v=zsfN03xdXuY
PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN BUDI
PEKERTI
Kelas : XII
Semester : Ganjil

• WIWIN SISWATINI S.Pd.I


BAB : 4
PERNIKAHAN DALAM
ISLAM
Pertemuan 1 :
Ketentuan pelaksanaan
pernikahan berdasarkan syariat
Islam.

WIWIN SISWATINI
Kompetensi Dasar:

1.6 Meyakini kebenaran ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam


2.6 Menunjukkan sikap bersatu dan kebersamaan dalam lingkungan masyarakat sebagai implementasi
ketentuan pernikahan dalam Islam
3.6 Menganalisis dan mengevaluasi ketentuan pernikahan dalam Islam
4.6 Menyajikan prinsip-prinsip pernikahan dalam Islam
• Tujuan Pembelajaran: Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

 Meyakini kebenaran ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam


 Menunjukkan sikap bersatu dan kebersamaan dalam lingkungan masyarakat sebagai implementasi
ketentuan pernikahan dalam Islam
 Menjelaskan dalil, ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam.
 Mengidentifikasi ketentuan pelaksanaan, hikmah dan manfaat pernikahan berdasarkan syariat Islam.
 Menganalisis ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam.
 Mengevaluasi ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam.
 Menyajikan paparan tentang ketentuan pelaksanaan, hikmah dan manfaat pernikahan berdasarkan syariat
Islam.
Indikator Pencapaian Kompetensi
•Memahami ketentuan pernikahan dalam Islam.
•Menunjukkan sikap bersatu dan kebersamaan dalam lingkungan masyarakat sebagai implementasi ketentuan
pernikahan dalam Islam
Menjelaskan dalil-dalil, hikmah dan manfaat ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam

Mengidentifikasi ketentuan, hikmah dan manfaat pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam.

Menganalisis ketentuan, hikmah dan manfaat ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam.

Mengevaluasi ketentuan pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat Islam.

Menyajikan paparan tentang ketentuan, hikmah dan manfaat pelaksanaan pernikahan berdasarkan syariat
Islam.
PETA KONSEP
Tadarrus

‫َو ِم ْن ٰا ٰي ِت ٖ ٓه ا َ ْن َخلَقَ لَ ُك ْم ِ ّم ْن اَ ْنفُ ِس ُك ْم ا َ ْز َوا ًجا ِلّت َ ْس ُكنُ ْٓوا اِلَ ْي َها َو َج َع َل‬
‫ت ِلّقَ ْو ٍم يﱠتَفَ ﱠك ُر ْو َن‬ٍ ‫بَ ْينَ ُك ْم ﱠم َودﱠة ً ﱠو َر ْح َمةً ۗ◌اِ ﱠن فِ ْي ٰذ ِل َك َ ٰﻻ ٰي‬
21. Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri,
agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh,
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir
TADABBUR
Bacalah inspirasi di bawah ini dan renungkan untuk mengawali pembelajaran ini!

• Semenjak tercipta Nabi Adam a.s, naluri cinta pada dasarnya bersemayam dalam lubuk hati setiap anak
manusia. Cinta mengandung makna kasih sayang, keharmonisan, penghargaan dan kerinduan, di samping persiapan
untuk menempuh kehidupan di kala suka dan duka serta lapang dan sempit.
• Kata pujangga, “hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga”. Bagaimana seandainya manusia tak memiliki
hasrat cinta? Pada dasarnya cinta adalah anugerah dan bukanlah sesuatu yang yang buruk. Cinta mejadi kotor atau
sebaliknya menjadi suci adalah ditentukan oleh bingkainya. Ada bingkai suci dan halal dan ada bingkai kotor dan
haram. Bingkai yang suci dan halal adalah perkawinan yang sah secara agama dan hukum negara. Sedangkan
bingkai yang kotor dan haram adalah perzinahan (free sex), cinta sesama jenis (homosexual) yang dilakukan kaum
Gay dan Lesbian.
• Pernikahan telah menjadi kebiasaan para nabi, wali, ulama, dan para orang saleh untuk mendekatkan diri
kepada Allah Swt. Pernikahan dalam ajaran Islam dinilai sebagai aktivitas peribadatan yang penuh kenikmatan
sekaligus memperoleh ganjaran. Islam mengajarkan demikian sebab sebagai agama fitrah Islam tidaklah
membelenggu perasaan manusia.
• Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang. Agama Islam justru mengajarkan
manusia untuk menjaga perasaan cinta yang harus dirawat dan dilindungi dari kehinaan yang mengotorinya. Islam
membersihkan dan mengarahkan perasaan cinta untuk diwujudkan secara kuat.
Amati gambar di bawah ini, kemudian jelaskan makna yang
tersirat dalam gambar di bawah ini!

• 1. Al quran dan mahar cincin


• 2. Prosesi Ijab Qabul
• 3. Buku nikah
A. Pengertian Pernikahan
Nikah berasal dari Bahasa arab AN-NIKAH

 Nikah secara syar’I adalah akad yang


membolehkan (halal) hubungan intim
dengan menggunakan kata ‘ankahtuka’
 Nikah secara harfiyah (menikahkan), ‘zawwajtuka‘
artinya himpunan (Al- (mengawinkan), atau terjemah keduanya.
Dammu), kumpulan (Al-
Jam’u), atau hubungan intim
(Al-Wat’u).

 Nikah menurut Undang-undang Nomor 1


tahun 1974 pasal 1 adalah ikatan lahir dan
batin antara seorang wanita dengan seorang pria
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa
“Wahai para pemuda, jika diantara kamu sudah memiliki kemampuan untuk
menikah, hendaklah ia menikah, karena pernikahan itu dapat menjaga pandangan
Hukum NikaH mata dan lebih memelihara kemaluan (kehormatan) dan barangsiapa tidak mampu
menikah hendaklah ia berpuasa. Sebab puasa itu penjaga baginya.”
(H.R, bukhari dan Muslim)

1. Sunah
Bagi yang ingin menikah, mampu menikah dan mampu pula mengendalikan diri dari perzinaan
(walaupun tidak segera menikah)

2. Wajib
Bagi yang ingin menikah, mampu menikah dan ia khawatir berbuat zina jika tidak segera menikah

3. Makruh
Bagi yang ingin menikah tetapi belum mampu memberi nafkah terhadap istri dan anaknya

4. Haram
Bagi yang ingin menikah dengan maksud menyakiti wanita yang akan dinikahinya
1. Tujuan Pernikahan
a. Untuk memperolah rasa cinta, kasih sayang dan ketenangan

b Untuk memenuhi kebutuhan seksual (berahi) secara sah dan diridhoi


Allah swt

d. Untuk memperoleh keturunan yang sah dalam masyarakat

e. Untuk mewujudkan keluarga bahagia dunia dan akherat

f. Menumbuhkan perilaku tanggung jawab


Prosesi Pra Nikah
• Meminang (khitbah) • Mas kawin (mahar)
Meminang (khitbah) merupakan permintaan dari Maskawin (mahar) adalah pemberian yang wajib
pihak laki-laki kepada pihak perempuan untuk diberikan seorang laki-laki sebagai calon suami
melangsungkan pernikahan. Perempuan yang kepada perempuan yang akan menjadi istri.
dipinang bukanlah istri orang, bukan mahram Memberikan mahar hukumnya wajib
sendiri, bukan perempuan yang masih dalam berdasarkan surah An-Nisa/4 ayat 4. jumlah
‘'iddah, dan bukan perempuan yang telah mas kawin yang wajib dibayar ditentukan oleh
dipinang oleh orang lain (muslim). wali atau perempuan itu sendiri dengan seizin
walinya.
RUKUN NIKAH
1. Calon suami 2. Calon Istri
Persyaratannya, yaitu:
Persyaratannya, yaitu:
1.Islam
1.Islam 2.Baligh
2.Baligh 3.Berakal
3.Berakal 4.Sehat jasmani dan rohani
4.Sehat jasmani dan rohani 5.Perempuan sejati
5.Laki-laki sejati 6.Berumur minimal 19 tahun
6.Berumur minimal 21 tahun (menurut UU No 1 tahun 1974)
(menurut UU No 1 tahun
1974)
3. Wali nikah Yaitu wali yang menikahkan mempelai laki-laki dengan
mempelai wanita atau mengizinkan penikahannya.

Pembagian wali nikah


Yaitu, kepala
Wali negara yang
Yaitu, wali Nikah beragama islam. Di
yang Indonesia
mempunyai wewenang
Wali Wali
pertalian Nasab Hakim presiden sebagai
darah dengan wali hakim
mempelai Syarat-Syarat seorang wali nikah: dilimpahkan
wanita yang a. Beragama islam kepada
akan b. Laki-laki pembantunya yaitu
dinikahkannya c. Baligh dan berakal menteri agama.
d. Merdeka dan bukan hamba Dan menteri
sahaya agama
e. Bersifat adil melimpahkan
f. Tidak sedang ihram haji atau kepada
umrah pembantunya
kepala kantor
urusan agama di
setiap kecamatan
4. Dua saksi
Tujuan kehadiran dua orang saksi,disamping untuk
mengetahui keabsahan proses akad nikah, juga untuk
memberi persaksian bahwa seorang calon suami laki-laki
adalah seorang jenaka, duda atau sudah beristri. Kalau
sudah beristri belum melebihi dari empat orang wanita.
Rukun Nikah
5. Sigat (redaksi) ijab dan Kabul ijab adalah pernyataan seorang wali
nikah, sedangkan qabul adalah peernyataanmenerima pernikahan dari seorang calon suami.

Syarat Ijab: Syarat Qobul:


1. Menggunakan bahasa yang jelas (bahasa arab bagi yang 1. Menggunakan bahasa yang jelas (bahasa arab bagi yang
bisa atau terjemah bagi yang tidak bisa bahasa arab). bisa atau terjemah bagi yang tidak bisa bahasa arab).
2. Menggunakan kata “ankahtuka” (saya nikahkan) atau 2. Menjawab pernyataan dalam kalimat ijab dengan segera
“zawwajtuka” (saya kawinkan). Tidak sah jika dan tepat.
menggunakan kata selain dua kata itu.
3. Tidak boleh menggunakan kata sindiran atau kiasan.
3. bukanmerupakan kata sindiran.
4. Diucapkam langsung oleh wali atau wakilnya dengan 4. Dilafalkan oleh calon suami ataun wakilnya (atas sebab-
sempurna. sebab tertentu).
5. Tidak dibatasi dengan waktu tertentu, seperti; nikah 5. Tidak diikatkan dengan batasan waktu tertentu, seperti;
mut’ah atau nikah kontrak. nikah mut’ah atau nikah kontrak.
6. Tidak disyaratkan dengan sesuatu yang mengikat. 6. Tidak disyaratkan dengan sesuatu yang mengikat.
7. Menyebut nama bakal istri.
8. Tidak diselangi dengan perkataan lain.
Muhrim
Pengertian Muhrim
Muhrim secara bahasa berarti diharamkan. Dalam masalah fikih
muhrim bermakna wanita yang haram untuk di nikahi
Karena keturunan:
a. Ibu kandung dan
Karena hubungan seterusnya keatas
sepersusuan: b. Anak perempuan
a. Ibu yang menyusui kandung dan
b. Saudara perempuan seterusnya ke bawah
sesusuan c. Saudara perempuan
Wanita (sekandung,
Karena perkawinan: yang sebapak atau seibu)
a. Ibu dari istri haram d. Anak perempuan
b. Anak tiri, apabila suami dinikahi dari saudara laki-laki
sudah berkumpul dan seterusnya ke
dengan ibunya bawah
c. Ibu tiri baik sudah e. Anak perempuan
dicerai atau belum Karena ada dari saudara
d. Menantu. Baik yang pertalian perempuan dan
sudah dicerai atau muhrim dengan seterusnya ke
belum istri bawah
Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-
anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang
perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan;
saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak
perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-
anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan;
ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan
sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu
yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu
campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu
(dan sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa kamu
mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak
kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang
telah terjadi pada masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Q.s an Nisa: 23)
Kewajiban Suami Istri
 Kewajiban suami Kewajiban istri
terhadap istri terhadap suami
1.Suami wajib menggauli istrinya dengan cara yang 1. Istri wajib menerima dengan ikhlas bahwa suami adalah
baik, penuh kasih sayang, tidak kasar dan tidak pemimpin keluarga
secara dzalim. 2. Istri wajib menaati suaminya selama tidak dalam
kemaksiatan
2.Suami wajib memberi nafkah lahir kepada istri,
3. Istri hendaknya memenuhi kebutuhan suami dan keluarga
seperti memberi makan, pakaian dan tempat baik kebutuhan biologis maupun non biologis kecuali ada
tinggal. sebab-sebab syar'i yang Sesuai ajaran Islam
3.Suami wajib mengajarkan istri tentang ilmu-ilmu 4. Istri hendaknya mendahulukan hak suami diatas hak
yang berkaitan dengan wanita, seperti hukum haid, orang tuanya
nifas, wiladah, (melahirkan), istihadah, dan 5. Istri wajib menjaga harta suaminya dengan sebaik-
sejenisnya. baiknya
4.Suami wajib berlaku adil dan bijaksana terhadap 6. Istri hendaknya senantiasa membuat dirinya selalu
isttri. menarik dihadapan suami
5.Suami wajib menutup aib istri kepada siapapun. 7. Istri wajib menjaga kehormatan suami selama-lamanya
6.Ketika ada tanda-tanda kematian, suami
hendaklah berwasiat terhadap istri.
Perceraian
Perceraian berarti pemutusan ikatan perkawinan antar suami dan istri

Fasakh pembatalan
pernikahan antara
melepaskan ikatan suami dan istri
pernikahan dengan karena sebab-sebab
mengucapkan tertentu
secara sukarela
oleh pihak suami Hal-hal yang
dapat
memutuskan Li’an
pernikahan

sumpah suami yang


menuduh istrinya
berzina dikarenakan
suami tidak bisa
Talak
mendatangkan 4 orang
saksi
Zihar
Ila’
sumpah suami yang
mengatakan bahwa ia
tidak akan meniduri
istrinya selama 4
bulan atau lebih
ucapan suami yang
menyerupakan
istrinya dengan
ibunya

talak yang
dijatuhkan suami
Khulu’
kepada istrinya atas
permintaan istrinya.
Rujuk
Rujuk berarti kembalinya suami kepada ikatan pernikahan dengan
istrinya yang dicerai dalam masa iddah
Rukun rujuk
a.Istri sudah bercampur dengan suami yang mentalaknya dan
masih berada dalam masa iddah
b.Keinginan rujuk suami atas kehendaknya sendiri
c.Ada dua orang laki-laki yang adil sebagai saksi
d.Ada shigat atau ucapan rujuk

Sunnah Wajib

Hukum
Rujuk

Makruh
Haram
Sunnah Wajib

jika rujuknya
jika sebelum mentalak
suami dengan niat
suami belum
karena Allah
menyempurnakan
pembagian waktunya

Haram
Makruh

jika perceraian rujuknya suami untuk


lebih mashlahat menyakiti istri atau
mendurhakai Allah
swt
Macam Pernikahan yang di larang
1. Pernikahan Semahram 3. Pernikah tahlili
Mahram adalah seorang perempuan yang haram Pernikahan tahlili adalah menikahnya seorang laki-laki
dinikahi oleh seorang laki-laki mahram ada tiga macam dengan seorang wanita yang sudah ditalak tiga oleh
yaitu mahram karena keturunan mahram karena suami sebelumnya. Pernikahan ini dilakukan secara
perkawinan dan mahram karena sepersusuan rekayasa, dengan tujuan agar mantan suami dapat
menikah kembali dengan seorang perempuan yang
2.Pernikahan Sigar sudha bercerai dengan talaq ba’in kubra (talk tiga)
Nikah sigar adalah pernikahan silang. Artinya seseorang setelah habis masa ‘iddah.
menikahkan anak perempuannya kepada seorang laki-
laki dengan syarat seorang tersebut menikahkan anak 4. Pernikahan Mut’ah
perempuannya dengan seorang anak laki-lakinya Nikah mut’ah disebut juga dengan nikah kontrak.
Pernikahan ini hukumnya haram, karena di samping
pernikahan dilakukan hanya semata-mata untuk
bersenang-senang dan dibatasi dengan waktu tertentu,
juga pernikahan ini memperlakukan seorang wanita
seperti barang
Pernikahan yang di larang

5. Pernikahan masih dalam masa ‘iddah 6. Pernikahan Beda agama


Menikah dengan seorang perempuan yang musyrik
Seorang perempuan yang dicerai oleh suami, memiliki masa ‘iddah.
atau kafir hukumnya dilarang dalam Islam. Sehingga
‘Iddah adalah masa menunggu seorang perempuan tidak boleh
haram apabila dilakukan oleh umat Islam, karena
menerima pinangan seorang laki-laki. Sehingga seorang perempuan
Allah swt
dilarang untuk menikah dengan seorang laki-laki, sampai habis
masa ‘iddahnya.
Prinsip-prinsip dalam pernikahan
1. Prinsip sakinah mawaddah 2. Prinsip mu’asyarah bil ma’ruf
warohmah (berperilaku secara sopan dan
Sakinah secara bahasa berarti tentram, mawaddah beradab)
secara bahasa berarti cinta kasih, dan rahmah berarti Seorang suami terhadap istri dalam bergaul dalam
kasih sayang. Istilah tersebut menggambarkan perasaan kehidupan sehari-hari harus secara sopan dan santun.
batin manusia yang sangat luhur dan penuh nilai-nilai Keduanya saling meuliakan dan menghormati. Sehingga
spiritual. Semuanya terbentuk dari suasana hati yang dalam lingkungan keluarga terwujud suasana
penuh keikhlasan dan kerelaan berkorban demi kehidupan yang sakinah warahmah. Jangan terjadi
kebahagiaan bersam sebaliknya, seorang suami memandang istri sebagai
manusia yang derajatnya di bawah seorang suami
sehinggamemperlakukan istri seenaknya dan semaunya
sendiri
Prinsip-prinsip dalam pernikahan
3. Prinsip Musawwamah (kesejajaran 4. Prinsip Musyawaroh (saling
musyawarah dan saling
untuk saling melengkapi dan saling berkomunikasi dengan baik)
melindungi Dengan prinsip musyawarah di antara suami dengan istri
Setelah seorang laki-laki melakukan ijab dan qabul dalam secara baik, setiap persoalan memperoleh penyelesaian
akad nikah, sudah mulai berlaku prinsip musawamah. Yakni terbaik. Karena tidak ada persoalan yang tidak dapat
prinsip kesejajaran untuk saling melengkapi dan saling diselesaikan. Tetapi tetap harus berhati-hati, karena khalifah
melindungi. Karena seorang suami dan istri bagaikan Umar binKhattab mengibaratkan ikatan seorang suami
sebuah pakaian. Prinsip ini perli diterapkan mengingat dengan istri bagaikan seutas benangyang mudah putus.
hubungan suami istri hanya dapat berjalan serasi dan Karena itu, antara seorang suami dengan istri harus saling
harmonis apabila keduanya dapat saling melengkapi dan menguatkan.
melindung
B. Hikmah Pernikahan

1. Pernikahan merupakan cara yang benar, baik dan diridhai Allah swt untuk

memperoleh anak serta mengembangkan keturunan yang sah

2. Melalui pernikahan suami-istri dapat memupuuk rasa tanggungjawab

membaginya dalam rangka memelihara, mengasuh dan mendidik anak-

anaknya

3. Menjalin hubungan silaturahim antara keluarga suami dan keluarga istri.


Kenalan
dulu yukk…

 Nama : Wiwin Siswatini S.Pd.I M.Pd
 Guru PAI di SMAS DIPONEGORO
Tumpang
 WA : 085 75533 4272
 Alamat di jagad maya :
wiwinsiswatini.ws@gmail.com
Facebook : Wiwins Zainy,
IG : Ummahtsaqevarifat_
Pengalaman Literasi:
1. Anggota team penelaah/ penilai Ceris Jawa
Timur.
2. Anggota team penelaah/penilai Ceris kab.
Malang.
3. Pegiat Literasi Kab. Malang.
LEMBAR KERJA

PESERTA DIDIK
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

KELAS XII

WIWIN SISWATINI

1
2
TUJUAN PEMBELAJARAN:

1. Menjelaskan syarat dan rukun nikah


2. Memahami ketentuan pernikahan dalam islam
3. Memahami kedudukan Wanita dalam keluarga
4. Mempertimbangkan memilih calon suami dan istri
5. Menimbang tugas, hak dan tanggung jawab suami dan istri
6. Menyimpulkan hikmah pernikahan dalam islam
7. Memperagakan tata cara pernikahan dalam islam
8. Menciptakan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan pro-
aktif.

3
KD DAN INDIKATOR

KOMPETENSI DASAR :

1.3. Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam melaksanakan pernikahan

3.6 Memahami ketentuan pernikahan dalam Islam

3.7 Memahami hak dan kedudukan wanita dalam keluarga berdasarkan hukum Islam

4.6 Memperagakan tata cara pernikahan dalam Islam,

4.7 Menyajikan hak dan kedudukan wanita dalam keluarga berdasarkan hokum Islam

INDIKATOR:

1. Mampu Memahami ketentuan pernikahan dalam Islam.


2. Mampu Memperagakan tata cara pernikahan dalam Islam
3. Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam melaksanakan pernikahan
4. Memahami hak dan kedudukan wanita dalam keluarga berdasarkan hukum Islam
5. Menyajikan hak dan kedudukan wanita dalam keluarga berdasarkan hokum Islam
6. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan pro- aktif)

4
5
Ayo kita tadarus

Perhatikan QS. An Nisa’ 22 dan QS. Ar Ruum 21 berikut ini!

َ َ‫سل‬
َ‫ف ۗ اِنﱠ ٗه َكان‬ َ ّ‫َو َﻻ ت َ ْن ِك ُح ْوا َما نَ َك َح ٰابَ ۤاؤُ ُك ْم ِ ّمنَ ال ِن‬
َ ‫س ۤا ِء اِ ﱠﻻ َما قَ ْد‬
َ ‫س ۤا َء‬
ࣖ ‫س ِبي ًْﻼ‬ َ ‫شةً ﱠو َم ْقت ً ۗا َو‬ ِ َ‫ف‬
َ ‫اح‬
22.Dan janganlah kamu menikahi perempuan-perempuan yang telah dinikahi oleh ayahmu,
kecuali (kejadian pada masa) yang telah lampau. Sungguh, perbuatan itu sangat keji dan
dibenci (oleh Allah) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh).

‫َو ِم ْن ٰا ٰيتِ ٖ ٓه ا َ ْن َخلَقَ لَ ُك ْم ِ ّم ْن ا َ ْنفُ ِس ُك ْم ا َ ْز َوا ًجا ِلّت َ ْس ُكنُ ْٓوا اِلَ ْي َها َو َج َع َل‬
ٍ ‫َب ْينَ ُك ْم ﱠم َودﱠة ً ﱠو َر ْح َمةً ۗاِ ﱠن ِف ْي ٰذ ِل َك َ ٰﻻ ٰي‬
‫ت ِلّقَ ْو ٍم يﱠتَفَ ﱠك ُر ْو َن‬
21. Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan
untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.

6
Identifikasi
Tajwid

No Kata Hukum Tajwid Alasan

10

11

12

13

14

7
15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

8
33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

9
Diskusikan kandungan QS. Ar
Ruum 21

Pernyataan
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Tanggapan
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

1
Kesimpulan
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2
Setelah mengkaji materi tentang “Membangun Rumah Tangga
yang Harmonis”, diharapkan peserta didik dapat menerapkan karakter
dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

Materi Nilai Karakter

Kerja sama,
Religius,
Memenuhi segala perintahnya, dengan tanggung
membangun
rumah tangga yang harmonis jawab, jujur,
displin, dan

peduli

No Butir Sikap Nilai Karakter


.

1 Fahmi dan Hartinah berdua saling


mencintai, mereka kenal dan cinta karena
hati nurani. Kemudian mereka shalat
istikhoroh untuk menentukan lanjut atau
tidak.

2 Andi dan Mutmainah membangun rumah


dengan rukun. Mereka membagi tugas
pekerjaan. Suami bekerja di luar mencari
nafkah, dan isteri menyelesaikan pekerjaan
dirumah dan mendidik putra putrinya

3
3 Sebagai suami Mukti bekerja di luar. Setiap
pagi ia berangkat sebelum pukul 06.00 agar
sampai di kantor tidak terlambat. Jika ada
pekerjaan lembur di kantor ia memberi tahu
istrinya agar tidak menjadi pertanyaan
karena pulang agakterlambat.

4 Ilham bekerja di Kantor lembaga keuangan.


Pada saat itu ia hidup masih
membutuhkan biaya, tetapi ia tidak mau
menerima suap untuk pekerjaan. Ia tetap pada
prinsipnya

5 Fatanah, seorang ibu rumah tangga. Ia


mempunyai adik berjumlah tujuh.
Terkadang adik Fatanah meminta
bantuannya. Fatanah tidak tinggal diam Ia
selalu menyisihkan uang dari sebagian kerja
untuk membantu saudarasaudaranya tersebut.

1. Penilaian Sikap
Berilah nilai sikap sosial siswa pada kolom yang sesuai dengan sikap
peserta didik melalui observasi!
Aspek Penilaian
NO. Nama Siswa
Kerja Religiu Tanggun Disiplin Peduli Jujur Skor Nilai Ket
sama g jawab
s

4
4

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

5
22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Plihlah jawaban yang paling tepat tersedia dengan memberi tanda


silang (x)!

1. Orang yang akan menikah menjadi wajib hukumnya apabila ....


A. yang menikah itu belum mempunyai kemampuan apapun
B. karena kebutuhan biologis
C. kedua orang tua sudah menyetujuinya
D. orang itu sudah bekerja dan mempunyai rumah sendiri
E. orang itu sudah mampu dan sangat mendesak untuk nikah

2. ”Aku nikahkan anak perempuan saya bernama ... binti … dengan ...
dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas 50 gr. dibayar
tunai”.Kalimat di atas diucapkan ketika . . . .
6
A. seorang calon istri menerima lamaran dari calon suami
B. wali perempuan menikahkan putrinya
C. calon istri menerima mas kawin dari calon suami
D. calon suami menerima nikahnya calon istri
E. janji seorang calon suami kepada calon istri

3. Di antara sebab jatuhnya talak adalah apabila seorang suami


menuduh istrinya berbuat zina dengan sumpah dan istrinya menolak
tuduhan tersebut dengan sumpah pula. Istilah ini disebut .....
A. Zihar
B. Khuluk
C. ila’
D. fasakh
E. li’an

4. Isteri yang ditalak atau dicerai mati serta belum dicampuri


suaminya......
A. harus menunggu tiga bulan lamanya
B. menunggu empat kali suci
C. mempunyai Iddah tiga kali suci
D. tidak berIddah
E. Iddahnya tiga bulan sepuluh hari

5. Dalam Iddah raj’iah, isteri yang setia berhak mendapat ....


A. sandang pangan dan tempat tinggal
B. Pendidikan dan pelatihan
C. pelayanan seperti layaknya suami isteri
D. hanya berupa pakaian saja
E. mahar mas kawin serta belanja sehari-hari

6. Apabila ada seorang suami yang mentalak bain isterinya yang hamil,
isteri mendapat ....
A. harta waris dari suaminya
B. izin pulang ke rumah orang tuanya
C. kesempatan untuk menikah lagi
D. pakaian, belanja bulanan dan tempat tinggal
E. wasiat tentang harta kekayaan orang tuanya
7. Menurut ajaran Islam, yang lebih kita utamakan dalam memilih
pasangan hidup adalah ....
A. agama dan Pendidikan
B. golongan, suku dan kebangsaan
C. rupa dan adat istiadat setempat
D. pangkat, golongan dan penghasilan
7
E. harta dan tingkat keturunan dalam masyarakat

8. Sementara itu bagi orang yang telah berhasrat tetapi belum


mempunyai bekal untuk memberi nafkah, hukum nikah atasnya
adalah ....
A. Wajib
B. Mubah
C. Sunnat
D. Haram
E. Makruh

9. Nikah ditujukan semata-mata hanya kepada kepuasan biologis, akan


timbul dampak negatif sebagai berikut, kecuali ....
A. perempuan tua tidak berguna lagi dalam kehidupan
B. kecenderungan pria beristri muda, istri tua diceraikan
C. pemenuhan kebutuhan biologis menjadi tujuan pokok
D. mengakibatkan peledakan penduduk bumi
E. harkat dan martabat manusia terpelihara karena fitrah biologisnya
terpenuhi

10. Rukun nikah adalah suatu perkara yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaan nikah. Jika tidak nikahnya tidak sah. Rukun nikah itu
adalah sebagai berikut, kecuali ....
A. calon suami
B. calon istri
C. ijab Kabul
D. dua orang saksi
E. bapak pengantin Wanita

11.Pernikahan berstatus sah jika antara lain ada walinya. Adapun orang
yang sah menjadi wali pengatin wanita sebagai berikut, kecuali ....
A. bapak pengantin Wanita
B. saudara laki-laki sebapak
C. anak laki-laki dari saudara sebapak
D. kakek mempelai Wanita
E. saudara tiri laki-laki dari mempelai Wanita

12.Kewajiban material suami kepada istrinya adalah ....


A. memberi perlindungan keselamatan kepada istrinya
B. memberi kesehatan badan dan rohani istri
C. memberi nafkah istri sesuai dengan kemampuannya
D. memperhatikan keadaan istrinya
E. meningkatkan mutu keislaman istrinya

8
13.Kewajiban yang tidak bersifat materi suami terhadap istrinya adalah
berikut, kecuali ....
A. bergaul dengan baik terhadap istrinya
B. memperhatikan keadaan istri
C. meningkatkan kualitas keislaman istri
D. menjaga dan melindungi istri
E. memberikan kebebasan istrinya dalam segala hal

14.Firman Allah Swt. yang artinya : “Dan bergaullah dengan istri-


istrimu……..”
A. secara patut
B. secara benar
C. menurut kesenanganmu
D. secara sederhana
E. menurut tuntunan agama

15.Di bawah ini yang bukan merupakan tujuan nikah adalah …..
A. supaya hidup manusia tentram dan bahagia
B. melaksanakan perintah Allah Swt.
C. membina rasa kasih sayang
D. mengikuti sunnah Rasulullah Saw
E. terpenuhinya kebutuhan biologis semata

16. Syarat sahnya ijab kabul adalah sebagai berikut, kecuali :


A. tidak bersambung antara ijab dan qabul
B. berurutan antara ijab dan qabul
C. tidak dengan kata-kata nikah
D. diucapkan oleh ayah mempelai Wanita
E. dengan kata-kata : ”saya nikahkan ”

17.Perhatikan pernyataan-pernyataan
berikut :
1) wanita tersebut termasuk
mahram
2) wanita yang termasuk Iddah
wafat
3) wanita yang masih bersuami
4) wanita yang dalam Iddah
talak bain
5) wanita yang sudah
9
bertunangan
Dari pernyataan-pernyataan tersebut wanita yang haram
dipinangdengan cara sindiran dan terus terang adalah :
A. 1, 2, dan 3
B. 2, 4, dan 5
C. 1, 3, dan 5
D. 2, 3, 4, dan 5
E. 2, 3, dan 4

18.Talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya dengan jalan tebusan


dari fihak istri, baik dengan jalan mengembalikan mas kawin atau
dengan memberikan sejumlah uang yang disetujui oleh mereka
berdua disebut ….
A. khulu’
B. ila’
C. fasakh
D. dzihar
E. li’an

19.Berikut ini adalah termasuk kewajiban suami dalam kehidupan


berumah tangga, kecuali ….
A. memberikan nafkah, sandang pangan kepada istri dan
anak-anaknya
B. memimpin serta membimbing istri dan anak-anaknya
agarbertaqwa
C. menggauli istrinya secara ma’ruf
D. memelihara istri dan anak-anaknya dari bencana dunia akherat
E. menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak disukai suami

20.Apabila kita melihat makna yang terkandung dalam hadis di atas,


talak hukumnya . . . .
A. Jaiz
B. Sunah
C. Mubah
D. Haram
E. Wajib

10
IJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Jelaskan pengertian nikah menurut bahasa dan menurut agama
Islam !
2. Apa yang dimaksud dengan mahram ? Jelaskan !
3. Beri harakat kalimat berikut, kemudian artikan!

‫يا مﻋﺸﺮ الﺸباب ﻣﻦ اﺳﺘﻄاع ﻣﻨﻜﻢ الباءة فليﺘزوج‬


4. Apa yang kamu ketahui tentang akad nikah? Jelaskan !
5. Sebutkan kewajiban istri dalam kaitannya sebagai ibu rumah tangga!
6. Mengapa talak dihalalkan tetapi dibenci oleh Allah Swt.,?Jelaskan.
7. Sebutkan hikmah orang melakukan pernikahan !
8. Mengapa perbuatan zina itu dilarang dalam agama Islam? Jelaskan.
9. Jelaskan pengertian masa Iddah dan macam-macamnya !
10.Berilah harakat hadis di atas kemudian artikan ke dalam bahasa
Indonesia !

C. Penilaian Ketrampilan:
1. Peserta didik mendemontrasikan pelaksanaan akad nikah (peran
sebagai, calon mempelai wanita, calon mempelai pria, wali nikah,
saksi, pencatat nikah)
2. Dikerjakan dalam kelompok membuat perencanaan pelaksanaan
walimatul ursy.

Peserta didik menyaksikan acara pernikahan

11
1. MEDIA BAGAN MAHROM:

2. Peserta didik bisa membaca E-Book ini, menyimak Video ini di GCR,
setelahnya peserta didik menganalisis ketentuan nikah dalam Islam
3. Peserta didik menganalisis sebuah video akad nikah ini, lalu
mengkritisi/menyebutkan temuan-temuannya pada video tersebut yang
tidak/kurang sesuai dengan syari’at Islam.

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai